Akira yang selalu tersenyum ceria tiba-tiba berperilaku aneh, namun keanehan Akira tertutupi dengan sikap Akira yang usil, dan selalu menjadi biang kerok kerusuhan.
Padahal keanehan Akira semua berawal dari tragedi dua tahun silam, impian dan harapannya hancur dan ia mengubur lukanya dalam-dalam seorang diri.
Akan kah Akira bisa bangkit kembali? ataukah akan terus sembunyi dibalik topeng senyum cerianya?
Bagaimana Akira akan menghadapi sebuah kenyatan yang membuat hatinya dilema? Karena apa pun pilihannya akan berkibat buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutnyak_fenty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan ikut menghilang
Sambil menunggu Raisha siap mengajar, Haikal memeriksa beberapa berkas perusahaan yang penting melalui tabletnya.
"Ehem... "
sebuah deheman wanita menyadarkan Haikal dari kesibukannya sendiri.
"Oh maaf, saya tidak tau jika kamu sudah lama menunggu saya". Haikal segera menyudahi pekerjaannya.
Raisha menyunggingkan senyum karena sudah biasa melihat Haikal selalu serius dengan pekerjaannya, bahkan Haikal tidak sadar jika Raisha selalu memperhatikannya saat bekerja.
Haikal mengambil jas yang disampir disandaran sofa yang didudukinya dan sebelah tangannya masih memegang tablet. ketila bangkit dari duduknya tanpa sengaja tangannya yang memegang tablet menyenggol cup kopi yang masih tersisa setangah. cup kopi tersebut berguling jatuh mengenai celana Haikal.
Haikal ingin membersihkan mejanya dari tumpahan kopi dan kekamar mandi menyeka tumpahan kopi dicelana kainnya agar tidak lengket. saat Haikal kebingungan meletakkan jas dan tabletnya dengan senyum diwajah Raisha mengulurkan tangannya.
"Biarkan aku yang memegangnya mas"
"Baiklah" Haikan mengulurkan jas dan tabletnya ketangan Raisha.
Selesai membersihkan mejanya dengan tisue dan membuang cup kopi ke tong sampah yang ada dekat meja kerja. Haikal bergegas menuju kekamar mandi untuk membersihkan celananya.
Sambil menunggu Haikal yang pergi ke kamar mandi, Raisha mencoba membuka tablet Haikal tapi tidak bisa karena menggunakan sandi. Raisha meletakkan kembali tablet tersebut kepangkuannya.
Raisha merapikan jas Haikal agar tidak kusut, menepuk-nepuk pelan jas untuk menghilangkan debu yang sedikit menempel dileher jas. sesuatu yang berada didalam saku jas menggelinding ketika Raisha menunggingkan jas tersebut.
"Apa ini? " Raisha memungut sebuah kotak kecil berwarna merah yang jatuh tak jauh dari kursi rodanya. membuka kotak tersebut, memandangi keindahan benda tersebut.
"Haikal menyimpan cincin siapa? kenapa rasanya aku pernah melihat cincin ini" Raisha bergumam sendiri.
Raisha menutup kembali kotak merah tersebut, ia tak ingin di anggap lancang karena sudah memeriksa barang yang bukan miliknya. dari arah belakang Haikal muncul seperti orang tergesa-gesa.
"Maaf kan saya, karena saya tidak bisa mengantarmu pulang, ada klien yang harus saya jumpai sebelum dia kembali kenegaranya. dan saya sudah menelfon taxi untuk mengantarmu pulang"
"Aku ngerti Mas, tidak apa-apa. pergilah" Raisha tersenyum tulus.
Haikal langsung mengambil jas dan tablet yang ada di pangkuan Raisha dan pergi dengan terburu-buru. setelah Haikal hilang dari pandangan mata, Raisha baru ingat jika masih menggenggam kotak merah kecil milik Haikal.
"Huh! aku sampai lupa mengembalikannya" Raisha memasukkan benda tersebut kedalam tas dan akan mengembalikannya disaat bertemu nanti.
klien yang dijumpai Haikal tidak bisa banyak bicara karena mengejar pesawat yang akan lending, namun klien tersebut berjanji akan menyambut baik kedatangan Haikal kenegaranya.
Tentu saja Haikal tak ingin membuang kesempatan kerja sama yang akan sangat menguntungkan perusahaannya. dengan segera Haikal memesan tiket pesawat untuk penerbangan besok pagi.
Haikal merogoh saku dalam jasnya, namun sesuatu yang dicarinya tidak ditemukan, Halkal memeriksa semua saku jasnya, bahkan memeriksa kantung celananya namun tetap tidak menemukan benda yang di carinya.
Haikal bahkan mengobrak abrik seluruh kamarnya untuk mencarinya,munkin saja ia lupa membawanya, namun nihil. benda yang dicarinya tak jua di temukan. Haikal merasa frustasi kehilangan akan benda yang selalu di bawa kemanapun ia pergi.
Sementara sore di rumah Akira, kakaknya sedang duduk sendiri ditaman belakang rumah. Akira menghampiri kakaknya, memeluknya dengan sayang.
"ih asem, mandi sana gih" Raisha mentup hidungnya dengan sebelah tangan dan tangannya sebelah lagi mengibas-ngibas udara seakan menghalau udara yang tak sedap dari badan Akira.
