NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Gus Hamzah

Cinta Terakhir Gus Hamzah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: Anowmuri3__

PERHATIAN!!!
USAHAKAN SELALU BACA SETIAP KALI AKU UPDATE, DAN USAHAKAN JANGAN NUMPUK ATAU NAMBUNG BAB.

Tidak pernah terpikirkan oleh Gus Hamzah ia harus menikahi seorang gadis yang lebih muda darinya.

Bahkan usia mereka terpaut enam belas tahun.

Bagaimana kisahnya? Ikuti terus kisahnya hanya di "Cinta Terakhir Gus Hamzah."

Mentahan cover from : Canva.

Nb : Kisah ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan dlm alur, nama, tempat, dll, itu tidak di sengaja🙏🙏

Follow ig: Pri_vasyjigeum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anowmuri3__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Apa Dengan Gus Hamzah?

Tanpa mereka sadari, ternyata Gus Hamzah sudah berada dibelakang mereka.

Dengan begitu, otomatis Gus Hamzah mendengar semua pembicaraan mereka.

Bukan maksud Gus Hamzah menguping, tapi saat ia ingin menghampiri istrinya itu, ia pun mendengar pertanyaan dari Desi dan juga Yura.

Dan saat mendengar pertanyaan dari kedua teman istrinya itu, ada sesuatu yang tengah Gus Hamzah pikirkan.

Namun entah apa yang Gus Hamzah pikirkan, hanya dialah yang tau.

Tak ingin berlarut dalam pikirannya, Gus Hamzah pun segera menghampiri istrinya itu.

"Assalamu'alaikum," ucapnya ketika ia sudah berada di meja Fatimah dan juga teman-temannya.

"Wa'alaikumusalam," jawab keempat orang itu.

"Gus," ucap Fatimah, seraya berdiri dan menyalami punggung tangan suaminya itu.

"Sejak kapan disini?" tanya Fatimah pada sang suami.

"Barusan," jawab Gus Hamzah. "Saya ingin menjemput kamu pulang, kamu sudah selesai mengerjakan tugas kelompok nya, kan?" tanya Gus Hamzah.

"Sudah, aku pikir Gus Hamzah sedang sibuk, tadi niatnya aku mau pulang bareng Jihan naik taksi online," ucap Fatimah, sekaligus menjawab pertanyaan suaminya itu.

"Tidak saya tidak sibuk, kalau saya sibuk saya bilang sama kamu ketika saya menanyakan alamat restoran tempat kalian mengerjakan tugas," ucap Gus Hamzah.

"Yasudah kita pulang sekarang yah," lanjutnya.

"Iya."

"Guys aku pamit pulang duluan ya, gak pa-pa kan?" tanya Fatimah pada ketiga temannya itu.

"Gak pa-pa kok, lagian tugasnya sudah selesai ini," jawab Yura mewakili.

"Kalau gitu aku pulang duluan, Jihan kamu mau bareng gak?" tanya Fatimah pada Jihan.

"Gak perlu, aku udah pesan taksi online kok," jawab Jihan.

"Yasudah kalau gitu aku pulang duluan ya, assalamu'alaikum," ucap Fatimah.

"Assalamu'alaikum," ucap Gus Hamzah pula.

"Wa'alaikumusalam," jawab ketiga orang itu.

Gus Hamzah dan Fatimah pun pergi dari sana.

...***...

Malam harinya.

Setelah selesai menjalankan ibadah sholat isya, Gus Hamzah dan Fatimah pun kini tengah menikmati makan malam mereka.

"Fatimah," panggil Gus Hamzah pada istrinya itu.

Saat ini mereka telah selesai menyantap makan malam mereka, dan Fatimah tengah membereskan bekas makan mereka.

"Iya Gus," ucap Fatimah.

"Mmm begini, kamu kan datang bulannya sudah selesai. Kamu jangan tidur dulu ya," ucap Gus Hamzah, yang membuat Fatimah bingung.

Terbukti dari raut wajahnya, yang mengekspresikan raut wajah kebingungan.

"Kenapa?" tanyanya dengan bingung.

"Tidak pa-pa, lupakan saja," jawab Gus Hamzah.

Dan hal itu berhasil membuat Fatimah mengerutkan keningnya.

"Gus kenapa sih? Apa ada yang sedang Gus pikirkan?" tanya Fatimah pada suaminya itu.

"Tidak pa-pa, sudah lupakan saja, tidak usah dipikirkan," jawabnya.

"Gus beneran gak pa-pa?" tanya Fatimah lagi, pasalnya dia masih belum mengerti dengan suaminya itu.

"Iya, saya tidak pa-pa, kamu tidak perlu khawatir," jawabnya. "Kalau begitu sini, biar saya saja yang taruh, sekalian saya cuci," ucapnya, seraya mengambil piring kotor dan juga peralatan bekas makan lainnya.

"Eh, gak usah Gus. Biar aku aja yang nyuci," ujar Fatimah.

"Tidak pa-pa. Lagian kita sudah sepakat untuk membagi tugas rumah tangga," ucapnya.

