NovelToon NovelToon
School Of Magic In Shadow Assassins

School Of Magic In Shadow Assassins

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Anime
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Muchlis sahaja

Bercerita tentang seorang anak yang bernama mugi yang terlahir sebagai rakyat jelata dan menjadi seseorang penyihir hebat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muchlis sahaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesatria kuno.

Di kantor guru sekolah sihir, semua guru berkumpul dan berdiskusi dalam suasana tegang. Salah satu guru mengatakan, "Wah, hari ini adalah hari pertama siswa dari sekolah sihir Sendai Tatsuno memasuki induk sekolah sihir."

Kepala sekolah, Azumi, menjawab dengan nada penuh sindiran, "Kau benar. Tikus-tikus itu sudah memasuki sekolah kita. Mereka pikir bisa dengan mudah bersekolah di sini. Aku akan menguji mereka semua untuk membuka segel dari kesatria kuno, sihir suci yang sudah lama tersegel. Jika mereka gagal, mereka akan aku buang agar tikus-tikus itu pergi dari sekolah ini. Aku akan membuat mereka semua malu."

Salah satu guru yang terlihat risau berkata, "Bukankah itu sedikit berlebihan, Pak Azumi?"

Azumi tersenyum sinis. "Aku tidak peduli. Sebenarnya, aku tidak ingin tikus-tikus itu bersekolah di sini. Mereka semua begitu lemah. Melawan Keter yang menyerang sekolah mereka saja, mereka tidak mampu."

Guru lain yang khawatir bertanya, "Jika salah satu dari mereka dapat membuka segel itu, bagaimana, Pak Azumi?"

Azumi tertawa, "Jangan khawatir. Aku akan menonaktifkan segel itu agar mereka tidak bisa membukanya sama sekali dan akan mempermalukan mereka semua."

Para guru lainnya setuju dengan rencana kepala sekolah tersebut.

Di kelas satu, suasana kosong. Hanya ada Mugi dan Oneal yang duduk bersama. Mugi bertanya, "Oi Oneal, kira-kira hal seru apa yang akan terjadi di sini?"

Oneal menjawab dengan datar, "Entahlah, Tuan. Semenjak kematian Rida, tidak ada hal yang menarik bagiku."

Mugi melihat wajah Oneal dan menjawab, "Kau ini. Kalau begitu, ayo kita cari sesuatu yang menarik, misalnya memakan kue atau melihat wanita di luar."

Oneal, dengan wajah datarnya, membalas, "Membosankan."

Secara tiba-tiba, Ayano muncul dari arah kiri Mugi. "Bagaimana kalau kita bermain lompat tali?"

Mugi terkejut. "Oi!! Bagaimana bisa kau ada di sini?!"

Di samping Oneal, Mila juga tiba-tiba muncul dengan ekspresi lucunya. "Oi oi, jangan lupakan aku juga, brothers."

Mugi dengan ekspresi polosnya berkata, "Astaga, bagaimana kalian berdua bisa ada di sini?"

Mila mendekati Mugi dan berkata, "Bukankah kau ingin melakukan hal yang menyenangkan?! Aku tidak bisa melewatkan hal-hal seperti itu."

Mugi menjawab datar, "Tidak."

Mila, sambil menyentuh bahu Mugi, berkata, "Bukan kah kau mau makan tadi? Aku membawa sarapan yang begitu enak. Aku yakin kau menyukainya. Kau mau makan?"

Mugi kembali menjawab, "Tidak."

Ayano dengan wajah polos berkata, "Mugi, sebagai sesama siswa, mari kita bekerja sama."

Mugi, dengan tatapan tajam, menjawab, "Ayano, kau tidak punya hal yang menarik. Dasar."

Mila yang melihat wajah Mugi sedikit tersenyum lalu berkata, "Kenapa engkau melihat Ayano seperti itu? Kamu nafsu ya?"

Mugi terkejut dan berteriak, "Mati saja kau sana!!"

Mila dan Oneal tertawa melihat reaksi Mugi. Ayano menyilangkan dua tangannya dan berkata, "Kamu tidak boleh mesum, Mugi."

Mugi hanya bisa menghela nafas panjang, "Astaga."

Tak lama setelah itu, seluruh siswa memasuki kelas diiringi oleh guru yang akan membimbing mereka. Guru kelas memperkenalkan diri, "Baiklah semua, perkenalkan, nama ku adalah Glich, guru pembimbing kalian. Selamat bergabung di sekolah kami, murid pindahan dari sekolah sihir Sendai Tatsuno. Karena kalian baru di sekolah kami, kalian semua harus diuji oleh kepala sekolah."

Zahra bertanya kepada Glich, "Guru! Jika boleh tahu, ujian seperti apa itu?"

