Rahim Titipan

"Rafa" Rafa berdiri, ia merutuki kebodohannya, berdoa dan berharap Farah tidak mendengar obrolannya dengan Naila tadi

"ibu dari tadi?" tanya Rafa gugup

"baru aja, kenapa diluar, cuaca malam begini nggak baik, nak. ada masalah, ibu tadi dengar kamu marah"

"iya buk, ini salah satu pekerja saya"

"emm, masuk nak, sepertinya sebentar lagi turun hujan, ibu juga mau masuk"

"iya buk, ibu duluan aja, nanti saya nyusul" Farah mengangguk.

Rafa mengusap dadanya, gemuruh terdengar jelas di sana.

...

Rafa kembali bergabung dengan Alya di bawah selimut, benar kata mertuanya sekarang hujan turun dengan deras, Alya menggeliat di pelukan Rafa.

"saya janji, saya pastikan kamu akan menjadi istri saya yang diakui, saya janji Alya" Rafa mendaratkan ciuman di kening Alya, ia pejamkan mata untuk ikut masuk ke alam mimpi.

...

"iyaa, gue balik hari ini jih"

"ibu mana, gue mau ngomong"

"ibuu, ini anak ibu mau ngomong " Alya menyerahkan ponselnya pada Farah.

"assalamualaikum anak ibu yang cantik "

"hehe, ibu bisa aja. cantikan mana Jihan atau Alya "

"dua duanya, kan dua duanya kesayangan ibu"

"biar adil ya Bu" Jihan di sebrang sana merubah posisinya menjadi tengkurap.

"ibu... Alya tega banget nggak bilang - bilang kalo mau ke Lombok, Jihan kan juga pengen ikut jenguk ibu " adu Jihan dengan wajah kesal di buat buat

"idiih, tukang ngadu" celetuk Alya di samping Farah

"biarin Wee"

"nanti yaa, nanti ke sini lagi bareng-bareng, ajak orang tua kamu juga"

"iya Bu insyaallah, sampai lupa nanyain kabar ibu"

"Alhamdulillah ibu sehat nak, kamu sekeluarga gimana "

"Alhamdulillah buk" Tanpa sengaja Jihan melihat sosok pria yang ia kenali lewat di belakang Farah, Jihan beranjak kaget merubah posisinya menjadi duduk kembali, ia fokuskan lagi penglihatan menimang-nimang apa yang ia lihat tadi benar atau hanya khayalan nya saja.

"jih, kenapa?" Alya di buat bingung karena Jihan tiba-tiba diam dengan wajah bingungnya

"mungkin gue salah liat Al, tadi di belakang Lo gue liat ba--" Alya menyadari kehadiran Rafa di belakangnya, dengan cepat ia rebut ponsel dari tangan Farah.

"ibu ...Alya masuk kamar dulu" Farah jelas kaget dengan apa yang Alya lakukan.

"eyh, gue belum selesai ngomong sam ibu Alya"

"ibu sibuk, kita ngobrol berdua aja"

Jihan berdecak, ia sebisa mungkin meyakinkan dirinya Jika ia tadi hanya salah melihat orang.

"nggak mungkin itu pak Rafa, ngapain dia di rumah Alya, jangan ngaco Jihan" gumam Jihan dalam hati.

"jam berapa Lo berangkat"

"em habis sholat zhuhur"

....

Meskipun sudah menyakinkan dirinya Jika apa yang ia lihat adalah salah, tapi hati kecilnya terus bersikeras itu benar lah Rafa, Jihan memang mines tapi bukan buta, Jihan jelas melihat itu Rafa dengan pakaian santai.

"jangan ngaco jih, Lo mikirin apa sih"

ketukan pintu membuat Jihan mengalihkan fokusnya.

"makan dulu nak, mamah tunggu di bawah "

"iya, mah"

di bawah, Jihan bergabung dengan orang tuanya untuk makan siang. Di piring nya sudah lengkap nasi dan lauk yang di siapkan oleh sang ibu.

"sayang, kalo misal nya mamah papah jodohkan kamu dengan seseorang, apa kamu sudah siap, nak "

Jihan tersedak makanannya, Farah memberikan segelas air putih untuk jihan.

"minum, nak"

"makasih mah" Farah juga terus mengusap punggung anaknya, wajah Jihan sampai merah karena tersedak makanan.

"sudah enakan,nak" tanya Ali kawatir, Jihan hanya mengangguk

"ya udah makan lagi, habiskan "

"pertanyaan mamah buat kamu kaget ya?"

"jelas lah mah, tiba-tiba Nanya gitu, ya kaget lah Jihan"

"maaf ya nak, tapi mama serius dengan pertanyaan Mamah, sayang" jihan mendongak menatap kedua orangtuanya, dengan sulit Jihan meneguk salivanya.

"menurut Mamah papah gimana, Jihan masih mau lanjut S2, kalian tau itu kan?"

