kunjungi ig author meylani_ lindak untuk melihat karya-karya author lainya
Aku menjaga kesucian ku untuk suami yang begitu aku cintai. Namun, ternyata ia tak pernah menginginkannya.
Sebuah dendam mengubah cinta menjadi benci.
"Aku menikahimu, bukan karena aku menginginkan mu. Tetapi hanya ingin balas dendam atas penghinaan ayahmu pada ku, sekarang status sosial kita berbeda, sekarang kau lah yang tak pantas untuk ku Ze"
Bagai tersambar petir Zhezha mendengar pernyataan Yoga, pria yang dinantinya selama lima tahun.
Aku akan tetap menunggu kamu, meski seribu tahun lamanya. Namun, ada batas bagi seorang istri untuk menunggu, dan aku akan menunggu sampai jatuhnya talaq 3. Batas dimana ketidak mungkinan lagi untuk memiliki kamu.
"Terima kasih Mas, telah mengeluarkan aku dari kutukan perawan tua itu. Mungkin kutukan itu memang benar, aku akan tetap jadi perawan, meski aku sudah resmi jadi istri mu. "
Bagaimana kisah Zhezha, akan Zhezha menemukan cinta lain selain Yo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tujuh Hari
Sudah seminggu Zhezha di rawat di rumah sakit. Saat ini tim perawat di awasi oleh dokter bedah melepaskan jahitan di kepalanya.
Zhezha pun harus menahan rasa sakit kembali. Ketika benang jahit satu persatu di tarik dari kulit kepalanya yang baru saja menyatu.
Kurang dari sepuluh menit, pekerjaan tersebut pun selesai.
Dokter mempersilahkan Yoga dan Wisnu untuk duduk menghadapnya.
" Check up dilakukan lagi minggu depan ya. Sementara saya beri resep dulu. "
Dokter pun menyerahkan resep tersebut pada Wisnu.
" Oke, Terima kasih dokter, " ucap Wisnu.
" Sama-sama, " balas dokter tersebut.
Zhezha dan Wisnu keluar dari ruangan dokter.
Mereka pun kembali ke ruangan perawatan Zhezha untuk membereskan barang-barangnya, karena hari ini Zhezha sudah diperbolehkan untuk pulang.
Setelah beres, keduanya pun meninggalkan ruangan tersebut.
Zoya menjijing tas yang berisikan barang-barang Zhezha. Zhezha menjaga jarak diantara mereka, dengan berjalan beberapa langkah di depan Wisnu.
Meski setiap hari bertemu dengan pria itu. Namun mereka jarang sekali terlibat obrolan.
Zhezha sangat jarang bersuara, ia lebih banyak diam dan hanya bicara jika ditanya oleh Wisnu saja.
Mereka pun tiba di parkiran mobil.
Wisnu menuntun Zhezha ke dalam mobilnya. Setelah Zhezha masuk, barulah ia masuk kedalam mobil.
Mobil Pun perlahan meninggalkan parkiran rumah sakit.
Wisnu mengendarai dengan kecepatan stabil, maklum saja ia masih trauma dengan kecelakaan yang menimpa mereka beberapa waktu yang lalu.
Selain itu, Wisnu ingin bicara santai dengan Zhezha karena selama tujuh hari bersama Zhezha tak pernah menceritakan hal apapun tentang dirinya.
Sesekali Wisnu melirik ke arah Zhezha yang masih saja tampak melamun. ' Seperti tak habis-habis dengan apanya dipikirkannya, ' batin Wisnu.
" Zhezha, kamu tinggal dimana? " tanya Wisnu memecahkan keheningan mereka saat itu.
" Apartemen Khatulistiwa Mas, " sahut Zhezha seadanya.
Wisnu langsung menoleh ke arah Zhezha. Pasalnya apartemen Khatulistiwa salah satu apartemen yang cukup mewah yang ada di kota tersebut.
" Apartemen Khatulistiwa Zhe? " tanya Wisnu seakan kurang yakin dengan jawaban Zhezha.
" Iya mas lantai tujuh, " cetusnya lagi.
" Kamu tinggal sendiri disana Zhe? "
Zhezha pun menoleh ke arah Wisnu, ia juga bingung menjawab apa. Apa harus ia katakan jika ia tinggal bersama suami yang sejak sebulan lalu meninggalkan sendiri di rumah itu.
" Aku tinggal sendiri, karena suami ku keluar kota, " sahut Zhezha.
Wisnu langsung menoleh ke arah Zhezha. " Sudah menikah? ' batin Wisnu.
