Chiara harus meninggal dunia bersama dengan bayi di dalam kandungannya dalam sebuah kecelakaan yang direncanakan oleh keluarganya dan suaminya sendiri. Setelah dia mengetahui rahasia besar yang mereka simpan selama ini.
Namun, siapa sangka Chiara malah terbangun di saat 3 tahun yang lalu, tepatnya di hari pernikahannya dengan Riko. Setelah hidup kembali karena mengulang waktu, Chia pun bertekad untuk membalas dendam dengan lari dari pernikahannya dengan Riko dan menikahi pria lain yang sama sekali tidak dikenalnya.
Dan sungguh tak terduga bahwa pria yang Chia nikahi adalah Glenn Alexander Agraham. Yang merupakan seorang Ceo perusahaan besar sekaligus Mafia yang terkenal dengan sikap kejamnya yang tak kenal ampun.
Akankah rencana balas dendam Chiara kepada keluarga dan suaminya berhasil? Ataukah dia malah jatuh cinta pada suami kontraknya? Ikuti kisah serunya hanya ada di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon .
Dengan judul ....
𝙋𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙡𝙖𝙨 𝘿𝙚𝙣𝙙𝙖𝙢
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 09. Akhirnya Resmi Menikah
“Tenang saja! Aku tidak akan pernah menyesalinya, aku akan menyesal jika aku terjebak oleh mereka lagi seperti dulu,” balas Chia yang kini semakin memantapkan keputusannya.
“Cih, wanita yang sangat menarik! Seolah pernah mengalami kematian saja,” gumam Glenn seraya tersenyum tipis saat mendengar jawaban dari wanita yang sebentar lagi akan resmi menjadi istrinya.
“Tuan Glenn Alexander Agraham! Dengan ini engkau mengambil Nona Chiara Syafira menjadi seorang istri untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang. Pada waku berlimpah maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kalian berdua sesuai hukum tuhan yang pasti. Inilah janji setia yang tulus.” Sang pendeta membacakan sumpah dan janji pernikahan itu penuh khidmat.
“Jadi, itu namanya! Kenapa aku merasa tidak asing dengan nama itu? Seperti pernah mendengarnya tapi dimana?” batin Chia yang baru mengetahui nama pria yang akan menjadi suaminya.
“Tuan Glenn Alexander Agraham, apakah engkau bersedia?” tanya sang pendeta pada Glenn.
Sejenak Glenn menatap lekat pada wajah Zhia yang tersenyum lebih tepatnya menyeringai, sehingga membuat semua Jivin dan anak buahnya menjadi tegang menunggu jawaban Tuannya.
“Ya, saya bersedia!” Glenn menjawabnya dengan suara lantang membuat Jivin dan anak buahnya langsung bersorak sorai kegirangan. Dan entah mengapa detik itu juga, tubuh Chia merasa semakin gugup dan tegang dengan jawaban lantang yang Glenn berikan. Chia menatap Glenn dengan intensnya, hingga raut wajahnya sulit terbaca oleh Glenn sampai membuat pria itu sedikit merasa was-was.
“Dan Nona Chiara Syafira. Dengan ini engkau mengambil Tuan Glenn Alexander Agraham menjadi seorang suami untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang. Pada waku berlimpah maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kalian berdua sesuai hukum tuhan yang pasti. Inilah janji setia yang tulus. Apakah engkau juga bersedia?” Kini sang pendeta beralih membacakan sumpah pernikahan untuk Chia dan menanyakan jawabannya.
“Aku benar-benar harus menjadi istri dari pria ini agar aku bisa terbebas dari pernikahanku dengan Riko! Apakah ini keputusan yang terbaik? Bahkan sepertinya dia bukan pria biasa seperti yang aku duga sebelumnya.” Chia kembali berucap di dalam hatinya. Tanpa sengaja tatapan matanya saling bertemu dengan mata Glenn yang tersenyum penuh arti.
Chia kembali menatap Glenn dengan intensnya. Lalu terjadilah adegan saling memandang lagi diantara mereka yang berlangsung cukup lama. Suasana kembali menegang, apalagi Chia masih terdiam sambil terus menatap pada Glenn. Sementara Jivin dan anak buah lainnya sudah dibuat tidak sabaran untuk mendengar jawabannya.
Hingga Glenn kemudian kembali berbisik, “Berani kau membatalkan pernikahan ini, maka kau akan mendapat akibat dari mempermainkan aku.”
“Nona Chiara Syafira, apakah engkau bersedia?” Suara sang pendeta kembali mengalihkan perhatian Chia dan Glenn. Namun, Chia masih terdiam sejenak menatap ke arah sang pendeta, suasana kembali menjadi tegang menunggu jawaban dari Zhia.
