Ex'S Tears

Ex'S Tears

episode 1

Bona merupakan gadis periang walaupun sebenarnya ia memiliki hati yang sangat sensitif. Ia bekerja sebagai florist di tengah kota negara Swiss.

"Bona, kau mau melanjutkan s2?" tanya carolina saat melihat Bona sibuk merangkai susunan bunga pada oasis basah.

"aku akan memukul kepalamu jika kau bertanya lagi, kau sudah menanyakan itu 11 kali dalam minggu ini,"

"aku hanya ingin mencari teman tau," kekeh carolina sambil memelintir rambutnya dengan centil.

"keluarlah, bungamu sudah jadi untuk apa masih diam disini? Segera temui pacarmu dan tampar dia dengan bunga cantik itu," kesal Bona karena carolina selalu menganggunya tiap ia sedang kelelahan.

"jangan sering marah marah nanti jodohmu hilang karena alam tidak mengijinkan sosok pria untuk mendampingi orang gila sepertimu," carolina langsung berlari keluar saat melihat Bona sudah mengangkat gunting bersiap melempar ke arahnya.

"wanita gila itu benar benar membuatku ingin mati," gumam Bona sambil kesal karena tangannya terkena lem.

"selamat datang, kau ingin bunga yang bagaimana?" teriak Bona saat mendengar ada orang yang masuk ke dalam tokonya, namun ia masih sibuk di meja belakang.

"aku mencari pemiliknya," ucap pria yang suaranya langsung membuat Bona mematung, ia bahkan menjatuhkan bunga yang ia pegang karena kaget.

Bona berbalik dan mendapati ada Javier yang berdiri di dekat meja kasir tengah menatapnya. Ia benar benar terkejut karena hampir satu tahun lamanya mereka sudah berpisah dan pergi dari kehidupan masing masing.

"Javier , kau ingin bunga apa?" tanya Bona sedikit gugup, ia menyadari jika hatinya masih tertuju untuk pria didepannya.

"aku bilang mencari pemiliknya,"

"ohh, kau bisa langsung bicara. Hari ini aku sangat sibuk, tak ada waktu kusus untuk mengobrol,"

"kalau begitu besok saja,"

"sekarang tak apa, aku takut tak ada waktu," ucap Bona sedikit memaksa.

"kau tau betul kenapa kita putus?" tanya Javier sambil menatap Bona dengan kesal.

"ya, karena aku tak cantik dan..."

"kau masih berpikir itu alasannya?"

"itu... Seingatku kau bilang kita tidak cocok dan melelahkan menjalani hubungan membosankan denganku,"

"itu karena kau selalu sibuk dan membuatku tak bisa menjadi diriku sendiri, kau terlalu fokus bekerja dan membuat ku lupa pada diriku sendiri karena terlalu banyak membantumu,"

Bona meremas ujung bajunya, ia selalu lemah jika sudah menyangkut perihal Javier , "maaf sudah menyita waktumu,"

"kosongkan jadwalmu sehari saja dalam minggu ini, hubungi aku jika kau sudah luang," Javier menaruh kartu namanya di meja kasir dan berlalu pergi meninggalkan Bona yang kebingungan.

Bona mengambil kartu nama itu, ia melihatnya sangat lama. Ia sangat dejavu karena pertama kali mengenal Javier juga melalui kartu nama ini.

"kupikir kau merubahnya karena tak ingin mengingat tentangku lagi," Bona menyimpannya di laci dan kembali merangkai bunga pesanan customernya.

****************

Sudah satu minggu berlalu namun Bona tak ingat tentang Javier , ia sangat sibuk karena tiba tiba pesanan membludak sedangkan ia hanya memiliki satu karyawan.

Bona berjongkok di dekat tong sampah di depan tokonya karena lelah, ia baru saja mendapat kiriman bunga yang harus segera ia rangkai.

"aku baru tau kalau kau mulai pikun,"

Bona menoleh saat mendengar suara Javier , "astaga Javier , maafkan aku. Aku tak ada waktu jadi tak ingat harus mengabarimu,"

Javier memicingkan matanya saat melihat kantung mata milik Bona yang menghitam, "kau masih suka menyiksa dirimu?"

