NovelToon NovelToon
Last Night

Last Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Romansa / Pihak Ketiga / Bad Boy
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Razella

"Hidup aja, ikutin kemana arus bawa lo. Teruskan aja, sampe capek sama semua dan tiba-tiba lo bangun dirumah mewah. Ucap gue yang waktu itu ga tau kalo gue bakalan bener-bener bangun dirumah mewah yang ngerubah semua alur hidup gue "- Lilac

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bold

Hari yang ditunggu Joseph selama setahun akhirnya tiba. Anak itu kini sudah bersiap untuk kembali ke Tulungagung dan melanjutkan akademi disana. Usai berpamitan pada rekan disana, Joseph mengambil barangnya yang tersisa dan memasukkannya ke dalam truk yang akan membawa penerbangan mereka. Namun saat sedang asik-asik menata tas ditruk, Joseph dikagetkan dengan suara seseorang yang sudah hampir tiga tahun ini ia hindari.

"Joseph."

Joseph tentu saja diam dan tak melanjutkan gerak tangannya yang tadi begitu cekatan. Namun bukannya menoleh, anak itu justru malah berjongkok dan menundukkan kepalanya. Tangannya terkepal kuat saat sadar jika orang yang kini ada di belakangnya itu tak main-main dengan ucapannya.

"Saya tunggu kamu didepan gerbang."

Setelah memberi perintah itu, pria yang lebih tua langsung pergi menjauh. Meninggalkan Joseph yang kini terpaksa turun dari truk dan mengikuti langkahnya. Semua orang yang ada disana jadi mengurungkan niat saat melihat tatapan Joseph yang terlihat datar. Seakan tak suka melihat kehadiran orang itu di camp mereka.

"Ngapain ayah kesini?"

Joseph berdiri tepat dibelakang sang ayah yang kini membelakanginya. Pria paruh baya itu melipat tangannya didepan dada tanpa menoleh kearah Joseph.

"Kurang berapa tahun?" Tanyanya dengan suara datar. Pria itu tau jika saat ini Joseph pasti begitu ingin mengumpatinya. Namun Jeol juga yakin, anak itu tak bisa bersikap kasar. Joseph bukan dirinya. Anak itu menuruni sifat lembut sang ibu dan Jeol sangat bersyukur akan hal itu.

"Kamu ngga bisa jawab pertanyaan ayah, Joseph?"

Joseph benci, benci saat dirinya kembali menjadi penurut saat sang ayah berbicara. Joseph benci saat mulutnya bahkan tak bisa berkata hal lain selain yang ayahnya inginkan. Rasa sungkah dan tak enak hati itu membelenggu suaranya. Jeol yang masih tak mendengar suara putra pertamanya itu pun membalikkan badan.

"Johan ngga pulang kerumah selama tiga bulan terakhir ini."

Dan Joseph lebih kaget lagi mendengar hal itu. Sang kakak yang tadinya berdiri tegak kini melemaskan bahunya. Kemana anak itu?

"Ayah yakin kamu tau dimana dia."

"Nggak."

Jeol tatap mata teduh Joseph yang begitu berbeda dengannya. Alisnya yang tebal dan matanya yang berwarna coklat itu bukan seperti miliknya. Dan jujur saja, Jeol kadang masih merasa tak kuat bahkan hanya untuk menatap Joseph. Rindunya pada sang istri terasa semakin menyiksa tiap kali melihat Joseph. Sampai disini, tau kah kalian apa maksudnya?

"Hubungi dia. Suruh dia pulang. Dia ada dirumah kamu."

"Dia ngga tau rumah kakek."

"Dia juga sudah dewasa. Dia sudah tau apa yang terjadi disekitarnya, dan kamu ngga bisa menyangkal itu. Kamu pulang sama saya. Saya udah ngasi tau ke pelatih kamu."

Jeol berjalan mendahului Joseph kearah mobil mereka. Diamnya Jeol seakan memberi waktu pada Joseph untuk memindahkan semua barang miliknya ke mobil sang ayah. Joseph menghela napasnya. Teringat lagi saat Johan nekat menemui Lilac saat itu. Dan hal itu tak menutup kemungkinan jika sang adik kembali melakukan hal yang sama. Maka dari itu, Joseph denga segera pindah ke mobil sang ayah dan mulai meninggalkan camp.

Selama perjalanan, keduanya benar-benar hanya membicarakan hal yang dirasa penting. Mungkin sangat penting. Tak jarang keduanya juga hanya menanggapi satu sama lain dengan anggukan kepala. Joseph memperhatikan sang ayah yang terlihat sibuk dengan tablet ditangannya. Apa yang pria itu inginkan hingga harus menyusul Joseph dan membawanya seperti ini? Karena Johan?

