" Bocil nakal itu istriku" pernyataan Zain kepada semua temannya yang ikut duduk bersama di sofa club'.
" what? ,,,, Istri Zain dia masih kecil Lo " tak percaya teman Zain menatap gadis kecil bar-bar yang tengah berjoget di atas punggung di Bawah kelap-kelip lampu sorot .
flash off.
Zain akhirnya menerima permintaan Papa nya untuk menikah lantaran itu adalah permintaan pertama dari orang tuanya yang selama ini selalu memberikan apapun yang Zain mau bahkan tak pernah mematahkan satupun hal yang Zain inginkan sebagai seorang anak .
" Tapi Maa apakah tidak ada calon istri untuk Zain yang Mama sukai selain Bocil nakal itu?" lesu Zain menatap Mama nya yang iseng sekali memilihkan calon istri senakal itu untuk dia yang sudah matang serta dewasa .
" tidak ada Zain , Walaupun dia nakal tapi Mama menyukai nya" pernyataan Mama Zain dengan senyum penuh damba bahkan sebuah harapan pada Zain .
yuk baca 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 terlambat
" Mau kabur kemana ? Ke Ujung dunia pun kamu pergi akan Daddy dapatkan" tegas Zain mengecup kening Aya.
" Hummm, coba aja kalau bisa " tantang Aya balik yang membuat tatapan tegas Zain langsung meredup.
" Apa kamu beneran akan meninggalkan Daddy ?" tanya Zain memeluk Aya tiba-tiba hatinya diselimuti rasa takut .
" Iya lah , Aya bakal tinggalin Daddy " tegas Aya mendorong Zain yang memeluk nya lalu berlari ke mobil .
" Enggak " teriak Zain langsung mengejar dan memegang tangan Aya yang akan masuk mobil emosinya sedang tidak stabil sehingga candaan Aya sangat mempengaruhi perasaan nya.
" Daddy kenapa jadi emosi" tanya Aya menatap Zain yang wajahnya begitu tegang bahkan marah menatap Aya tajam .
" Aya mau berangkat sekolah makanya tinggalin Daddy " ucap Aya lagi memeluk Zain lalu bersalam .
Zain memejamkan mata nya sejenak emosinya terlalu tak stabil pagi sampai emosi begitu saja mendengar candaan Aya .
" Berangkat lah sekolah nanti kalau mau ke Mall pergilah tapi pulang sebelum jam 5 " kata Zain memberikan Aya uang jajan lebih yang membuat Bocil itu sangat senang .
" Baik Daddy. Muach " Aya memeluk Zain lalu berjinjit mengecup pipinya.
Zain masih terdiam menatap mobil Aya yang perlahan mulai menghilang memasuki jalan raya .
" kalian perketat pengawasan terhadap istriku jangan sampai kejadian seperti kemarin terulang lagi " tegas Zain segera masuk ke dalam mobil nya.
" Baik boss" ucap ajudan Zain yang langsung melaksanakan perintah.
.............
Sepulang sekolah Aya berangkat sendirian ke Mall karena teman-teman harus pulang karena ada Acara keluarga sehingga tidak bisa ikut Aya .
" Nggak apa lah yang penting punya uang " ucap Aya tetap berjalan senang di mall walaupun sendirian .
Ternyata menjadi istri Zain tak seburuk yang Aya bayangkan bahkan lebih membahagiakan lagi karena selalu punya jajan banyak walaupun bertengkar hampir setiap hari .
Aya mulai berbelanja barang-barang yang dia inginkan sampai tangan kanan dan kirinya penuh oleh paper bag belanjaan nya.
" Wahhh, Dasinya bangus Aya beliin Daddy ah " kata Aya mengambil dasi di rak pakaian.
" Zain alergi dengan barang-barang murah seperti itu" ucap Hellen yang ternyata berdiri tak jauh dari Aya bersama teman-temannya.
Mereka menatap julid gadis kecil yang memakai seragam sekolah itu dengan begitu banyak belanjaan di tangan nya dan yang paling menyebalkan menurut Hellen dia malah berniat membelikan Zain dasi murah di rak bukan yang dalam etalase.
" Dia kenal Zain Hell?" tanya salah satu teman Hellen .
" Ooohhh, Alergi barang murah pantas dia putusin Tante. Murah soalnya" ucap Aya dengan jahat nya lalu pergi begitu saja tetap membawa dasi yang akan dia belikan untuk Zain .
" Bocil kurang ngajar " Hellen yang habis kesabaran itu langsung mengejar dan menjambak rambut Bocil sialan itu merasa tersakiti sekali mendengar ucapan nya .
" Hiksss. tolong siapapun tolong Aya " teriak Aya histeris baru di Jambak Hellen sedikit dia sudah jatuh terduduk di lantai kesakitan menendang semua paper bag yang tadi di pegangnya .
