Rahim Titipan
Alya adalah seorang wanita yang masih duduk di bangku kuliah tingkat akhir, Alya wanita sederhana dengan latar belakang orang tua yang pas Pasan, Alya sangat berambisi agar bisa menjadi sarjana, Alya tidak mau bernasib sama seperti orang tuanya yang selalu di rendahkan hanya karena mereka lulusan SD, Alya ingin membuktikan pada mereka yang selalu merendahkan, jika orang seperti mereka bisa menyelesaikan pendidikannya, Alya termasuk mahasiswa yang pintar, sejak duduk di bangku sekolah, Alya selalu mendapatkan peringkat kelas, sampai akhirnya Alya mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah.
awalnya semua berjalan lancar, Alya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan uang beasiswa yang ia dapatkan, tapi akhir akhir ini__pikiran Alya terus terbagi, karena ibunya yang berada di kampung sedang tidak baik baik saja, ibunya memerlukan biaya besar untuk pengobatan penyakitnya, di tambah sang ayah yang sekarang tidak bekerja lagi karena pengurangan karyawan di perusahaan yang di tempati sang ayah.
Alya masih memiliki satu orang adik laki-laki yang duduk di bangku sekolah menengah atas, adiknya pun sering mengeluh padanya karena tunggakan sekolahnya, belum lagi banyak nya biaya lain yang di perlukan adiknya.
Alya sebagai anak tertua__pasti yang akan menanggung beban itu semua, Alya terus berkeliling mencari perusahaan yang mau menerimanya bekerja sambil kuliah, tapi sayang__sampai sekarang Alya belum mendapatkan tawaran itu, sampai di mana salah satu dosen di kampus nya tiba tiba menawarkan sesuatu yang tidak masuk akal, Alya di minta menikah dengannya agar ia bisa mendapatkan keturunan, sudah sepuluh tahun dosennya itu menikah __tapi sampai sekarang belum juga mendapatkan keturunan, alya di minta menikah Dengannya kemudian mengandung anak dari sang dosen, dengan imbalan semua biaya pengobatan ibunya dia yang menanggung , juga pendidikan sang adik akan di tanggung sampai masuk ke jenjang perguruan tinggi.
jelas Alya menolak tawaran itu, Alya menganggap ia sama saja menjual diri jika setuju dengan tawaran sang dosen, tapi dosennya itu terus membujuk agar Alya mau menikah dengannya, Alya adalah gadis cantik, baik hati, sopan, dan santun , jelas sang dosen ingin anak dari keturunan yang baik-baik, makanya ia memilih Alya agar bisa mengandung anaknya.
Alya di berikan waktu satu Minggu untuk berpikir, sedangkan di kampung__ Alya terus mendapat telpon dari sang adik mengenai kondisi ibunya yang menurun karena tidak mendapatkan perawatan yang baik
Sampai akhirnya Alya memberanikan diri menemui dosennya lagi untuk membicarakan masalah itu.
"duduk Al" ucap pria tegap, penuh wibawa di hadapan Alya
"Bagaimana Al keputusan kamu, saya harap kamu sudah memutuskan yang terbaik sebelum meminta saya untuk bertemu"
"s_saya__" alya terlalu gugup untuk mengutarakan keinginannya, tangan nya saling bertaut di bawah meja.
""a__apa bapa sungguh sungguh dengan tawaran bapa kemaren, apa bapak tidak akan melanggar janji itu" Alya memberanikan diri menatap wajah sang dosen
"saya sungguh sungguh Alya, apa kamu perlu bukti, saya bisa kirimkan uang untuk pengobatan ibu kamu, baru setelah nya kamu bisa tanda tangan ni surat perjanjian ini" Alya menatap sekilas surat yang di tulis tangan sendiri oleh pria di depannya, surat dengan materai di bawahnya
"boleh saya baca dulu pak, isi perjanjian nya" Rafa mendekatkan kertas perjanjian itu pada Alya
"kamu bisa tambahkan apa yang kamu inginkan "
perjanjian pernikahan
1, alya harus bisa mengandung anak dari Rafa secepatnya mungkin
2, alya tidak boleh menuntut Rafa untuk menjadi suami yang sesungguhnya selain menghabiskan waktu di atas ranjang dan memenuhi kebutuhannya sebagai seorang istri, selama mengandung anak Rafa" Alya meneguk salivanya, agak gelap di bagian kedua ini
3, Jika anak itu telah lahir, Alya tidak boleh menuntut hak apapun sebagai ibunya, alya tidak boleh mengakui sebagai ibu dari anak itu, Alya harus menghilang sejauh mungkin dari kehidupan sang anak
setelah Alya berhasil melahirkan seorang anak maka perjanjian pernikahan selesai, Alya akan di bebaskan dari tugas apapun, dan juga dari tuntutan apapun itu
"5 , Rafa akan menceraikan bercerai alya setelah anak mereka lahir.
