Menjalani kepahitan hidup bertubi-tubi, membuat Anya akhirnya terjebak dalam dunia malam yang tak pernah dibayangkannya. Suatu hari sepulang bekerja dalam keadaan setengah mabuk, Anya menabrak seorang pria. Pria itu ternyata kengalami amnesia hingga Anya terpaksa menampungnya untuk sementara waktu.
Siapa sangka jika pria tanpa identitas yang sebelumnya papa dan sebatang itu termyata adalah seorang pengusaha kaya yang dinyatakan hilang dalam sebuah kecelakaan misterius, bahkan sudah dianggap meninggal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzati Zah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Anya melepaskan pelukannya, lalu kembali duduk di sofa. Isak tangisnya sudah berhenti. Tapi sisa air mata masih terlihat jelas, membuat wajahnya tampak sembab dan basah. Anya mengambil tisu yang disodorkan Anton untuk mebersihkan wajahnya lalu mengusap ingusnya yang ikut keluar saat menangis tadi.
"Terimaksih banyak", ucap Anya kemudian.
Tanpa disadari kehadiran Anton sangatlah berarti untuknya. Mungkin orang-orang melihat, Anton lah yang sangat bergantung pada Anya. Tapi sejak kehadiran Anton, Anya merasa tidak pernah sendirian dan kesepian. Juga Anya jadi merasa hidupnya lebih berarti karena bisa bermanfaat untuk orang lain. Ada sedikit rasa bangga saat Anton berterimakasih bahkan menyanjungnya, setidaknya itu bisa menutup sedikit perasaan rendah diri dan kotor yang kerap muncul dari alam bawah sadarnya.
Setelah menangis lama ternyata membuat Anya merasa lapar. Tidak ada makanan apapun di dapur dan dalam keadaan seperti ini jelas Anya malas untuk memasak.
"Bukankah tadi ada kiriman makanan untukmu?", tanya Anton sambil mengingatkan Anya.
"Aku tidak mau makan makanan dari pria itu, siapa tahu ada sesuatu di dalamnya, biar nanti kubuang saja..."
"Jangan, biar nanti kuberikan sedikit pada kucing di yang sering kemari, jika kucing itu sehat, biar aku saja yang makan unfuk nanti siang atau malam..."
"Terserah padamu saja, sekarang aku akan memesan makanan online untuk kita..."
Anya memesan dua bungkus nasi padang lengkap dengan minuman untuk mereka berdua. Dan begitu makanan datang mereja langsung menyantapnya dengan lahap.
Usai makan suasana hati Anya menjadi lebih baik. Terbongkarnya rahasia yang selama ini ditakutinya, ternyata tak seburuk yang ditakutinya, kini Anya justru merasa lega. Seperti satu beban berat telah terangkat dari pundaknya.
"Anton, apa kau mau dengar ceritaku?", tanya Anya kemudian.
"Hmm?"
"Cerita hidupku sampai aku bisa seperti ini?"
"Ya tentu saja, kalau kamu mau aku akan mendengarkan..."
"Baiklah, karena sekarang semua sudah terbongkar, aku ingin sekalian menceritakannya padamu...sudah lama aku menyimpannya sendirian, kurasa sekaranglah waktunya..."
"Baiklah..."
Dan Anya mulai bercerita tentang kisah kelam hidupnya.
Falshback.
Namanya Zivanya Aisyah, biasa dipanggil Anya. Anya adalah cucu dari pendiri sebuah pondok pesantren yang cukup ternama di sebuah kota kecil. Hidup di lingkungan pesantren yang ketat dengan segala peraturannya membuat Anya merasa tertekan. Menjelang usia remaja, Anya tumbuh menjadi jiwa muda dengan segala rasa ingin tahunya. Pemberontakan demi pemberontakan pun kerap dilakukan Anya pada masa pencarian jati dirinya. Sekedar keluar dan jalan-jalan hingga malam hari tak urung di lakukan bersama kawan-kawan sebayanya. Hal yang pada masyarakat umum dianggap biasa, tapi dalam lingkungan keluarga Anya dianggap tabu.
Suatu hari Anya mulai jatuh cinta dan mengenal laki-laki yang akhirnya menjadi kekasihnya. Bastian, nama kekasih Anya. Seorang pria tampan teman sekolah Anya yang berbeda keyakinan dengannya. Tapi sayang restu tak kunjung datang dari kedua belah pihak keluarga. Jangankan dengan lelaki berbeda keyakinan, sekedar dekat dengan pria manapun sebenarnya Anya juga tak diizinkan. Tapi gelora cinta yang menggebu diantara keduanya membuat mereka nekat merajut hubungan meski secara diam-diam.
Namun sayang gairah cinta anak muda yang menggebu membuat mereka berdua bertindak melewati batas. Sampai kemudian musibah yang ditakutkan menjadi kenyataan. Anya dinyatakan hamil saat menjelang hari kelulusan SMU. Bastian yang belum siap menanggung akibat dari perbuatannya malah memilih untuk melarikan diri. Bastian pindah sekolah dan meninggalkan Anya begitu saja. Sedangkan Anya harus menanggung aib seorang diri. Akibat perbuatan yang mencederai norma Anya akhirnya dikeluarkan dari sekolah dan juga diusir oleh keluarganya. Setelah itu Anya harus berjuang seorang diri menghadapi berbagai kepahitan hidup hanya karena kesenangan yang direguknya sesaat.