Jangan Berharap Bisa Lari Dariku

Akhirnya tibalah mereka di London.. Elara benar-benar sangat kagum melihatnya untuk pertama kalinya bukan Elara kemari..

Elara melihat dari arah apartemennya ternyata pemandangan senja sangatlah indah..

Damian mendekat kearah Elara dan memeluknya dari belakang..

" Bagaimana apakah kamu suka sayang?".. Tanya Damian dengan lembutnya

" Suka sangat suka".. Jawab Elara dengan gembiranya

Damian tersenyum melihat Elara sangat bahagia, dia akgirnya berhasil membuat Elara kembali tersenyum..

" Sekarang ayo kita mandi".. Ucap Damain sambil menggendong Elara

" Main bersama lagi?".. Tanya Elara dengan wajah curiga

" Tentu sayang, sudah lama kita tidak mandi bersama".. Bisik Damian membuat Elara merinding

" Damian jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan".. Jawab Elara membuat Damian terkekeh

***

Adegan 21+..

Kini mereka tiba dikamar mandi, setelah masuk dengan cepatnya Damian mengunci kamar mandi itu.. Elara hanya pasrah jika Suaminya begitu..

Damian menurunkan Elara dari gendongannya, setelah itu Damian mencium bibirnya Elara dengan lembut..

Tidak lupa tangannya Damian mulai meraba-raba seluruh tubuhnya Elara.. Tanpa disadari juga Damian membuka satu persatu bajunya Elara dan didirinya..

Ciuman mereka semakin panas sehingga membuat Damian sudah sangat bergairah, kini Damian turun kearah lehernya Elara menciumi dibagian area yang paling disukai Damian..

Damian memberikan tanda kembali dilehernya Elara..

" Hmh".. Suara Elara yang membuat Damian bersemangat

" Teruslah buat suara seperti itu sayang".. Bisik Damian kepada Elara

Tanpa disadari kini mereka telah bertelanjang bulat hal itu membuat Damian benar-benar tidak bisa menahannya lagi..

Damian mengangkat satu kakinya Elara dengan masih ciuman yang diberikan Damian kini beralih kearah gunung kembarnya Elara..

Damian mengisapnya seperti bayi yang sangat kehausan, mungkin sudah sangat lama ya tidak menyentuh Istrinya karena terlalu sibuk bekerja sehingga sekarang membuatnya bersemangat..

Setelah dari gunung kembarnya Elara, kini Damian kembali mencium bibirnya Elara dengan sangat dalam sehingga membuatnya benar-benar sudah tidak tahan lagi..

" Aahh".. Meringisnya Elara

" Maafkan aku sayang".. Jawab Damian dengan nada seraknya

" Pelan-pelan Damian".. Ucap Elara yang mengalungkan tangannya kearah lehernya Damian

Dimana Damian mulai menggerakkan pinggulnya, awalnya hanya santai dan slow sambil menikmati ciuman mereka..

Namun lama-kelamaan Damian mulai menggerakkan pinggulnya secara kuat dengan hentakkan yang benar-benar membuat Elara menjadi desah terus-menerus...

***

POV Molla

Dikediamannya Damian, kini Molla tiba disana apa lagi sih yang mau dilakukan Molla?

Tentu saja dia mencari Damian, mau apa lagi?

Jelas untuk menggoda Damian, dia masih saja belum terima bahwa Damian sudah menikah kini saat dia masuk dan ingin melangkahkan kaki kearah anak tangga namun dicegat oleh Era..

" Eh mau kemana kamu?".. Tanya Era dengan nada ketusnya

Seketika wajah Molla berubah menjadi kesal karena Era hanya memanggilnya dengan sebutan ' Kamu '

" Hey aku adalah Nyonya disini bisa-bisanya kamu tidak memanggilku Nyonya".. Jawab Molla dengan tidak terimanya

" Maaf ya, Nyonya kami adalah Elara Parker bukan Anda dan tolong silahkan pergi karena Tuan Damian tidak ada di Mansion".. Ucap Era membuat Molla sangat kesal

" Kemana Damian?".. Tanya Molla dengan nada ketusnya

" Sedang berbulan madu ke London".. Jawab Era sambil pergi

" Apa?".. Teriak Molla dengan tidak terimanya

Era tidak menghiraukan Molla, karena bagi Era dia benar-benar tidak ada malunya karena selalu menganggu Damian..

