QUEENA NARANA, terlahir kembali setelah kematian tragis yang terjadi padanya.
dia meninggal di tangan adik kesayangannya sendiri, adik yang selalu dia manjakan, rawat dan jaga dengan hati-hati seperti berlian langka.
adiknya diam-diam membencinya dan selalu ingin membuatnya di benci oleh banyak orang, adiknya ternyata cemburu pada kehidupannya, dia iri pada kecantikan, prestasi, dan orang-orang yang mengidolakannya.
setelah terlahir kembali, Nara bersumpah untuk membalaskan dendam kepada adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hz. ceria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07. Lana dan rencananya
"aarghh ..., sial, sial, sial ...., " teriak Lana dengan penuh kemarahan, Lana benar-benar sangat kesal dan marah, apa lagi saat melihat bagaimana Nara kembali dekat dengan ayah mereka," gak, ini semua gak boleh di biarin, Nara gak boleh ambil perhatian mama sama ayah, cuma gue yang boleh mereka sayang!"
Lana benar-benar tidak bisa menerima perubahan kakaknya hari ini, dia hanya ingin kakaknya bersikap acuh tak acuh kepada orang tua mereka seperti biasanya, agar ayah ataupun ibu mereka hanya memperhatikannya saja dan melupakan kakak nya.
"Nara Lo udah berani lawan gue, liat aja apa yang bisa gue lakuin ke lo!" Lana matanya penuh dengan kebencian dan ketidaksenangan, kebenciannya terhadap kakaknya sudah mencapai puncak, dan dia sudah benar-benar sangat muak dengan kakaknya tersebut.
Lana mengambil HP-nya dan langsung menghubungi nomer Aruna, tak butuh waktu lama bagi Aruna untuk mengangkat panggilan dari Lana.
[ apa ] Aruna dengan nada malas.
"bantuin gue," Lana yang langsung to the point.
[setiap hari gue selalu bantuin lo, kapan gue gak pernah bantuin lo Lana, ] sinis Aruna.
"gue serius Aruna, gue kali ini bener-bener butuh bantuan lo, gue mau Lo bantuin gue untuk nyingkirin Nara, gue udah gak tahan lagi sama dia."
[ Lo gila! lo aja belum bantuin gue buat nyingkirin Keira dan sekarang lo minta bantuan gue lagi buat ngurusin masalah lo," Aruna yang terdengar sedikit kesal.
"Aruna gue mohon banget sama lo, gue janji deh setelah Nara mati gue bakal bantuin lo buat nyingkirin Keira, lagian Keira saudara tiri lo itu lebih mudah disingkirkan daripada Nara ,"
[ cihhh ..., oke gue bakal bantuin lo buat nyewa preman, tapi lo janji setelah Nara mati lo harus bantuin gue buat nyingkirin keira, karena gue juga udah bener-bener muak sama dia. ]
"gue janji ...,"
[ oke, tunggu aja besok kabar dari gue, gue jamin Nara bakal mati di tangan para preman dengan cara yang sangat menjijikan sesuai dengan keinginan Lo.]
"tunggu ...., "
[ apa lagi sih! ]
"minta para preman itu untuk rekam kejadiannya, dengan gitu meskipun Nara mati dia bakal di benci banyak orang. bahkan orang tua gue juga nggak bakal ngakuin dia sebagai anak mereka, karena gue bakal ngarang cerita untuk menghancurkan nama baik Nara dengan video itu, gue nggak mau dia mati dengan cara yang terhormat, dan masih mendapatkan belas kasih dari banyak orang! Gue pengen dia mati dengan kebencian, dan membawa nama buruknya sampai kapan pun."
[ Lo emang kejam Lana, bahkan meskipun Lo benci Nara, dia tetap kakak kandung lo sendiri tapi oke ..., gue bakal ngelakuin apapun yang lo minta.]
" oke ...., gue tunggu kabar baik dari anak buah lo."
Tut ..
Tut ..
Sambungan terputus Lana tersenyum penuh kemenangan, meskipun rencananya saat ini belum dijalankan tapi dia merasa kalau semuanya pasti akan sukses seperti biasanya.