"wangi kok" Akira mengendus-endus bau badannya sendiri, "wangi kera" sambung Akira cengengesan.
"Ayah dan ibu kemana kak? tanya Akira
"Ayah belum pulang, ibu pergi kerumah bukde Ayu, menjenguk anaknya yang baru pulang dari rumah sakit, melahirkan".
"Oh gitu, kakak mau balik kekamar? biar sekalian masuk, Akira mau mandi"
"Boleh, kakak mau istirahat dikamar".
Akira berjongkok membuka kunci kursi roda Raisha, agar ketika duduk diam korsi rodanya tidak berjalan kesana kemari. Akira melihat telapak kaki Raisha kotor, ada sisa tanah yang menempel di kedua telapak kaki Raisha.
"kak, kenapa kakinya kotor"?
"Mungkin sendal yang kakak gunakan kotor" jawab Raisha tersenyum ke arah Akira.
Namun Akira tetap merasa aneh, bagaimana mungkin sendal kakaknya kotor, sendal yang selalu di gunakan diatas kursi roda. dengan cepat Akira menggelengkan kepalanya. Akira tidak mau ambil pusing dengan hal yang menurutnya tak penting. mendorong kursi roda kakaknya, sama-sama masuk kedalam rumah.
Malamnya rumah agak terasa sepi karena ibu masih ditempat bukde Ayu, Raisha memilih untuk beristirahat lebih awal, Akira seperti biasa duduk ditaman belakang ngobrol dengan ikan-ikannya. sedangkan Ayah bersiap-siap hendak menjemput ibu.
Baru saja Ayah menutup pintu depan rumah, Haikal muncul memberi salam. Ayah kembali membuka pintu rumah.
"Masuklah, Akira ada di taman belakang, Ayah akan pergi menjemput ibu sebentar" Ayah berlalu pergi meninggalkan Haikal yang berdiri di depan pintu.
"oia, jangan lama-lama, ingat cepat pulang". Ayah memperingati lagi, dan menghilang dari hadapan Haikal bersama mobilnya menembus jalan malam.
Aneh, kenapa Ayah tau aku mencari Akira? padahal aku sedang berpikir keras, alasan apa datang malam-malam kesini.
Haikal terus melangkahkan kakinya menuju ketaman belakang di tempat Akira berada.
"Akira" panggil Haikal pelan.
Akira terkejut melihat kedatangan Haikal malam-malam, karena Haikal memang tidak pernah berkunjung kerumahnya malam-malam.
"Eh bapak, bentar ya saya bangun kan kak Raisha dulu" Akira hendak beranjak pergi.
"Aku mencarimu"
"Saya"?? ucap Akira bingung, urung pergi.
"Besok aku akan pergi selama 7 hari, urusan pekerjaan. biasanya ada kamu yang menemani kemana pun aku pergi, hari ini aku menghilangkannya" lirih, Haikal bercerita kepada Akira.
"Maksud bapak apa ya? kok saya makin ga ngerti! " Akira semakin bingung mendengar cerita Haikal.
Haikal menjambak rambutnya sendiri dengan gusar, terduduk lesu disamping Akira, Akira hendak beranjak dari duduknya. dengan cepat Haikal menggenggam tangan Akira menahannya untuk bangkit.
"Aku menghilangkannya Akira" ucap Haikal masih tertunduk lesu.
"Apa yang hilang"? tanya Akira, masih belum cukup mengerti apa yang terjadi.
"Cincin... aku menghilangkannya, Aku telah mencarinya ke semua tempat,namun aku tetap tidak menemukannya. ku mohon Akira, jangan ikut menghilang". ucap Haikal mulai frustasi.
Mata Akira mulai memgembun, Akira menengadahkan kepalanya agar cairan bening tak tertumpah dari pelupuk matanya.
Sungguh, Akira sangat ingin memeluk Haikal yang malam ini terlihat begitu rapuh. Tak taukah Haikal jika cintanya semakin hari bukannya berkurang namun semakin bertambah.
Mereka diam dalam hening malam, tak berbicara apa-apa. namun genggaman sebelah tangan mereka mencurahkan segala hal.
Dalam hening mereka, ada Raisha yang berdiri di dekat pintu belakang menuju taman tempat Haikal dan Akira berada. Dengan menahan tangis Raisha kembali ke kamarnya dengan langkah terseok-seok. bukan kakinya yang sakit menahan ngilu yang mendera karena Raisha belum benar-benar bisa berjalan banyak. tapi hatinya yang lebih sakit seperti dihantam alu yang besar.
Raisha yang ingin memberi kejutan, malah dia yang terkejut karena mendengar penuturan Haikal.
jangan lupa 👍👍 dan salam sayang selalu 😊😘🥰
maaf,ga bisa up banyak-banyak karena di dunia nyata, saya sok sibuk 😆😆😎
semoga semakin banyak yg bacaa..
Salam sayang dan sehat selalu 🤗
sampe2 d ketawain ma misua.. hhh
semangat othor krya yg bagus semoga ssllu sukses
makanya dia g mau sarapan..Akira menghindari laki2 itu...atau jangan2 Akira suka dgn laki2 itu yg statusnya pacar kakaknya🤔🤔