JODOH YANG TIDAK TERDUGA

Hari ini, hari pengunduran diri ku. Semua barang barang kerja ku ku kemas. Aku sengaja datang lebih awal, agar aku tidak bertemu dengan teman teman.

Rasanya seperti mimpi, meninggal kan tempat kelahiran dan pergi merantau. Di tempat ayah.

"Nisa, "ucap ayah. Di dalam mobil

"ayo cepat" lanjut ayah

Ayah menjemput ku, dengan mobil sewaan. Ayah menyewa dua mobil untuk barang barang dan satu mobil untuk anggota.

awalnya aku ingin jual saja , namun kata ayah jangan. Makanya motornya ikut di angkut.

"selamat jalan kota kelahiran ku." ucap ku sambil melihat jalan.

"Bu , aku dan Aldo sekolah gimana Bu." ucap lisa

"kalian maunya gimana, " ucap ku

"pengen Deket ibu sama ayah ." ucap Lisa

"besok atau lusa, ayah ke sekolah , buat urus sekolahan kalian berdua." ucap ayah

"iya benernya yah." ucap Aldo

Akhirnya, keluarga ku ngumpul bareng lagi, walaupun kita pindah,

"Kaka adenya namanya siapa." ucap Lisa.

"boleh ga aku yang kasih nama" ucap Aldo

"ih aku aja." ucap Lisa

"yaudah , suit." ucap ku

akhirnya mereka berdua suit, dan yang menang adalah Lisa.

"yess, aku menang. Aku mau dedenya namanya lili." ucap Lisa

"bagaimana kak." ucap Lisa

"bagus.yaudah namanya Sekarang lili." ucap ku

Aku seperti menghilang untuk menyelamatkan bayi ini, ku berhenti berkerja dan bahkan pindah rumah. Aku tidak memberitahu sahabat sahabat ku. Aku tidak tau kabarnya Ica. Aku tidak tau bagaimana perasaan Mira, mungkin marah padaku.

"YAA ALLAH, maafkan aku." ucap ku dalam hati.

Aku pun tertidur lelap, karena lelah. Sampai lili nangis mama yang beri susu.

beberapa jam kemudian kita sekeluarga sampai di rumah ayah, rumahnya bagus. Walaupun masih dalam perbaikan sedikit lagi.

semua barang di turunkan. Ke dalam rumah. Namun kita tidak merapikan dulu. Mungkin besok, karena terlalu cape . Ayah pun memesan makanan online karena tidak tega bisa ibu memasak.

"Hari ini kita istirahat, besok kita cicil beres beres. " ucap ayah

"Bu, lili. " ucap ku mencari keberadaan lili

"lili sama ibu saja ya, kamu istirahat. Lili jadi anak angkat ibu saja. Sampai keadaan membaik. " ucap ibu

"ibu tidak apa apa, " ucap ku

"tidak apa apa, ibu senang ada bayi. Tanya saja sama ayah." ucap ibu

" iya, nanti ibu sama ayah yg jadi orang tua asuh sementara." ucap ayah.

Aku pun senang mendengar itu semua, aku mulai mengantuk. Selesai makan aku izin ke kamar. Dan bukannya tidur malah melamun.

Terdengar suara lisa

"ayah, lili mana, " ucap Lisa

"di kamar"ucap ayah.

Lisa dan Aldo pergi ke kamar ayah dan ibu. Mereka bermain bersama lili. Setidaknya lili merasakan keluarga yang utuh dengan kehangatan di kelilingi orang yang menyayangi nya

"kenapa aku tidak bisa tidur, yaa ALLAH." ucap ku

Rasa nya aku bingung dengan semua ini, aku tidak tau harus bagaimana. Harus lakuin apa..

tiba tiba Al , mengirim pesan.

"assalamualaikum. Nisa , bagaimana kabarmu. aku sangat merindukanmu. semoga hati mu dan hati ku selalu menyatu. Aamin

Aku langsung, menelepon Al.

"walaikumsalam, Al. Kabar ku baik namun perasaan ku tidak." ucap ku

" kamu kenapa ." ucap Al khawatir

Aku menangis, menceritakan yang terjadi. Saat aku mendapat kabar Ica lahiran. Sampai suaminya menitipkan bayinya ke aku karena takut dengan keluarga nya. Al mendengar semua cerita ku tanpa memotong pembicaraan ku. Aku menangis dan tidak tau harus bagaimana lagi.

Aku juga memberitahu, kalau aku sudah berhenti kerja dan pindah rumah, sekeluarga dekat dengan ayah ku.

