NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Si Culun

Mengandung Benih Si Culun

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:418.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: Reni mardiana

Ayu Lestari, seorang wanita yang harus rela pergi dari rumahnya saat warga mengetahui kehamilannya. Menghabiskan satu Malam dengan pria yang tidak di kenalnya, membawa petaka dan kemalangan pada Ayu, seorang wanita yang harus rela masa depannya terenggut.

Akankah Ayu menemukan siapa ayah bayi yang di kandungnya? bagaimana reaksinya saat mengetahui bahwa pria yang menghamilinya adalah seorang pria yang di kenal culun?

Penasaran kan? yuk ikuti terus kisahnya sampai akhir ya, jangan lupa tambahkan subscribe, like, coment dan vote nya. 🤗🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghempas para Hama

Di ruangan yang luas dengan meja yang panjang dan kursi yang berjejer, Gibran memimpin sebuah rapat yang diadakan oleh Wiratma. Ayahnya mempercayakan semuanya pada Gibran, dia yakin kalau Gibran memiliki potensi dalam memajukan perusahaan, terlebih lagi saat ini perusahaan tengah dilanda kekacauan karena sebagian banyak klien ingin memutuskan kerjasama dengan Wiratma Group.

"Kalian yakin ingin memutuskan kerjasama dengan perusahaan Wiratma?" Tanya Gibran dengan nada dinginnya.

Tidak ada Gibran yang polos dan lugu, melainkan Gibran yang dingin, datar dan juga mengerikan. Tak sia-sia kedua Kakaknya mengasah kemampuan terpendam adik bungsunya, berkat kehadiran Raja pria yang sangat susah untuk di rubah karena tak pernah mau berubah itu, kini menjadi seorang kaisar yang sangat di takuti.

"B-benar." Jawab salah seorang pria dengan takut.

"Kamal, catat semua klien yang ingin mengakhiri kerjasama dengan perusahaan ini. Bawa berkas perusahaan yang mengantri meminta kerjasama dengan Wiratma Corp. Perusahaan ini tidak akan rugi dengan memutus kerjasama meskipun tanpa alasan yang tidak jelas, aku tidak mau repot-repot mengurus hal yang tidak penting!" Gibran menatap satu persatu perwakilan yang ingin memutus kerjasama dengan perusahaan ayahnya, mereka semua nampak takut karena memang hanya perusahaan Wiratma lah yang bisa menjamin kemajuan perusahaan lainnya.

Kamal merupakan Asisten pribadi yang akan mendampingi Gibran, dia lantas melelakukan perintah dari atasannya. Kehilangan beberapa klien tidak alan membuat perusahaan Wiratma bangkrut, malahan masih banyak yang mengantri ingin bergabung.

Gibran memundurkan kursinya, dia berdiri seraya memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Wajah dinginnya seperti pria arogan, tampak para manusia yang hadir di dalam sana mengusap tengkuknya saat melihat pancaran aura yang sangat menegangkan, ternyata Wiratma tidak salah menempatkan Gibran. Wajahnya lebih menyeramkan dari sang Ayah, Gibran pergi meninggalkan ruang rapat tanpa mengatakan apapun lagi.

Gibran memasuki ruangan CEO, dia memanggil kembali asisten pribadinya. masih banyak hal yang harus ia lakukan, Kamal datang dengan tumpukan berkas sesuai permintaan Gibran.

"Panggil semua hama di perusahaan ini, cabut semua saham di perusahaan Gracella." Titah Gibran.

"Baik Tuan." Ucap Kamal.

Perusahaan Gracella merupakan perusahaan yang di pimpin oleh Ghina dan suaminya, sebagian besar sahamnya dari perusahaan Wiratma. Gibran tidak main-main dengan ucapannya, dia akan membalas perbuatan adik dari Ayahnya yang sombong itu dengan menarik semua sahamnya agar dia tahu kalau seorang Ghina tidak ada apa-apanya bila sudah berhadapan dengan seorang Gibran.

Kamal melakukan perintah dari tuannya, dia mulai sibuk dengan tumpukan pekerjaannya bersama Gibran. Sebelum mencabut saham di perusahaan Gracella, Kamal memanggil orang-orang yang terlibat dalam korupsi dan juga melakukan pemerasan terhadap karyawan baru.

Semua laporan itu masuk ke telinga Gibran, tidak ada yang berani mengatakan hal itu pada Wiratma karena sebagian banyak dari mereka takut untuk mengadu. Dari yang Gibran dengar, setiap ada karyawan baru pasti mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan yakni dengan memeras uang, mengerjakan laporan yang bukan tugasnya, memerintah layaknya seorang babu hanya karena mereka seorang junior. Penindasan, hal yang paling di benci oleh Gibran karena dirinya dulu di perlakukan seperti itu oleh Raden semasa kuliahnya.

Tak berselang lama, orang-orang yang terlibat penindasan dan korupsi pun datang, mereka berdiri di hadapan Gibran yang tengah duduk di kursi singgasananya. Gibran mengangkat pandangannya, semua orang yang berdiri bertanya-tanya siapakah pria yang duduk di kursi milik Wiratma. Tatapan Gibran nyalang seperti seekor elang yang hendak menerkam seekor ayam, atmosfer di ruangan itu seketika menghilang dan membuat mereka kesulitan bernafas.

