NovelToon NovelToon
Ex'S Tears

Ex'S Tears

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cerai / Wanita Karir
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Mencari uang saat sudah menjadi seseorang yang tumbuh dewasa sangat melelahkan, di tambah lagi bona harus menjadi istri sah mantan pacarnya hanya untuk mendapatkan warisan.

Dengan uang 1m, bona akhirnya menyetujuinya. tapi di balik itu, hidupnya mulai tak terarah dan hancur di penghujung hubungannya dengan javier.


"hanya 100 hari?" tanya bona dengan mata memerah.

"setelah kita menikah mungkin 1 bulan aku sudah bisa dapatkan warisan itu. Jadi jika kau merasa tak cocok kita bisa bercerai sesegera mungkin,"

"apa kesepakatannya?"

"kau minta bayaran berapa?"

"berapa yang kau tawarkan?"

"1m kurasa cukup karena pernikahan kita tak lebih dari 100 hari. Habiskan hubungan kita di hari putih, lagipula kurasa 1m sudah sangat banyak,"

"apa kau sudah tak mencintaiku?" tanya bona berharap.

"aku tak pernah mengijinkan dirimu berfikir jika aku masih mencintaimu, aku hanya membutuhkanmu untuk warisan itu. Bukan untuk apapun, aku sudah tak mencintaimu sekarang, besok juga tidak,"

next>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 26

"javier, menurutmu kenapa? Kenapa kita bisa ketahuan," tanya bona.

"entah, kau simpan itu dimana? Seingatku milikku aku simpan di ruanganku," ucap javier masih fokus kedepan.

"sepertinya carolina mengambil milikku, seingatku loren bilang lihat jennifer menemui carolina. Dan kemarin carolina bilang akan menghancurkan aku," ucap bona lirih.

"hmm,"

"maaf, sudah merusak rencanamu ini karena aku,"

"..."

Javier tampak diam saja, ia juga tak tau mau berkata apa karena ia benar benar tengah marah pada dirinya sendiri yang gegabah dan menyusahkan. Ia sangat marah karena membuat citra bona menjadi jelek di keluarganya.

Ada apa denganku? Kenapa aku tak bisa melakukan apapun dengan benar.

"javier..."

"bona, diamlah aku ingin fokus menyetir. Kita bicarakan nanti,"

Mendengarnya membuat bona makin ciut, ia tak berani menatap javier. Bahkan tangannya sangat dingin dan berkeringat.

......................

Lusy tengah berdiri di depan rumah damian, ia tengah menunggu orang suruhannya membobol pintu rumah damian padahal sang pemilik ada di dalam.

"sudah belum?" tanya lusy tak sabar.

"sebentar lagi,"

Setelah pintu terbuka, lusy langsung masuk kedalam. Ia mencari damian yang mungkin sedang ada di kamar. Mendengar suara air dari dalam kamar mandi, lusy langsung masuk ke dalam kamar damian tanpa permisi. Bahkan ia langsung membuka pintu kamar mandi.

AAAAAA......

Damian yang sedang berendam di bathtub langsung menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi dadanya, "KAU GILA?"

"iya, jadi jangan buat aku makin gila!" kesal lusy.

Damian menutup matanya dengan kesal, ia langsung mengambil handuk dan keluar dari bathtub, "hey kau ini punya harga diri atau tidak? Mengejar pria sampai seperti ini. Kau pikir kau bisa melakukan semua yang kau mau karena kau kaya?" tanya damian dengan nada ketus, bahkan rahangnya mengeras menahan emosi.

"aku tidak punya harga diri, kenapa?" ucap lusy makin membuat damian jengkel.

"pantas javier tidak mau menikah denganmu," damian langsung keluar dari kamar mandi meninggalkan lusy yang hampir menangis. Ia sebenarnya tidak tega, namun jika tidak begini sudah pasti lusy akan makin menjadi jadi.

Damian turun kebawa untuk minum, ia benar benar emosi karena harus menyakiti wanita yang ia cintai, "kenapa aku tidak kaya saja? Kenapa aku harus jadi karyawan," gumam damian sambil meremas botol air mineral di tangannya.

"DAMIAN!!!" teriak lusy dari belakang.

Damian berbalik dengan wajah dongkolnya," kau kera?"

"kau mau mati?" tanya lusy emosi.

"iya, aku mau mati. Ada masalah?"

"teganya kau begini padaku," sambil menangis lusy terus memukul dada damian.

"hanya aku yang boleh memutuskan hubungan ini!" imbuh lusy.

"iya, makannya cepat putuskan aku. Aku tidak mau dengan wanita gila sepertimu!"

"kau bilang apa?"

Damian memegang kedua bahu lusy, "dengarkan aku! Kau mau merusak hidupku atau bagaimana? Dengan kau memaksa ku berpacaran dengamu dan bersamamu sama saja kau ingin menghancurkan karirku. Kau pikir keluargamu akan setuju? Yang ada ayahmu akan memecatku,"

"apa tidak bisa di perjuangkan? aku akan ancam ayahku. Kita bisa menikah, dengan begitu ayahku pasti langsung akan diam,"

"menikah? Ayo menikah, lalu apa? lusy ayahmu orang penting, koneksinya banyak dan luas. Sangat mudah jika hanya untuk menghancurkan pria kecil sepertiku. Bukan aku tak ingin memperjuangkanmu, tapi apa yang bisa kuberikan untukmu? Gaji saja bersal darimu. Kau pikir seperti ini tidak menyakiti hatiku?"