"aku tidak bisa menenangkan hati mu, nis. Aku juga meminta pada ALLAH. Agar menjaga hati mu untuk ku. Jadi kamu coba berwudhu dan berdoa. Minta semua sama pencipta, aku hanya menyarankan itu jika hati ku dan hari ku berantakan." ucap Al sangat lembut suaranya.

"iya , mungkin masalah yang ku hadapi karena pencipta (ALLAHU Robbi ) mau aku dekat dengan ALLAH SWT. masalah ku besar tapi ALLAH MAHA BESAR." ucap ku

"nah begitu baru benar. " ucap Al.

"kamu wudhu dan sholatnya, terus istirahat. Besok ku sambung lagi. Jangan menangis , aku memahami kalau kamu hanya ingin menyelamatkan bayi itu." ucap Al.

"tidurnya sayang, assalamualaikum " ucap Al sangat lembut sekali

"iya sayang, walaikumsalam." ucap ku.

Baru pertama kali kudengar kata sayang dari lisan Al, terasa lembut sehingga aku pun memanggil nya sayang. Apa ini yang namanya bucin.

saat telepon di matikan, aku pun beranjak ke kamar mandi untuk wudhu dan sholat.

ku berdoa ,sampai aku tertidur di atas sajadah.

Tidak terasa sudah waktu subuh terdengar ketukan pintu dari luar.

tok .. Tok.. Tok ..

"kakak, assalamualaikum. Kak Nisa bangun." ucap Lisa teriak.

"walaikumsalam , iya de." ucap ku.

kepala ku terasa sakit saat bangun, aku cuci muka dan menunaikan sholat subuh. dan bergegas aku turun ke lantai dasar untuk berkumpul bersama keluarga.

"enaknya yang baru bangun." ucap Lisa

yang sedang memberi susu lili.

Sedangkan Aldo membantu ayah , dan ibu memasak untuk sarapan pagi.

"maafnya , aku kesiangan " ucap ku menyesal

"kamu tidak apa nis, wajahmu pucet sekali." ucap ibu khawatir.

"tidak apa apa." ucap ku.

Aku pun berbaring di kursi, namun karena aku tidak enak. Bangun siang dan malah bersantai santai.

"Kaka bantuin Napa." komplain Lisa

" iya ,jangan males" " ucap Aldo.

"kak tolong ambilkan, tali di dekat lemari." ucap Aldo

"iya"ucap ku.

aku pun beranjak berdiri dari rebahan. Namun entah kenapa kepala ku makin sakit, apa lagi aku mulai berjalan pelan pelan.saat ku sudah mendapatkan talinya , tiba tiba kelihatan ku mulai rabun dan gelap begitu saja. Ku dengar tangisan Lisa dan Aldo yang memanggil ku

Ibu menenangkan Aldo dan Lisa yang masih terus menangis, aku di bawa ke kamar bawah, agar gampang di awasi.

"bagaimana Bu, panasnya sudah turun." saat ayah yang sedang jagain lili." ucap ayah

"panasnya sudah turun, tinggal nunggu Nisa bangun." ucap ibu.

"Kaka Nisa akan baik baik saja kan." ucap Lisa.

"iya Sayang, doainnya agar ka Nisa sehat kembali." ucap ibu

Ibu menyuruh, Aldo dan Lisa makan terlebih dulu. Awalnya mereka tidak mau. Mau menunggu aku sampai sadar dulu. Namun ibu memberi nasihat, sehingga mereka mau makan duluan.

"aku mau makan yang banyak , biar nanti punya tenaga buat jagain kak Nisa." ucap Lisa

"aku juga " ucap Aldo

Tiba tiba ada telepon dari Al, dan langsung di angkat sama Lisa

"assalamualaikum, nis." ucap Al.

"walaikumsalam, kak Al." ucap Lisa sambil menangis dan mengunyah.

"kenapa menangis, kak Nisa ada ." tanya Al

"kak Nisa tadi pingsan, dan sekarang belum sadarkan diri." ucap Lisa menangis

"boleh kak Al, ngomong sama ibu atau ayah." ucap Al. Mulai panik.

Lisa langsung memberikan telepon nya kepada ibu.

"hallo ibu, Anisa bagaimana ." ucap Al panik dan khawatir.

"Anisa sudah mulai membaik, dia hanya kecapean dan butuh istirahat. Demamnya juga sudah turun. " ucap ibu

"Alhamdulillah, " ucap Al

" ibu aku boleh minta alamat rumah yang baru " ucap Al

" iya boleh, nanti ibu kirim pesan saja ya nak. Nak Al, maafnya ibu akhiri telepon dulu. Soalnya banyak kerjaan yang belum selesai." ucap ibu

" iya Bu, terimakasih, dan maaf menganggu. salam buat Nisa ya Bu. Assalamualaikum " ucap Al

"walaikumsalam. "