Andara Aprilia kerap sekali mendapatkan perlakuan kasar dari Andika paradipta, bahkan berulang kali dia dikhianati suaminya.Akhirnya dia memutuskan untuk menggugat cerai suaminya, akan kah permintaan nya di kabul kan dan hak asuh anak jatuh ke tanganny?dengan semua bukti yang ada.
Dalam perjalanan hidupnya wanita itu bertemu dengan Alan ,Dia adalah seorang lelaki dewasa yang sedikit arogan tetapi selalu membuat Andara merasa tenang untuk berbagi semua keluh kesahnya
Hingga pada suatu hari terbongkar lah sebuah kebenaran.
Akankah kisah Andara berakhir bahagia atau sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gentra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26
Satu minggu telah berlalu, kehidupan Dara seperti biasa. Bahkan dia merasa lebih baik dari sebelumnya, yang biasanya merasakan tidak tenang dan ketakutan sekarang tidak lagi.
Dara tersenyum lebar saat melihat Farel lebih bisa mengungkapkan perasaan nya, tidak lagi seperti tinggal di rumah Dika.
Setiap hari Farel selalu murung dan seperti orang ketakutan, apalagi saat melihat ayah nya.
Hari ini Dara berencana akan membawa pergi Farel keluar Rumah setelah pulang kantor, dia ingin memperkenalkan dunia luar terhadap sang anak.
Sebab selama ini Farel hanya diam di rumah tidak mengenal apapun, bahkan dia setiap hari hanya berteman dengan Meli.
Farel tidak seperti anak lainnya, bisa bebas bermain bersama teman sebayanya.
"Mel, nanti kita setelah pulang kantor pergi jalan-jalan ya? " Ajak Dara terhadap Meli.
"Kita akan pergi ke mana bu? " tanya Meli.
"Ke tempat bermain anak, lagipula Farel kan belum pernah ke sanah! " kata Dara.
"Asik kita jalan-jalan" jawab Meli, sambil tertawa kegirangan melihat ke arah Farel. Dia berkata seperti itu agar Farel ikut berkomentar, dan ternyata dia tidak merespon apapun. Melainkan malah menunjukkan wajah murung nya.
"Hai anak ibu yang paling ganteng... ko wajah nya di tekuk seperti itu! " tanya Dara terhadap sang anak.
"Farel nggak mau pergi ke mana-mana! jika kita jalan-jalan nanti ibu di marahin ayah" kata Farel sambil menunduk.
"Siapa bilang akan di marahin ayah! kan sekarang kita lagi jauh dia nggak bakal tahu kita pergi keluar" jawab Dara.
"Tapi kan itu namanya berbohong, kalau tidak minta ijin ayah untuk pergi keluar. Pokoknya Farel nggak mau! " kata Farel sambil bangun dari duduk nya, dia hendak pergi meninggalkan Dara dan juga Meli. Tetapi Dara langsung menarik tangan Farel lalu di bawa ke dalam dekapan nya.
"Jangan takut, sekarang ayah nggak akan berani marahin ibu lagi! " kata Dara sambil mengelus rambut sang anak, ternyata kejadian-kejadian yang telah lalu terekam jelas di kepala Farel.
Farel pun tidak menjawab apapun, dia hanya terdiam berada di pelukan sang ibu.
Setelah beberapa saat Dara pun sudah waktunya harus berangkat ke kantor, dia pun melepaskan pelukannya.
"Sayang, ibu berangkat ke kantor dulu yah! ini sudah siang" kata Dara sambil mengambil tas nya, lalu membiarkan Farel duduk dan di temani Meli.
*****
Setelah berpamitan Dara pun berjalan perlahan keluar rumah, dia akan segera pergi ke kantor.
Dara pun seperti biasanya kekantor dengan menggunakan kendaraan online yang sudah di pesannya, sekarang Dara sudah tidak perduli dengan ibu-ibu yang selalu ghibah ria di tempat penjual sayur. Bahkan sekarang Dara selalu bersikap masa bodoh, toh hidup dia tidak merugikan orang lain.
Perjalanan Dara untuk segera sampai di kantor pun tidak terkendala apapun, suasana pagi hari pun sangat indah kendaraan di jalanan pun sudah mulai memadati jalanan di pagi ini.
Setelah cukup lama di perjalanan akhirnya kendaraan pun sudah sampai di area perkantoran, Dara langsung turun dari kendaraan setelah membayar ongkos.
Dara langsung bergegas menuju ruangan nya, sebab dia harus mempersiapkan semuanya apa yang di butuhkan Alan.
Bahkan membuat kopi di pagi hari pun harus Dara yang mempersiapkan nya, padahal ini semua bukan pekerjaan nya tetapi apalah daya dia hanya bawahan yang harus tunduk dan patuh terhadap perintah atasannya.
Setelah menyimpan barang-barangnya Dara pun segera keluar, untuk menuju panty dia harus segera membuat kopi.
Dara melewati beberapa pegawai yang belum pada masuk ke ruangan mereka,tidak sengaja Mira mendengar perbincangan di antara mereka.
"Eh kamu tahu nggak itu loh si Dara yang dulu di bagian keuangan, sekarang kan di angkat jadi sekretaris pak Alan, terus menurut isu yang beredar dia itu berselisih makanya sering di pukuli suaminya" kata salah satu yang ada di sanah.
"Masa sih! dia kan keliatan nya baik, ternyata tidak seperti yang terlihat" jawab yang lain.
"Jangan salah, justru itu menutupi kebusukan nya" yang lain pun ikut menimpali.
Tanpa mereka sadari Dara mendengar semua perbincangan di antara pegawai yang sedang bergosip, tanpa berkata apapun Dara melewati mereka semua.
kenapa ngga bertindak dr dulu,terlalu drama loe🤧
loe diemin kayak gitu juga ngerusak mental anak loe,ngeliat mak dipukuli bpknya terus2an.
udah sih rezeki mah ada aja takut banget sih,trus y'Allah sumpah mak sampe istighfar ae dr bab 1😏