IG: puputhamzah24
Ayunda terpaksa menikah dengan Gunadarma yang sikapnya dingin dan sombong. Guna dan Ayu bekerja di perusahaan yang sama dan ini semakin membuat hati Ayu makel. Ada-ada sajah titah dan tuduhan Guna terhadap Ayu.
Adinda, adiknya Ayu, demi sebuah ponsel mahal, rela didekati seorang pria bertitel CEO. Akankah Adinda berhasil mendapatkan suami CEO seperti saudarinya atau malah nasibnya lebuh apes?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cium?
Berbelajan dengan Guna ternyata membuat Ayunda bisa berhemat, apa lagi sejak tadi ia bisa membeli barang-barang kebutuhannya tanpa meronggoh koceknya sendiri. "Barang kebutuhan kita sudah tapi barang pribadi untuk aku belum" ucap Ayunda.
"Kamu mau beli apa?" tanya Guna.
"Mau beli baju, tapi besok aja sama Meta dan Ajeng" ucap Ayunda mengingat kedua sahabat karibnya itu.
"Kita belanja sekarang saja, kamu tunggu disini saya bawa barang belanjaan kita ke dalam mobil dulu!" ucap Guna.
"Nggak kita pulang aja!" pinta Ayunda.
Guna hanya bisa menghela napasnya, terkadang ia tidak mengerti dengan Ayunda. mereka segera keluar dari Mall dan menuju parkiran. keduanya masuk kedalam mobil, Guna menatap Ayunda yang saat ini duduk disebelahnya. ia kemudia mengeluarkan tiga buah kartu dari dalam dompetnya
"Ini aku percayakan uang kita untuk kamu kelolah!" ucap Guna. Ayunda menatap Guna dengan tatapan ragu. Uang kita? kata-kata itu membuat hati Ayunda menghangat. Ia menatap Guna dengan tatapan penasaran karena takut Guna menyiapkan suatu rencana padanya.
"Itu Hakmu dan aku akan melaksanakan kewajibanku menafkahimu!" ucap Guna.
"Tapi kenapa kau percaya padaku? kita bukanlah pasangan normal pada umumnya bahkan kita sering bertengkar dan saling mengejek. Kalau aku menghabiskan semua uangmu bagaimana?" tanya Ayunda penasaran dengan jawaban Ayunda.
"Aku percaya padamu karena kau istriku. kita pasangan normal, punya, mata kaki dan anggota tubuh yang lengkap. Kalau bertengkar itu sudah biasa dalam menjalin hunungan seperti selisih pendapat. Tapi apa kau lupa pernikahan kita memang awalnya mungkin dilandasi keterpaksaan, namun pernikahan kita bukan ajang coba-coba Ayunda. Saya ikhlas menikahi kamu dan aku berharap hanya menikah satu kali seumur hidup!" ucap Guna.
"Iya aku tahu" ucap Ayunda.
"Lalu apa yang kau ragukan?" tanya Guna penasaran dengan otak cantik milik istrinya.
"Kenapa kamu nggak menikah dengan Vivian?" tanya Ayunda kesal karena Vivian lebih cantik dari pada dirinya dan kemungkinan Vivian lebih cocok menjadi istri Guna.
"Saya tidak menyukainya" ucap Guna.
"Lalu aku?" tanya Ayunda menunjuk wajahnya.
"Aku menyukaimu karena kau aneh, sebenarnya aku tak ingin kau ceroboh mencium laki-laki lain ketika mabuk. Aku yang pertama dan hanya aku yang akan selalu kau kau cium!" ucap Guna membuat Ayunda memutar bola matanya.
"Cium-cium aja yang ada di otakmu!" kesal Ayunda.
"Kau yang membuatku begitu, menggoda pria lajang yang menjaga harkat martabatnya!" jelas Guna.
"Stop! kenapa seolah-olah aku yang memperkosamu?" kesal Ayunda.
"Itu memang kenyataan kau bisa menanyakannya kepada Meta dan Ajeng teman-temanmu!" jelas Guna. "Kau tidak mau kartu ini?" tanya Guna.
Ayunda segera menarik ketiga kartu milik Guna, dua kartu atm dan satu kartu kredit. "Uang depositonya mana?" tanya Ayunda mengulurkan telapak tangannya meminta Guna segera memberikkan tabungan deposito untuknya.
"Nanti aku berikan! kalau kamu sudah... " ucap Guna menggaruk tengkuknya dan wajahnya memerah.
"Sudah apa?" tanya Ayunda kesal.
"Hmmm nanti aja" ucap Guna membuat Ayunda mengeritkan dahinya karena pertanyaanya tidak di jawab Guna.
"Kalau aku mau ke Club lagi boleh?" tanya Ayunda karena ia ingin melihat ekspresi wajah suaminya.
"Tidak" ucap Guna.
"Kalau gitu kamu juga nggak boleh kesana, kalau kamu melanggar aku bakalan pulang ke rumah orang tuaku!" ancam Ayunda.
"Pulang semalam dan besok aku jemput kamu lagi hehehe" kekeh Guna.
"Aku tahu kau hanya menjadikanku tameng agar hmmm siapa jati dirimu sebenarnya tidak ketahui Mamimu, kamu kan hom... "
Guna menarik bagian belakang kepala Ayunda dan mencium bibir Ayunda dengan lembut. "Apa kau ingin membuat saya menghukummu?" tanya Guna menatap mata Ayunda dengan matanya yang menggelap.
"Tititidak... " ucap Ayunda gugup dengan ciuman Guna yang mendadak membuat jantungnya berdetak dengan kencang.
tbc...
dikit2 nangis