Sebagai satu-satunya penerus keluarga Parker, Justin Midas Parker dikenal dengan sikap dingin dan kejamnya namun memiliki trauma terhadap sentuhan fisik. Haphephobia yang dialaminya sangat parah sehingga dia tidak bisa bersentuhan bahkan dengan keluarga nya sendiri.
Suatu hari, saat Justin sedang melakukan terapi pengobatan, ia tanpa sengaja bertemu dengan dokter wanita yang berhasil menyentuhnya tanpa membuat penyakitnya kambuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12-Tidak kambuh
Justin masih bergelut dengan pikirannya tentang tidak terjadi apa-apa saat dia menyentuh Elora. Wanita itu masih dalam tidurnya setelah dia mengeluarkan isi hatinya karena sakit hati kepada pacarnya itu.
Justin masih juga memegangi tangannya Elora, tubuhnya tidak ada bereaksi apapun saat memegang tangannya Elora. Dia selalu memikirkan apakah wanita didepannya ini adalah Ellenya?
Waktu berjalan dengan sangat cepat, dimana jam telah menunjukkan pukul 9 malam. Elora membuka matanya secara perlahan-lahan dan memegangi kepalanya terasa sangat pusing akibat minuma alkohol itu.
Setelah membuka matanya dia melihat kearah sekelilingnya seperti ada disuatu tempat namun seingatnya dia tadi sedang minum dan ada dimeja lobby.
" Aku dimana?". Gumam Elora sambil memegangi kepalanya
Terdengar suara pancuran air didalam ruang lain, Elora berpikir bahwa dia sepertinya bersama seseorang didalam ruangan ini. Dan karena terlalu panik Elora memeriksa keadaannya sedang berpakaian atau tidak ternyata semuanya aman.
Elora menghembuskan nafas yang sangat lega karena tidak terjadi apa-apa dengan dirinya.
Beberapa menit kemudian, terdengarlah suara pintu terbuka Elora pun menoleh kearah suara itu saat dia melihat betapa terkejutnya bahwa dia melihat seorang pria yang menggunakan kimononya.
Elora terbelalak, apakah dia sedang bermimpi atau nyata karena dia semalam sangat mabuk berat. Elora mengucak matanya serasa dia salah lihat namun ternyata dia bahwa didepannya memang seorang pria.
Saat pria itu menoleh kearah Elora, pria itu tersenyum membuat Elora merasa takut karena pengcahayanya sedikit kurang disana.
" Kau sudah bangun?".
Elora diam sejenak, dia merasa suaranya sangat familiar bagi dirinya seperti dia mengenali suara itu. Pria itu berjalan maju dan mendekat kearah Elora betapa terkejutnya Elora bahwa pria itu adalah Justin.
" Tuan Parker?". Ujar Elora dengan nada terkejutnya
Dia merasa sangat bingung bagaimana bisa dia bersama Tuan Parker? Apa yang terjadi sebelumnya.
" Bagaimana keadaanmu?". Tanya Justin sambil duduk ditepi kasur itu
Elora menatap kearah Justin". Tidak ada yang terjadikan diantara kita?"..
Justin mengernyitkan keningnya karena dia merasa bingung dengan pertanyaannya Elora.
" Maksud Dokter?". Tanya Justin dengan wajah bingungnya
Elora menghelakan nafasnya". Syukurlah tidak terjadi apa-apa"..
Justin sangat bingung dengan tingkahnya Elora, karena Justin tidak ingin ambil pusing kini dia menanyakan kepada Elora mengapa dia harus mabuk.
" Apa yang membuatmu menjadi mabuk Dokter?". Tanya Justin membuat Elora terdiam
" Maafkan aku jika kemarin malam mendengar semua perkataan yang kamu ucapkan, jika Dokter tidak keberatan bolehkah aku bertanya?". Sambung Justin membuat Elora menatap Justin
" Apa yang ingin tuan Parker tanyakan?".
" Kamu dan kekasihmu sedang ada masalah?". Tanya Justin dengan hati-hatinya". Maaf jika pertanyaannya membuat kamu tidak enak, tapi aku hanya penasaran saat kamu menangis dan mengatakan bahwa Jacob adalah pria jahat".
Elora menghelakan nafasnya, dia mulai merasakan sesak saat mengingat tentang kejadian dimana dia melihat Jacob bersama selingkuhannya.
Elora mengangkat wajahnya dan menatap kearah Justin dengan mata yang sudah berkaca-kaca hal itu membuat Justin sedikit merasa bersalah menanyakan hal itu.
" Saat aku pulang dari berbelanja, aku melewati toko perhiasan aku melihat Jacob disana aku mengiranya dia akan membelikanku namun ternyata saat aku masuk kesana aku mendengar percakapan Jacob bersama Selingkuhannya".. Kata Elora dengan nada yang menahan tangisnya
Justin terdiam saat mendengar jawabannya Elora dia merasakan sedikit sakit hati saat Elora mengatakan kekasihnya sedang berselingkuh.
Karena merasakan sangat sesak menahannya, Elora akhirnya melepaskan tangisnya membuat Justin menjadi merasa sangat bersalah.
" A-aku tidak menyangka bahwa dia melakukan itu dibelakangku, padahal minggu depan kami akan melakukan pertunangan". Lanjut Elora dengan nada tangisnya
Elora menjadi nangis sejadi-jadinya, dia tidak bisa menahan lagi rasa sakit yang sangat mendalam dia rasakan. Justin mencoba mendekat kearah Elora.
Dia ingin menenangkan Elora, Justin pun membawa Elora kedalam pelukannya namun dia merasa heran kembali kepada dirinya, mengapa dia tidak beraksi apapun saat bersentuhan dengan Elora.
" Sebenarnya siapa kamu Elora? Mengapa aku hanya bisa bersentuhan dengan dirimu". Lirih Justin dalam hatinya
Elora menangis sejadi-jadinya didalam pelukannya Justin, pria itu mencoba mengelus-elus punggungnya Elora agar merasa lebih baik.
Namun dia juga merasa hal yang sedikit membuatnya sedih karena dia tidak mengetahui siapa Elora sebenarnya.