Tanpa bermaksud suudzon,
hal yang terbayang oleh Wisnu ketika jika Zhezha adalah wanita simpan. Karena banyak sekali rekan bisnisnya memiliki istri simpanan yang mereka sembunyikan di apartemen.
Keduanya kembali hening.
Zhezha menatap ke arah depan dengan tatapan kosong.
Tiba-tiba saja terdengar suara panggilan masuk pada smartphone milik Zhezha.
Zhezha masih tak merespon, tatapannya masih fokus ke arah depan.
" Zhe, suara handphone kamu tuh! " seru Wisnu sambil mencolek bahu Zhezha. Karena akhir -akhir ini Zhezha selalu larut dalam lamunannya. Ia seperti orang bingung karena terus melamun.
" Ehm." Ketika Zhezha menoleh, suara dering tersebut hilang.
Karena tak lagi bersuara, Zhezha pun membiarkannya saja, ia sendiri masih enggan untuk bicara pada siapa pun.
" Zhezha, kamu mikir apa sih Zhe? " tanya Wisnu yang sudah tak tahan dengan rasa penasaran terhadap sosok gadis yang ada di sampingnya.
Semua tentang Zhezha seolah jadi misteri baginya. Jati dirinya, diamnya Zhezha selama ini dan lamunan-lamunan Zhezha yang membuatnya terlalu hanyut hingga terkadang Zhezha seperti orang depresi yang kehilangan gairah untuk hidup.
Lagi-lagi Zhezha tak merespon pertanyaan dari Wisnu.
Dering telepon terdengar kembali, tapi kali ini Zhezha sendiri yang meraih gadget miliknya tersebut.
Zhezha menatap layar smartphone dari nomor yang tak dikenal.
"Hallo, " sapa Zhezha dengan suara lirih.
" Halo Zhe, kamu kapan pulang ke rumah? " tanya Yoga yang terdengar kesal.
" Ini baru mau pulang Mas, " sahut Zhezha dengan lirih.
Sementara Wisnu memasang telinga dengan baik, ia penasaran sekali tentang wanita yang ada di sampingnya tersebut.
" Oh, aku baru saja dalam perjalanan luar kota, di atas meja sofa aku tinggalkan surat gugatan cerai.Kamu tinggal tanda tangani, selebihnya nanti pengacara aku yang urus, " ucap Yoga tanpa jeda.
" Hah, Surat gugatan cerai, " sebut Zhezha lirih. Namun masih terdengar dengan jelas di telinga Wisnu. Zhezha benar-benar syok saat itu. Ia memang berencana untuk pergi dari hidup Yoga, tapi tak secepat ini.
Wisnu langsung menoleh ke arah Zhezha yang sudah meneteskan air mata.
" Iya Mas, nanti aku tanda tangani, " ucap Zhezha dengan suara lirih dan parau karena menahan debaran jantungnya yang seakan ingin meledak saat itu juga, sesak langsung terasa di dadanya, sesat Zhezha kesulitan untuk bernafas, hingga harus menarik nafas panjang.
Zhezha menutup sambung telepon tersebut dengan tangan yang gemetar dan tubuh yang lemas seketika, ia coba untuk mendongakkan kepalanya agar air mata yang sudah dihapus olehnya tak lagi menetes.
Zhezha juga memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil, agar Wisnu tak melihat luka dalam yang coba ia sembunyikan.
' Gugatan cerai? Jadi itu masalahnya. Konflik rumah tangga yang membuat Zhezha seperti orang yang kehilangan semangat hidup, ' batin Wisnu sambil melirik ke arah zhezha yang terus saja memalingkan wajahnya untuk menutupi kesedihannya.
Zhezha menghapus air matanya dengan telapak tangannya, sambil memalingkan wajahnya ke arah jendela. Namun belum pun kering air matanya yang dihapus olehnya, air mata tersebut kembali menetes bahkan semakin deras hingga membuat tubuhnya berguncang.
'Sudah lama tak menghubungi ku, kini dia menghubungi hanya untuk mengatakan hal yang menyakiti itu lagi, Ya Allah berilah aku kekuatan saja untuk menghadapi semua ini, aku sudah pasrah dengan apa yang terjadi pada rumah tangga ku selanjutnya,' batin Zhezha.
Zhezha coba untuk tak menangis di hadapan orang asing seperti Wisnu. Sekuat tenaga ia menahan tangisnya.
Suasana masih hening, seribu pertanyaan masih menggantung di hati Wisnu. Tentang sosok gadis di sampingnya.