Setelah menemuh waktu kurang lebih satu setengah jam menggunakan pesawat, kini keduanya melanjutkan perjalanan menuju kediaman sang kakek yang kini sudah menjadi milik Joseph. Melihat sang ayah bahkan sampai menyetir sendiri membuat Joseph kembali berpikir betapa sayangnya Jeol pada Johan. Joseph memang tak peduli jika sang ayah tau tempat tinggal yang kini ia huni. Karena pada dasarnya pun sejak tiga tahun lalu ia sudah jarang pulang kerumah sang ayah. Mungkin hanya sesekali untuk berkunjung.

"Suruh Johan pulang."

Perintahnya begitu mereka sampai didepan gerbang rumah bernuansa eropa tersebut. Namun bukannya membuka kunci pintu mobil, sang ayah hanya diam saja.

"Pintunya."

"Kurang berapa tahun kamu lulus?" Tanya Jeol tanpa menatap wajah sang putra pertama yang kini terlihat terkejut.

Joseph tak menjawab. Ia hanya menatap lurus kedepan. Seakan gerbang itu dengan cepat terbuka dan ia bisa langsung masuk kedala. Tanpa terjebak situasi seperti ini dengan sang ayah.

"Jawab kalau ayah chat kamu. Sana masuk."

Joseph segera keluar begitu Jeol membuka kunci pintu mobil. Anak itu diam-diam tersenyum dalam hati. Melihat sang ayah sudah menjauh, Joseph berjalan santai masuk kedalam rumah. Dari gerbang saja ia bisa dengar suara teriakan orang-orang yang begitu gaduh. Tawa Rama, perdebatan Raja dan Johan, cuma tanggapan dari para ibu-ibu yang hanya memperhatikan kegiatan ketiga pemuda itu.

"Asik banget kayaknya."

Suara Joseph memecah keseruan yang sedang terjadi dihalaman rumah. Seketika suasana langsung sepi. Tak ada orang yang mengeluarkan suara, bahkan bergerak. Mereka semua mematung melihat kehadiran Joseph dengan tas besar dipunggungnya.

"Johan." Yang disebut namanya hanya mengedipkan mata dengan bingung?

"Kamu ngga mau peluk abang?"

"Hah?"

Melihat adiknya yang masih tampak bingung, Joseph melepas tas nya dan berjalan menghampiri Johan. Dengan lembut ia peluk adiknya itu dan mengusap punggungnya. Semua hal itu tak luput dari pandangan semua orang. Joseph tampak menyandarkan kepalanya dipundak Johan dengan nyaman. Bahkan matanya juga terpejam.

"Mau ngobrol bentar ngga abis ini?" Tanya Joseph begitu pelukannya terlepas. Yang lebih muda menatap Joseph dengan kening yang mengerut. Masih bingung.

"Lo abis kena tembak apa gimana pas disana? Tiba-tiba banget lo kaya gini?"

"Nanti kita pulang. Ketemu sama ayah dan bicarain semuanya. Kamu mau kan, adik?"

Johan yang mendengar ajakan Joseph tentu saja kaget. Bicara dengan ayah katanya? Bukankah sang ayah selama ini juga tak mencarinya? Kenapa tiba-tiba mengajak ia dan sang kakak untuk berbicara.

"Kalo dia nyuruh gue pulang gue kaga mau ya anjir. Lo yang bener aja deh!"

"Dengerin abang dulu. Dengerin ayah dulu. Kita cari jalan keluar masalah ini sama-sama ya?"

"Gue udah tau semuanya sebelum lo! Dan kalo selama ini lo bisa ngilang-ngilang kaya gitu kenapa gue ngga bisa?"

Johan menyentak tangan sang kakak dan berlari masuk kedalam rumah. Baru saja bertemu keduanya sudah kembali berseteru. Joseph jadi pusing. Ia sudah senang saat sang ayah mengajak mereka makan bersama dan berharap semua masalah mereka bisa dibicarakan dengan kepala dingin. Mencari solusinya sebagai keluarga tanpa membuat kesalah pahaman lain lagi. Joseph ikut masuk kedalam rumah. Niat ingin mencari Johan tapi tak yakin dikamar mana anak itu bersembunyi.

Mungkin ia juga harus beristirahat terlebih dahulu. Nanti ia akan mencoba kembali bicara dengan Johan dan memberi pengertian yang bisa anak itu pahami. Sekarang mari temui pujaan hatinya yang pasti sedang berada dikamar. Disusuri-nya koridor lantai dua dengan senyum yang mengembang. Cahaya matahari siang yang masuk kedalam membuat lantai dua terihat begitu terang. Joseph sudah membayangkan memeluk wanita-nya itu dengan erat. Tak akan ia lepaskan sebelum Lilac menangis. Lihat saja.

Cklek...

"Saya pulang..."

1
santi
👍👍
Dzakwan Dzakwan
Penuh kejutan, ngga bisa ditebak!
Laqueno Sebaña
Keren banget bro, aku terhanyut dalam cerita ini!
Razel: terimakasih yah/Smile//Smile/
total 1 replies
La Otaku Llorona <33
Tidak ada yang kurang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!