My Daddy Is Suamiku

Damian dan sekretaris El sampai dihotel yang sudah disiapkan oleh sekretaris El, keduanya langsung istirahat agar besok pagi mereka bisa langsung mengerjakan pekerjaan mereka tanpa menunda lagi.

"El besok langsung saja ketempat terakhir yang ada didalam video milik Marco, dan aku akan mencari pria itu" ucap Damian sebelum masuk dan menutup pintu kamarnya

"baik tuan" jawab El dan menuju kamar seberang Damian. Damian membersihkan tubuhnya lebih dulu dan ingin mengabari Alexa jika mereka sudah sampai,takut gadis kecilnya itu menunggu kabar dari dirinya

sementara dikediaman milik Adithama, Carlos sedang sibuk memikirkan mengapa Alexa bisa tau dan bertanya seperti tadi, apakah Damian benar-benar mengatakan yang sejujurnya kepada gadis itu atau gimana, Carlos masih belum bisa jika Alexa mengetahui jati dirinya

"papa kenapa sih dari tadi mondar mandir, mama sampe pusing liatnya" ucap Adelia menatap suaminya yang masih mondar mandir tidak jelas, hal itu membuat Adelia kesal dan melangkah Kearah Suaminya. "ada apa pa? kok kayak ada masalah gitu" ucap Adelia sambil menatap Carlos dengan tajam

Adelia memunggu jawaban dari suaminya sambil terus menatap tajam, ia tau jika suaminya ini menyembunyikan sesuatu dari dirinya, Adelia bisa melihat gelagat aneh dari sang suami yang tidak biasanya seperti itu

"ma, gimana menurut mama kalau Alexa tau kita bukan keluarga kandungnya? mungkin gak sih nanti dia akan pergi dari keluarga kita?" ucap Carlos menatap istirnya, Adelia yang mendengar pertanyaan konyol dari suaminya hanya menngerutkan keningnya heran

"kenapa papa tiba-tiba bertanya begitu?, apa Ale menanyakan hal itu pada papa?" ucap Adelia sambil menatap Carlos,jika sampai begitu ia juga lumayan senang karna Alexa tidak akan lagi menempel pada Damian dan memudahkan dirinya untuk membuat Damian dekat dengan wanita lain

"tadi Ale sempat nanya sama papa, katanya Damian bilang sama dia kalau dia bukan anak kandung Damian, papa khawatir saja jika sampai Alexa tau dia bukan keluarga kita" ucap Carlos merasa kasihan sekaligus merasa kehilangan jika nanti Alexa benar-benar memilih pergi dari keluarga mereka

"kan bagus itu pa, apalagi Damian yang ngasih tau sama dia. berarti Damian sudah bisa menerimam jika dia memang harus bertemu dengan wanita lain dan harus menikah secepatnya" ucap Adelia dengan raut wajah yang bahagia

selama ini ia ingin sekali membuat Alexa dan Damian jaih, meskipun memang sebenarnya mereka yang dulu memyuruh Damian tinggal bersama Alexa agar keduanya bisa dekat tapi ketika Damian terus menerus menolak untuk menikah dengan alasan karna Alexa sudah ada membuat Adelia sedikit marah dan tidak menyukai kedekatan mereka itu

"kok mama malah senang sih, kasian Alexa kalau sampai pergi,kita gak tau siapa keluarganya" ucap Carlos namun Adelia hanya menatapnya dengan tajam, seolah tidak suka jika suaminya berkata demikian

"biarkan saja pa,berarti Damian sudah sadar karna Alexa dia tidak bisa dekat dengan wanita lain, sekarang sudah saatnya memang mereka pisah dan Alexa terbiasa tidak bersama Damian" ucap Adelia meninggalkan suaminya, wanita paruh baya itu menuju ranjang dan mengambil ponsel miliknya,ingin segera memberitahu Rania agar lebih gencar mendekati Damian

disisi lain, Alexa benar-benar tidak bisa tidur,hingga Damian menghubungi dirinya dan keduanya banyak bercerita,namun Alexa tidak membahas tentang apa yang ia tanya pada Carlos sore tadi, ia banyak bercerita dan juga melarang Damian melakukan hal yang ia pikirkan akan dilakukan daddynya itu

"kamu tidur saja sayang, daddy juga mau istirahat,disana mungkin sudah dini hari" ucap Damian,namun Alexa hanya menggelengkan kepalanya ia masih kepikiran namun enggan untuk bertanya

