Aleia punya kesempatan untuk menyelamatkan Diora ketika kecelakaan menimpa mereka berdua. Namun Aleia pilih membiarkan sahabatnya itu mati.
Keesokan harinya setelah pemakaman Diora, dia meminta sang ayah untuk menikahkannya dengan Arkan-suami Diora dan menjadi ibu sambung Bryan-bayi yang masih berusia beberapa minggu.
Masuk ke dalam pernikahan yang seperti di neraka, tapi Aleia bukanlah wanita yang lemah. Bersama baby Bryan dia hadapi suaminya yang kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FM Bab 26 - Akting
"Kenapa? kenapa dengan baby Bryan?" tanya Arkan, dia masih memegang erat lengan Aleia. Benar-benar tidak membiarkan wanita ini pergi.
"Cari tahu saja sendiri, aku pernah mengatakannya padamu tapi setelah itu kamu menganggapku mati," balas Aleia. menatap nanar pada kedua mata Arkan yang tajam.
Sampai detik ini Aleia masih sadar, masih bisa waras, jika semua sikap kasar yang dilakukan oleh Arkan kepadanya hanya karena ketidak tahuan pria itu. Hanya karena telah diperdaya oleh Diora.
Pernikahan yang mendadak ini pun semakin membuat Arkan buta.
Aleia sadar itu, tapi tetap saja tak bisa membohongi hatinya yang lelah. Karena selama ini Aleia sudah coba katakan tentang kebenaran, tapi Arkan sedikitpun tidak tergerak hatinya untuk menyelidiki.
Padahal Aleia pun tahu, jika semakin lama baby Bryan semakin tak ada mirip-miripnya dengan Arkan ataupun Diora.
Bahkan baby Bryan memiliki alergi yang entah diturunkan oleh siapa.
"Lepas, lama-lama genggaman tanganmu membuatku sakit," pinta Aleia dengan lirih, suaranya mulai terdengar lelah. Selelah dia dengan semua perdebatan ini.
Kini Aleia hanya akan diam, biarlah Arkan yang mencari tahu sendiri tentang semua kebenaran. Toh percuma dia jelaskan, Arkan tidak akan pernah percaya.
Dan mendengar semua ucapan Aleia itu, lagi-lagi membuat Arkan tergugu. Dia sangat tahu ke mana arah pembicaraan Aleia, tentang pertanyaan yang hingga saat ini pun masih mengganggu dia.
Tentang, Bagaimana jika baby Bryan bukanlah anaknya?
Arkan melepaskan cekalan tangannya pada lengan Aleia, membiarkan wanita itu pergi.
Aleia meletakan laptopnya di atas meja kemudian naik ke atas ranjang dan menarik selimut, tidur meringkuk memunggungi Arkan.
Sementara Arkan duduk di tepi ranjang dengan pikiran yang sudah jauh berkelana.
Juga tentang Jerry dan semua analisanya. Kecelakaan itu terjadi di jalur cepat menuju Bright Kingdom, kecelakaan itu terjadi karena Diora yang terus menganggu konsentrasi menyetir Aleia. Keduanya jelas memperdebatkan sesuatu. Aleia ingin menyampaikan sesuatu kepadanya namun Diora menghalau.
Dan apakah benar jika itu tentang baby Bryan?
Diora, apa ini semua? mana yang harus aku lakukan?
*Tidak, aku harus memastikannya sendiri. aku akan tetap percaya padamu Diora, aku percaya bahwa baby Bryan adalah anak kita.
Aku akan patahkan semua tuduhan Aleia pada mu*.
Batin Arkan, ya, tidak ada yang perlu dia takutkan tentang kebenaran, Karena semua itu hanya akan mempermalukan Aleia sendiri.
Pagi datang.
Aleia selalu bangun lebih dulu daripada semua orang di rumah itu. Mommy Jia selalu membiasakannya seperti ini.
Hari ini adalah Senin, tapi pagi itu Aleia tidak lagi menyiapkan baju untuk Arkan. Dia hanya mengurus baby Bryan dan mengurus dirinya sendiri.
Aleia bahkan tidak membangunkan Arkan, meski mereka tidur di tempat yang sama.
Saat Arkan bangun dia sudah melihat Aleia yang baru saja mandi, masih menggunakan handuk kimono dan mengeringkan rambutnya di depan meja rias.
"Kenapa tidak membangunkan aku?" tanya Arkan, dia ada pertemuan dengan salah satu kliennya pagi ini.
Aleia diam, tidak menjawab, tidak menoleh, tidak memberikan respon apapun.
Belum apa-apa sudah berhasil membuat Arkan geram.
Saat Arkan bersiap, Aleia menunggu, duduk di sofa. Bagaimana pun mereka harus keluar bersamaan dari kamar ini. Memberi kesan jika hubungan mereka baik-baik saja, aman dan sentosa.
Beberapa baju Arkan pun untungnya masih ada disini, pria itu bisa mengambilnya sendiri di dalam lemari.
Arkan cukup heran saat tidak melihat Aleia menyiapkan baju kerjanya.
Keluar dari dalam kamar, mereka menuju kamar baby Bryan dan ternyata benar dugaan keduanya, mama Elma ada disini.
Jadi mulai lah akting mereka.
"Mama," panggil Aleia dengan antusias. Disambut oleh senyum hangat mama Elma.
"Aku senang mama tidur disini, Arkan jadi tidur bersama ku," ucap Aleia dengan riang, seolah semuanya biasa saja.
"Kalau begitu mama akan terus menginap disini."
Ha? batin Arkan dan Aleia.
karena cinta Aleia jadi lemah walaupun dia tangguh,, tapi dihadapan arkan selalu lemah dan karena keiinginan aleia untuk merawat bryan,, arkan memanfaatkan keleman lea,, untungnya keluarga carter liat jadi enaklah langsung kena bogemm😅