Proposal Cinta Sang Ceo

Tiga hari sudah Jeni dirawat di rumah sakit, hari ini rencananya dia akan kembali ke rumah, yang menurutnya adalah neraka ke dua setelah rumah sang ayah. Jeni tidak ingin mencari perhatian Nathan lagi, dia merasa lelah dan berusaha menjalani pernikahan yang tidak diinginkan itu, sebagaimana isi dari perjanjian yang mereka buat sebelumnya.

Nathan menyempatkan dirinya menemani Jeni saat kepulangannya,sesampai di rumah Nathan tidak mengijinkan Jeni melakukan aktifitas berlebihan, dan melarang Jeni membuat kue untuk sementara waktu. Jeni hanya bisa mematuhi semua aturan yang telah dibuat oleh si tuan Penguasa,selama dia di rumah, dia tidak melihat keberadaan sang ibu mertua.

Apakah ibu mertua, tidak mau melihatku kembali ke rumah ini lagi, ternyata dia sungguh tidak menyukaiku.

Beberapa Hari telah berlalu, dan hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Tania, yaitu hari kelulusannya.Jeni mendapat ijin untuk menemani adik iparnya, dan ia diantar oleh supir pribadi Nathan.

Jeni terlihat anggun dengan dress warna kuning,rambut yang dia biarkan terurai menambah kesan dewasa.beberapa pria yang datang ke acara itu,baik mengantar sang ibu atau sang adik begitu terpesona akan kecantikan Jeni. Tania yang melihat hal itu geleng-geleng kepala.

Jika Kak Nathan melihat penggemar kakak ipar itu banyak,akankah kak Nathan membiarkan kak ipar pergi sendiri, aku yakin dia akan kebakaran jenggot, karena cemburu.

Acara kelulusan berjalan dengan meriah, Tania merupakan salah satu lulusan terbaik,meminta hadiah kepada Jeni,dengan membawanya jalan-jalan di Mall dan membelikan sesuatu untuknya.

Kini mereka berada di pusat perbelanjaan yang begitu besar,mereka berkeliling mencoba berbagai barang yang menarik perhatian namun tidak membelinya,hal yang membuat Tania kesal. pasalnya sang kakak ipar selalu mengatakan "belilah barang atau sesuatu yang betul-betul kau butuhkan “saat sedang asyik melihat-lihat pakain tidur,Sesorang menyentuh pundak jeni.

“Jeni!"

Jeni yang merasa namanya dipanggil, dan merasakan sentuhan di bahunya,membalikkan tubuhnya. Dia terkejut melihat seorang pria ,yang kini berdiri dihadapannya,Dialah Vano mantan kekasih Jeni yang pernah dia pacari dan menyelingkuhinya.sesaat vano terpaku akan penampilan Jeni yang sedikit berubah, dia terlihat lebih cantik dan menawan,Jeni hendak meninggalkan Vano,namun tangan vano telah menahannya terlebih dulu .

"Aku merindukanmu Jeni”,,ucap vano yang dibalas dengan tatapan malas dari Jeni,,”tolong lepaskan tanganku”,,vano menggeleng,dengan terpaksa Jeni menghempaskan tangannya hingga genggaman vano terlepas.

“Maaf kita sudah tak punya urusan lagi”,,vano berusaha keras menahan kepergian Jeni, sehingga adu mulut sempat terjadi. Tania yang baru keluar dari toilet melihat kejadian tersebut.

"kak ipar ada apa?"

Melihat sang adik ipar telah kembali, dengan cepat Jeni menarik tangan Tania, dan meninggalkan Vano yang sedikit kebingungan.

"Apa tadi dia memanggil Jeni dengan panggilan Kakak ipar,tidak mungkin Jeni belum menikah”,,ucap vano pelan pada dirinya sendiri.

“Pria tadi siapa kak ipar”,,Jeni menatap Tania.

"Bukan siapa-siapa hanya orang gila”,,sahut Jeni yang membuat Tania tertawa.

"Penggemar kakak ipar yah,,wah ternyata kakak ipar ku mempunyai banyak penggemar! ”,,goda Tania yang mendapatkan tatapan,tidak suka dari Jeni.

"Hari ini kita pulang saja ya, hadiahnya nanti kak Jeni ganti",, ucap Jeni yang tak ingin balik ke Mall lagi, dia malas berurusan dengan sang mantan.

" Baiklah tapi janji ya",, ucap Tania menaikkan jari kelingking yang disambut Jeni,akhirnya mereka kembali tanpa membawa apapun.

Dikamar Jeni membaringkan tubuhnya, dia merasa lelah dengan kegiatannya hari ini, ditambah lagi pertemuan tak terduga dengan sang mantan membuat suasana hatinya jelek.Jeni menuju kamar mandi,dan merendam tubuhnya dengan air hangat yang dicampur cairan sabun wangi vanilla.

Tiga puluh menit berlalu, Jeni menyelesaikan ritual mandinya,dia keluar hanya menggunakan jubah mandi yang menutupi sebagian tubuhnya,rasa lelah dan kantuk menyerangnya. dia merebahkan diri di ranjang, perlahan matanya tertutup.pukul lima sore Nathan kembali ke rumah, dia merasakan letih luar biasa hari ini,banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan.

Ketika memasuki rumah,dia tidak mendapati sang istri kecil.

"Dimana Jeni dan Tania pak mul”,,kepala pelayan menunduk .

”Nona Muda dan Nona Tania sudah pulang sejak satu jam yang lalu Tuan Muda,mungkin sekarang mereka sedang beristirahat”,,ucap Pak Mul yang mendapat anggukan dari Nathan.

”Lalu bagaimana dengan ibu”,,pak mul dengan setia mengikuti dan menjawab setiap pertanyaan Nathan.

