Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 29
" Dandy papa bingung sekarang kamu maunya gimana? Papa sama mama tidak pernah merasa mengistimewakan kakak kamu coba sekarang kamu pikir kakak kamu sejak sekolah ikut papa kerja, sedangkan kamu bebas bukan pergi main dan baru kerja satu bulan ini itupun dengan berbagai drama dan yang paling fatal itu kejadian kemarin papa sampai bingung apa yang salah coba katakan biar papa dan mama bisa lebih belajar jadi orangtua" kini Bram dan Siska sedang berada dikantor ditemani Fandy menghadapi Stella dan Dandy.
" Om jangan menyalahkan kak Dandy salahkan saja giva dia terlalu murahan masa baru putus dari adeknya sekarang udah deket sama kak gio, jangan mau kena tipu om sama muka polosnya oh iya Stella udah mau menyetujui permintaan om untuk tanda tangan disurat itu jadi Stella bisa kerja lagi disini kan? Kalau om keberatan gapapa kak Dandy kerja dikantor papi aja om" Stella lagi-lagi membuat suasana menjadi semakin kacau karena selalu saja ada ucapannya yang membuat hati oranglain merasa gemas.
" Stella tolong diam dulu pak Bram sedang berbicara dengan pak Dandy tidak baik jika ikut campur permasalahan terlalu jauh karena anda hanya berstatus sebagai pacar bukan anak jadi tolong hargai pak Bram dan Bu Siska" Fandy yang sudah geram melihat tingkah laku Stella masih mencoba menahannya dihadapan om dan tantenya.
" Isshh bang Fandy jangan mau terus-terusan bela si giva deh apa bang Fandy juga udah kena pelet tubuhnya si giva sampe-sampe belain dia ya Tuhan murah sekali dia memberikan tubuhnya kepada setiap pria agar dibela seperti ini, Tante dan om lihat kan bagaimana sikap dan perilaku giva?" Stella sangat keras kepala apapun yang diinginkan harus terwujud apapun dan bagaimanapun caranya membuat Fandy semakin kesal, wajah Bram dan siska sudah memerah menahan amarahnya.
" Stella kamu perempuan bukan? Bisa-bisanya kamu merendahkan orang lain apa kamu punya bukti atas tuduhan yang kamu ucapkan barusan? Tante tidak sangka jika kamu ternyata sangat jahat bagaimana jika tuduhan kamu salah? Bagaimana perasaan keluarga giva jika tahu anaknya dituduh dan direndahkan oleh oranglain? Bagaimana jika posisinya ditukar kamu yang ada diposisi giva apa kamu bisa sesabar giva?" kini Siska yang mengambil alih menjawab ucapan giva dengan nada bergetar setelah mengetahui kondisi giva pagi tadi terasa begitu menyakitkan ternyata memang benar cerita dari gio bahwa Stella keterlaluan.
" Tante kok jadi belain giva sih, anak anak Tante jadi berantem hubungannya gabaik gara-gara dia loh perempuan macam apa bisa sampai membuat hubungan darah jadi renggang" lagi-lagi ucapan Stella yang tanpa disaring di dalam otaknya membuat Bram semakin emosi.
" Dandy apa ini perempuan pilihan kamu hah? kamu jangan diam saja apa kamu sudah tuli papa dari tadi ajak kamu bicara sampai-sampai mama kamu diajak berdebat oleh kekasih kamu dan kamu hanya diam saja? Sedangkan mama kamu selalu membela kamu dihadapan siapapun apa ini balasan kamu? JAWAB KAMU PUNYA MULUT KAN? " seketika suasana hening Stella mulai menundukkan kepalanya mendengar nada tinggi Bram.
" Kamu Stella jika kamu tidak bisa berbuat baik dan sopan apalagi kepada istri saya silahkan keluar dari perusahaan ini dan jika kamu lebih tau apa yang terbaik untuk Dandy saya tidak akan menghalanginya silahkan bawa Dandy dan atur saja masa depan kalian tenang saya masih bertanggungjawab atas anak saya, Dandy silahkan jika kamu merasa disini tidak diperlukan adil keluar dan carilah keadilan yang baik menurut kamu" Bram yang sudah malas melihat Stella dan Dandy langsung menyuruh mereka keluar dari ruangan dengan memijat pangkal hidungnya.