"iya sayang mamah Sama papah tau, toh kamu masih tetap bisa lanjut S2 kalo sudah menikah"

"kalo itu yang terbaik menurut kalian, insyaallah Jihan siap" Ali mengusap ubun-ubun sang anak, senyum mengembang terlihat jelas di kedua wajah pasangan suami istri itu.

"Kenapa jadi bahas itu sih" Jihan kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

"nggak papa sayang, kami cuman ingin tau kesiapan kamu"

"hemm"

....

Mereka sudah berangkat sekitar setengah jam yang lalu dari rumah orang tua Alya.

"mas, tadi aku telponan sama jihan, hampir aja jihan liat kamu di rumah, mas" Rafa menoleh sesaat memandang Alya.

"untungnya Jihan nggak Nanya lagi, mungkin Jihan juga berpikir dia cuman salah liat "

"tunggu lah sebentar lagi,Al. saya sedang mengusahakan agar status kita tidak harus di sembunyikan lagi, saya janji Al " gumam Rafa

"mas kita mampir makan sebentar, aku mau makan sate pusut"

"sate pusut " belo Rafa, jujur Rafa. baru kali ini mendengar nama makanan itu.

"iya, Sate pusut merupakan makanan khas Lombok yang terbuat dari daging sapi ataupun daging ikan laut. Masyarakat Lombok lebih sering menggunakan ikan tenggiri si,mas. Cara pembuatan sate pusut akan berbeda tergantung dengan daging yang digunakan. Jika menggunakan daging sapi, maka daging harus diiris tipis dan direndam di dalam bumbu rempah.

Sementara itu, jika menggunakan ikan, daging ikan harus dihaluskan terlebih dahulu hingga teksturnya menjadi lembut" Alya menjelaskan pada Rafa, mengenai sate pusut yang menjadi makanan khas Lombok, salah satu jajanan favorit nya juga, Alya menyodorkan lawar ponsel nya, menunjukan seperti apa bentuk sate pusut yang ia mau.

"ya Allah mas, jadi ngiler, sabar ya nak, sebentar lagi kita makan sate pusut kesukaan ibu" Alya berucap dengan mengusap perutnya.

"di mana warung terdekat Al"

"sekitar 100 meter lagi mungkin, mas"

sampai lah mereka di warung yang menyajikan berbagai macam jenis makanan khas, Lombok. warung makan itu cukup Ramai dengan pengunjung, Rafa tidak sekalipun melepaskan genggaman tangan Alya, mereka mengambil duduk di ujung belakang.

"mas" panggil Alya dengan tangan melambai-lambai pada salah satu karyawan warung.

"saya pesan, sate pusut satu, plecing kangkung , sama ayam Taliwang, terus minum nya..."

Plecing Kangkung merupakan salah satu rekomendasi makanan khas Lombok Timur yang selalu menjadi pendamping kelezatan dari Ayam Taliwang. Masakan dengan bahan dasar kangkung khas Lombok ini rasanya pedas, segar, dan gurih, sehingga bisa meningkatkan selera makan. Rahasia kesegaran Plecing Kangkung khas Lombok ini juga terletak pada bumbu sambal dari cabai rawit, garam, tomat, serta terasi udang Lombok.

Pada umumnya, plecing kangkung disajikan bersama kecambah, kacang tanah, kacang panjang, serta urap dengan tambahan perasan jeruk nipis segar.

Ayam Taliwang sebagai salah satu wisata kuliner Lombok paling terkenal dari Lombok yang dapat kamu temukan di daerah manapun. Kelezatan bumbu Ayam Bakar Taliwang Khas Lombok ini kemudian bisa membuat hidangan ini menjadi incaran wisatawan yang datang ke Lombok. Resep Ayam Bakar Taliwang ini sendiri cukup mudah dimasak, marinasi ayam dengan air jeruk serta garam lalu bakar hingga setengah matang.

"kamu minum apa mas?"

"saya air putih hangat aja"

"air putih hangat nya satu, sama lemon nya satu"

"ada lagi mba".

"itu dulu aja mas"

mereka sepakat memesan satu porsi untuk satu menu saja, mereka tidak lapar karena sebelum berangkat mereka makan di rumah, tapi Alya tiba-tiba mengidam ingin makan sate pusut.

"kamu sering ke sini Al"

"nggak sering juga sih, mas. sekali-kali ayah ajak makan di luar,ya... di sini" Rafa mengangguk

"mas Belum pernah nyobain semua yang aku pesan kan" kembali Rafa mengangguk dengan memainkan ponselnya, membalas pesan dari Naila.

"mas pokonya harus coba, pasti mas mau lagi" merasa sejak tadi Rafa mengabaikan, Alya menjadi kesal, matanya memutar jengah.

tapi kekesalan pada Rafa teralihkan kala pesanan nya datang, mata Alya berbinar menatap makanan yang ia rindukan, sebenarnya ia bisa memesannya di Jakarta, hanya saja sensasi nya berbeda jika makan langsung di tempat nya.

Alya mengabaikan Rafa yang masih asik dengan ponselnya, ia juga tidak sama sekali menawari Rafa.