Jodoh tidak ada yang tahu kapan datangnya dan dengan siapa.
Seperti Mario ia tak menyangka bertemu dengan Mentari di Desa Suka Merindu saat ia tersesat di Desa tersebut. Pertemuan mereka cukup singkat namun siapa sangka mereka malah berjodoh dan menikah.
Hubungan keduanya tidak seperti pasangan suami istri normal pada umumnya, karena keduanya menikah bukan berlandaskan cinta tapi karena sebuah keterpaksaan satu sama lain.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita Mario dan Mentari ? Akan kah keduanya saling jatuh cinta dan menerima pernikahan mereka setelah melewati beberapa waktu bersama ?
Simak ceritanya dalam Novel "GADIS DESA MILIK PRESDIR" Karya : DEWI KD
Jangan lupa untuk memberikan dukungan pada author dalam bentuk like dan komentar sebanyak-banyaknya yaa.. 😘😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OBROLAN
Mario dan Mentari memutuskan untuk kembali ke rumah karena percuma saja menginap di hotel mewah kalau mereka tidak bisa melakukan ritual wik-wik seperti yang dilakukan pengantin baru pada umumnya.
“Kalau kita pergi berbulan madu, pulangnya kapan ?” tanya Mentari saat ini ia tengah melihat jadwal kapan dirinya akan masuk kuliah dan menjalani ospek.
“Kalau sudah bosan di negara orang baru kita pulang.” Jawab Mario sambil memainkan ponselnya.
“Berarti lama dong, sedangkan Aku masuk kuliah dua minggu lagi !” terang Mentari setelah ia melihat tanggal masuk ospeknya yang ternyata akan dilangsungkan dua minggu lagi.
“Oh iya, Aku lupa.” Mario menoleh ke arah Mentari ia sampai melupakan jika Mentari akan masuk kuliah dan menjalani serentetan acara sebagai mahasiswa baru.
“Kita tunda saja, bagaimana ?” tawar Mentari, lagi pula menurut Mentari prihal bulan madu bisa dilakukan kapan saja tidak harus setelah menjadi pengantin baru.
“Apa Kau tidak apa-apa, kita belum pergi berbulan madu, hem…?” Mario berkata lembut.
“Nanti saja pergi bulan madunya, yang terpenting pergi ke atas awan dulu !” Mentari tersenyum menampilkan gigi putihnya dengan mata yang berkedip-kedip.
“Memang agak lain istri Ku ini !” jawab Mario hingga membuat Mentari tergelak.
“Kau baru berusia delapan belas tahun, tapi pikiran Mu sudah ke ranjang ! Aku jadi penasaran jangan-jangan Kau sering menonton film biru, Iya ?” tebak Mario
“Aku tidak punya video seperti itu, Mas. Hanya saja teman Ku yang selalu menceritakan hal seperti itu padaku, kan Aku nya jadi pengen !” jawab Mentari apa adanya.
Mario terkekeh mendengarnya ia sampai menggelengkan kepalanya. Yang Mario tahu gadis desa identik dengan sikap yang sopan, ramah, polos dan juga cantik tapi kali ini istrinya yang katanya kembang desa itu nyatanya tak seperti gadis desa pada umumnya.
“Jadi teman Mu pernah melakukannya, dan Kau ikut ketularan otak kotornya !” ledek Mario
“Bisa dikira begitu, ya namanya juga anak zaman sekarang, mau di kota di desa yang namanya s.e.x bukan hal yang tabu, benar kan ?” ucap Mentari dengan santainya.
“True ! Aku kuliah di luar negeri beberapa tahun dan memang benar pergaulan remaja sudah lumrah jika menyangkut tentang itu.”
“Tenang saja Mas, Aku adalah anak gadis baik-baik yang selalu menjaga kehormatan Ku untuk suami Ku kelak. Dan ternyata pria yang menjadi suami Ku adalah Kamu, Mas. Pria yang mengintip Ku mandi di air terjun !” cebik Mentari dan itu membuat Mario tertawa mendengarnya.
Mario pun mengingat lagi awal pertama ia bertemu dengan Mentari, ia tak menyangka akan berjodoh dengan gadis yang sudah membantunya di saat ia tersesat di Desa Suka Merindu.
“Lagi pula kenapa kau mandi telanjang di air terjun itu ?” tanya Mario basa-basi.
“Tidak ada yang mau mandi di air terjun itu, sebab kata si Dukun yang ada di Desa itu siapapun yang mandi disana pasti akan mendapatkan kesialan ! Dan warga desa itu percaya dengan dukun tersebut, aneh, zaman sudah maju dan canggih tapi masih percaya dukun !” kata Mentari
“Dukun ?” gumam Mario.
“Jadi Aku hanya membuktikan saja dan mandi disana, dan ternyata benar, Aku mendapatkan kesialan, menikah dengan pria yang sudah mengintip Ku mandi !” sambung Mentari lagi.
“Ibu bukan kesialan tapi memang kita sudah ditakdirkan untuk berjodoh !” jawab Mario
“Iya, jodoh yang dipaksa kan !”
... ……………....
kerwn thoor...🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🔥🔥🔥🔥
keder nih si othor..😄😄😄
ngakaakkk paraahhh....