"Nyonya Besar telah sampai ditujuan dengan selamat,mungkin sekarang sedang menikmati liburannya”,,Nathan hanya mengangguk dan meninggalkan Pak Mul menuju kamarnya,saat memasuki kamar, dia melihat sang istri terlentang di atas ranjang.

Nathan berjalan mendekatinya,dia memperhatikan dan menikmati wajah polos nan cantik milik istrinya, Nathan mendekat dan duduk disebelah Jeni Diusapnya dengan lembut ,rambut yang baru Jeni cuci,harum rambut serta tubuh Jeni mengganggu Nathan. Dia mendekatkan diri dan mengecup singkat bibir Jeni yang menggoda, Nathan tersenyum karena sang istri tidak merasakan apapun,

Nathan bangun dan pergi membersihkan diri, Hampir 30menit dia habiskan untuk membersihkan diri, dia keluar dari kamar mandi. saat melewati ranjangnya, Nathan terpaku melihat keindahan tubuh Jeni, Jeni merubah posisi tidurnya miring sehingga memperlihatkan kaki jenjang yang putih bersih itu.

Nathan perlahan menghampiri Jeni, dia naik keranjang, dan mulai memberi kecupan-kecupan kecil untuk Jeni, Nathan membalikkan tubuh Jeni dan mengurungnya,Nathan menyusuri leher jenjang Jeni dan menggigit kecil. tangannya mulai membuka ikatan jubah Jeni, perlahan Nathan membuka sedikit jubah bagian atas.

Nathan menelan ludah melihat dada Jeni yang menantang, Nathan meremas dan menciumnya, Jeni merasa ada yang aneh pada tubuhnya.dan juga merasakan nikmat yang untuk pertama kali ia rasakan. Perlahan Jeni membuka matanya, dan mendapati sang Tuan pengusaha sedang bermain di dadanya.

"Ahh",,suara desah Jeni membuat Nathan bergairah, Nathan mengangkat kepala dan menatap Jeni dengan tatapan sendunya. Nathan mendekatkan bibirnya dan mencium Jeni dengan lembut, ciuman yang panjang pun terjadi. Jeni tidak bisa menolak perlakuan lembut Nathan, ia membalas setiap ciuman yang Nathan berikan.

Tangan Nathan mulai bekerja, dia melepaskan jubah Jeni, tubuh indah tanpa sehelai benang terpampang jelas dihadapannya.

"Kau cantik sayang",, bisik Nathan ditelinga Jeni,Nathan mencium kembali bibir Jeni, dan kegiatan panas antara sepasang suami-istri itu pun terjadi, dan Jeni telah menjadi istri yang sesungguhnya untuk Nathan.

Malam itu mereka melewatkan makan malam, Nathan begitu bahagia telah menjadi suami seutuhnya untuk Jeni, Nathan masih mencumbui Jeni. meski Jeni sudah lelah, namun perlakuan lembut Nathan tidak bisa tubuhnya tolak.

"Tuan bisakah kita beristirahat sebentar, saya lelah",, keluh Jeni, Nathan mengangkat sebelah alisnya, dia memandangi tubuh Jeni,yang masih berada di pelukannya.

" Sampai kapan kau akan memanggilku Tuan, kau pikir aku ini majikan mu !",, ucap Nathan tidak suka.

" Lalu saya harus memanggil anda, dengan sebutan apa, dari dulu Tuan tidak mempermasalahkannya kan, kenapa baru sekarang keberatannya!,, Ucap Jeni kesal, bukannya marah Nathan malah tertawa,melihat wajah kesal Jeni,ia memeluk Jeni erat dan mengecup pucuk kepalanya.

" Aku suamimu , jadi mulai sekarang panggil aku dengan panggilan suami atau sayang. coba katakan aku ingin dengar",,dengan ragu- ragu Jeni mengucapkan panggilan sakral untuk pertama kalinya pada si Tuan Penguasa.

"Sayang! ",, ucap Jeni yang menahan malu, Ia membenamkan wajahnya di dada bidang Nathan.Nathan kembali tertawa ia gemas melihat pipi Jeni yang merona karena malu, Nathan memulai lagi aksinya sampai Jeni tertidur kembali karena kelelahan.

keesokan harinya Elios merasakan ada yang tidak beres pada Tuannya, sejak meninggalkan rumah, Tuanya terus tersenyum, sambil memainkan Ponsel miliknya.

" Kenapa Tuan Muda terlihat bahagia,apa dia sudah berbaikan dengan Nona Muda",, pikir Elios.

" Elios kau sudah melakukan apa yang aku perintahkan ",,Nathan menatap lurus ke depan.

" Sudah Tuan Muda,saya yakin sekarang mereka sedang kebingungan ",, mendengar ucapan sekertaris nya, Nathan tersenyum puas.

" Pembalasan baru dimulai ",, ucap Nathan pelan.

kini di perusahaan Sanjaya Grup, terjadi kekacauan akibat tuntutan dari pihak Nathan. Tuan sanjaya duduk di kursinya sambil memijat keningnya.

Apakah Jeni melakukan sesuatu, sehingga kemarahan Tuan Nathan berdampak pada perusahaan, jika benar aku harus menemuinya .

Tuan Sanjaya merogoh kantongnya dan mengambil ponselnya, suara telepon tersambung..

" Ayah ingin bicara temui ayah di cafe xx sekarang",, Tuan Sanjaya mematikan panggilannya sepihak tanpa menunggu jawaban dari putrinya. Jeni hanya menghembuskan nafas lelahnya.

Apa lagi yang Ayah inginkan, aku bahkan sudah mengikuti semua keinginan mereka.