NovelToon NovelToon
Senja Terakhir Bersamamu

Senja Terakhir Bersamamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hanaaa Agusteen

Menceritakan kisah tentang sepasang anak SMA yang dipertemukan dengan cara yang unik , dengan kepribadian , serta status sosial yang berbeda . Yang berjuang begitu keras agar bisa terus bersama namun , harus terpaksa berpisah karena takdir tuhan yang tak sesuai dengan harapan yang mereka miliki .

Hana " Sekarang , aku mengerti tentang definisi mencintai tidak harus memiliki tetapi , mengapa harus dengan kematian tuhan menunjukkannya kepadaku . " 🥀

Raga " Saat ini , mungkin hanya kata ikhlas yang bisa mendefinisikan keadaan kita . "🥀


Hana : " walaupun ragamu tak lagi tampak , namun jiwaku akan selalu terhubung denganmu ".🥀

Samudera : " Terima kasih sudah menjadi pelangi dalam hidupku . Dan maaf tak bisa menemanimu hingga akhir ".🥀

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanaaa Agusteen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertengkar di toilet

Bab 10

Bel istirahat berbunyi , Hana dan Citra kini tengah berada di toilet perempuan , Mereka berdua berencana memperbaiki penampilan mereka terlebih dahulu sebelum ke kantin . Namun , saat hendak keluar dari pintu toilet , tiba tiba saja datang tiga orang gadis yang entah datang dari mana , dan Sepertinya mereka semua seangkatan . Namun mereka berdua tidak mengenalnya . Ketiga gadis itu bernama Rena , Siska dan Desi . Salah satu dari ketiga gadis itu yang di ketahui Oleh Hana dari name tag yang terpasang di dada sebelah kanannya bernama Siska , Kini tengah berada di depannya menghadang mereka , dan berkata kepada Hana " Ada hubungan apa Lo sama Raga ? ( sambil tersenyum mengejek kini gadis yang tak dia kenal itu melanjutkan ucapannya ) hmm , ok kalau lo enggak mau jawab pertanyaan gue , tapi gue mau pokoknya Lo Jauhin dia , dan satu lagi , enggak usah sok cantik , ngerti Lo " . Hana yang sedari tadi diam , kini membalas perkataan gadis itu " Kamu ( sambil menunjuk ke arah gadis itu ) denger aku baik baik , aku enggak kenal sama orang yang kamu maksud tadi , dan juga aku enggak pernah punya hubungan apapun sama dia , ngerti kamu " ( sambil memelototkan matanya ) . Setelah berkata seperti itu Hana lantas menarik tangan Citra untuk pergi dari sana , dia juga sengaja menabrak bahu gadis bernama Riska yang mengintimidasinya itu , karena sudah merasa sangat kesal . Hari ini moodnya sungguh sangat buruk , dan penyebabnya hanya satu , si cowok sialan itu . Sejak pagi hingga saat ini , Hana sudah dibuat semakin kesal olehnya . Siska dan teman temannya sangat terkejut sekaligus kesal dengan sikap Hana yang berani beraninya berkata seperti itu kepada mereka , dalam hati Siska berkata " Lo liat aja nanti , apa yang bakalan gue lakuin , kalau lo enggak nurutin perintah gue " . ( berjalan sembari mengajak kedua temannya untuk pergi dari sana )