" Haaa kenapa Nyonya banyak musuh sih yang selalu ingin merebut Tuan Damian menjadi milik mereka hedeh dasar ulat bulu tidak ada sadar-sadarnya".. Gumamnya Era

Molla yang benar-benar tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Era, jika Damian dan Elara sedang berbulan madu maka tidak akan lama lagi mereka akan memiliki anak...

" Itu tidak akan terjadi, aku akan harus melakukan sesuatu".. Dalam hatinya Molla

Molla mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Damian namun siapa sangka bahwa ponselnya Damian tidak aktif..

Hal itu membuat Molla sangat kesal sehingga dia berniat untuk menyusul Damian dan Elara ke London..

Molla-Molla, kamu tu seharusnya sadar bahwa Damian sudah mempunyai Istri namun kamu selalu saja mengganggu hidup mereka,

***

POV LONDON..

Tepat 30 menit, akhirnya mereka telah selesai melakukan olahraga, dimana Damian menggendong Elara dan membawanya ketempat tidur..

Elara benar-benar sangat kagum melihat pemandangan dimalam hari..

" Sangat indah".. Ucap Elara membuat Damian tersenyum

" Apa kamu sesuka itu?".. Tanya Damian diangguki oleh Elara".. Sayang apa kamu akan menunda untuk mempunyai anak?".. Sambung Damian

Seketika Elara menatap kearah Damian, dia benar-benar tidak tau bahwa Damian bertanya seperti itu..

" Aku tidak ada niat untuk menunda mempunyai anak, hanya saja mungkin memang belum diberi".. Jawab Elara dengan seriusnya

" Aku mengiranya kamu menundanya sayang, soalnya saat kita main aku selalu mengeluarkannya didalam".. Ucap Damian membuat Elara menatap Kearah Damian

Elara menangkup kedua wajahnya Damian hal itu membuat Damian terkejut..

" Dengarkan aku, bersabarlah menunggu kehadirannya namun agar kamu tau aku tidak menggunakan apapun mungkin hanya memang belum diberi saja".. Ucap Elara membuat Damian tersenyum

" Kalau begitu kita buat terus ya sampai jadi".. Jawab Damian membuat Elara membelakkan matanya

" Damian kau sangat mesum".. Teriak Elara membuat Damian terkekeh

***

Keesokkan paginya..

Damian yang bangun terlebih dahulu dan menelpon Ben untuk membawakan sarapan untuk dirinya dan Elara..

Tak beberapa menit kemudian tibalah sarapan mereka yang diantar Ben..

Tok.. Tok..

Dengan cepatnya Damian membuka pintu kamarnya, dia melihat Ben sedang membawa troli makanan dan memberikannya kepada Damian..

" Jam berapa hari ini?".. Tanya Damian kepada Ben

" Sekitar jam 11 tuan, kita akan pergi ke acara pertemuan Antar Kolega setelah itu malamnya kita akan pergi keacara pelelangan".. Jawab Ben menjelaskan jadwal Damian

" Baiklah, apa kamu sudah sarapan Ben?".. Tanya Damian kembali

" Sudah tuan, baru saja saya selesai sarapan setelah tuan menghubungi saya".. Jawab Ben dengan nada sopannya

" Baiklah, kalau begitu persiapkan apa saja yang dibawa nanti".. Ucap Damian kepada Ben

" Baik tuan"..

Ben pun pergi, kini Damian membawa trolinya masuk dimana dia menaruhnya tepat disamping tempat tidur mereka..

Damian masih melihat Istrinya yang sedang tertidur pulas setelah tadi malam menerkamnya kembali..

Damian hanya tersenyum melihat wajahnya Elara, kini Damian mengambil laptopnya dan mulai mengotak-atik laptopnya mengerjakan pekerjaannya agar dia bisa menikmati bulan madunya bersama Elara ..

15 menit kemudian..

Dimana Elara membuka matanya secara perlahan-lahan karena sinar matahari menyinari matanya hal itu membuatnya terbangun..

Elara melihat kearah sekelilingnya dia mencari keberadaannya Damian..

" Damian".. Panggil Elara dengan suara khas bangun tidurnya

Damian yang sedang mengotak-atik laptopnya kini dia menoleh kearah suara memanggil namanya, Damian langsung menutup laptopnya dan menghampiri Elara..

