NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Isteri

Pesona Mantan Isteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Menikah karena perjodohan, dihamili tanpa sengaja, lalu diceraikan. Enam tahun kemudian tak sengaja bertemu dengan mantan suami dalam situasi yang tak terduga.

Bertemu dengan Renata dalam penampilan yang berbeda, membuat Mirza jatuh dalam pesonanya. Yang kemudian menumbuhkan hasrat Mirza untuk mendapatkan Renata kembali. Lantas apakah yang akan dilakukan oleh Renata? Apalagi ketika mantan suaminya itu tahu telah ada seorang anak yang lahir dari hasil ketidaksengajaan dirinya di malam disaat ia mabuk berat. Timbullah keinginannya untuk merebut anak itu dari tangan Renata. Apakah Renata akan membiarkan hal itu terjadi? Ataukah Renata memilih menghindar dan membuka hati untuk pria lain?

“Kamu sudah menceraikan aku. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi tolong jangan ganggu aku.”

- Renata Amalia -

“Kamu pernah jadi milikku. Sekarang pun kamu harus jadi milikku lagi. Akan aku pastikan kamu dan anak kita akan berkumpul kembali.”

- Mi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Diam-diam Terpesona

PMI 9. Diam-diam Terpesona

“Ren ... apa kabarmu?” tanya Mirza tiba-tiba.

Renata terkejut. Mirza tiba-tiba menggenggam tangannya dengan erat, menatap matanya dengan lekat-lekat dengan sorot berbinar-binar.

“Permisi, Bu Renata.” Pegawai wanita yang tadi melayani Mirza berlalu.

Renata mengangguk pelan, memandangi punggung wanita itu yang menjauh.

“Ren, kamu sudah banyak berubah, ya?” Mirza memulai obrolan. Nada suaranya tenang dan bersahabat. Berbeda dengan enam tahun lalu yang selalu dipenuhi amarah jika berbicara dengan Renata. Jarang sekali Mirza bersikap baik pada Renata.

“Maaf, Pak. Jadi Bapak mau cottage yang mana? Kalau Bapak tidak merasa cocok, saya bisa merekomendasikan yang lain, yang sangat cocok untuk Bapak dan tunangan Bapak. Atau Bapak mau kamar yang biasa juga tersedia di sini.” Renata tidak ingin menanggapi basa-basi Mirza. Ia lebih memilih memproritaskan pekerjaannya, sehingga ia mengalihkan topik. Namun ia terdiam sejenak ketika menyebut kata 'tunangan'.

Setahu Renata, dulu Mirza menceraikannya karena Mirza ingin menikahi kekasihnya. Seharusnya Mirza datang bersama isterinya.

Renata mengalihkan pandangannya sejenak pada sekeliling. Mencari-cari seseorang yang mungkin dikenalnya datang bersama Mirza.

“Kamu sedang cari siapa?” tanya Mirza.

“Tunangan Bapak?” Mimik wajah Renata seolah mempertanyakan mengapa Mirza hanya datang sendiri. Lalu apakah Mirza belum menikah?

Mirza tersenyum. “Aku belum menikah, Ren,” bebernya berterus terang. Sebab ia bisa menebak mimik wajah Renata yang terlihat bingung.

“Oh, begitu, ya? Maaf,” ucap Renata mengangguk pelan.

“Maaf untuk?”

Renata kebingungan harus menjawab apa. Bukannya bermaksud ingin tahu dengan kehidupan pribadi mantan suaminya itu, namun jika sampai saat ini Mirza belum menikahi kekasihnya, itu artinya Mirza belum berhasil mendapatkan restu dari ibunya. Orangtua Mirza merupakan tembok penghalang yang paling tinggi dalam hubungannya dengan kekasihnya.

“Bapak ingin melihat yang lain, atau yang ini yang jadi pilihan Bapak? Mari, Pak, saya antar memilih dan melihat-lihat kamar yang lain, dan juga fasilitas-fasilitas yang tersedia di resort ini. Bapak bisa tentukan pilihan Bapak setelah melihat-lihat sebentar.” Renata mengalihkan pembicaraan sembari mengangkat tangan kanannya meminta Mirza mengikutinya. Ia tak ingin obrolan sampai melenceng ke mana-mana. Apalagi kalau sampai Mirza bertanya tentang kehidupan pribadinya. Mirza tidak boleh tahu tentang Nandito.

“Ah, baiklah. Aku lihat yang lain dulu.” Terpaksa Mirza mengikuti langkah Renata. Padahal ia masih ingin mengobrol sebentar dengan mantan isterinya itu, yang sekarang terlihat sangat berbeda. Anggun dan menarik.

Sembari mensejajari langkah Renata yang menjelaskan tentang cottage-cottage yang disinggahi, sesekali Mirza melirikkan pandangannya pada wanita itu. Bohong jika matanya tak tertarik melihat kecantikan mantan isterinya itu yang kini tampak begitu mempesona. Dari penampilannya, cara bicaranya, caranya bersikap, dan ... caranya tersenyum.

