NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Raja Kera

Sang Pewaris Raja Kera

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dunia Lain
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Artanda permana

Lisa merupakan seorang gadis cantik yang terpilih meneruskan warisan khodam pendamping milik kakeknya. khodam yang dimaksud adalah sosok Raja Kera yang terkenal sangat kuat dan tangguh, mampu kah Lisa menjaga amanah dari sang kakek.? Apakah kisah selanjutnya yang akan terjadi.??? cuss langsung simak kuy ceritanya daripada penasaran😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artanda permana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Mengajak Kencan

"Ya gak bakal tau lah orang pendamping tak kasat mataku itu sudah mempengaruhi fikiran mbak Devi agar mbak Devi gak ingat kalau selama ini terjebak di kerajaan itu."

"Oh jadi gitu.. pantesan gue tanyain kayak gimana gitu, tapi syukur lah makasih banyak Lis berkat kamu sekarang mbak Devi kembali seperti semula, kalau bukan karna kamu gak tau apa yang akan terjadi, mungkin mbak Devi tidak akan pernah kembali lagi sampai kapanpun."

"Iya Din sama sama.. itu hanya kebetulan, seharusnya kamu berterimakasih sama Allah atas kehendak Allah lah yang memberi petunjuk agar mbak Devi bisa kembali lagi, melewati pelantaran dariku."

Dinda mengangguk pelan membenarkan ucapan Lisa.

"Hal ini diluar jangkauan akal sehat manusia, bisa bisanya makhluk tak kasat mata menculik manusia bukan kan derajat manusia lebih tinggi dari pada setan, seharusnya setan yang takut dengan kita bukan malah kita yang dipermainkan oleh mereka." ucap Dinda.

"Hal itu bisa terjadi tanpa kita sadari kita hidup berdampingan dengan mereka hanya saja kita yang dapat melihat mereka kecuali orang orang tertentu yang bisa merasakan keberadaan mereka, memang benar derajat kita lebih tinggi dari golongan makhluk tak kasat mata, pada dasarnya kita tidak pantas takut dengan setan karna derajat kita lebih tinggi ketimbang mereka, semakin kita takut mereka akan semakin leluasa menguasai perasaan kita."

"Gimana gak takut Lis orang setan itu bentuknya serem serem semua mana ngeri banget lagi, coba aja gak serem pasti semua manusia gak bakal takut sama setan."

"Ya emang gitu Din umumnya.. mana ada setan ganteng ada ada aja lu."

"Ya siapa tau ada Lis kan enak gue gak bakal takut malahan naksir yang ada. hahaha.." ucap Dinda sambil tertawa.

"Aneh aneh aja lu." Lisa hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku Dinda.

"Emm.. oh iya Lis gue mau tanya sesuatu deh sama kamu?" ucap Dinda.

"Nanya apaan?" tanya Lisa penasaran sambil menatap Dinda.

"Kamu kok bisa punya kemampuan melihat makluk tak kasat mata sih Lis dapat dari mana kemampuan seperti itu? ajarin dong gue juga pengen kayak kamu enak kali ya" tanya Dinda dengan seriusnya.

"Hmm.. kalau soal itu mulai kecil aku sudah bisa melihat mereka yang tak kasat mata, hmm.. hal itu merupakan sudah keturunan dari kakekku, kakekku juga punya kemampuan seperti itu, ya ada enak dan gak enaknya sih."

"Ouh.. maksudnya apanya yang gak enak Lis? kan bisa berteman dengan makhluk tak kasat mata kan enak Lis seru."

"Iya itu mah menurutmu aja, ya gak enaknya itu mukanya itu loh serem serem semua kalau orang takutan ya gak bakal kuat bisa gila yang ada."

"Hmm bener juga sih.." Dinda hanya mengangguk pelan membenarkan ucapan Lisa.

"Ya enaknya kalau punya teman makhluk yang tak kasat mata dia bisa melindungi kita semisal ada sesama makluk yang tak kasat mata yang mengganggu kita, dia akan melindungi kita dari gangguan makhluk asing."

"Hmm. iya bener bener.. tapi kok kamu kuat Lis, biasanya nih ya memang benar kalau orang yang punya kemampuan seperti itu kalau gak kuat kuat orangnya bisa gila, tiap hari ngeliat setan terus apa gak stres lama lama kalau gak kuat kuat mentalnya."