"Manager keuangan, Gerald Wongso. Hem, punya nyali sebesar apa sampai berani korupsi dri perusahaan ini?" Ucap Gibran menatap seorang pria berkulit putih, tinggi dan berambut ikal.

Glekkk...

Pria yang bernama Gerald itu menelan ludahnya dengan kasar, Gibran benar-benar menyeramkan.

"Bawa dia ke tempat khusus para koruptor!" Titah Gibran tersenyum miring.

Dua pria berbadan besar dan kekar membawa Gerald keluar dari ruangannya, berusaha memberontak pun tidak ada gunanya karena kekuatannya tak sebanding dengan orang yang membawanya keluar. Bukan hanya Gerald saja, melainkan ada dua orang lagi yang terlibat kasus korupsi yang memakan banyak uang milik perusahaan, mereka juga ikut di seret keluar oleh Bodyguard yang lainnya. Gibran tidak suka terlalu lama basa-basi selama bukti yang di dapat cukup kuat dan dia bisa melihat sendiri kecurangan itu, meskipun dia bekerja dari rumah, dia bisa melihat dan mendapat kabar semua kelicikan yang di lakukan.

"Sejak kapan penindasan di adakan? Siapa yang memulai dan siapa juga yang sudah melakukan?" Tanya Gibran dengan pertanyaan beruntun.

Tidak ada yang menjawab. Semuanya terdiam dengan kepala menunduk, Kamal menyalakan sebuah laptop dan disana terdengar jelas apa yang mereka lakukan kepada pegawai baru. Wiratma tidak akan curiga kepada mereka semua karena saat bekerja tampak biasa saja dan tidak melihat ada yang aneh, di Cctv pun tidak mencurigakan sama sekali karena apa yang mereka lakukan di luar jam kerja.

Gibran pernah magang sebagai karyawan biasa di perusahan ayahnya, dia di bully dan mendapat perlakuan yang sama seperti para karyawan baru lainnya. Jadi, dia menyelidikinya diam-diam dan bekerjasama dengan penjaga kantin sehingga kebusukan pun terbongkar.

"Mulai saat ini kalian di pecat! Tidak ada pesangon, tidak ada gaji yang kalian dapatkan, melainkan kalian harus ganti rugi untuk membayar semua makanan dan juga waktu yang sudah kalian ambil dari para korban." Tegas Gibran.

Kepala yang awalnya tertunduk, kini terangkat menatap Gibran dengan mata membulat sempurna. Lima orang senior dari berbagai divisi bersama lima orang lainnya yang ikut menindas karyawan baru. Sebagian banyak waktu dan uang yang seharusnya tak di lakukan oleh korban harus di ganti oleh pelaku, Gibran tak mau ada hal serupa di kedepannya nanti. Zaman sudah modern, semua pekerja sama rata dan para senior seharusnya membimbing para pekerja baru dan memberikan hasil yang bagus untuk mengembangkan perusahaan, bukan malah sebaliknya.

"Kenapa Tuan? Kami hanya ingin mendidik bawahan kami agar mereka tidak lemah, mereka juga tidak keberatan jika kami yang menyuruhnya." Protes seorang pria bernama Sandi.

"Kalau mendidik kenapa harus sembunyi-sembunyi, kalau mereka tidak keberatan, lantas mengapa mereka membuat laporan, hah! Pikir pakai logika, sebagian banyak dari mereka itu tinggal menyewa kontrakan dan kos-kosan, bagaimana jika mereka sampai tidak punya uang untuk membayar sewa, makanan yang seharusnya mereka beli demi mencukupi kehidupan, kalian pakai seenaknya untuk membeli makanan yang harganya tidaklah murah. Jangan mentang-mentang kalian sudah bekerja lama di perusahaan Wiratma lantas membuat kalian besar kepala!" Emosi Gibran pun meledak saat itu juga, nada suaranya naik satu oktaf membuat yang lainnya ketakutan.

"Panggil semua korban kesini, Cepat!" Titah Gibran dengan suara menggelegar.

1
Novita Ae
Luar biasa
Srhy
ghina mulutmu harimaumu
Srhy
paling ga suka klo ada pelakor
Rusmini Rusmini
bagaimana raden bisa tau kalo salsa bukan ayu thor
Rusmini Rusmini
ternyata hanya siasatnya gibran dkk
Rusmini Rusmini
clayton dan raden bpk anak sama2 koplak..../Grimace//Grimace/
Jumi Eko
Luar biasa
Rusmini Rusmini
kalo pilem pasti seru nih
Rusmini Rusmini
aksi balas dendam di mulai
Rusmini Rusmini
kesian amat /Facepalm//Facepalm/
Rusmini Rusmini
untung semua sodara gibran saling membantu kecuali ghina
Rusmini Rusmini
mara karma utk ghina
Rusmini Rusmini
cacing kremi /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rusmini Rusmini
mulai ada ulet bulu nih .
Rusmini Rusmini
akal akalanya salsa
Rusmini Rusmini
ingin kaya dgn cara instan mimpi kamu nuri
Rusmini Rusmini
tiba tiba banyak masalah di klg wiratma
Rusmini Rusmini
masak anak umur 5 th bisa ngomong kayak gitu...persis org tua
/Slight//Slight/
Rusmini Rusmini
komunikasi yg kurang membuat rmh tgg jd kacau /Smug/
Rusmini Rusmini
ws kasep tinggal aja bu ayu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!