"Nara jangan salahin gue karena gue kejam sama lo, karena lo sendiri yang buat gue jadi kejam kayak gini. Andai aja semua orang gak suka sama lo, andai aja semua orang nggak memuji-muji lo, andai aja Lo gak terlalu pintar, mungkin kita sekarang masih bisa menjadi kakak beradik yang saling mencintai seperti yang Lo harapkan, Sayangnya gue gak butuh kakak di dunia ini, dan gue lebih suka Lo mati!" Lana dengan senyuman kejam.
Sementara itu saat ini Nara terlihat merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, Nara sangat yakin dengan kepribadian adiknya yang seperti sekarang, dia tidak mungkin diam saja dan pasti akan membalas denda padanya.
"Lana gue pengen tahu apa rencana lo kali ini," gumam Nara dengan tersenyum, Nara tidak takut sama sekali karena bagi Nara yang sudah mati satu kali, bahkan sudah mengetahui dengan sangat baik bagaimana sikap adiknya yang sebenarnya, dan siapa yang diam-diam selalu membantunya, Nara hanya perlu menunggu dan bersiap-siap untuk menerima penyerangan mereka.
"kayaknya gue harus peringatin Keira deh supaya dia lebih memperhatikan Aruna, Aruna adalah otak segala masalah, selain itu dia juga kenal beberapa preman, keira berakhir di tangan preman karena Aruna, dan gue yakin Aruna pasti kenal para preman itu." Nara, Nara tak mengulur waktu dan segera mengirimkan pesan kepada Keira.
Meminta keira untuk mengawasi saudara tirinya tersebut, dan melaporkan kepadanya apa yang sedang Aruna lakukan saat ini.
Keira yang saat ini sedang merebahkan tubuhnya, dan nonton drakor ketika mendengar notifikasi dia langsung membuka HPnya, dan melihat kalau ternyata itu pesan dari sahabatnya.
Keira membaca pesan dari Nara, Keira sebenarnya bingung kenapa Nara memintanya untuk mengawasi Aruna, tapi karena ini permintaan dari sahabatnya jadi Keira dengan malas bangkit dari tempat tidur, dan ingin mengawasi pergerakan saudara tirinya itu seperti yang dikatakan oleh Nara.
Biasanya Keira sangat malas untuk dekat-dekat dengan Aruna, bahkan selalu menjaga jarak 5 meter darinya, tapi kali ini demi sahabatnya dia harus sedikit menurunkan egonya.
Keira dengan sembunyi-sembunyi berjalan menuju kamar Aruna, dia melihat ke kanan, ke kiri, depan, dan belakang untuk mengawasi apakah ada orang yang melihatnya atau tidak. Keira saat ini terlihat seperti seorang maling di rumah sendiri, padahal kan dia bisa jalan santai saja, agar tidak lebih dicurigai tapi inilah keira dengan sikapnya.
"non Keira ngapain?" tanya seorang pembantu kepada Keira, karena melihat Keira berjalan ngesot di lantai.
Keira menatap pembantu tersebut dan melambaikan tangan bersikap misterius, pembantu tersebut bingung, tapi tetap maju mendekati Keira.
"sini jongkok ..," Keira dengan nada pelan.
Pembantu itu nurut saja dan berjongkok, " apa ada non? terus kenapa non Keira ngesot-ngesot kayak gini, gimana nanti kalau baju non keira kotor."
" ssttt ..., pelan-pelan aja ngomongnya ini rahasia," Keira.
pembantu itu menutup mulutnya dan menganggukkan kepalanya paham," ada apa non?" tanya pembantu tersebut dan menurunkan nada bicaranya, ikut-ikut bicara dengan cara berbisik seperti Keira.
"Aruna ada di dalam kamarnya gak bik?" tanya Keira pelan.
"ada non, kalau gak salah non Aruna baru aja tidur."
"kamu yakin dia udah tidur?" tanya Keira dengan tak yakin.
Pembantu tersebut terdiam, mana dia tahu Aruna benar-benar tidur atau tidak, lagian dia mana mungkin memiliki keberanian untuk memata-matai anak bosnya sendiri.