" Iya sayang aku disini".. Jawab Damian sambil mencium keningnya Elara

" Kamu dari mana?".. Tanya Elara sambil memeluk Damian

Damian tersenyum melihat sikapnya Elara yang sangat manja kepada dirinya hal itu membuatnya menjadi merasa senang..

" Aku sedari tadi dibelakang kamu sayang, aku sedang mengerjakan pekerjaanku".. Ucap Damian sambil mengelus-elus punggungnya Elara

" Apakah kamu hari ini pergi?".. Tanya Elara dengan matanya masih tertutup

" Iya sayang aku akan pergi jam 11 nanti, apakah kamu ingin ikut?".. Tanya Damian kepada Elara

Elara menggelengkan kepalanya, karena dia tau bahwa Damian pergi kemari untuk bekerja..

" Aku di apartemen saja, aku merasa sangat lelah".. Jawab Elara membuat Damian terkekeh

" Baiklah, sekarang ayo kita sarapan dulu ya setelah itu jika kamu ingin tidur kembali tidak apa-apa aku usahakan akan bisa pulang cepat".. Ucap Damian diangguki oleh Elara

Kini Damian membantu Elara bangun dari tidurnya, Damian benar-benar memanjakan Elara..

" Aku tidak tau apa kamu menyukainya".. Ucap Damian mempersiapkan untuk Elara

" Aku memakan semuanya Damian".. Jawab Elara sambil bersender dibahunya Damian

Damian tersenyum mendengar jawabannya Elara, kini Damian menyuapi Elara..

***

Dibandara..

Molla yang baru saja tiba di London, dia benar-benar menyusul Damian kembali apasih maunya Molla ini?

" Akhirnya aku tiba disini, Damian tunggu aku".. Gumamnya Molla

Tidak habis pikir dengan Molla, apa yang membuat dia selalu mengejar Damian?

Mungkinkah kali ini Damian akan membuat Molla merasa jera dan takut? Kita lihat saja nanti..

Molla memesan Apartemen terlebih dahulu, namun tanpa disangka Molla memesan Apartemen sama seperti Damian dan Elara..

Namun dia masih belum mengetahui bahwa disana juga ada Damian dan Elara...

Dari bandara, menuju Apartemen memakan waktu kurang kebih 45 menit.. Kini Molla sudah masuk kedalam mobil dan mulai berjalan..

Disepanjang jalan diotak Molla hanya Damian terus-menerus..

Hedehh, rasanya ingin cepat melenyapkan Molla agar dia tidak mengganggu Damian dan Elara lagi .

Tak menunggu lama akhirnya Molla tiba di Apartemen, wajahnya sangat kelihatan senang sekali..

Kini dia turun dari mobil dan masuk kedalam lobby, karena dia harus cek in satu kamar untuk tempat tinggalnya..

***

Disisi Damian dan Elara..

Elara menatap kearah Suaminya yang sedang bersiap-siap, Elara hari ini benar-benar sangat lelah entah ada apa sebenarnya dengan dirinya..

Damian mendekat kearah Istrinya setelah selesai bersiap-siap..

" Sayang, apa kamu yakin tidak ingin kerumah sakit untuk memeriksa keadaanmu?".. Tanya Damian dengan khawatirnya

" Tidak Damian, aku tidak apa-apa mungkin hanya kelelahan saja".. Jawab Elara dengan suara lelahnya

" Aku tidak tenang jika meninggalkanmu seperti ini sayang".. Ucap Damian dengan wajah yang penuh khawatir

Namun terdengarlah suara ketukkan pintu, mungkin itu adalah Ben yang menjemput Damian..

Tok.. Tok..

" Sepertinya Ben sudah didepan, sekarang pergilah aku tidak apa-apa sayang".. Ucap Elara kepada Damian

Damian menghelangkan nafasnya dia benar-benar sangat khawatir dengan keadaan Elara..

" Baiklah jika ada apa-apa tolong cepat hubungi aku".. Ucap Damian diangguki Elara".. Baiklah aku pergi dulu jangan keluar sendirian okey".. Sambung Damian

Elara kembali menganggukkan kepalanya, kini Damian mencium keningnya Elara dan berangkat..

Sebenarnya Damian tidak ingin pergi, namun mau tidak mau dia harus memaksakannya untuk pergi..