"kamu kenapa sayang?, apa ada masalah, besok kamu kekampus tidurlah" ucap Damian dan kini suara pria itu sudah mulai naik satu oktaf,itu artinya Alexa harus mengikuti perintah dari tuan Damian

"ya sudah matiin dad, aku akan tidur" ucap Alexa mulai bersiap untuk tidur,namun Damian tidak mau mematikan panggilan mereka. "biarkan saja begitu,daddy ingin lihat kamu sampai benar-benar tidur" ucap Damian tersenyum,ia tau jika Alexa memikirkan sesuatu namun ia tidak ingin bertany, kenapa? karna dia tidak ada disana

pagi harinya menjelang, Alexa bangun dan melihat ponselnya, panggilan selama sudah berakhir. ia mengucek matanya dan mulai berjalan keluar, namun ketika sadar jika dirinya tidak berada dirumah membuat Alexa mengurungkan niatnya, ia kembali duduk diatas ranjang dan memainkan ponselnya

"males banget kalau harus kekampus,tapi kalau gak kekampus gak lulus" ucap Alexa dan mulai bergerak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lebih dulu, ia tidak boleh malas-malasan,apalagi bukan dirumah daddynya

sedangkan Marco yang harus cepat kekantor mengurungkan niatnya dan bersabar menunggu Alexa turun dari kamarnya,gadis itu benar-benar membuat Marco harus menambah kesabaran 10 kali lipat lagi, karna 2 hari dirumahnya akan terasa lama untuk Marco

"apakah Alexa sudah bangun bik?" tanya Marco pada pelayan yang khusus untuk mengurus Alexa selama disana. "sudah tuan,nona Alexa sebenar lagi akan turun" ucap pelayan itu sambil menunggu Alexa turun, namun ketika keduanya hanya diam Marco menatap pelayan itu dengan penuh tanda tanya

"kamu yang ditugaskan untuk mengurus semua kebutuhan Alexa kan?, apakah ada kesulitan?" ucap Marco pada pelayan wanita itu, dengan gugup pelayan itu menggelengkan kepalanya,jarang-jarang tuan mereka membuka suara didepan mereka,apalagi bertanya begini

"kalau ada kesulitan katakan saja jangan ditahan,saya tau bagaimana sifat gadis manja itu pasti akan membuat pusing dan selalu banyak tingkah"ucap Marco dan menatap Alexa yang baru saja turun dengan tergesa-gesa

"kenapa om? kenapa menggosip pagi-pagi tidak baik tau" ucap Alexa bergabung dimeja makam bersama Marco,namun pria itu tidak menanggapi hanya tersenyum menatap Alexa. "kenapa lama sekali,bukannya kamu harus kekampus jam 8? ucap Marco dan diangguki oleh Alexa, keduanya menikmati sarapan mereka

"om aku mau belanja ke mall nanti,om mau anterin aku?" ucap Alexa sambil tersenyum dan menunjukkan deratan gigi putihnya kepada Marco. "jangan tersenyum begitu kamu sangat jelek Ale"ucap Marco membuat Alexa langsung kesal dan memasang wajah marah

"nanti diantarkan sama Rosa saja" ucap Marco sambil menatap pelayan wanita yang bernama Rosa itu,pelayan khusus membantu Alexa selama dirumahnya. "tapi kan aku maunya sama om dan Rosa"ucap Alexa tanpa dosa. "om tidak bisa Ale, lagian sudah ada Rosa untuk apa om ikut lagi" ucap Marco dan menyelesaikan sarapannya

"ayolah om,lagian Ale baru kali ini minta ditemenin. daddy aja tiap hari gak pernah nolak kalau Ale ajak" ucap Alexa mengerucutkan bibirnya, sedangkan pelayan wanita tadi merasa kikuk dan tidak nyaman, bagaimana mungkin dia keluar bersama tuannya, selama ini Marco bahkan sangat dingin pada mereka semua

"ta sudah kalau begitu,nanti kalian berdua datang kekantor saja. Rosa katakan pada supir untuk mengantarkan kalian" ucap Marco dan diangguki oleh pelayan wanita itu,Alexa langsung berteriak kesenangan dan spontan memeluk Marco, pria itu terkejut dan merasakan sesuatu didalam dirinya,entah perasaan apa ini

*aku tidak tau apa yang aku rasakan ini,namun ku harap ini bukan perasaan yang bisa membuat hubunganku dan Damian hancur

#fid.nch

#MDIS*