"kalau itu bibi nggak tahu non, pintu non Aruna kan selalu ke kunci bibi nggak bisa liat."
Keira yang mendengar perkataan pembantunya langsung menghela nafas malas, dan segera berdiri dari lantai," kalau gitu ngapain gue ngesot-ngesot kayak gini, ckkk ...., buang-buang tenaga gue aja deh," Keira dan langsung berjalan santai menuju kamar Aruna.
Pembantu tersebut menggaruk-garuk kepalanya bingung, lagian siapa yang meminta nona mudanya itu jalan ngesot?
Keira langsung mengambil kunci cadangan yang ada di laci, setiap kamar yang ada di rumahnya memang memiliki kunci cadangan sendiri yang disimpan di dalam laci, agar suatu hari ketika kunci yang mereka bawa hilang, atau jatuh mereka tidak perlu kebingungan.
Keira memasukkan kunci secara pelan-pelan, dan memutarnya dengan hati agar tidak menimbulkan suara.
Klik .. Suara kunci yang terbuka dengan pelan.
Keira membuka sedikit celah dari pintu, dan akhirnya dia mencoba mendengarkan suara dari dalam, awalnya Keira tidak mendengar apa-apa dan mengira kalau Aruna benar-benar tidur. sampai tiba-tiba dia mendengar Aruna, yang berbicara dengan seseorang dari telepon.
"kalian tenang aja gue bakal bayar kalian dengan harga yang cukup mahal, kalau kalian berhasil buat cewek ini berakhir di tangan kalian semua. yang perlu kalian lakukan cuman rekam video pas kalian lagi itu sama cewek itu, terus kirim ke gue sebagai bukti gampangkan. Selain kalian dapat enaknya, kalian juga dapat bayaran mahal dari gue."
Keira semakin menempelkan telinganya di pintu, Dia benar-benar sangat penasaran siapa orang yang dimaksud oleh Aruna, dan dengan siapa dia berbicara?
"namanya Nara, nanti gue kirim fotonya ke kalian, ingin ja ---,"
Klik ..
Aruna langsung mengembalikan badannya ketika mendengar suara, dia langsung meletakkan teleponnya di atas meja dan berjalan menuju pintu.
Aruna melihat ke kanan dan ke kiri, tapi tidak melihat siapapun di sana," perasaan tadi pintunya udah gue kunci deh, apa jangan-jangan gue lupa ya." gumam Aruna dan langsung kembali menutup pintunya, dan kembali menguncinya dari dalam.
Sementara itu Keira saat ini sedang bersembunyi di balik lemari, dia sangat terkejut ketika mendengar Aruna menyebutkan nama sahabatnya, dan tanpa sadar justru mendorong pintu kamar Aruna sedikit yang malah menimbulkan suara.
Keira saat ini benar-benar sangat terkejut bahkan detak jantungnya berdetak cukup kuat, dia tidak menyangka kalau Aruna benar-benar bisa sangat gila, dia benar-benar gila sampai membuatnya terkejut dan tak menyangka.
"gue harus kasih tahu masalah ini ke Nara, gue nggak boleh biarin rencana Aruna berhasil," Keira dan langsung kembali ke kamarnya dengan terburu-buru.
Awalnya keira hanya tidak menyukai sikap Aruna yang terlalu sombong, dan sama sekali tidak menghormatinya, bahkan selalu menjelek-jelekkan namanya di depan ayahnya sendiri.
Saat ini hubungan Keira dan ayahnya bisa dikatakan tidak terlalu baik, semua itu dikarenakan karena cerita yang selalu dibuat-buat oleh Aruna di depan ayahnya, Keira yang selalu dituduh yang tidak-tidak dengan ayahnya sendiri.
akhirnya melakukan tindakan kenakalan di sekolah, berkelahi, membolos, tawuran, tidak mengerjakan tugas, merokok dan keluar malam.
Keira berpikir, daripada dia dituduh melakukan yang tidak dia lakukan, lebih baik dia melakukan semuanya saja agar sekalian tidak dituduh lagi.