Wina perempuan muda yang sengaja berpura-pura tidak tahu akan rencana suami dan keluarganya yang ingin menguasai harta warisan keluarganya,
Dia membalas mereka dengan Elegant dan perlahan agar suami dan keluarganya bisa merasakan penderitaan yang dia alamat selama menjadi istri dan menantu di keluarga suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Reno duduk termenung ditengah ramainya perkotaan, dia baru menyadari jika dia betul-betul kerepotan mencari pekerjaan saat ini, tidak pernah terbayangkan olehnya akan kembali seperti semula saat dia belum mengenal Wina.
Terbesit rasa marah dalam dirinya karena hidupnya seperti ini, dia seolah membenarkan perbuatannya tanpa tahu segala kehancuran dirinya dialah sendiri yang membuatnya.
"Andai aku tidak selingkuh dan serakah seperti ini mungkin kehidupanku tetap enak seperti dulu, sekarang aku sangat sulit mendapatkan pekerjaan, sepertinya mereka sengaja membuatku tidak mendapatkan pekerjaan yang besar".
"Aku akan ke tempat dealer, mungkin aku bisa mengajukan kredit mobil agar bisa membawa mobil online".
Reno beranjak dari tempat duduknya menuju tempat dealer yang dia tahu, dia masih memiliki sisa uang untuk bisa DP mobil, dia harus bisa menyambung hidup karena ibunya sudah tua dan adiknya masih kuliah semester akhir.
Sesampainya di dealer mobil yang dia kenal, dia tidak disebut dengan ramah seperti dulu, yang ada tatapan sinis dan meremehkan seolah dirinya manusia hina.
"Hay fan, kamu apa kabar". Sapaku dengan pelan.
Dia tersenyum sinis dan seolah tidak peduli, bahkan ketika aku mengulurkan tangan dia tidak menyambutnya.
"Mau apa kemari?? ". Ucapnya dengan ketus.
"Aku mau ajuin kredit mobil, bisa kira tidak Fan, aku punya DP nya kok". Reno menahan kesal agar tidak meledak.
"Tidak bisa, bos gue pasti marah kalau meloloskan kamu kredit mobil, loh tahu sendiri siapa bos gue". Ucapnya dengan sangat ketus.
Reno mengepalkan tangannya, dia lupa jika showroom mobil ini milik salah satu teman Wina, tidak mungkin mereka mau memberikan kredit mobil padanya setelah semua yang dia lakukan.
Belum juga percakapan mereka membahas mobil, suara orang menahan amarah dan dingin terdengar dari belakang mereka.
"Mau apa benalu dan penghianat dan orang tidak tahu diri seperti mu ada disini?? ". Ucapnya dengan dingin dan tajam.
Reno menatap tajam dan tidak terima dengan perkataan lelaki dihadapannya ini, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena disini banyak orang.
"Aku hanya ingin mencicil mobil, aku punya DP nya". Ucap Reno berusaha tenang walau dalam dadanya bergejolak penuh amarah.
"Oh ternyata kau masih punya uang setelah mengembalikan semua uang yang kau ambil dari perusahaan Leo, oh aku lupa kau juga parasit dan menipu Wina selama ini". Senyum sinis dia perlihatkan kepada Reno.
"Itu tidak ada hubungannya dan bukan urusanmu". Ketus Reno kepada sahabat istrinya ini.
"Sayangnya semua yang terjadi pada semua sahabatku itu urusanku, kau pikir kami semua tidak tahu perbuatanmu, kami diam bukan karena tidak tahu tapi masih menghormati Wina, sekarang dia sudah tahu maka, tunggulah kehancuran mu karena kami tidak akan tinggal diam setelah ini, akan kami buat kau kembali ke setelan mu menjadi gembel".
"Sudah dipungut dan di beri hidup enak dan layak eh malah bertingkah dna tidak tahu diri, gembel memang tetaplah gembel sebaik apapun dipoles". Hinanya lagi.
Reno mengepalkan tangannya, emosinya kini tidak terbendung, dia mendekati Aryan dan siap menyerangnya tapi dia tidak berhasil karena Aryan menghindar dengan mudah tanpa bisa dia sentuh.
"Tidak usah banyak tingkah, kau itu bukan tandingan kami Reno, kau hanya gembel yang diangkat dari sampah itu tapi malah tidak tahu diri". Kini Aryan mengangkat kerah baju Reno dan menghempaskannya dengan kasar sehingga dia terlempar lumayan jauh dan membentur tembok.
Reno menatap mereka semua dengan penuh kebencian, amarahnya dan kebenciannya pada Wina semakin besar mendapatkan perlakuan tidak baik dari para sahabat istrinya itu.
