Menikahi Princess dari kelurga Ferdinand sangat jauh merubah kehidupan Mr.Baralyon yang sebelumnya hidup sebatang kara tanpa ada keluarga ataupun seorang kekasih.
Princess adalah Istri sekaligus cinta pertama bagi Mr.Baralyon yang bisa dikatakan suami ideal !
Yuk baca cerita romantis nya yang bakal bikin hati kalian meleleh↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Hanya seorang Karyawan
Pagi harinya.
" Morning" suara berat Bara begitu Ayla yang masih berada dalam pelukan nya membuka mata.
" Suami sudah bangun dari tadi?" Ayla malah bertanya membuat Bara cemberut.
" Kamu tidak membalas ucapan selamat pagi ku?" tanya Bara menatap Ayla sendu padahal dia sudah excited tadi .
" Gimana mau ucapkan selamat pagi Suami saja bangun nya lebih dulu dari Lala" ucap Ayla dengan polos yang membuat Bara tersenyum lebar.
" ya kan Aku yang mengucapkan" ucap Bara .
" Morning Suami " ucap Ayla setelah beberapa saat lalu mengecup pipi kanan Bara dan berjalan ke kamar mandi .
Bara masih terpaku setelah mendapatkan kecupan manis dari Ayla di pagi hari .
" Astaga " senyum lebar Bara segera bangun dan keluar kamar .
10 menit kemudian .
" Suami , Suami " panggil Ayla berjalan keluar kamar ketika Bara tidak ada .
" Aku di dapur " jawab Bara .
" Suami kok udah masak aja?" tanya Ayla menghampiri.
" Iya nanti kamu terlalu lapar karena menunggu lama " ucap Bara yang hampir selesai membuat sandwich.
" Ayo makan , Aku harus berangkat ke kantor pagi ini " ucap Bara meletakkan sandwich buatannya diatas meja makan .
" Suami sudah cuci muka?" tanya Ayla dengan polos yang membuat Bara tersenyum.
" Sudah , emang kamu pikir Aku segitu joroknya" ucap Bara yang sedang menuang air kedalam gelas .
" Bu, bukan gitu " gelagapan Ara .
" Terus apa?" tanya Bara semakin bertanya .
" Ayo makan " ucap Bara menggeser piring di hadapan nya ke depan Ayla setelah mengambil sepotong sandwich.
" Suami kok mau sih masak buat Lala, padahal kan harusnya Lala sebagai istri yang masak buat Suami" ucap Ayla menggigit sandwich di tangannya.
" Siapa yang bilang begitu , kamu adalah istriku yang hidup bersama dengan ku bukan pelayan yang harus melakukan hal-hal itu " ucap Bara yang punya pandangan berbeda sebagai seorang suami .
" Tapi bukannya kata orang tugas istri adalah melayani suaminya" ucap Ayla bertanya dengan polos seperti yang sering dikatakan banyak orang .
" Iya istri memang harus melayani suaminya tapi ," ucap Bara yang tidak memungkiri hal itu .
" Tapi apa?" tanya Ayla penasaran karena sebenarnya dia memang tidak mengerti sepenuhnya tentang kehidupan rumah tangga apalagi semua tanggung jawab secara mendetail.
" Tapi cuma diatas ranjang, selebihnya tanggung jawab berdua bukan dipikul sendiri" jelas Bara dengan bahasa yang lebih mudah di pahami .
" Hahhh" melek Ayla .
" Sudahlah jalani saja nanti seiring waktu kamu juga paham dan Aku sebagai seorang suami tidak akan menuntut banyak hal padamu " ucap Bara dengan lapang dada .
" Kenapa bukankah itu hak Suami ?" tanya Ayla .
" Umur Lala berapa?" tanya Bara
" 20 " jawab Ayla .
" Aku rasa kamu cukup paham tentang semuanya jadi tidak perlu dijelaskan semuanya " ucap Bara .
" Tapi,"
" Sudah sarapan lah " ucap Bara .
" Yang Punya Suami enak nggak?" tanya Ayla yang sedang mengunyah sandwich itu .
" Ya sama aja rasanya kek punya kamu " ucap Bara yang tidak mungkin juga membedakan.
" Coba" ucap Ayla membuka mulutnya yang langsung di suapi oleh Bara .
" Enakan punya Suami "ucap Ayla mengambil sandwich di tangan Bara lalu menukar punya mereka .
" Kamu ini " ucap Bara menatap Ayla sambil geleng kepala.
