Tidak selamanya jodoh itu datang sendiri, terkadang datang satu paket dengan anaknya.
Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna dikenal sebagai seorang playboy di masa remajanya dulu.
Namun siapa sangka, takdir malah mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah berstatus sebagai janda beranak satu.
Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil
"Akhirnya aku hamil juga, mas Juna pasti seneng banget kalau tahu aku hamil."
Ucap Rinjani antusias, sembari menatap lekat 3 buah alat tes kehamilan dengan merk berbeda-beda yang ada dalam genggamannya, dan ketiga alat tes kehamilan itu menunjukan dua garis biru. Air mata bahagia pun lolos begitu saja membasahi pipinya yang putih mulus.
"Sudah lama mas Juna mengharapkan hal ini, aku harus beritahu dia tentang kehamilan aku ini secepatnya"
Kata Rinjani seraya mengembangkan senyum di bibirnya lebih lebar lagi.
"Rin, kamu kenapa? Nyebut nak?"
Tanya bu Dewi yang merasa heran saat melihat anaknya itu menangis sembari tertawa secara bersamaan.
"Alhamdulillah bu."
Balas Rinjani dengan wajah sumringahnya.
"Rinjani! istigfar itu bunyinya astagfirullahaladzim, bukan alhamdulillah nak."
Beritahu bu dewi. Rinjani pun tertawa kecil mendengar ocehan wanita yang telah melahirkannya kedunia itu.
"Hem, bener-bener udah gak beres kamu Rin. Kayaknya Ibu harus panggil ustadz Firdaus buat ruqyah kamu ini!"
Oceh Bu Dewi lagi sembari menggelengkan kepalanya.
"Baru di tinggal beberapa hari saja sama suaminya, tuh anak udah bertingkah di luar nalar kayak gini. Kadang nangis, kadang ketawa" Bu Dewi tak habis pikir.
"Bu, aku hamil"
Ucap Rinjani akhirnya, ucapan Rinjani membuat bu Dewi mematung untuk beberapa saat karna saking terkejutnya.
"Alhamdulillah.. akhirnya kamu hamil juga Rin?"
Ucap bu Dewi penuh rasa syukur. Wajah bingungnya seketika berubah jadi sumringah saat mendengar putrinya kini tengah mengandung.
"Iya, alhamdulillah bu"
Balas Rinjani pula. Merekapun saling memeluk satu sama lain untuk berbagi kebahagiaan.
***
Sore harinya..
Rinjani, bu Dewi serta Alena menuju kediaman keluarga Bagaskara menggunakan mobil Rinjani. Wanita cantik itu kini sudah pandai mengemudikan mobilnya sendiri.
Walaupun Arjuna sudah menyiapkan supir untuknya, tapi Rinjani lebih suka berkendara sendirian.
Sebelumnya, Arjuna sudah meminta bu Dewi dan Rinjani untuk tinggal di rumah keluarga Bagaskara selama dia dinas di luar kota, namun Rinjani baru sempat hari ini menyambangi rumah mertuanya itu.
Itupun karna Rinjani ingin membagikan kabar bahagia tentang kehamilannya pada mom Shana dan juga Dad Alvin.
Walaupun Rinjani sangat ingin suaminya menjadi orang yang pertama tahu tentang kabar kehamilannya, namun ponsel pria itu tidak bisa dihubungi sedari tadi. Mungkin karna sibuk. Jadilah ia akan memberitahu mertuanya terlebih dahulu.
"Sayang, akhirnya kamu datang juga."
Kedatangan Rinjani langsung di sambut dengan pelukan hangat oleh mom Shana.
"Iya mom, maaf ya aku gak ngabarin dulu kalau mau datang kesini"
Ucap Rinjani setelah melerai pelukannya dari sang mama mertua.
"Gak papa sayang, mommy malah seneng kok karna kamu datang, jadi mommy gak kesepian lagi deh"
Balas mom Shana dengan wajah sumringahnya.
"Eh, ada Alena dan bu Dewi juga. Apa kabar bu?"
Kata mom Shana lagi sembari memeluk bu Dewi dan menggendong Alena sesaat.
"B-baik bu"
Jawab bu Dewi, Ia masih merasa canggung berada di rumah mewah milik besannya tersebut, walaupun sudah beberapa kali bu Dewi berkunjung kesana.
"Kamu? Ngapain kamu disini?!"
Tanya Rinjani sembari menatap tajam pada seseorang yang sangat dikenalinya.
Bagaimana Rinjani bisa lupa dengan wanita yang telah merusak keutuhan rumah tangganya dengan Ryan dahulu.
"Mom. Apa yang dia lakukan disini?"
Tanya Rinjani pada mom Shana sembari menunjuk ke arah Laura.
"Oh, dia--" Belum juga mom Shana menyelesaikan ucapannya, Emily keburu datang menghampiri mereka.
"Siapa yang datang mom?"
Tanya Emily sembari berjalan menuju pintu utama.
"Rinjani? Kok gak ngabarin dulu kalau mau datang kesini sih?"
Sambut Emily antusias setelah mengetahui adik iparnya yang datang.
"Iya, kangen aja sama mommy. Pasti mommy kesepian kan karna ditinggal anak kesayangannya?"
Jawab Rinjani sembari memeluk erat kakak iparnya tersebut.
"Iya Rin, mommy sampe ngurung diri di kamar terus itu loh. Makanya kakak datang kesini, mumpung anak-anak masih ada kegiatan di sekolahnya"
Ucap wanita cantik itu.
"Hallo sayang, apa kabar? Kangen sama aunty gak?"
Tanya Emily sembari mencubit pipi gembil Alena dengan gemas.
"Kangen aunty"
Jawab Alena malu-malu sembari menganggukan kepalanya. Kedua kuncirannya ikut bergoyang pula mengikuti gerakan kepala Rinjani sachet itu.
"Ihh gemesnya" Emily semakin tak tahan untuk mencubit pipi chubby itu lagi.
"Kita ngobrol di dalam aja yuk Rin, mari bu Dewi"
Ajak mom shana. Rinjani dan bu Dewi pun mengangguk tanda setuju.
"Oh ya mbak, bikinin minum ya buat Rinjani dan bu Dewi. Sekalian bawain cemilan buat Alena juga!"
Titah Emily kepada Laura yang sedari tadi diam mematung di ambang pintu.
"B-baik non"
Jawab Laura sembari menundukan kepalanya.
"Dia siapa kak?"
Tanya Rinjani setengah berbisik, Rinjani bersikap seakan tak pernah mengenal wanita itu sebelumnya.
"Oh itu, namanya mbak Laura pembantu baru di rumah ini" Jawab Emily.
"Oh pembantu baru"
Balas Rinjani sembari melirik ke arah wanita itu.
Sedangkan Laura masih mematung dan menatap Rinjani dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
***
Terima kasih sudah baca karya ini, mohon dukungannya dengan cara kasih like, komen, vote and hadiahnya ya, supaya aku lebih semangat lagi nulisnya🥰🙏
Baca juga karya aku yang lain
-Nafkah 20 Juta Sehari (kisah Shana dan Alvin)
-Married With Foster Brother (Kisah Emily dan Edward)
sakit nih ryan
kelakuan astaghfirullah.
healjng ke gunung bs2 hilang.. bnr jg 😀
jika suami setia seribu pelakor dtg aman RT