Glich menjelaskan, "Kalian harus membuka segel dari prajurit kuno. Jika kalian berhasil membukanya, kalian dinyatakan lulus. Kepala sekolah akan melawannya dan menyegelnya kembali, dan kalian harus membukanya kembali."

Mila yang mendengar perkataan Glich sedikit tersenyum dan berkata dalam hati, "Jelas sekali itu tipuan. Ini adalah cara untuk mengusir mereka semua. Tapi sayang sekali."

Dia melihat ke arah Mugi dan melanjutkan, "Mereka tidak mengetahui ada sosok terkuat di sekolah ini."

Glich melanjutkan, "Jika kalian gagal membuka segel itu, kalian akan dipulangkan ke desa kalian dan tidak akan bisa bersekolah lagi."

Seluruh siswa terkejut mendengar pernyataan itu. Mugi berkata dalam hati, "Ini pasti jebakan. Apa yang kalian rencanakan?"

Glich membimbing seluruh siswa ke tempat ujian. Di sana, semua siswa berkumpul, dari kelas satu hingga kelas tiga. Semua ingin melihat aksi murid dari sekolah Sendai Tatsuno. Mugi yang mengikuti ujian itu berkata dalam hati, "Di ujian ini, aku hanya memiliki tiga pilihan: pertama, pasrah saja dan ikuti ujian ini; kedua, kabur; dan ketiga, ya, mengacaukan. Aku begitu bingung."

Kepala sekolah memulai acaranya dengan berkata, "Baiklah, di tanah lapang yang terukir sebuah simbol adalah segel dari prajurit kuno. Kalian yang berasal dari sekolah sihir Sendai Tatsuno harus bisa membuka segel itu. Jika gagal, kalian akan dipulangkan dan dinyatakan tidak layak untuk bersekolah di sekolah induk ini."

Mugi melihat ke lingkaran segel tersebut, berkata dalam hati, "Mau lihat bagaimana pun, segel tersebut tidaklah aktif."

Ujian pun dimulai. Peserta pertama adalah Zahra. Dengan rasa gemetar, Zahra maju ke arah lapangan. "Ba-bagaimana ini? Bagaimana membuka segel ini?"

Zahra menggunakan sihirnya, tetapi segel itu tidak terbuka sama sekali. Seluruh siswa mentertawakan Zahra. "Lihatlah dia, kebingungan dan tidak bisa melakukannya."

"Iya, dia terlihat konyol."

Kepala sekolah tersenyum dan berkata dalam hati, "Seorang tikus got mana mungkin bisa membuka segel itu."

Zahra merasa malu dan ingin menangis. Dia meninggalkan lapangan dengan berlari. Kepala sekolah berkata, "Sayang sekali, dia gagal dan akan dikembalikan."

Kepala sekolah melanjutkan, "Baiklah, selanjutnya Mugi!"

Mugi, yang merasa ngantuk, berkata, "Selanjutnya Mugi ya? Ah, namanya figuran sekali."

Dengan menjentikkan jarinya, seketika langit memancarkan cahaya yang begitu terang. Seluruh siswa dan para guru melihat ke arah cahaya tersebut. Kepala sekolah berkata, "Apa itu? Tidak ada acara yang seperti ini!"

Salah satu guru melihat ke arah lapangan dan berkata dengan terkejut, "Lihatlah!!"

Seluruh siswa dan kepala sekolah beserta guru lainnya terkejut melihat Keter sudah berdiri, menyilangkan tangan di dada. Kepala sekolah berkata, "Jangan-jangan dia? Adalah Keter?!"

Keter mengangkat tangannya ke atas dan menciptakan sebuah pedang yang memancarkan cahaya yang begitu terang. "Namaku adalah Keter, bergerak di balik bayangan, untuk memburu."

Kepala sekolah dengan kesal berkata dalam hati, "Keter, kau hanya tikus got yang berkeliaran di kaki kami. Akan aku buat kau malu karena telah mengira kau hebat dari kami."

Keter mengucapkan sebuah mantra sihir. "Wahai kesatria kuno yang terlelap di sanctuary, pagi ini, aku melepaskanmu."

Keter memutarkan pedangnya, seketika itu lingkaran segel itu aktif dan sebuah lingkaran sihir tercipta di udara. Kepala sekolah begitu terkejut dan berkata, "Bagaimana bisa? Aku tidak mengaktifkan segel itu!"

Seluruh siswa takjub melihat pemandangan tersebut. Kesatria kuno pun keluar dari segel, melayang di udara. Semua siswa berteriak, "Kesatria kuno muncul!!"

Kesatria tersebut menatap tajam ke arah Keter, sementara Keter pun menatap tajam ke arah kesatria kuno tersebut, siap untuk menghadapi tantangan yang ada di depannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!