"Ya udah kalau Gus maksa, kalau gitu aku pergi ke kamar duluan ya," ucap Fatimah.

"Iya."

Fatimah pun pergi ke kamarnya, sementara Gus Hamzah ia pun mulai mencuci bekas makan mereka, dan juga peralatan bekas masak istrinya itu.

"Sebenarnya Gus Hamzah kenapa sih? Kenapa aneh gitu?" tanya Fatimah pada diri sendiri.

Saat ini ia tengah duduk dipinggir ranjangnya.

Tak ingin larut dalam pikiran, Fatimah pun lebih memilih untuk pergi ke kamar mandi, guna mengambil air wudhu.

Kerena memang Fatimah harus kembali menghafalkan Al-Qur'an yang belum ia hafal.

Tak lama Fatimah pun keluar, dan ia pun memakai hijab instan syar'i nya, setelah itu ia pun mencoba untuk menghafal.

Saat Fatimah tengah menghafal, pintu kamar pun dibuka dan muncullah Gus Hamzah.

"Kamu sedang membaca Al-Qur'an, atau ... ." Gus Hamzah pun tak melanjutkan perkataannya.

"Aku sedang menghafal Gus," ujar Fatimah.

"Begitu."

"Oh ya Gus. Gus mau gak, dengerin hafalan ku, soalnya aku takut ada yang salah," ucap Fatimah.

"Boleh, memang nya kamu sudah berapa juz hafalnya?" tanya Gus Hamzah seraya ikut duduk di dekat istrinya itu, saat ini keduanya tengah duduk di sofa yang ada di kamar mereka.

"Baru hafal 26 juz, hehehe," jawab Fatimah dengan terkekeh kecil di akhir.

"Maa syaa Allah. Itu juga sudah bagus, gak nyangka saya mempunyai istri seperti kamu, kamu memang istri idaman," ucap Gus Hamzah, seraya tersenyum itu.

"Apaan sih Gus, bisa aja," ujarnya seraya menunduk lantaran malu dipuji istri idaman oleh suaminya. "Lagi pula saya masih belum pantas disebut istri idaman," lanjutnya.

"Kalau begitu saya juga masih belum pantas di sebut suami idaman, kamu kan sering bilang saya adalah suami idaman," ujar Gus Hamzah.

"Ini kenapa jadi bahas suami idaman sama istri idaman. Jadi kapan Gus mengoreksi hafalan ku," ucap Fatimah.

"Saya mah tergantung kamu ... Kamu kapan siap nya," ujar Gus Hamzah, dengan ambigu menurut Fatimah.

"Eh."

"Kenapa? Ayo katanya mau setor hafalan," ucap Gus Hamzah.

Fatimah pun mulai membaca Al-Qur'an yang ia hafal, sementara Gus Hamzah ia pun mendengarkan setiap ayat yang istrinya baca.

"Shadaqallahul adzim," ucap Gus Hamzah.

"Shadaqallahul adzim," ucap Fatimah.

"Allahummarhamna bil Qur'an. Maa syaa Allah, bacaan kamu sudah bagus dan benar, hafalan kamu pun tidak ada yang salah. Hanya saja, kamu harus lebih memperhatikan tajwidnya lagi ya," ucap Gus Hamzah, seraya mengoreksi hafalan istrinya itu.

"Iya Gus, aku akan sering memperhatikan tajwidnya," ucap Fatimah.

"Untuk saat ini sampai disini dulu ya, nanti besok dilanjut lagi," ujar Gus Hamzah pada istrinya itu.

"Iya Gus. Terima kasih sudah mau mengoreksi hafalan ku," ucap Fatimah.

"Kamu tidak perlu berterima kasih, saya ini adalah suami kamu, sudah tugas saya untuk mengajari dan membimbing kamu," ujar Gus Hamzah.

"Lebih baik sekarang kita tidur," lanjutnya.

"Iya." Fatimah pun beranjak dari duduknya, dan meletakkan Al-Qur'an nya kembali ke tempatnya.

Setelah itu ia pun menyusul suaminya yang sudah rebahan di atas ranjang mereka.

Fatimah pun merangkak naik ke atas tempat tidur, dan ia pun merebahkan tubuhnya disebelah sang suami.

Gus Hamzah dan Fatimah pun saling tatapan. "Sini saya peluk," ucap Gus Hamzah meminta istrinya itu untuk lebih dekat dengannya.

Fatimah pun mendekatkan dirinya ke arah sang suami, Gus Hamzah yang melihat istrinya itu sudah dekat dengannya, ia pun kemudian langsung memeluk istrinya itu.

Fatimah pun semakin menenggelamkan wajahnya ke dada bidang sang suami.

Tak lama mereka pun mulai terlalap dalam dunia mimpi.

1
Zuny Achmad
lanjut kak
Marya Dina
ini maryam yg judul diari marya. bukan ya
Riee 🕊️: Iya kak
total 1 replies
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak)
Riee 🕊️: Terima kasih kak, aku sudah mampir ya🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!