"Kami sudah memperingatkan kamu sejak awal saat kau menikah dengan Wina, tapi seperti nya kau lupa dan tidak mengindahkan perkataan kami saat itu, jadi bersiap saja, kau akan tetap hidup dalam zona mu yang dulu, kami akan pastikan itu".
"Kalian keterlaluan, aku sudah mengembalikan semuanya, aku juga sudah mengembalikan apa yang aku ambil dari Wina, tidak adil jika kalian memperlakukan aku seperti ini". Teriaknya penuh amarah.
Urat-urat di lehernya bahkan menyembul saking emosinya dirinya itu.
"Hahahaha". Aryan tertawa sarkas menatap Reno dengan bengis.
"Kau sudah menyakiti hati Wina, kau mengkhianati dia dengan berselingkuh sehingga perempuan hina itu hamil, ibu dan adikmu terus menerus memeras Wina, dan kau pokus kami tidak tahu tentang Rencanamu yang berusaha mengalihkan semua aset Wina dan menculik Wira agar Wina tak bercerai denganmu??". Aryan mendengus kasar.
mata Reno membelalak saat mendengar mereka semua tahu rencana dan perbuatannya, dia menelan Salivanya berat, dia memang salah memilih lawan saat ini.
"Kami selalu mengawasi kamu Reno, walau kami punya pasangan, Wina adalah saudara perempuan kami yang begitu kami sayangi sejak kecil dan kau menyakitinya seperti itu, beruntung tidak kami lenyapkan nyawamu sekarang juga". Teriak Aryan menggelegar
Matanya menatap nyalang, ekspresi nya seperti ingin memakan Reno hidup-hidup.
Reno kini berdiri ketakutan, dia hanya kerikil ditengah bangunan mega saat ini, Wina memang kenal kaya tapi dia tidak pernah tahu jika Wina salah satu konglomerat negeri diusia muda dan memiliki teman-teman yang setara dengannya.
"Sebelum orangtua Wina meninggal, mereka menitipkan Wina pada kami dan pasangan serta kelaurga kami juga bersahabat bahkan kedua orangtua kami begitu menyayangi dia, dan kau pikir kami akan diam saja jika ada yang menyakitinya seperti itu?? ".
"Tapi aku sudah menebusnya, aku sudah meminta maaf padanya dan meninggalkan Dena dan berusaha memperbaiki rumah tangga ku, Wina saja tidak mau memberiku kesempatan, kalian lah yang tidak punya otak ikut campur urusan yang bukan urusan kalian".
Aryan berjalan mendekati Reno, tatapannya gelap, dan menyala, bara api dimatanya siap membakar siapa saja dihadapannya, dia bahkan mengeluarkan pistol dari sakunya
Reno berdiri kaku melihat wajah Aryan yang sangat menyeramkan menatapnya, dia tidak tahu harus apa sekarang, dia membangunkan macan yang sedang tidur.
"Sudah bos, ingat kalian sudah berjanji pada ibu Wina untuk tidak membunuhnya, jangan lakukan bos". Cegah Irfan agar bosnya tidak melakukannya apalagi melihat pistol itu ditangan.
Dia mengalihkan pandangannya kepada Reno yang kini mematung dengan wajah pucat pasi.
"Pergilah sebelum kamu mati disini, kau salah mencari masalah, ku peringatkan padamu jangan membuat masalah pada Wina apalagi menyakiti Wina dan anaknya setelah ini karena para sahabatnya akan mencarimu dan membuat perhitungan denganmu tanpa ampun, ingat kau bukan tandingan mereka".
Reno tidak berkata apapun, kakinya seperti agar-agar tidak memiliki tenaga tapi dia memaksakannya, dia tidak mau mati sia-sia setelah ini.
"Pastikan kau tidak bertingkah Reno, akan ku ledakkan kepalamu dengan senapan jarak jauh milikku jika kau berani menyakiti Wina dan anaknya".
haddeuh ngelus dada aku nya Bu 😆😆😆
ternyata 🤣🤣🤣🤣
Ditungggguuuuuuuu😍😍😍😍
cari jalan keluar nya,kalau Leo tetap mau sama Ratna bujuk donk Ratna agar mau mempercepat pernikahan mereka...
klo Ratna gak mau juga,nasehati Leo baik²..mau sampai kapan melajang terus... haddeuh...kayak penasehat aku nya 😆😆😆😆
mna punya urat malu...
drama percintaan orang kaya ya gini,
selalu ada drama kasta nya,elo anak sapa, keturunan sapa...
🤦♀️
udah di kasi tau jangan mengusik Wina masiiih juga cari cara untuk mengusiknya ...
haddeuh 🤦♀️