Sudah lama sekali sejak mereka berpisah, Mirza lupa entah kapan terakhir kalinya ia melihat senyuman Renata yang begitu manis. Rasanya sejak ia selalu bersikap buruk pada Renata, sejak saat itu pula Renata tidak pernah lagi tersenyum padanya.

“Jika jendelanya dibuka, Bapak bisa melihat lautan dari sini. Udaranya sejuk menerpa. Dan jika pintu samping ini dibuka, di sini ada kolam renang pribadi yang bisa Bapak gunakan bersama tunangan Bapak tanpa takut terganggu. Di sini privasinya terjamin.” Renata sibuk menjelaskan tentang salah satu kamar berstandar VIP di tempat itu. Sedangkan Mirza malah sibuk memperhatikan wajah Renata dengan pandangan kagum.

“Pak, mau lihat kamar yang lain lagi?” tanya Renata. Namun Mirza malah terpaku menatap wajahnya. Tak berkedip pula.

“Pak ... Pak Mirza ...” panggil Renata sembari melambaikan tangannya di depan wajah Mirza.

Mirza masih terpaku menatap wajah Renata. Dalam hati ia tak menyangka Renata yang ia kenal kucel dan tidak menarik dulu, kini terlihat begitu berbeda. Cantik dan mempesona. Ia hampir tidak percaya, yang berdiri di depannya ini adalah Renata, mantan isterinya atau hanya halusinasinya saja.

Bayangan ketika ia merenggut kesucian Renata di malam itu pun seketika kembali memutar di kepalanya. Ia yang dikuasai minuman beralkohol di malam itu menggagahi Renata tanpa ampun hanya karena rasa sakit hatinya. Ia juga masih ingat Renata menangis setelahnya, tetapi ia tidak peduli. Karena baginya saat itu yang terpenting rasa sakit hatinya sudah terbalaskan.

“Pak ... Pak Mirza ...” panggil Renata lagi. Namun Mirza masih belum menyadarinya. Kesadarannya seolah tenggelam dalam pesona Renata hari ini.

“Apa ini beneran kamu, Ren? Atau aku cuma bermimpi?” gumam Mirza tanpa sadar. Sampai detik ini ia masih tak bisa percaya, Renata yang dulu sering dikatainya kampungan dalam hal berpenampilan itu kini terlihat anggun, modis dalam berpakaian. Ia sampai pangling dibuatnya.

“Hai, Za.”

Mirza masih juga tak menyadari kehadiran Tony diantara mereka. Mirza masih tenggelam dalam tatapannya pada Renata. Sedangkan Renata salah tingkah dan memilih membuang pandangannya ke arah lain.

“Hey, Za. Are you okay?” Tony terpaksa menepuk pundak Mirza. Ia yang baru saja tiba itu merasa heran melihat Mirza yang berdiri terpaku menatap Renata.

Mirza gelagapan. Baru menyadari entah berapa lama ia terhanyut oleh pikirannya sendiri tentang Renata. Si mantan isteri yang ia sia-siakan dulu. Si mantan isteri yang tak sekalipun ia cintai itu.

“Hei, Ton. Apa kabar kawan?” sapa Mirza begitu menoleh pada Tony. Ia sumringah melihat kawan lama yang sudah lama tak berjumpa lagi dengannya itu.

“Kabar baik, Za.” Tony langsung merangkul Mirza. “Kamu sendiri apa kabar?” tanyanya kemudian begitu pelukan dilerai.

“Seperti yang kamu lihat.” Mirza berkata sembari sesekali melirik Renata. Seolah di wajah Renata terdapat medan magnet sehingga selalu menarik pandangannya.

Mirza dan Tony memang sudah berteman sejak lama, sejak mereka duduk di bangku SMA. Tony rupanya dulu pernah tinggal di Kota A. Tetapi ia pindah sebelum sempat lulus, mengikuti orangtuanya karena orangtuanya memulai usahanya di kota ini. Dan sekarang Tony lah yang mengurus usaha orangtuanya ini.

Sama halnya juga dengan Mirza, yang harus melanjutkan usaha orangtuanya karena keadaan.

“Kok sendiri? Tunanganmu mana?” tanya Tony, sebab tak melihat keberadaan Vanessa.

“Nanti nyusul katanya. Biasa ... syuting.” Sekali lagi Mirza melirik Renata. Entah mengapa ia ingin melihat bagaimana reaksi Renata ketika Tony membahas tentang tunangannya. Seolah ia mengharapkan sesuatu terjadi pada Renata. Seperti misalnya, cemburu mungkin.

Namun sayangnya, Mirza tidak menemukan reaksi apapun dari raut wajah Renata. Wanita itu tampak biasa-biasa saja. Malah sesekali Renata tersenyum saat Tony melihat ke arahnya.

“Kamu sendiri, gimana? Udah ada belum yang nyangkut di hati? Atau masih betah menjomblo?” tanya Mirza. Walaupun lama mereka tidak bertemu, namun silaturahmi masih terjaga melalui sosial media dan aplikasi kontak. Sehingga walaupun tidak banyak, mereka masih saling mengetahui kabar masing-masing.

