Wanita Penawar CEO

" Menyusahkan " Ucap Bian merogok saku celananya dan mengambil dompet,Bian memberikan dua lembar uang bewarna pink ke Luara.Laura menerima dengan senang hati

" Makasih Om,nanti akan aku kembalikan " Ucap Laura dengan wajah berbinar tidak lupa senyuman manisnya.

Setelah mendapatkan uang,Laura langsung melangkah menuju kantin yang ada di perusahan tersebut.Kebetulan kantin nya ada dilantai satu,jadi tidak terlalu jauh dari posisi Laura sekarang.

Ada apa dengan nya,kenapa tidak mau bertemu dengan Tuan.Apa ada sesuatu diantar mereka " Batin Bain

Laura sekarang sedang menunggu makanan pesanannya,Laura memilih makan mie ayam bakso dan minuman jeruk.Mie ayam bakso adalah makanan favorit Laura saat sekolah dulu dengan sahabatnya.

Tak butuh waktu lama pesanan Laura sudah datang,ah itu sangat mengiurkan sampai Laura menelan salivar nya saat mie ayam bakso sedeng di sajikan.

" Silakan mbak " Ucap pelayan

" Makasih " Jawab Laura dengan senyuman ramahnya

" Wahh sudah lama sekali aku tidak memakan mu " Ucap Laura sambil meracik mie ayam bakso

Di ruangan Raynad

" Apa kau melihat nya " Tanya Raynad

" Melihat siapa,Tuan " Bian mengerutan aslinya karena tidak tau apa yang di maksud Raynad

" Laura,bodoh " Ucap Raynad kesal karena Bian tidak tau apa yang ia ucapkan

" Oh Nona Laura,dia sedang di kantin.Tuan " Jawab Bian

" Dikantin,sedang apa dia disana " Tanya Raynad dengan bodoh,apalagi kalau bukan untuk makan Raynad

Astaga,Tuan.Kenapa kau jadi bodoh " Batin Bian

" Makan Tuan,tadi dibawah saya bertemu dengan nya.Nona Laura meminjam uang kepada saya, katanya dia lapar tapi lupa kalau tas nya tertinggal di ruang.Tuan " Jawab Bian dengan sangat jujur

" Kenapa tidak mengambil tas nya,kenapa harus meminjam uang mu.Bian " Ucap Raynad menatap tajam ke arah Bian

Glek....

Bian menelan salivar nya karena ditatap Raynad begitu tajam,kali ini Bian benar benar harus ekstra sabar menghadapi bos karena ulah Laura.

" Kata Nona,dia sedang tidak ingin bertemu dengan Tuan " Jawab Bian menunduk

" Beraninya dia " Ucap Raynad geram

Raynad langsung keluar dari ruangan meninggalkan Bian begitu saja,Bian yang menyadari Bosnya akan marah ia langsung mengikuti dari belakang.

Raynad menekan tombol lantai satu,lift pun terbuka menandakan jika Raynad sudah berada di lantai satu.Raynad langsung menuju ke kantin dan mengedarkan pandangan nya mencari Laura,yang berada di kerumunan orang orang.

Semua karyawan yang melihat CEO berada di kantin langsung menegang dan juga yang heran,ada apa sebenarnya kenapa CEO bisa datang ke kantin perusahaan.

Selama ini belom pernah CEO datang ke kantin dengan sendirinya,biasan Asisten Bian yang akan pergi jika CEO ingin makan.

Raynad menangkap sosok yang ia kenal sedang memakan makanan,Raynad langsung menghampiri Laura.

Laura yang tidak tau kedatangan Raynad dana Bian,Laura masih asik menyantap mie ayam bakso pesannya.Padahal semua orang sendang memandang nya,tapi Laura tidak menyadarinya.

" Ah memang mie ayam bakso,the best" Ucap Laura memuji makanan yang sedang ia santap

Tiba tiba ada yang menarik baju Laura dari belakang,seketika badan Laura kebelakang dan ia menahan keras bajunya yang mecekik lehernya.

" Hai,siapa kau lepas aku kau membuat ku tercekik " Teriak Laura dengan lantang

Semua orang memandang Laura dengan wajah kagetnya karena tidak percaya,ada orang yang berani berteriak dengan CEO.

" Ikut aku " Suara bariton Raynad membuat buku kuduk Laura berdiri

" Tu,,Tuan " Ucap Laura gagap

Raynad langsung menarik Laura dengan mengangkat baju Laura ke atas, seperti sedang membawa anak kucing.