"kau tak akan tau jika tak menjadi pembisnis sepertiku, kau beruntung karena kau meneruskan perusahaan milik ayahmu. Sedangkan aku harus merangkak, tak ada waktu bersenang senang. Tapi aku tetap menyukai pekerjaan ini,"

"menjadi florist punya keuntungan yang banyak dan cepat mendapatkan uang, tapi aku harus menukarnya dengan waktu," lanjut Bona.

"ayo menikah,"

Bona langsung melotot saat mendengarnya, ia tak kaget jika di ajak menikah namun ia kaget karena dulu saat putus Javier bilang tak akan pernah mau menjalin hubungan dengan siapapun dan memilih melajang sampai mati karena tidak ingin repot dengan wanita.

"apa maksudmu..."

"aku buat kontrak 100 hari denganmu, kau mau minta bayaran berapa? 1m?"

Bona makin terkejut karena ternyata ini hanya di dasarkan pada uang, ia pikir Javier berubah pikiran dan masih mencintainya.

"tidak perlu, aku bisa mencari uang sendiri. Jangan kasihan padaku," tolak Bona dengan kecewa.

"yasudah berarti aku mencari wanita lain saja," Javier pergi begitu saja tanpa mendengarkan tanggapan Bona.

"aku mohon jangan," gumam Bona, namun masih bisa di dengar oleh Javier .

Javier masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari toko milik Bona, ia juga tak punya tujuan karena Bona adalah pacar dan mantan pertamanya. Ia sangat anti dengan wanita karena malas, menghadapi ibunya yang rewel saja sudah membuatnya ingin mati.

"dia bukannya mantanmu," celetuk carolina membuat Bona kaget.

"ada apa lagi kau kemari? Jangan mengangguku,"

"kau galak sekali, aku yakin dia pergi karena sadar kau adalah wanita gila," ejek carolina.

"diamlah!" Bona masuk meninggalkan carolina yang masih sibuk melihat mobil Javier yang menjauh.

****************

"kau sudah menghubunginya lagi?" tanya nyonya lu, ibu Javier .

"dia masih memikirkannya," jawab Javier apa adanya.

"kau masih mencintainya?"

"tidak,"

"berbohong juga tidak ada artinya, jika kau masih mencintainya kenapa putus?"

"aku hanya beban untuknya, dia sibuk, jika aku masih menempel padanya itu hanya akan membuatnya tercekik dan tidak nyaman. Sudahlah aku bisa menikah dengan orang lain," kesal Javier .

"kau pikir semudah itu? Aku tau kau bisa memikat siapapun tapi berhentilah bersikap jika kau bisa menarik siapapun ke keluarga ini. Jangan memalukan ayah dan ibu di depan keluarga besar. Bona sangat cocok disini, kejar dia jangan sampai lepas," perintah nyonya lu sambil menikmati pijatan di kakinya.

"ibu, Bona itu bukan wanita yang mudah di bujuk. Dia sangat keras kepala dan tidak terbuka. Aku bahkan tak bisa memahaminya,"

"aku tidak mau tau, nikahi dia secepatnya. Kau mau dapat warisan atau tidak? Ingat kan apa kata kakekmu? Kau harus punya istri baru layak mendapatkan warisan,"

"aku sudah tidak mencintainya, aku malas berhubungan dengannya ibu,"

"aku tidak mau dengar pergi pergi, dasar keras kepala,"

Javier keluar dari ruang santai nyonya lu, ia benar benar malas dengan keadaan ini. Tapi ia tetap harus mendapatkan warisan itu bagaimanapun caranya.

"kenapa bilang aku tak boleh mencari yang lain jika kau sudah tak mau denganku? Dasar rewel, aku juga mengajakmu menikah hanya karena warisan!"

Javier melempar tubuhnya sendiri ke atas ranjang, ia sangat kesal karena Bona menolaknya dan tak boleh mencari wanita lain. Dan lagi ibunya yang memaksanya bersama Bona padahal wanita itu sudah tak ingin bersamanya.

"kenapa wanita sangat merepotkan! Kakek juga menyebalkan!"

...💋TBC💋...

Jangan lupa like & vote ya💋

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!