Karena jalan terburu buru , Hana dan Citra hampir saja menabrak seseorang di depannya . Hana yang merasa bersalah pun lantas meminta maaf , namun saat Hana mengangkat wajahnya untuk melihat siapa yang dia tabrak , dia malah semakin kesal , karena orang yang menabraknya itu adalah seseorang yang menjadi penyebab kekesalannya itu . Hana pun semakin dibuat kesal dengan tingkah Raga yang semakin gila , tanpa aba aba Raga menarik tangan Hana dan membawanya pergi dari sana secara paksa , dia bahkan tidak meminta izin atau mengatakan apapun kepada Citra , sahabat Hana . Citra yang hendak menolong Hana seketika di buat terkejut sekaligus takut , saat tiba tiba saja tangannya juga di tarik oleh seseorang , dan seseorang itu langsung menarik nya menjauh dari sana . saat Citra melihat orang yang menarik tangannya itu , dia di buat semakin terkejut , bagaimana tidak , ternyata orang yang menariknya ini adalah salah satu temannya Raga , yang sialnya memiliki wajah yang tidak kalah tampan dari Raga . Orang itu menariknya ke area taman yang masih berada dalam lingkungan sekolah . Saat sampai di taman , orang itu secara perlahan melepaskan tangan Citra , dan langsung mendudukkan bokongnya di kursi yang berada di taman itu , kemudian orang itu juga meminta Citra untuk duduk disampingnya . Citra yang mendengar itu , bukannya mengikuti apa yang dikatakan oleh orang itu dia malah bertanya " Siapa kamu , dan apa maksudmu melakukan ini ? " ( dengan ekspresi wajah yang penuh dengan rasa penasaran ) . Mendengar ucapan Citra , orang itupun lantas tersenyum , kemudian bangun dari duduknya dan berdiri menghadap ke arah Citra sambil memperkenalkan dirinya "Sebelumnya sorry , Kenalin gue Joddy , temannya Raga , gue ngelakuin ini cuman pengen ngebantu teman gue buat deket sama cewek yang dia suka , dan kebetulan nya cewek yang dia suka itu temen lo , " ( Sambil menunjukkan ekspresi wajahnya yang penuh dengan keseriusan agar terlihat meyakinkan ) . Namun Citra yang mendengar itu , lantas mencoba meneliti wajah Joddy dengan seksama , untuk mengetahui apakah cowok di depannya ini berkata jujur atau tidak . Joddy yang ditatap seperti itu malah menjadi salah tingkah dibuatnya . Begitupun Citra yang niat awalnya ingin mengetahui kejujuran dari perkataan Joddy dia malah dibuat semakin salah fokus oleh wajah Joddy yang menurutnya sangat tampan . Karena sudah tidak bisa menahan sikap salah tingkahnya lagi , dengan cepat Joddy menjentikkan jemarinya di depan wajah Citra , guna menyadarkan Citra dari lamunannya , untuk menghentikan Citra yang terus menatapnya sambil senyum senyum seperti orang gila . Joddy yang merasa tidak ada hal apapun lagi yang perlu di bicarakan lantas berpamitan dan segera pergi dari sana tanpa menunggu jawaban dari Citra . Citra yang hendak menjawab perkataan Joddy , dibuat sedikit kesal , bagaimana tidak , belum saja dia mengatakan apapun , ehhh cowok itu sudah pergi terlebih dulu meninggalkannya . Citra yang baru teringat dengan Hana pun lantas bergegas pergi dari sana untuk menolong Hana , dan mencari tahu kemana Raga membawa Hana dan untuk apa .

