Cinta Terakhir Gus Hamzah
Bismillahirrahmanirrahim ...
Selamat pagi guys, hari ini author membawa kisah baru🤗
Kisah ini menceritakan tentang seorang Gus yang harus menikah kembali dengan seorang gadis yang perbedaan umurnya sangat jauh, yakni perbedaan umur keduanya terpaut enam belas tahun.
Ikuti terus kisahnya hanya di "Cinta Terakhir Gus Hamzah."😘
Tapi sebelum kalian baca, author cuman mau kasih tau, jangan dulu di BUKA/di TOEL kalau kalian bacanya mau nunggu sampai TAMAT!!
Dan usahakan selalu baca setiap author update, ingat jangan DITUMPUK/DITABUNG BAB!! Oke.
Sudah segitu aja🤗
Happy reading 💃😘
...***...
Di sebuah pondok pesantren Al-Husna, di Jawa Barat.
Terdapat pertemuan dua keluarga, yang akan membahas mengenai pernikahan antara dua anak pemimpin pondok pesantren.
Yakni antara Gus Hamzah dengan Siti Fatimah.
"Bagaimana Gus Hamzah, apakah anda bersedia untuk menjadi suami dari putri tunggal saya, yakni Fatimah?" tanya Kiyai Yusuf pada Gus Hamzah yang tengah duduk di hadapannya.
"Mmm, apa bisa beri saya waktu? Saya harus memikirkan terlebih dahulu. Bukan apa, tapi pak Kiyai tau sendiri, saya dengan putri anda memiliki perbedaan umur yang cukup jauh, yakni enam belas tahun. Jadi, sebab itu saya meminta waktu untuk memikirkan terlebih dahulu," jawabnya.
"Tentu saja kami beri waktu untuk Gus, untuk memikirkan tentang perjodohan ini. Tapi saya harap, anda mau menerima perjodohan ini, dan menerima lamaran dari keluarga saya. Mengenai umur, saya yakin Gus Hamzah bisa mengimbangi dan membimbing putri saya. Anda sudah dengar alasan mengapa saya melamar anda untuk putri saya, itu karena saya sudah tua, dan saya sering sakit-sakitan. Saya takut, jika saya tidak panjang umur, siapa yang akan mengurus pondok pesantren milik keluarga saya, karena hanya Fatimah lah satu-satunya anak saya. Jika anak saya menikah dengan Gus, saya bisa tenang, jika sudah waktunya pergi. Karena saya tidak perlu khawatir tentang siapa yang akan menjaga keluarga dan pondok pesantren milik saya, dan yang terpenting siapa yang akan menjaga dan membahagiakan putri saya, jika saya sudah tidak memiliki umur yang panjang," jelas pak Kiyai Yusuf.
"Terima kasih, lantaran pak Kiyai sudah mau memberikan saya waktu untuk memikirkan tentang perjodohan ini. Dan pak Kiyai tidak seharusnya berbicara seperti itu," ucap Gus Hamzah dengan sopan.
"Baiklah kalau begitu, saya dan istri saya pamit untuk pulang," ujar pak Kiyai Yusuf.
"Apakah tidak sebaiknya, kalian menginap disini saja," ucap Abi Abdullah menawarkan untuk pak Kiyai Yusuf beserta istrinya itu untuk menginap.
"Maaf, bukan maksud kami tidak ingin menginap disini. Tapi saya dan istri harus segera pulang, karena kamu tau sendiri, tidak ada yang mengurus pesantren jika aku tidak ada," ujar pak Kiyai Yusuf.
"Baiklah, aku mengerti. Biarkan putraku mengantarkan kalian ke stasiun kereta," ucap pak Kiyai Abdullah, selaku Abi dari Gus Hamzah dan juga teman dari pak Kiyai Yusuf.
"Tidak usah, kau tau Abdullah. Aku tidak ingin merepotkan anakmu ini," tolak pak Kiyai Yusuf.
"Tidak merepotkan sama sekali, biar saya antar pak Kiyai dan Bu Kiyai," ucap Gus Hamzah.
"Baiklah, kalau Gus Hamzah memaksa," ucap pak Kiyai Yusuf.
Akhirnya pak kiyai Yusuf beserta sang istri pulang dengan diantar oleh Gus Hamzah ke stasiun kereta api.
"Gus Hamzah, terima kasih, karena sudah mau mengatakan kami," ujar pak Kiyai Yusuf, setelah mereka sampai di stasiun kereta api.
"Sama-sama pak Kiyai, dan saya mohon untuk tidak memanggil saya dengan sebutan Gus, panggil saja nama," ujar Gus Hamzah.