Lusy memeluk damian, ia juga sedih dan bingung dengan kisah percintaannya yang selalu gagal. Ia gagal di cintai oleh Javier, kini ia gagal untuk melindungi damian dari keluarganya.

"lusy, jika dunia tau aku kekasihmu. Sudah pasti maxim akan mengalami kerugian besar, apa itu tak membuatku terluka? Apa itu tidak membuatku merasa bersalah? Kenapa kau membuatku ada di posisi ini?" tanya damian lemas.

"aku akan melindungimu, aku janji,"

"tidak perlu, harusnya aku yang melakukannya. Karena itu kita akhiri saja, jika memaksa aku tidak bisa. Adikku bagaimana? Dia akan di cap sebagai perusak karir ku,"

"tapi bukankah tak ada yang tau jika dia adikmu?"

"walaupun begitu dia sudah dapat rumor denganku, bagaimana menurutmu?"

Ponsel damian berdering sangat kencang, ada telepon masuk dari bona, "sebentar,"

^^^Hallo^^^

📞kak, bagaimana keadaanmu?

^^^Aku baik baik saja? Ada apa? Kau menangis?^^^

📞 sedikit

^^^Kenapa? Javier kasar padamu?^^^

📞bukan, aku sudah ketahuan

^^^Kau bilang apa? Tidak jelas^^^

📞aku ketahuan

^^^Ketahu... Pernikahanmu?^^^

📞...

^^^Kau dimana? Aku akan kesana sekarang^^^

📞 dirumah javier

^^^Tunggu, aku akan kesana^^^

"lusy kau bisa pulang aku harus pergi," ucap damian sambil berjalan menuju kamar untuk berganti baju.

"pergi kemana?"

"rumah javier,"

"aku ikut,"

"tidak perlu, takut ada yang lihat," larang damian, ia takut dapat berita baru yang tidak tidak.

"aku bisa pakai jaketmu, tidak terlihat. Aku janji,"

"kau mau apa disana? Yang ada kau akan di usir oleh javier,"

"tidak, kan ada kau," ucap lusy kekeh.

"yasudah sana ambil," ucap damian pasrah, ia menunjukkan lemari berisi jaket jaket besar miliknya untuk di pakai lusy.

......................

"javier? Belum selesai?" tanya bona di depan pintu kamar mandi, javier sudah berada di dalam kamar mandi hampir 1 jam.

"javier?"

"belum," jawab javier pelan.

"sakit perut? Mau aku buatkan mi..."

"tidak perlu," potong javier cepat.

Bona duduk di depan pintu, ia sangat takut. Javier sudah tidak di percaya lagi oleh keluarganya karena dirinya yang ceroboh. Menaruh berkas penting di gudang, salahnya juga memiliki teman seperti carolina. Salahnya juga terlalu banyak omong dan membuat semuanya kacau.

"aku takut, saat kau mengajakku menikah aku sangat bahagia. Lalu kau bilang hanya 100 hari, kebahagiaan ku yang awalnya 100% berubah menjadi 80%. Salahku karena aku terlalu percaya pada teman, salahku karena menceritakan banyak hal tentangmu padanya. Karena aku, kau jadi begini,"

"kenapa 80%? Tidak 20%?"

Bona langsung berdiri saat melihat javier keluar dari kamar mandi. Ia langsung memeluk tubuh javier yang sekarang terbilang kurus, "maafkan aku, maafkan aku," tangisan bona pecah di dekapan javier.

"aku yang minta maaf, karena aku terlalu gegabah kau jadi kena masalah. Harusnya aku bisa melindungimu dari keluargaku, tapi karena aku, kau jadi kena makian dan kata kata tak pantas dari mereka. Maafkan aku,"

"jangan diamkan aku, kalau marah langsung marahi saja aku, pukul juga tidak papa. Aku bukan benda mati, jangan abaikan aku," ucap bona sambil sesenggukan.

"aku hanya marah pada diriku sendiri, bukan padamu. Hanya saja aku tak bisa mengeluarkannya, makannya aku diam karena takut menyakitimu. Jangan menangis lagi, untuk apa menangisi aku? Suamimu ini masih mampu menghidupimu walaupun bukan direktur atau ceo lagi,"

"tidak peduli, aku juga punya uang," bona makin mengeratkan pelukannya.

"tenang saja aku akan menjagamu,"

"javier kenapa kau makin kurus? Apa masakanku tidak enak? Kau banyak pikiran? Ada apa? Kenapa tidak bilang padaku?"

"tidak, aku baik baik saja. Mungkin karena kelelahan, lagipula aku sangat sibuk akhir akhir ini,"

"tidak ada masalah lain?"

"tidak, jangan pikirkan yang tidak ada," javier melamun melihat pantulan dirinya di cermin, tinggi kurus seperti vampir.

Aku berharap tidak mati sekarang, aku harus bertanggungjawab dulu. Aku mohon berikan aku kesempatan hidup sampai bona benar benar hidup dengan baik.

...••TBC••...

1
jenny
siap kak... meluncur ke sana.
Rina Zulkifli
sesuai judul 🥺😭
mksh ka ceritanya,. keren..

terus berkarya
Anonymous
keren
jenny
Semoga Damian mendapatkan jalan keluar untuk menjauhkan Javier ataupun Bona dari kelicikan Lusy.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!