Ingin sekali ia bertanya apa yang membuat gadis malang itu begitu terluka.
***
Waktu terus berganti setelah dua puluh menit beranda dalam perjalanan, akhirnya mereka pun tiba di apartemen.
Mobil Wisnu terparkir rapi, ia keluar dari mobilnya begitu pun Zhezha. Wisnu membawa barang-barang Zhezha mengikuti ke mana arah Zhezha menuntunnya.
Mereka masuk ke dalam Lift, kemudian menuju lantai di mana Zhezha beranda. Zhezha mengayunkan langkahnya dengan cepat, seolah tak lagi mampu membendung air matanya.
Mereka tiba depan pintu kamar milik Zhezha.
Setelah membuka pintu apartemen, Zhezha masuk dan menahan Wisnu yang hendak masuk untuk membawa tas jinjing yang cukup besar tersebut.
" Sampai di sini saja Mas, maaf saya gak bisa mengizinkan anda masuk. Suami saya sedang tak ada di rumah, " ucap Zhezha.
Wisnu pun meletakkan tas jinjing tersebut.
" Iya tak apa, minggu depan kamu harus kontrol Zhe, dan obatnya yang belum saya tebus. Nanti akan tebus, " ucap Wisnu.
" Tak apa, biar saya sendiri yang menebusnya, maaf telah merepotkan Mas Wisnu. "
" Gak usah sungkan Zhe, aku memang harus bertanggung jawab, karena aku yang menabrak kamu. "
" Ini gak sepenuhnya kesalahan Mas Wisnu kok, aku juga salah. Terima kasih ya Mas, maaf sekali lagi karena aku sudah merepotkan Mas Wisnu, " ucap Zhe dengan sedikit senyum yang dipaksakan.
" Ehm, Oke kalau begitu saya permisi, " ucap Wisnu.
Zhezha hanya mengangguk lirih.
Wisnu melangkah dengan berat meninggalkan Zhezha yang sepertinya menghadapi masalah berat dengan kondisinya yang seperti itu.
Setelah kepergian Wisnu, Zhezha langsung menutup pintu rumahnya. Ia pun kembali menangis mengenang mahligai rumah tangganya yang tak sanggup lagi ia pertahankan.
Bersambung ya gengs. Jangan lupa dukungannya ya 👍😊 sekilasnya saja
banyak pelajaran yg bisa qta ambil dr cerita ini, salah satu nya..janganlah qta menghina orang yg berada d bawah qta,,krn qta g tau kedepan nya akan seperti apa krn roda akan selalu berputar!!!
smoga Wisnu jd pengobat luka yg begitu dalam bwt Zhezha...
Yoga sungguh kamu keterlaluan, d saat Zhezha baru pulang dr RS kamu torehkan lg luka yg begitu dalam..smoga kamu cepat menyadari nya, dn d saat kamu sadar..Zhezha udh jauh dr jangkauan mu 😬
klo dendam ma bapa nya, anak nya jangan d bawa2 dooong..belum tentu anak nya punya tabiat sma kaya orangtua nya
kamu wanita kuat Zhee kamu pasti bisa melewati smua cobaan ini,,biarkan Yoga bersikap seperti itu..nanti jg ada masa nya dia akan menyesali smua perbuatan nya yg udh nyakitin kamu 🥺
kamu dgn mudah nya melampiaskan dendam mu terhadap pa Yanto dgn menyakiti Zhezha,,ingat Gaa dendam g hrs d balas dgn kejahatan tp tunjukanlah dgn keberhasilan qta!!!
lihat lah anak mu pa Yanto, dia mulai menjalani dendam nya Yoga terhadap mu pa Yanto..gara2 anda yg terlalu sombong dn serakah Zhezha d perlakukan tdk semesti nya sbagai seorang istri oleh suami nya 😠
ingat pa Yantooo roda itu selalu berputar, g selama nya orang akan terus d atas..bukti nya skarang pa Yanto smua kekayaan nya udh habis d jualin bwt berobat...tp pa Yanto masih aj sombong!!!
sampe Zhezha d lamar ma beberapa pria g sedikit pun Yoga ngasih kabar keadaan nya d kota,,,,apakah Yoga sengaja utk menguji kesetiaan Zhezha ga ngasih kabar hingga 5 tahun lama nya?
tp hidup memang harus d perjuangkan klo qta pengen jd orang yg sukses,,tp pertanyaan nya..mampukah qta menerjang keras nya dunia dgn sgala rintangan nya?
hanya Tuhan yg tau akan kemampuan qta...😔
Tetap semangat berkarya & sehat selalu..