aku Lady Aryana de Venetian seorang wanita gemuk berumur 26 tahun yang saat ini sedang berada di depan pisau pancung akibat fitnah suamiku dan juga kekasih nya untuk menyingkirkan diriku dan juga untuk menjatuhkan keluarga ku. ku pandangi lagi wajah tampan yang memiliki tatapan kejam ke arah ku dengan segaris senyum meremehkan.
aku bersumpah di dalam lubuk hatiku yang paling dalam. jika aku di beri kesempatan maka aku akan membalas kan sakit hati ini. dan akan ku pastikan lelaki yang masih berstatus suami ku bertekuk lutut di hadapan ku kelak, dan aku akan benar-benar menjadi monster untuk mereka.
Dan tiba-tiba sebelum hukum penggal ku di laksanakan jiwa ku seperti di tarik keluar dari raga ku. membuat ku sesak dan hampir tak bisa bernafas aku memejamkan kan mata sekejap dan tersentak membuka mataku. betapa terkejutnya diriku yang saat ini tidur di ranjang kamar ku sebelum aku menikah dengan lelaki brengsek itu.
"apa yang terjadi!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
satu kenyataan lagi
Saat aku sampai di tempat perjamuan ini para lady tukang gosip ini menatap kearah ku dengan berbagai macam pandangan pandangan. Namun Aku mengabaikan pandangan tersebut aku duduk dengan angkuh di kursi yang di sediakan untuk ku.
"Lady Aryana sudah lama tidak melihat mu. Kau benar-benar berubah!" lady Margaretha Cristopher anak perempuan dari Duke Cristopher yang dulu selalu menghina ku dan menyebut ku monster Yeti di setiap kali aku menghadiri acara minum teh dia dan kedua lady yang selalu bersama nya selalu mengolok olok diri ku walaupun secara tidak langsung.
"benar kau terlihat lebih cantik dan sedikit mengecil. Kenapa tidak dari dulu kau berubah seperti ini Aryana. Jika dari dulu kau berubah kan kau tidak perlu menghindari setiap jamuan teh yang di lakukan para lady. Dan aku yakin jika kau dari dulu berubah kau tidak akan malu seperti sebelum-sebelumnya". sekarang Lady Rosella Bennett putri kedua Marquess Bennett yang dulu lebih berani mengatakan aku seorang lady babi.
"apa rahasia mu lady Aryana, apa yang kau gunakan untuk menghilangkan tubuh monster mu? Atau jangan-jangan.. apa kau tidak bahagia dengan kehidupan pernikahan mu sehingga kau menjadi mengecil seperti ini, apa Grand Duke Nicholas yang tampan itu tak memberi kan mu kebahagiaan? Aku rasa begitu, dia pasti mengabaikan mu karena tidak bisa melupakan lady Isabella cinta pertama nya." Lady Odella Linscorn pun tak mau kalah untuk ikut mengucapkan kata-kata sindiran itu. Dan mereka yang ada di sini ikut tersenyum kipas mereka .
Aku tau dari dulu putri tunggal Duke Linscorn ini juga menyukai pria iblis Nicholas. Itulah mengapa dia sedikit geram pada ku saat aku bisa menikahi pria yang dia sukai. Aku heran dengan ucapan nya. Ketika aku gendut dia mengatakan jika aku tidak pandai merawat diri dan terlalu malas. Namun ketika aku sudah menurunkan berat badan ku seperti ini dia malah mengatakan aku tidak bahagia. Dasar orang-orang aneh.
Inilah mengapa aku tidak suka menghadiri acara minum teh, setiap acara ini berlangsung pasti para lady tukang gosip ini akan membanggakan diri nya atau menyindir dan mengolok-olok lady yang berada di bawah nya atau yang menurut mereka kurang cantik. Tidak bisakah mereka membicarakan hal yang lebih bermutu. Seperti bisnis atau sebuah ide-ide yang dapat membantu mengembangkan kerajaan ini.
Namun dari semua lady hanya Ketiga lady ini lah yang kadang secara terang menunjukkan rasa benci nya kepada ku. apa lagi setelah mereka mengetahui banyak pemuda di kerajaan ini yang menolak untuk di jodohkan dengan diri ku. Mereka semakin mencemooh ku. Mereka menyebarkan gosip jika aku adalah seorang Lady buruk rupa. Sungguh wanita-wanita kurang kerjaan.
Tapi untuk menghadapi para lady tukang gosip ini aku harus tetap tenang. Jika aku terpancing emosi mereka akan merasa menang. Sebelum melancarkan aksi ku ku lirik wanita iblis ini, kenapa dia tidak ikut tersenyum saat para lady ini mengolok olok diri ku. Dan ada apa dengan wajah kesal nya itu. Dan ku lihat lagi di sedang mengepalkan tangan. Apa yang terjadi bukan kah seharusnya dia ikut mencemooh ku dan menyebarkan gosip buruk tentang diri ku juga?.