"6.Alya tidak boleh menuntut harta Gono gini"
"7. tidak boleh melibatkan perasaan di dalam pernikahan yang akan mereka jalani "
"8. hubungan rumah tangga mereka harus di sembunyikan untuk menjaga perasaan dari istri sah Rafa, tidak boleh ada yang tau mengenai status mereka, dan jika alya sampai melanggar hal itu maka perjanjian di poin terakhir akan di batal saat itu juga"
"pak di poin ini kenapa Sangat terdengar merugikan saya, bagaimana orang tau tentang kita nanti, apa bapak akan menghapus poin di bagian terkahir meskipun bukan saya penyebab nya" Alya sedikit melayangkan protes pada poin itu, jelas di bagian itu sangat merugikan pihaknya
"saya sudah bilang kamu bisa tulis perjanjian yang kamu inginkan, tapi tidak untuk membantah perjanjian yang saya buat" Alya tidak di beri kesempatan untuk melayangkan protes, keputusan sang dosen sudah bulat, tidak dapat di ganggu gugat
sejauh ini__ isi surat perjanjian itu Hanya di penuhi keinginan dosennya saja, tidak ada keuntungan dari Alya, alya melanjutkan membaca isi suratnya setelah sebelumnya menatap sekilas sang dosen
"semua biaya pengobatan orang tua Alya akan di tanggung oleh Rafa, beserta biaya pendidikan sang adik, Rafa juga akan mengirimkan uang bulanan untuk keperluan orang tua Alya sebesar lima juta perbulan selama Alya masih berstatus sah istri dari Rafa"
sudah Hanya itu isi suratnya, Alya Hanya bisa mengerti di poin yang terakhir di mana poin itu juga yang pertama kali Rafa jelaskan padanya.
"bagaimana Al, apa ada yang mau kamu tambah kan"
Alya menggeleng, ia bingung sendiri apa yang harus di tambahkan di surat perjanjian itu, Alya hanya kurang setuju di bagian kedua dari terakhir, tapi alya tidak di ijinkan untuk mengoreksi apa yang sudah ditulis sang dosen
"kalo begitu bagaimana keputusan kamu Al, kamu bisa tanda tangani surat itu, Jika kamu setuju"
"Bagaimana dengan kuliah saya pak "
"Kamu bisa urus itu sendiri, terserah kamu, ingin lanjutkan kuliah mu atau mengajukan cuti, itu semua bisa kau urus sendiri "
Alya sudah berjanji pada ibunya untuk lulus tepat waktu dan mencari pekerjaan, Alya tidak ingin menunda-nunda kelulusannya, Alya tetap pada pendiriannya untuk lulus tahun depan, dan masalah lain yang akan muncul pasti bisa Alya hadapi nantinya.
Alya mengangguk, dengan tangan bergetar Alya membubuhkan tanda tangan nya di surat perjanjian itu.
Alya memberikan surat beserta pulpen nya pada Rafa untuk melakukan hal yang sama
"Baiklah kita cukupkan sampai di sini pertemuan kita, semua saya yang akan urus , kamu tinggal menunggu apa yang saya perintahkan "
Alya mengangguk, sepeninggal Rafa, Alya meneteskan air matanya, jelas hal itu bukan lah keinginannya tapi keadaan lah yang memaksanya, Alya sudah seperti menjual dirinya sendiri pada pria yang bur uang demi pengobatan sang ibu,
Alya takut orang tuanya murka setelah tau apa yang Alya lakukan di kota, demi keluarganya
"maafin Alya" Alya menangis dengan tangan menutup wajahnya, ingin menyalahkan takdir , Alya pun tau itu semua sudah ketetapan sang maha kuasa, Alya tidak boleh menyalahkan jalan hidup yang sudah di atur untuknya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Siti Sumarni
mampir Thor..q tertarik dg ceritamu 😊
2024-10-28
1
hanie tsamara
mampir yaa thorr..
salam kenal🙏🏻🙏🏻
2023-07-06
1
Masyitah Ellysa
next yaa author 😘
2022-09-19
0