Di dalam toilet wanita

Yang awalnya Raga ingin membawa Hana ke belakang sekolah untuk berbicara berdua , kini mereka berdua malah memasuki toilet perempuan , bagaimana tidak , dari tadi Hana selalu memberontak dan mengancam akan berteriak , Raga yang panik dan juga tidak ingin mengambil resiko , terpaksa membawa Hana masuk ke dalam toilet perempuan , karena hanya tempat itu yang dekat dengan posisi mereka sekarang . Hana yang dipaksa masuk ke tempat itupun lantas membulatkan matanya , apa yang akan dilakukan si sialan ini disini . Dengan sekuat tenaga Hana berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Raga , karena Raga tidak kunjung melepaskannya diapun terpaksa menggigit tangan Raga , dan yeahh berhasil , namun baru saja ingin berlari , Raga dengan cepat memeluknya dari belakang . Saat mereka sedang sibuk saling bertengkar , tiba tiba saja terdengar suara pintu toilet di buka dari luar , Raga yang panik pun dengan cepat menarik Hana masuk ke dalam salah satu bilik toilet kosong yang ada di sana untuk bersembunyi . Hana yang melihat itu lantas ingin berteriak , agar orang yang berada di luar sana bisa membantunya lepas dari cengkraman si sialan ini . Raga yang mengetahui gerak gerik Hana , lantas memojokkan Hana ke dinding toilet sambil membekap mulutnya , agar Hana tidak bisa berteriak . Hana yang di perlakukan demikian pun lantas membulatkan matanya , dan kembali berusaha melepaskan tangan Raga dari mulutnya . Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu kamar mandi tertutup , itu tandanya seseorang yang masuk ke toilet tadi kini telah keluar kembali . Saat Raga tengah sibuk memastikan keadaan sudah benar benar aman , dia tidak menyadari bahwa tangannya yang berada di mulut dan tangan Hana sudah terlepas , dan kini Hana sudah berjalan perlahan mendekati pintu bilik toilet , namun karena kurang hati hati diapun terpeleset dan tidak sengaja menarik seragam Raga , sehingga mereka jatuh bersama menimpa ember yang terisi penuh air yang berada di dalam bilik toilet itu . ( Hana yang jatuh terlebih dulu , setelah itu di susul Raga , yang menindih bagian kanan tubuh Hana ) . Beberapa saat mereka saling menatap dan terdiam , Tidak ada suara apapun dari mereka berdua , hingga sepersekian detik kemudian kesadaran mereka terkumpul dengan cepat Hana mendorong Raga menjauh dari tubuhnya . Setelah itu dia pun berusaha bangkit dari tempatnya . Baru saja Raga ingin memarahi Hana , dia malah tiba tiba saja bungkam , Hana yang melihat itu lantas menjadi heran , Hana pun bertanya kepada Raga " kenapa kamu diam saja, apa ada yang terluka ? ." Namun Raga tetap diam saja dia bahkan tidak menggubris ucapan nya sedikitpun . Hana melihat kembali ke arah mereka jatuh tadi , tapi sepertinya tidak ada benda apapun yang memungkinkan kalau Raga akan terluka , Bagaimana tidak , disini dia yang keadaannya paling parah , hampir seluruh bagian seragamnya basah , sedangkan Raga hanya celana bagian kirinya saja yang basah itupun hanya sedikit , Hana Pun menjadi semakin heran , namun Raga masih tetap membisu . Beberapa saat kemudian Raga tiba tiba saja membuka seragamnya , untung saja dia masih memakai kaos oblong di dalamnya , namun Hana kembali dikejutkan dengan tindakan Raga yang tiba tiba juga membuka kaos oblongnya , membuat Hana reflek berteriak , namun bukannya menutup mata atau mengalihkan pandangannya , dia malah memelototkan matanya ke arah tubuh Raga . jadilah sekarang Hana bisa melihat jelas perut kotak kotak yang dipenuhi otot otot yang dimiliki Raga . Namun , dengan cepat Hana mengalihkan pandanganya ke arah lain . Raga yang melihat itu malah tersenyum miring . Dengan tatapan yang misterius Raga melangkah semakin dekat , dan kemudian mendekatkan wajahnya kearah wajah Hana , Hana pun reflek melangkah mundur , namun karena ruangan bilik itu sempit , punggungnya pun sudah menyentuh Dinding . Diapun memilih menutup matanya karena sudah pasrah dan tidak tahu harus melakukan apalagi . Namun beberapa saat kemudian dia malah mendengar Raga kembali berbisik di telinganya " Lain kali pakai pakaian dalam yang tidak menerawang , ambil baju ini dan pakai , jadikan pakaian dalam , pemandangan itu sangat menggangu mataku . " Hana yang mendengar itu langsung saja mengambil baju yang berada di tangan Raga dan langsung menutupkan nya pada bagian depan tubuhnya . melihat itu Raga sekali lagi tersenyum miring , diapun dengan segera memakai seragamnya kembali , lalu pergi meninggalkan Hana ,namun , sebelum pergi dia berucap pelan di telinga Hana " Lain kali jika tidak ingin hal seperti ini terulang lagi , jangan terlalu keras kepala dan jangan banyak membantah , mengerti? " Setelah itu Raga pun melangkahkan kakinya meninggalkan Hana yang masih mematung di tempatnya . Setelah tersadar Hana pun dengan segera memakai kaos yang di berikan Raga tadi sebagai dalamannya , setelah merasa penampilannya sudah sedikit rapi , diapun dengan cepat melangkah keluar dari toilet, menuju kelasnya . Namun , saat Hana melihat jam yang melingkari pergelangan tangannya , sepertinya dia sudah sangat terlambat untuk masuk ke kelasnya , Lagi pula baju seragamnya juga basah . Jadi dia berpikir lebih baik dia ke UKS saja untuk tidur , sembari menenangkan diri akibat kejadian tadi .

...****************...

...----------------...

1
Mama Khalisah
kurang ajar bnget itu si Raga.
Mama Khalisah
wah, pantesan saja nakal nya ngak ketulung di Raga itu.
Mama Khalisah
knpa yoo dgn gadis cupu itu? 🤔🤔
Nur Asti034
semangat kaka🙉
Reva Chavan
Tidak sabar untuk sekuelnya!
Ichigo Kurosaki
Terima kasih untuk cerita yang menyenangkan! Jangan berhenti menulis ya thor 🌟
Hanaaa Agusteen: iya makasih dukungannya kak🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!