"Emang iya Din kalau punya kemampuan seperti itu harus tatak dan kuat mentalnya kalau gak kuat ya bisa gila, Hmm.. sebenarnya gue juga ingin hidup normal kayak orang lain gitu,, tapi mau gimana lagi kalau sudah keturunan dari kakek."

"Iya juga sih.. susah emang kalau udah keturunan apalagi dari kakekmu sendiri, hmm gue juga kurang paham soal begituan."

Setelah itu suasana pun menjadi hening tak ada lagi pembicaraan antara keduanya.

"Eh Din ayo kita ke kelas?" ajak Lisa sambil bangkit dari duduknya.

"Kamu duluan aja deh Lis gue masih mau disini." sahut Dinda.

"Oh yaudeh deh gue duluan ya."

"iya.." sahutnya singkat.

Lalu setelah itu Lisa langsung beranjak menuju ke kelasnya.

Sesampainya di kelas.. Lisa nampak heran dan sedikit terkejut dengan kehadiran Reno di dalam kelasnya, Reno terlihat duduk di tempat duduknya Lisa.

"Loh Reno.? Kamu ngapain disini Ren?" tanya Lisa yang menatap Reno dengan heran.

"Ya nungguin kamu lah." sahut Reno.

"Nungguin aku? emang ada apa Ren?"

"Hmm.. gapapa sih sangking aja gabut gue dikelas mulu, eh Lis besok sore kita main yuk mau kan?"

"Main kemana Ren.."

"Ya kemana gitu kek, jalan jalan ke pantai yuk mau gak?"

"Hmm boleh deh.. lama juga aku gak pernah main ke pantai."

"Nah kebetulan tuh.. fix nih ya besok aku jemput kerumahmu deh."

Lisa hanya mengangguk sambil tersenyum ke arah Reno menanggapi ucapnya.

"Oh iya Lis gue minta nomer WA kamu dong." Reno berkata sambil mengeluarkan HP nya.

"Mana Hp mu Ren biar gue yang catet kebetulan gue hafal."

"Nih..." Reno menyerahkan hp nya pada Lisa.

"Udah Ren tinggal sv aja tuh." Lisa mengembalikan kembali hp nya Reno.

"Oke deh makasih ya Lis."

"Iya Ren sama sama." Lisa hanya mengangguk menanggapinya.

"Yaudah Lis gue mau ke kelas dulu ya.. babay cayang sampai jumpa besok, em maksudnya Lisa." Reno tertawa kecil.

Lisa tersipu malu sambil tersenyum kecil. setelah itu Reno beranjak pergi dari dalam kelasnya Lisa.

"Ngapain tuh anak kesini Lis tumben amat." ucap Dinda yang tiba tiba sudah ada di belakang Lisa.

"Emm.. itu tadi si Reno ngajak main besok sore." sahut Lisa.

"Wihh.. ada yang mau kencan nih.. cie cie Lisa." ucap Dinda sedikit menggodanya.

"Apaan sih Din.. udah deh." Lisa tersimu malu sambil tersenyum kecil.

"Ciee ciee.. Hemm.. bentar lagi kayaknya ada yang mau laku nih, hahaha.." Dinda tertawa kecil sambil menyenggol pundak Lisa.

Lisa mengalingkan pandangannya ia merasa malu dengan Dinda yang terus menggodanya.

"Hmm.. kalau misalnya kamu pacaran sama si Reno gue sih setuju aja, aku rasa kamu tuh cocok banget bersanding dengan Reno, kalau kamu yang gak mau sama dia lu nya aja yang bego."

"Udah deh makin ngelantur aja kamu Din.." ucap Lisa dengan raut wajah tak bisa dijelaskan.

"Lah gue siriusan Lis.. eh bentar deh kok kayak ada yang asing nih, sejak kapan tuh hp ganti lagi bukannya hpmu udah rusak ya? itu HP baru Lis? " ucap Dinda pandangannya tertuju pada hp yang ada pada genggaman tangan kanan Lisa.

"Iya ini baru aja kemarin yang beli emm.. tapi bukan aku sih yang beli, tapi si Reno." sahut Lisa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!