Tony tertawa-tawa sembari melirikkan ekor matanya pada Renata. “Ada lah ... nanti aku kenalin,” katanya malu-malu.

“Ah, yang benar? Cantik tidak?”

“Cantik, dong. Kamu meragukan pilihanku ya? Lihat saja sebentar malam nanti. Oh ya, sampai lupa. Nanti malam kamu ke rumah, ya? Mami ngundang kamu makan malam di rumah. Nanti aku minta salah seorang pegawaiku buat jemput kamu.”

“Oke.”

“Oh iya, satu lagi. Dari tadi kita ngomong, aku sampai lupa mengenalkan seseorang sama kamu. Kenalin nih, Renata. Sekertarisku.” Tony menaruh satu tangannya pada punggung Renata. Sikap Tony itu mengundang lirikan mata Mirza tertuju pada tangannya.

“Sekertaris?” ujar Mirza mengerutkan dahinya tipis. Sejak tadi ia belum sadar dan terlupa dengan omongan Tony ketika Tony tidak bisa menjemputnya di bandara. Dan sekarang ia sudah mengerti. Pantas saja penampilan Renata sangat berbeda. Rupanya mantan istrinya itu punya posisi yang cukup penting di resort terbesar di kota ini.

“Ren, kenalkan, ini Mirza Mahendra, teman lama saya.” Tony berkata, menoleh pada Renata.

Renata hanya menyunggingkan senyuman. Kemudian mengatupkan kedua tangannya di bawah dagu saat Mirza mengulurkan tangan kanannya hendak bersalaman dengan Renata. Sikap Renata itu membuat Mirza tertawa kecil, karena Renata seolah tak ingin menyentuhnya.

To be continued...

1
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
berserobok beb 🤭
Sunaryati
Renata kabulkan permintaan Dito, kamu kan juga punya perasaan sama Bos Tony.
Lebih baik baik sangat dicintai, daripada mencintai sendirian. Sekal lagi jangan bertahu Mirza bahwa Dito anaknya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih banyak🥰
total 1 replies
Eli priwanti
ayo Mirza, buka matamu, jangan mau kau di bodohi oleh vanesa
Eli priwanti
tuhan itu maha adil, buang batu kali akhirnya dapat batu berlian 🤭
Eli priwanti
apakah kau cemburu Mirza?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
secangkir /Coffee/ untukmu kak. semangat 💪
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: iya betul, nanti bikin karakter tokohnya yg berbeda gak terhubung dgn certa sebelumnya, walaupun nama mungkin tetap sama,
🌺Fhatt Trah🌺: sayang banget udah sejauh itu. ya udah, semangat ya kk.
sbg saran, ceritanya sat set aja kk. hanya bagian² penting dlm cerita aja yg ditulis biar plotnya padat. begitu juga dgn dialognya, hanya penting saja. dan satu lagi, sebaiknya gak usah terlalu banyak karakter pendukung. karena itu bisa bikin pembaca bingung dan bosan. itu juga kadang bisa bikin alur kepanjangan. lebih baik berpusat pada tokoh utamanya saja.
total 6 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
typo thor mengehentikan
🌺Fhatt Trah🌺: iya🤭🤭 maklum, mata udah mulai rabun
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
diiih, malas bgt 🙄
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
hasih deh loe, kecewong
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
dasar mata keranjang,,,jijay
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lah napa juga pintunya mesti ditutup?
Elisabeth Ratna Susanti
wah makin seru nih 👍
Sunaryati
Benar sangat tidak rela jika Rensta balikan sama, Mirza. Jangan salah paham Renata, lihat CCTV jangan mudah tertipu apa yang kau lihat. Tony kau jangan terprovokasi sama WC umum, Mirza saja yang bodoh, tak tahu perilaku Vanessa . Lagi permintaanku Thoor jangan sampai Mirza tahu punya anak dengan Renata. Terima kasih selalu sehat dan semangat Thoor, kutunggu kelanjutannya
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Bakal ada yang salah paham lagi, pokoknya gak rela kalau Mirza balikan sama Renata.
🌺Fhatt Trah🌺: salam paham yg manis🤭 Renata bakal bingung sama perasaannya sndri
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lagi lagi masalahnya dgn orang yg sama


🐡🐡🐡🐡🐡🐡 untukmu thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: bagus deh, iiih mls bgt sama si Vanesa ky yang paling cantik aja, buat apa cantik klo di obral 🤦‍♀️
🌺Fhatt Trah🌺: masalah baru buat renata, yg bikin renata bingung dgn perasaannya sndri nanti. bakal ada hawa hawa cembokur🤭
total 2 replies
Sunaryati
Nah terbayang dan terpesona dengan Renata kan,Mirza.Tidak usah marah dan cemburu Vannesa, Renata tak akan sudi balikan sama sama Mirza. Bahkan Renata juga tidak akan memberitahukan jika Dito anak kandung Mirza. Nantikan saja balasan pembaca lewat Authoor yang ingin membalaskan pengkhianatan kalian.
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌷🌷meluncur thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: episodenya yg ya beb,
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 2 replies
Elisabeth Ratna Susanti
kasihan nih ditolak terus lamarannya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!