Selesai sarapan Bara mandi dan langsung bersiap-siap karena akan berangkat ke kantor .
" Apa?, mengapa terus menatap ?" tanya Bara pada Ayla yang duduk di tepi ranjang karena terus memperhatikan apapun yang Bara lakukan sejak tadi .
" Suami, Lala boleh ikut?" tanya Ayla dengan takut-takut.
" Kekantor ?" tanya Bara yang tengah memasukkan beberapa berkas kedalam tas nya .
" Iya " Jawab Ayla yang tentu akan merasa bosan jika hanya di apartemen seharian .
" Tapi Aku hanya karyawan disana Kamu nggak papa kan?" tanya Bara .
" Ya nggak apa-apa, emang kalau Suami karyawan kenapa?" tanya Ayla berdiri di samping Bara .
" Nanti kamu malu, lagian princess seperti kamu harusnya menikah dengan seorang pangeran yang setara" ucap Bara yang tidak bisa juga memungkiri kalau dia insecure dan merasa tak pantas saja dengan Ayla apalagi dia tidak punya keluarga.
" Suami lagi hina Lala ya?" ucap Ayla yang membuat Bara kaget mendengar jawaban Ayla .
" Loh enggak , kenapa kamu malah merasa begitu ?" tanya Bara balik dengan heran .
" Suami bilang menikah harus dengan yang setara , Lala kan masih kuliah belum jadi wanita karir atau wanita pebisnis sekelas Suami jadi kita nggak setara " ucap Ayla hampir menangis .
" Lala bukan itu maksud Aku " ucap Bara langsung memeluk istrinya.
" Terus kenapa Suami bahas-bahas tentang setara begitu, Lala nggak suka Suami membandingkan diri dengan orang lain lagian Lala udah terima Suami apa adanya kok " ucap Ayla dengan tulus paham kalau Bara masih merasa insecure.
" Terus Suami karyawan bagian apa di kantor ?, bagian memerintahkan" ketus Ayla mencubit perut Bara yang masih saja membohongi nya .
" Awww , Sakit La" ringis Bara saat Ayla mencubit perut nya dengan kejam.
" Suami Lala nggak bodoh ya" teriak Ayla menginjak kaki Bara dengan kejam berulang kali .
" Jangan coba-coba bohongin Lala " ucap Ayla menatap Bara yang berani sekali menguji seolah Ayla matre .
" Iya , Maaf istriku " ucap Bara memegang telinga nya sambil minta maaf.
" Lala boleh ikut kan ?" tanya Lala yang diangguki Bara .
" Tunggu sebentar Lala ganti baju " ucap Ayla yang memang sudah selesai mandi .
15 menit kemudian.
" Ayo Suami " ajak Ayla mengulurkan tangannya pada Bara yang duduk di sofa .
Bara menatap Ayla yang memakai dress selutut dengan rambut dibiarkan terurai sedang memainkan tali tas genggam nya .
" Lala Cantikkan Suami?" tanya Ayla yang diangguki Bara , karena kalau bilang tidak repot nanti .
" yang Bener ?" tanya Ayla tak percaya ketika Bara hanya mengangguk .
" Cantik, Princess seperti kamu memakai apapun pasti cantik dan berwibawa " ucap Bara mengatakan kenyataan.
"Mana ada gitu " ucap Ayla dengan malu-malu yang membuat Bara gemas .
Sesampai di perusahaan Bara turun dari mobil yang sudah disambut oleh puluhan staff di perusahaan nya .
" Ayo " ucap Bara mengulurkan tangannya dan begitu Ayla keluar mata semua orang terpaku menatapnya saat untuk pertama kali Bara membawa seorang wanita bersamanya.
" Sebentar tali heels Lala lepas " ucap Ayla akan berjongkok namun di larang oleh Bara.
Bara berjongkok di hadapan Ayla memasangkan kembali tali heels yang terlepas lalu menggandeng Ayla memasuki perusahaan nya .
" Tuhkan Suami bukan karyawan disini " bisik Ayla yang tidak yakin dengan ucapan Bara lantaran mana ada karyawan diperlakukan seistimewa itu sampai di sambut .
" Selamat pagi Presdir" sapa Asisten dan sekretaris Bara bersamaan begitu mereka sampai di pintu utama .
" Presiden direktur" suara kecil Ayla menatap Bara dengan spontan lalu mencubit tangan Bara yang di peluknya.
" Pa, Pagi" ucap Bara dengan gelagapan karena menahan sakit saat Ayla mencubit tangan Bara yang di pegangnya.