Seketika toko itu langsung dipenuhi oleh orang yang melakukan siaran langsung Lantaran seorang pebisnis serta artis kelas internasional seperti Hellen kedapatan menganiaya anak sekolahan .
Saking berantakan nya penampilan Aya media pun tak mengenali lagi bahwa gadis kecil yang menangis ketakutan itu adalah putri mahkota keluarga Albara .
Seketika Hellen langsung dihakimi massa dan komentar pedas sehingga Hellen harus di lindungi oleh bodyguard nya agar tidak di amuk massa .
" Hehehe " kekeh Aya tersenyum nakal memunguti belanjaan nya agar tidak diinjak orang .
" Ayo dek sini kami bantu " banyak sekali orang-orang yang membantu Aya karena prihatin.
" Baju Aya robek kak " suara kecil Aya malu berdiri karena bajunya sudah robek .
" Sini kakak belikan ya " ucap seorang wanita cantik yang begitu tulus membantu Aya seperti adiknya sendiri lantaran simpati .
" tidak usah kak Ay," belum sempat Aya menolak wanita itu sudah menggenggam tangan Aya dan mengajak Aya ke salah satu toko brand internasional.
" Jangan menolak Kakak tulus membantu mu " ucap wanita itu lagi .
............
Hampir jam 6 sore Aya baru pulang ke apartemen sambil tersenyum senang bahkan berjalan menari-nari sambil bernyanyi merasa mood nya sangat baik sekali setelah balas dendam pada pacar Zain yang jahat itu .
" Baru pulang?" tanya Zain yang duduk di sofa ruang tengah itu begitu Aya membuka pintu .
" i, Iya Daddy " jawab Aya sedikit gelagapan berjalan pelan menghampiri Zain setelah menutup pintu kembali .
" Tau sekarang jam berapa?" tanya Zain lagi meminum beberapa teguk kopinya sambil menatap Aya yang berdiri di depan nya .
" Maaf Daddy " kata Aya dengan kepala tertunduk meletakkan semua belanjaan nya di atas sofa .
Zain melirik semua belanjaan Aya yang cukup banyak sampai kedua tangan Bocil itu penuh membawa nya .
" Duduk " ucap Zain lagi menatap Aya yang sudah menunduk itu .
Aya langsung duduk disalah satu paha Zain tak berani menatap pria dewasa itu lagi .
" Siapa yang suruh duduk di paha?" ucap Zain lagi tapi walaupun begitu sebelah tangan nya sudah melingkar di pinggang Aya .
" Maaf Daddy " kata Aya lagi akan berpindah ke sofa namun Zain tidak melepaskan Aya lagi .
Zain memegang dagu Aya agar menatapnya lalu mencicipi sejenak bibir gadis kecil yang terasa begitu manis itu .
" Apa yang terakhir kamu makan?" tanya Zain lagi mengangkat sebelah alisnya.
" Es krim Daddy " jawab Aya kembali menunduk dia benar-benar takut Zain marah nanti dia malah tidak di kasih jajan .
Setelah itu Zain hanya diam menatap kearah tv tidak lagi mengajak Aya yang duduk di pangkuan nya bicara .
Sudah lebih dari 15 menit Aya duduk di pangkuan Zain namun pria dewasa itu sama sekali tak lagi bicara pada Aya dia hanya fokus menonton.
diam-diam Aya menatap Zain yang ternyata kalau di pandang sangat tampan juga dengan wajah tegas nya walaupun hanya memakai pakaian rumahan seperti sekarang.
Aya menautkan jari-jari nya pada Zain hingga pria dewasa itu kembali menatapnya.
" Maafin Aya Daddy " ucap Aya menatap Zain sendu lalu memeluk leher Zain.
" Maaf untuk apa?" ucap Zain seolah tidak tau tanpa membalas pelukan Aya .
" karena udah pulang terlambat" kata Aya mengakui kesalahan, padahal Zain sudah bilang kalau Aya harus pulang paling lambat jam 5.
" Kalau Saya tidak mau memaafkan?" ucap Zain dengan bahasa formal nya .
" Aya bakal melakukan apapun asal Daddy maafkan" ucap Aya melonggarkan pelukannya lalu menatap Zain dalam jarak mereka yang begitu dekat .
" Apapun itu?" tanya Zain lagi memastikan yang diangguki Aya dengan polos.
" Apa yang Daddy inginkan ?" tanya Aya yang membuat Zain langsung bergejolak mendengar inginkan .
" senangkan Saya semalam ini , besok Saya maafkan kamu" jawab Zain lagi dengan bahasa formal lalu meletakkan Aya di atas sofa dan berjalan pergi .
" iya Daddy , tapi Aya tidak tau caranya" kata Aya berlari mengejar Lalu memeluk Zain dari belakang .
" Ikut Daddy " ucap Zain dengan senyum nakal nya menggenggam tangan Bocil polos itu.
hebat otornya
kalo bacanya mendalami/Tongue/