" Tuan tunggu,aku sedang makan.Makanan ku belom habis,aku baru saja makan tiga sendok " Ucap Laura berusaha melepaskan diri dari Raynad,ia malu saat sandar semua orang melihat kearah

" Aku harus ikut aku sekarang " Ucap Raynad dengan penuh penekanan

" Tapi Tuan, makanan ku " Ucap Laura merengek dan menengok ke belakang melihat mie ayam bakso yang ia tinggal begitu saja

" Diam " Ucap Raynad sedikit keras

" Menyebalkan, sekarang lepaskan aku.Aku seperti anak kucing yang ketahuan mencuri ikan " Cibir Laura dengan kesal bibir Laura manyun ke depan

Raynad yang melihat bibir Laura manyun, ia merasa gemas ingin sekali Raynad menyambar bibir mungil Laura.

" Kondisikan bibir mu itu " Ucap Raynad

" Memang kenapa dengan bibir ku " Ucap Laura menatap Raynad bahkan sekarang bibir nya lebih manyun dari sebelum nya.

Karena Raynad sudah tidak tangan lagi dengan godaan bibir mungil Laura,ia langsung menarik tengu leher Laura dan ia mencumbu bibir Laura dengan sangat rakus.

Laura yang mendapatkan sekarang mendadak ia melotot karena Raynad menciumnya di depan Bian,untung saja mereka sekarang sedang di dalam lift jadi hanya Bian yang melihat nya.

Astaga Taun,apa kau lupa dengan keberadaan ku.Bisa bisa berciuman didepan ku " Batin Bian melihat aksi Tuan nya

" Ehm " Laura bersuara disela ciumannya ia terus memukul dada bidang Raynad agar untuk melepaskan ciuman nya.Akhirnya Raynad melepaskan pautan dan menyentuh bibir Laura yang bengkak karena ulahnya

" Dasar pria mesum,apa tau tidak malu dengan Asisten Bain " Ucap Laura sangat kesal

" Memang kenapa,anggap saja Bian tidak ada " Ucap Raynad asal

Astaga Tuan,kau sangat tega sekali " Batin Bian

" Itu hukuman mu,karena tidak mematuhi ucapan ku " Ucap Raynad menatap ke arah Laura

" Arghh, menyebalkan.Om kenapa bisa tahan dengan mahkluk seperti dia " Ucap Laura melirik ke arah orang yang ia maksud

Bian tidak menjawab pertanyaan Laura,ia memilih untuk diam.Karena Laura tidak mendapatkan jawaban dari Bian,ia juga kesal dengan dua orang disampingnya.

" Kalian berdua sama saja, menyebalkan" Ucap Laura ia langsung keluar meninggalkan dua pria yang menurut nya menyebalkan,saat lift sudah

 terbuka

" Mau kemana,kau " Teriak Raynad saat melihat Laura tidak berjalan ke arah Ruangannya

" Bukan urusanmu" Teriak Laura menjulurkan lidahnya

" Awas kau,aku akan menghukum mu nanti " Ucap Raynad dengan geram

" Apa Taun,akan menghukum nya dengan ciuman " Tanya Bian

" Bukan urusanmu Bian,salan kembali ke ruangan mu dan kerja semua pekerjaan mu itu " Usir Raynad ke Bian

" Nasib nasib " Ucap Bian lirih

Laura pergi ke pantry untuk membuat minum dingin,untuk mendinginkan pikiran nya karena ulah Raynad.Sedangkan Raynad ia kembali ke ruangannya dan untuk mengecek dokumen yang harus ia tanda tangani.

" Sepertinya aku sudah kecanduan,dengan bibir manisnya itu " Ucap Raynad membayangkan bagaimana rasa bibir Laura saat ia mencium nya

" Aku tidak akan melepaskan mu,Laura " Ucap Raynad menatap lurus ke arah pintu

Laura tidak ada niatan untuk kembali ke ruangan Raynad,ia memilih untuk berdiam diri di pantry.Sesekali Laura mengobrol dengan OG yang memenang bekerja di bagian Pantry.

Raynad juga tidak menyadari kalau Laura tidak kembali ke ruangan nya,karena sangat fokus dengan pekerjaan nya jadi Raynad melupakan keberadaan Laura sekarang.