------------------
" Sayang gimana disini segar kan?" kini giva dan gio sedang duduk ditaman rumah sakit sore ini cuacanya cukup mendung.
" Segar sayang terimakasih sudah menemaniku beberapa hari ini maaf jadi membuat mu banyak meninggalkan pekerjaan dikantor" giva menatap sekilas wajah gio.
" Oh iya sayang, mulai Minggu depan kamu bekerja dikantor ayah ya tidak perlu kekantor ku lagi tapi aku akan mengantarmu dan menjemput mu setiap harinya" gio menggenggam tangan giva.
" Hahh aku dipecat?" giva sontak kaget mendengar ucapan gio.
" Bukan dipecat sayang ini demi kebaikan kamu, kalau dikantor kamu masih berhubungan dengan Stella dan Dandy aku tau kamu profesional tapi aku gamau kamu tersiksa apalagi ucapan si pengharum ruangan untung dia perempuan, aku mau mulai sekarang kamu melakukan semua wish list kamu nanti kita buat jadwal ya dan untuk bekerja aku mohon ini demi kebaikan kita kamu paham kan?" bukannya marah giva malah memeluk gio dengan erat ternyata gio benar-benar memikirkan perasaannya sampai hal terkecil.
" Terimakasih sayang terimakasih banyak maafkan aku yang egois ini tolong ajarkan aku untuk menjadi manusia yang lebih baik dan lebih berharga lagi" giva membisikan kata-kata ini tepat ditelinga gio yang membuat gio menghangat.
" Kamu itu sangat berharga sayang, kalau tidak mana mungkin kamu bisa sampai ada dititik ini lihat perjuangan kamu dalam bekerja semua atas kemampuan kamu tanpa bantuan siapapun bukan? Dan kamu bisa bertahan sampai sekarang tanpa oranglain tau apa itu namanya jika bukan hebat" gio merapikan rambut giva yang tertiup angin.
" Sayang apa benar kamu suka sama aku sejak dulu? Kenapa tidak pernah bilang huft aku merasa seperti perempuan tanpa hati membiarkan kamu cinta sendirian" giva kini melepaskan pelukannya menatap kesal gio.
" Hehehe kok cemberut sih, iya benar aku suka sama kamu sejak pertama kali bertemu disekolah waktu aku menggantikan Rio menjemputmu siang itu tapi setelah tau kamu berpacaran dengan adikku yahh aku semakin diam ditempat tapi tidak mundur karena Tuhan tau kapan waktu terbaik untuk aku bisa memiliki kamu dan sekarang sudah terbukti bukan?" gio terus menatap wajah sang kekasih yang selama ini dia sukai dalam diam.
" Apakah kak Rio tau?"
" Boy, Aldi, Rio mama dan ayah tau bahkan dr. Indah juga tau tapi aku sengaja keep sama kamu karena aku mau kalaupun kita berjodoh itu bukan karena terpaksa apalagi karena kasian sama aku, kamu harus bahagia atas keinginan diri kamu sendiri dan sekarang biar aku yang berjuang melakukan itu semua kamu cukup bilang saja" gio benar-benar sangat lembut memberikan kenyamanan yang selama ini Giva harapkan.
" Tapi kak aku....." giva ragu untuk melanjutkan ucapannya.
" Aku udah tau semua tentang kamu aku selalu pantau kondisi kamu sama dr. Indah maaf jika aku lancang tapi itu adalah salah satu bentuk rasa sayang aku sama kamu, mari kita berjuang bersama kita saling bergandengan tangan untuk melewati semuanya kamu berharga dan kamu pantas bahagia aku akan usahakan apapun itu untuk memberikan senyuman disetiap waktu yang kamu lalui"
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...