Menceritakan konflik antar aku dan kakak sepupuku Dia selalu menginginkan segala sesuatu yang ku punya maupun yang aku kerjakan.
Dari kecil dia tidak mau kalah denganku, karena dia dimanjakan orang tuanya.
Aku dan keluargaku mengalah bukan karena takut , tapi menghargai kekeluargaan yang sangat dekat.
kak sandra bahkan mengakui pacarku sebagai pacarnya, padahal sebelumnya dia juga sudah mengambil pekerjaanku sebagai pengajar paud di kelurahanku.
Tapi dia itu teryata ....
Kenapa kak sandra selalu iri padaku? Padahal aku merasa bisa saja.
bahkan hanya pelayan toko..
Ini adalah tulisan pertama ottor ya temans... dukung ottor terus jangan lupa like dan comentnya ottor tunggu. Terimakasih untuk semua temans ottor sudah mampir di tulisan ottor ini 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R Devi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
"Kedatangan kami kesini karena Rizal ingin mempersunting kamu Nak Dini, dia menyuruh kami untuk melamar kamu hari ini kepada orang tua mu. Dini...Maukah kamu menjadi menantu kami dan menjadi bagian dari keluarga kami ??".
Duaaarrrr..
Kaget.. kagettt...
Ya.. aku terkejut mendengar ucapan ayah bang rizal. Apakah aku dilamar hari ini?. kemaren kata bang rizal orang tuanya hanya bersilaturahmi dengan orangbtuanya, temu kangen karena sudah hampir sepuluh tahun tidak bertemu.
Karena itu aku katanya tidak usah ikut dalam temu kangen kedua keluarga. Aku melihat ke arah ayah, ayah tersenyum dan mengangguk kan kepala.
lalu kulihat ke arah bang rizal, dia juga tersenyum sambil menaikan alis matanya seolah bertanya 'apa' .
" Kami menunggu jawaban mu nak ..!". ucap ibu bang Rizal sambil memandangku.
Aku menarik nafas pelan, lalu melepaskanya. sambil melihat kearah kedua orang tuanya bang rizal.
"Aa.. aku.. aku ikut bang rizal saja..". jawabku pelan sambil menundukam kepala.
" Ikut kemana !?? ". tanya ayah. aku melihat ayah cepat.
Semua tertawa sambil membaca alhamdulillah, mereka senang karena aku menerima.. menerima apa ya?.
" Sudah hampir magrib, kita lanjutkan bincang- bincangnya siap magrib saja, pak bu ". ucap ibu karena sebentar lagi masuk waktu sholat magrib.
" Ooh boleh, .. yah... ibu magrib di sini saja yah, bareng ibunya Dini saja, sekalian sama dini ". jawab ibu bang rizal.
" Boleh.. boleh... kita sholat mahrib jamaah di rumah saja , biar ramai ". jawab ayah bang rizal ." boleh kan Husein ?". tanya nya lagi.
"Oo boleh saja pak haji... dengan senang hati pak ". jawab ayah.
" Dini kamu bersih- bersih dulu sana, bantu ibu untuk menyiapkan untuk sholat magrib". perintah ayah.
" Baik yah ". jawabkun, dan kebelakang membantu ibu.
"Din, kamu mandi dulu sana, masih bau pasar". perintah ibu. " Kamu mandi di kamar ibu saja, ibunya rizal suruh berwudhu di kamar putri. kamu ambil bajumu sana ". atur ibu.
Aku pergi tanpa di perintah dua kali, karena badanku memang terasa lengket dan gerah. Aku mengambil stelan bajuku di kamar dan membawa kekamar ibu untuk mandi , para laki- laki masih berbincang karena bergantian berwudhu nya di kamar mandi belakang.
Selesai bebersih aku keluar dari kamar ibu, semua juga sedang bersiap- siap , karena beberapa saat lagi masuk waktu magrib.
Ibu sudah mengelar sajadah menjadi dua shaf, untuk laki- laki satu shaf untuk perempuan satu shaf. Didepan untuk imam sholat satu sajadah.
kiblatnya kebetulan menghadap ke kamar ilham, karena kamar ilham dan kamarku arah barat.
Pintu depan untuk masuk rumah di tutup ayah, karena kita akan sholat takut terganggu ada yang masuk tiba- tiba.
Ayah menyuruh ilham untuk azan. Dan ayah bang rizal jadi imam sholat.
Selesai sholat dan ber do'a, semua lanjut bebincang- bicang. aku dan putri membantu ibu menyiapkan makanan untuk makan malam.
Ibu memanggil semuanya untuk makan malam, semua duduk lesehan makan malam, seperti biasa makan keluarga.
Selesai sumua makan malam dan tempat makan telah aku bersihan bersama putri kami duduk melingkar melantai.
"karena niat baik keluarga kami dan anak kami sudah diterima di keluarga ini, kami sebagai orang tua rizal ingin mengikat nak dini, istilahnya sekarang untuk tunangan dulu sebelum rencana berikutnya dilaksanakan ". ucap ayah bang rizal .
"Dengan suatu kehormatan dan hati yang lapang kami menerima niat bapak pak haji dan nak rizal, kami sebagai orang tua dini menerimanya pak haji ". jawab ayah.
" Baiklah .. bu... ibu yang memasangkan cicin pengikat buat dini, tandanya dini sudah ada yang punya ". jelas ayah bang rizal pada istrinya.
Degh...
Aku tunangan dengan bang rizal malam ini... aku yang dari tadi di suguhi banyak kejutan hanya diam dan melongo, karena ini di luar pemikiranku. Aku tidak tahu akan hal ini, karena bang rizal tidak pernah menyinggung tentang hal ini.
