Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26.bicara
Suasana di salah satu kamar Rumah Sakit itu mendadak sedikit ramai,bagaimana tidak kamar rawat inap itu akan menjadi saksi dua insan yang akan mengikat janji dalam pernikahan dan menyatukan mereka dalam hubungan yang halal.
"Kakak sudah siap".ucap sang Ibu sambil melihat putrinya.
Putrinya mengangguk.
" Wah kakak sangat cantik sekali".puji sang adik yang ikut duduk di tempat tidur sang kakak yang masih lemas bahkan jarum infus pun masih menancap di tangan kanannya.
"Benarkah?tanya balik sang kakak tidak percaya.
" Itu benar kakak".ucap sang adik meyakinkan.
Sang kakak hanya terdiam hingga terdengar suara pintu terbuka tampaklah seorang anak Laki-laki berseragam SMP tersenyum dan menghampiri sang kakak di pembaringan.
" Apa yang Mutia katakan benar kak,kakak ku memang sangat cantik".puji Faiz.
"Kakak ingin peluk kalian".pintanya sambil merentangkan kedua tangannya.
Kedua adiknya mendekat dan mereka memeluknya dengan erat.
" Makasih".ucap sang kakak.
Mereka berdua mengangguk.
Dari luar pintu seseorang melihatnya kejadian itu tidak luput dari penglihatannya.
"menyesal,itulah kata-kata yang ada di hatinya,selama ini Dia telah kehilangan rasa itu.Rasa kasih sayang yang tulus diberikan sang anak kesayangan kini tiada lagi."
Laki-laki itu melangkah menjauh,Dia tidak ingin mengganggu momen kebersamaan anak-anaknya.
Dia pun duduk di kursi panjang.
"Mas?panggil seseorang.
Laki-laki itu melihatnya.
"Kamu sudah lama datang?tanyanya sambil ikut duduk di kursi agak jauh.
"Saya baru sampai".
Mereka berdua terdiam.
" Maaf!Maafkanlah saya,mungkin kata maaf yang saya ucapkan tidak akan bisa menghapus rasa benci kamu sama saya?
"Benci,marah dan kesal itu masih ada mas.Sebenarnya dalam hati kecilku hingga detik ini Aku tidak ingin bertemu bahkan berbicara sama kamu Mas.
Luka di hatiku masih ada,bahkan sekarang lukanya bertambah.
Kamu harus tahu Mas akibat perbuatan yang kamu lakukan itu membawa dampak buruk untuk Lita,bahkan sekarang ini jiwanya sedikit terganggu.
Arlita ku sayang telah mengalami Depresi selama lima tahun,bahkan Aku sebagai Ibunya tidak pernah mengetahuinya.Hingga Pramudya mengatakan semua fakta di balik sakitnya Lita.
wanita itu menangis.
Laki-laki itu terkejut,Dia meremas dadanya,rasa penyesalan di dalam hatinya semakin besar.
"Sekarang kamu tahukan betapa hati putrimu begitu terluka karena perbuatan mu!
"Saya menyesal,Nita!Saya Ayah yang paling brengsek yang pernah ada".
"Kamu masih bisa memperbaikinya dan juga berusahalah untuk minta maaf kepada ketiga anakmu,mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan maaf dari mereka."
Laki-laki itu diam sambil mengusap matanya yang basah.
"Aku meminta Pramudya untuk meminta mu datang kesini hanya ingin kamu menjadi Wali Nikah Lita,putrimu akan menikah hari ini".
Laki-laki itu mengusap mukanya kasar karena terkejut mendengar sang mantan istri mengatakan sang putri kesayangan akan menikah.
"Bukankah Lita masih sekolah?
"Itu benar memang Lita masih sekolah,tapi inilah salah satu cara agar Lita bisa cepat sembuh".
"Tapi usianya masih terlalu muda".
"Memang usia mereka masih terlalu muda tapi Lita membutuhkan seseorang yang memahami dirinya dan Dia butuh tempat untuk bersandar." 2
Selama ini Lita tidak mendapatkan dari kami,tapi setelah Pemuda itu datang Dia mulai merasakan bahwa dirinya membutuhkan teman untuk menceritakan tentang hidupnya."
Pramudya sosok laki-laki yang telah hadir sebagai seorang penyelamat untuk Lita kalau bukan karena Dia mungkin kami tidak akan pernah tahu bahwa Arlita selama ini mengalami Depresi.
"Ini semuanya salah saya,saya akan melakukan apapun untuk putriku dan Saya tidak berhak untuk menghalanginya menikah".ucap laki-laki itu pasrah.
"Itu yang harus kamu lakukan! ucapnya lalu pergi meninggalkan Laki-laki itu.
"Oh Tuhan,ampuni hamba.
hamba telah membuat hidup putri hamba menderita.
"Maafkan Ayahmu ini Nak! ucapnya tanpa terasa air matanya menetes.
bersambung