"Bagaimana bisa begitu, itu sama saja tidak sopan. Tapi kalau Gus memaksa, saya dan istri saya akan memanggil anda nak, bagaimana?" ucap pak Kiyai Yusuf.
"Itu jauh lebih baik," ujarnya.
"Baiklah, kalau begitu kami permisi dulu, assalamu'alaikum," ucap pak Kiyai Yusuf.
"Assalamu'alaikum," ucap istri dari pak Kiyai Yusuf, yakni Bu Yuni.
"Wa'alaikumusalam, hati-hati pak Kiyai dan Bu Kiyai."
Setelah melihat kedua orang tua dari wanita yang akan dijodohkan dengan dirinya sudah pergi, Gus Hamzah pun kembali ke rumahnya.
Tiga hari setelah kedatangan pak Kiyai Yusuf beserta istrinya, Gus Hamzah benar-benar memikirkan apa yang harus ia lakukan.
Haruskah ia menerima perjodohan ini, ataukah ia tidak menerima perjodohan ini? Dan terus menduda untuk selamanya.
Entahlah, tapi yang jelas, saat ini ia masih menyimpan nama almarhumah istrinya itu di hatinya.
Di saat, ia tengah berjalan, ia tak sengaja melihat Leo ayah dari salah satu murid yang dekat dengannya, yaitu Brian.
Gus Hamzah pun berjalan ke arah Leo, dan menghampiri nya.
"Assalamu'alaikum," ucap Gus Hamzah, saat sudah berada didekat Leo.
"Wa'alaikumusalam," jawab Leo.
"Apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu," tanya Gus Hamzah sekaligus berucap.
"Alhamdulillah keadaan ku baik, hm," jawab Leo.
"Alhamdulillah jika begitu, aku hanya berharap sikap mu yang dingin ini, hanya berlaku untuk orang lain, tapi tidak dengan istrimu," ucap Gus Hamzah tiba-tiba membahas mengenai sikap Leo yang dingin.
Leo yang mendengar hal itu pun seketika melihat ke arah Gus Hamzah dengan tatapan bingung nya, bahkan ia pun hanya mengerutkan keningnya.
"Apa maksud anda? Saya harap anda sudah tidak memiliki perasaan terhadap istri saya. Dan jika pun masih ... Saya harap, anda membuangnya jauh-jauh, karena saya tidak mungkin melepaskan istri saya, apalagi saat ini hubungan antara saya dan istri saya sudah lebih baik," jelas Leo.
Gus Hamzah yang mendengar penjelasan dari Leo pun hanya tersenyum tipis. "Anda tau? Sebenarnya saya tidak begitu mencintai istri anda, dulu saya berkata seperti itu, hanya untuk membuat anda sadar ... Bahwa anda memiliki seorang istri yang baik dan juga cantik, banyak para pria yang mengagumi istri anda. Begitu dengan diriku, yang memang pernah mengagumi istri anda, tapi tidak lebih, dan saya pun mengerti bahwa tidak boleh mengagumi milik seseorang. Jadi sebab itu, saya sudah menghilangkan rasa kagum saya terhadap istri anda. Jadi, anda tidak perlu khawatir akan hal itu, dan anda tidak perlu takut istri anda akan saya ambil, karena itu melanggar dengan prinsip saya. Kecuali memang anda melepaskannya," jelas Gus Hamzah dengan diselipi candaan di bagian akhir.
"Baguslah, jika anda sadar, bahwa tidak baik mengagumi istri orang," ucap Leo.
Ya, Gus Hamzah memang sempat menaruh rasa kagum terhadap ibu dari Brian.
Bukan tanpa alasan ia mengagumi ibu dari Brian itu, lantaran Gus Hamzah mengetahui ada sesuatu yang tidak baik pada rumah tangga Leo dengan Maryam.
Tapi tak lama ia pun tidak lagi menaruh rasa kagum itu pada wanita yang bernama Maryam, lantaran Gus Hamzah tau, wanita itu sudah memiliki seorang suami, dan ia tau bahwa tidak baik memiliki rasa terhadap orang yang sudah berkeluarga.
Setelah berbincang sebentar, Gus Hamzah pun pamit undur diri, apalagi ketika Maryam, istri dari Leo tengah berjalan ke arah mereka.
Bukan tak ingin menyapa, hanya saja dia, masih ada keperluan yang mendesak.
Jadi karena itu, Gus Hamzah langsung pamit undur diri.
"Kalau begitu saya permisi, assalamu'alaikum," ucapnya.
"Wa'alaikumusalam," jawab Leo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak)
2024-03-03
1