Bahkan bang rizal tidak pernah membahas tentang pertunangan, membicarakan tentang tujuan orang tuanya datang, hanya temu kangen katanya, bahkan akupun dikatakan tidak ikutpun tidak masalah.
Aku dikejutkan tiba- tiba tanganku dipengang oleh seseorang.. eh ibunya bang Rizal, beliau sedang memasangkan sebuah cincin pada jari manis tangan kiriku.
Ternyata kebesaran di jari manisku.
"Yah .. Rizal.... kebesaran di jari manis dini ini, apa kamu tidak mengukurnya sebelum membelinya Rizal?". ucap ibunya bang rizal.
"Bagaimana mengukurnya bu... tidak surprais dong kalau ajak dini untuk membelinya, ini kan rencana rizal sendiri. Kalau tidak muat di jari manis pasang di jari tengah saja tidak apa- apa ". jawab ayah bang rizal sambil memandangku, aku jadi malu.
" oh ya bu, perlihatkan sama Dini.. kalau di sebelah dalam cicin itu tertulis nama Dini dan rizal. karena disini hanya dini yang memakai cincin, jadi ditulis saja nama mereka berdua di dalam". jelas ayah bang rizal lagi.
Ibunya bang rizal memperlihatkan nya padaku sebelum memasangkan pada jariku. ku melihatnya sekilas.
"Alhandulillah... semoga lancar sampai hari H. Ayah berpesan sama kalian, meskipun kalian sudah bertunangan tapi kalian belum halal". jelas ayah bang rizal.
" Tolong kalian saling jaga diri, dan saling menjaga nama baik keluarga dan kita akan mencari hari baik untuk melaksanakan pernikahan kalian, kita akan berbicara dan mendiskusikan dengan keluarga besar". tambah beliau lagi.
" Betul pak haji, kami pun akan membicarakan dengan keluarga besar dari kedua orang tua kami, karena kakek dan nenek dini dari kedua orang tua kami masih ada".
jawab ayah.
" Iya betul, kalau bisa jangan sampai habis tahun ini untuk hari baiknya, tidak baik terlalu lama". jelas bayah bang rizal. " Rizal dan Dini juga bisa memberi usulan, karena menyangkut cuti kerja dari rizal ".
" baik yah.. ". jawab bang rizal.
Setelah makan malam dan surprais tunangan dadakan dari keluarga bang rizal selesai serta petuah- petuah yang diberikan kedua keluarga, mereka lalu bercerita tentang keluarga bang rizal yang dulu pernah tinggal di kampung ini.
Ayah pun bercerita tantang kampung ini yang sudah mulai berkembang, karena disini juga sudah berdiri kampus stikes .
Dan rumah- rumah yang biasa kosong karena ditinggal anak pergi merantau atau telah membuat rumah yang lain karena sudah berkeluarga , dapat disewakan untuk kos kosan.
Begitu juga dengan orang tua bang rizal ,mengatakan kalau beliau membeli rumah dipertigaan depan karena anak- anak yang punya rumah sudah punya rumah sendiri.
Bang rizal yang awalnya kos di samping rumah itupun mengusulkan pada ayahnya untuk membeli saja, karena dia sepertinya saat itu mulai betah kerja dan tinggal di sini. maka dibeli oleh orang tua bang rizal dan dijadikan kosan, bang rizal hanya mengawasi karena sibuk bekerja, dan pak madi jadi pekerja untuk menjaga kosan.
Dan setengah sembilan lewat keluarga bang rizal pamit untuk pulang, pulang ke kosan bang rizal. karena mereka akan berangkat besok subuh ke kota provinsi.
Selepas mereka pergi dari rumah kami masih bercerita saling tanya jawab. Aku penasaran dengan rencana bang rizal tentang lamaran dadakan ini. Apakah ayah dan ibu ikut dalam rencana ini?.
"Yah... katanya temu kangen, kok jadi acara tunangan ?.". tanyaku pada ayah
"Ayah juga tidak tahu Din. Tadi jam tiga an Rizal mampir, katanya orang tuanya hampir sampai di kampung ini, mereka akan kerumah setelah sholat ashar. makanya ayah suruh ibu siap- siap untuk menyediakan makanan untuk menjamu mereka". jelas ayah.
" Trus . . kok .."
" Jangan potong dulu.. ayah mau cerita... .Saat mereka datang mereka awalnya tidak membucarakan tentang pertunangan, cuma cerita tentang dia dan keluarga serta tanya- tanya tentang anak- anak".
" Disaat ayah cerita tentang ayah punya tiga, dua perempuan satu laki- laki , pak haji itu langsung bilang kalau dia ingin menjodohkan anak ayah yan paling besar dengan anak nya."
" awalnya dia tidak bilang kalau rizal yang akan dijodohkan, maka ayah bilang saja kalau berjodoh tidak apa- apa, ayah setuju saja jika memang itu jalannya."
" Kamu tahu..???..apa yang dikatakan haji Faisal pada ayah ?".
" mereka datang sebenarnya memang ingin melamarmu, karena suruhan Rizal, dan semua telah di rencanaka dan di siapkan oleh rizal jauh- jauh hari".
.
.
.
Bang rizal .. ternyata penuh kejutan ya...
...
Like & coment ya temans otor yang baik... 🙏🙏🙏
5f thor..🙏
moga2 tidak salah😁
kalau mmg seting cerita di ranah
minang,ada di salah satu bab yg
agak janggal mengenai panggilan kpdn
variasi