“Ya, saya bersedia!” Jawaban yang sudah di tunggu-tunggu akhirnya keluar juga dari bibir Chia.
Semua orang kembali bersorak sorai ikut merasakan kebahagiaan itu, terutama Jivin yang masih tidak menyangka bahwa Tuannya akhirnya bersedia juga untuk menikah. Dengan begitu berkurang sudah tugasnya untuk membujuk sang Tuan menikah seperti yang Nyonya besarnya perintahkan.
“Ya, Tuhan! Akhirnya Tuan muda kita sold out juga. Kini berkurang sudah tugasku, tapi kenapa pakaian yang Tuan kenakan terasa aneh? Seperti pakaian pegawai di sini?” gumam Jivin yang baru mulai menyadari bahwa pakaian yang dikenakan Tuannya berbeda dari pakaian yang dia sediakan.
“Astaga! Apakah baru saja Tuan muda menikah dengan pakaian pegawai seperti itu? Tidak ada pesta mewah dan tanpa satu pun tamu undangan, bahkan mengenakan pakaian pegawai gedung ini saat menikah?” Habis sudah Jivin kali ini jika Nyonya besarnya sampai mengetahui hal ini.
Namun, Glenn malah terlihat tercengang saat mendengar jawaban Chia yang jauh berbeda dari pemikirannya. Ternyata Chia tadi hanya ingin mempermainkan dirinya saja, maka dia mengulur waktu untuk menjawabnya.
Hal itu terlihat jelas dari senyuman indah Chia yang terasa hampir meluluhkan hatinya. Chia bahkan kemudian berbisik, “Mana mungkin aku membatalkannya, kau suami kontrak terbaik yang aku pilih secara langsung.”
"Dengan ini kalian berdua saya nyatakan sudah sah menjadi pasangan suami istri dimata hukum dan dimata tuhan. Selamat untuk kalian berdua!" Sang pendeta kemudian mengumumkan kepada semua orang dan berlalu pergi meninggalkan altar, karena tugasnya memang sudah selesai.
“Selamat kalian berdua kini sudah resmi menjadi sepasang suami istri yang sah di mata hukum dan agama! Semoga pernikahan kalian berdua di berkahi dengan kebahagiaan, keharmonisan sampai maut yang memisahkan,” ucap sang Jivin seraya menyerahkan surat pernikahan kedua mempelai pengantin yang baru itu.
“Terima kasih,” ucap Chia sambil menerima surat nikah.
BRAKK, …
Suara pintu yang dibuka dengan sangat keras membuat semua orang di dalam ruangan itu mengalihkan perhatian mereka ke sumber suara. Dimana terlihat Yudha, Riko, Mita dan Kira berdiri di ambang pintu dengan raut wajah yang dipenuhi dengan kemarahan. Namun, Chia dan Glenn hanya menatap kedatangan mereka dengan santai, bahkan Chia terlihat tersenyum penuh kemenangan karena kali ini semua tidak berjalan sesuai rencana mereka.
Chia menyeringai puas melihat ekspresi wajah orang-orang yang telah membunuhnya di masa lalu, sedangkan dalam hatinya berkata, “Lihatlah, ini bahkan baru permulaan tapi kalian sudah semarah itu! Lalu bagaimana kalau nanti aku sudah mulai menghancurkan hidup kalian? Mengambil semua yang menjadi milikku selama ini dan membuat kalian semua menjadi gelandangan.”
“Siapa para bajingan tidak tahu sopan santun ini?” geram Glenn yang tidak suka dengan sikap Yudha yang membuka pintu aula dengan sangat kasar sebab seluruh aula dalam gedung itu merupakan gedung miliknya.
Jivin kemudian mendekat dan berbisik pada Tuannya, “Tuan! Mereka adalah Ayah dan Ibu mertua anda sekarang, Tuan Yudha dan istrinya, Nyonya Mita! Lalu wanita di sampingnya Kakak ipar anda, sedangkan pria muda disampingnya …” Jivin tampak menggantung ucapannya.
“Siapa pria itu?” tanya Glenn yang penasaran.
“Entahlah, saya pun tidak tahu siapa pria itu,” jawab Jivin sekenanya, karena selama ini tidak ada sekalipun kerjasama bisnis antara CH Company dengan AGRAHAM Group.
“Aish, … Kau ini memang tidak berguna,” sindir Glenn pada Asistennya itu.
“Bukannya saya yang tidak berguna, hanya saja mungkin pria itu tidak begitu penting sehingga saya tidak perlu mencari tahu tentang identitasnya,” sahut Jivin yang masih saja berusaha membela diri.
Bersambung, ....