"maaf kan saya lady Odella tapi apa tidak sebaiknya anda tidak berbicara seperti itu dan menyudutkan Grand duchess Aryana? Saya dan tuan Grand Duke tidak ada hubungan apa-apa. Saya tidak ingin jika ucapan anda tentang grand Duke yang masih mencintai saya itu di dengar oleh orang lain termasuk calon suami saya. Dan hal yang ada katakan itu cuma gosip semata. Saya dan Grand Duke hanya berteman dan tidak pernah menjalin sebuah hubungan". Apa ini!! Wanita iblis Isabella membela ku di hadapan para lady ini dan apa maksud nya calon suami?. apa yang sedang terjadi di sini!.
Keadaan ini membuat ku bingung, kenapa tingkah Isabella bertolak belakang dari ingatan ku di kehidupan sebelumnya. Aku masih berusaha untuk tetap tenang dan mendengar kan apa yang akan terjadi selanjutnya. Saat wanita iblis Isabella mengatakan hal itu ketiga lady ini menunjukkan wajah kesal dan tidak terima.
"oh lady Isabella, bukan kah kau terlalu lancang mengatakan hal itu kepada ku? Aku tidak pernah menyudutkan lady Aryana. Dan kau yang hanya sebatas anak seorang Baron tidak pantas menaikkan suara mu terhadap ku. Dasar tidak tau malu. seharusnya kau berterima kasih kepada ku karena aku hadir di acara minum teh ini. Jika tidak maka tidak ada satu lady pun yang akan datang ke acara mu di kediaman yang sangat sesak ini!"
"lady Odella benar, lady Isabella apa kau tidak di ajari sopan santun? Semenjak Duke Evans Shander melamar mu kau terlihat semakin tidak tau diri saja! Kau itu hanya anak seorang Baron". aku terkejut mendengar ucapan dari lady Rosella, tidak mungkin Isabella akan menikah dengan Duke Evans. Jika dia menikah dengan orang lain jadi bagaimana dia bisa masuk dan merusak rumah tangga ku?. Aku akan memastikan nya lagi nanti. Hal ini semakin membuat ku bingung.
kulihat Isabella menundukkan kepala nya mendengar ucapan mereka. Hingga..
"aku tau kau merayu Duke Evans dan merangkak ke atas ranjang nya dan memaksa nya untuk menikahi mu. Agar status sosial mu terangkat. Dasar wanita tidak tau malu" apa-apaan ini seharusnya mereka hanya menyudutkan ku saja. Kenapa sekarang mereka malah menyudutkan wanita iblis Isabella? Dan ku lihat Isabella menangis mendengar kata-kata dari Lady Margaretha ini.
"saya tidak pernah merayu tuan Duke. Kami saling mencintai, dan saya tidak melakukan hal tercela itu lady Margaretha!" tubuh wanita iblis ini bergetar karena menangis.
"apakah anda tidak pernah di ajarkan sopan santun lady Margaretha. semenjak anda di nikahi oleh Marquess Harley saya rasa anda sedikit tidak terkontrol. sungguh kekanakan. Dan seharusnya kalian memanggil saya dengan sebutan Grand duchess bukan hanya dengan nama saja itu sangat tidak menunjukkan sikap bangsawan kelas atas. Tingkah kalian sungguh memalukan." aku sangat tidak tahan dengan sikap memuakkan para lady tukang gosip ini. Telinga ku sudah panas mendengar nya. Aku menatap tajam ke arah wajah lady Margaretha.
"kau itu istri yang tidak di anggap jadi tidak usah mengatakan jika kau adalah seorang Grand duchess! Grand Duke itu terpaksa menikah dengan mu. Jadi bisa saja dia mencampakkan mu kapan saja!" dari ucapan lady Odella ini ternyata dia masih menyukai pria iblis Nicholas.
"jika saya istri yang tak dianggap mengapa Nicholas selalu menginginkan saya setiap malam untuk bercinta dengan panas, dan jika saya istri yang tak di anggap mengapa dia selalu menempel pada saya, seperti takut kehilangan saya? Apa lagi setiap pagi dia selalu merengek untuk mandi bersama. Suami saya itu sungguh manja. Dan saya rasa anda terlalu mendengar gosip lady Odella" aku mengucapkan kebohongan yang sangat menggelikan dengan wajah yang tenang dan meremehkan kearah lady Odella. semoga perkataan ku ini tidak di dengar oleh pria iblis itu. Ku tatap lagi lady Odella yang sudah menunjukkan wajah merah menahan cemburu. Aku yakin jika wanita ini masih menjadi salah satu wanita yang menyukai Pria iblis Nicholas.
Lady Odella bangkit dengan marah dan mengambil teko teh yang berisi teh panas dan menyiramkan nya kearah ku. Namun dengan sigap aku menaikan kipas ku melindungi wajah ku. namun aku tidak merasakan Apa-apa.
