NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi Tuan Duda

Dipaksa Menikahi Tuan Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ly_Nand

🌶Boleh Skip Part Boncabe🌶

Niat hati bekerja menjadi guru bimbel untuk menambah pendapatannya, justru Rini berada di situasi rumit yang membuatnya terjebak pada duda dingin yang juga dosen di kampusnya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
"ingat, pernikahan ini hanya demi Adam. jangan harap ada cinta atau pun hubungan suami istri yang sebenarnya." Kalimat menusuk dari suami yang baru dinikahinya seketika membuatnya kecewa.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Meski tak dianggap bahkan kehadirannya seolah antara ada dan tiada dimata suaminya. Rini terus menjalankan tugasnya sebagai istri, kecuali hubungan ranjang.

Namun di suatu malam,

"Mas... tolong hentikan. Kamu sadar aku siapa?"
Pria itu terus menjamah seluruh tubuh Rini, bahkan semua pakain Rini telah disobek dan dibuang entah kemana.
"Aku tahu kamu istriku sekarang. Lakukan saja kewajibanmu untuk melayaniku" tak ada suara dengan kelembutan.
"Mash..." Rini merasakan sakit saat bagian intinya ditrobos.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly_Nand, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Kekecewaan Rini

🌶Ada Sedikit Part Boncabe🌶

Setelah seorang security mengantar Rini sampai lantai tempat Dean bekerja. Rini mempersilahkannya kembali karena dia sudah dapat melihat pintu ruangan Dean sesuai name tag pintu yang terpasang. Rini sempat mengerutkan dahinya karena melihat meja didepan ruangan Dean kosong tak berpenghuni tapi komputer masih menyala.

"Apa Mas Dean ada rapat di luar? Apa boleh aku langsung ke ruangannya? Bagaimana kalau Mas Dean tidak suka? Bagaimana kalau mas Dean semakin membenciku?"

Pikiran buruk berkecamuk di otak Rini, sampai akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka pintu. Belum sepenuhnya terbuka, Rini mendengar suara wanita yang mendayu manja.

"Ayolah Yoga... Aku tahu istrimu tidak pernah bisa memuaskanmu. Kamu pikir aku bodoh? Dari raut wajahmu aku bisa membaca semua itu."

Deg, dada Rini rasanya semakin sesak. Wanita itu berbicara pada suaminya.

"Kamu mau mulai dari mana? Apa kamu ingin aku memanjakan milikmu? Aku bisa melakukannya sayang... bahkan melihatnya dari luar saja sudah membuatku basah. Ouh sayang... kamu membuatku bergairah"

"Oh tuhan... Mas, apa yang kamu lakukan dengan wanita itu? ya tuhan... ini sakit... sakit sekali."

"Cepat selesaikan" kini suara Dean yang terdengar.

"Ouh sayang, aku akan menuntaskannya. Sh... Yoga..." Suara manja wanita itu terdengan lagi "Aku akan sampai.... Ouh..... Yoga....."

Rini semakin tak bisa membendung air matanya. Seluruh tubuhnya membeku, bahkan untuk melangkah pergi rasanya sudah tidak sanggup.

"Nyonya? Apa yang anda lakukan disini?" Suara seorang pria menghampiri Rini yang bahkan seolah sudah pergi ke dunia lain.

Sementara di dalam ruangan Dean, ia cukup bisa mendengar suara pria didepan ruangannya yang tak lain adalah sekretarisnya. Suara itu akhirnya membuat fokus mata Dean beralih ke Arah pintu yang sedikit terbuka namun tak nampak siapa dibaliknya.

Dean melangkahkan kakinya ke arah pintu untuk memastikan siapa yang ada di depan ruangannya. Namun betapa terkejutnya Dean kala melihat sang istri yang berdiri dengan wajah memerah dan memucat. Air mata sudah membasahi pipinya dan tak lama kemudia wanita itu memejamkan matanya dan kehilangan kesadarannya. beruntung Dean berada di dekatnya hingga ia berhasil menangkapnya sebelum terjatuh ke lantai.

"Kemana saja kamu" Dean memarahi sekretarisnya "Aku sudah mengirimmu pesan dari tadi untuk mengusir Monica. Cepat bereskan wanita gila itu, dia ada di dalam."

Dean semakin panik melihat keadaan istrinya tak kunjung sadar setelah ia menepuk pipinya beberapa kali, ia segera mengangkat istrinya menuju ke kamar tempat istirahatnya di kantor.

...\=\=\= POV DEAN \=\=\=...

...(BEBERAPA MENIT SEBELUM RINI DATANG)...

"Hai Yoga... Apa kamu tidak merindukanku?"

Seorang Wanita dengan pakaian super ketat dan mini menghampiriku.

"Ck, pergilah. Kehadiranmu hanya membuatku terganggu. Lagi pula kerjasama kita sudah batal."

"Aku tidak akan mengganggumu. Kamu tahu, aku sangat mencintaimu bahkan sebelum kamu menikahi mantan istrimu."

"Aku tidak memerlukan itu, pergilah atau aku akan membuat usaha keluargamu jatuh lagi?"

"Mengapa kamu tidak bisa menerima cintaku, Yoga?" Wanita itu berusaha mendekati Dean yang masih duduk menghadap komputernya.

"Berhenti disana, atau aku akan menyeretmu keluar?" aku malas untuk bersentuhan dengan wanita itu. Apalagi terakhir kali saat bertemu wanita itu, ia diberi obat perangsang hingga membuatku merenggut kesucian Rini secara kasar.

"Aku merindukanmu, Yoga" Wanita gila itu tidak mendekat namun masih membuatku risih.

"Kemana sekretaris bodoh ini? kenapa dia tidak segera datang megusir wanita gila ini." aku terus menggerutu dalam hati karena Sekretaris yang sudah kuhubungi tak kunjung datang.

"Yoga, aku bisa membuatmu senang"

Aku benar-benar malas menyahutinya.

"Ayolah Yoga... Aku tahu istrimu tidak pernah bisa memuaskanmu. Kamu pikir aku bodoh? Dari raut wajahmu aku bisa membaca semua itu."

Wanita ini sangat membuatku muak. Aku malas untuk melihatnya maka aku alihkan perhatianku dengan hanya fokus mengerjakan pekerjaanku. Aku berdiri untuk mengambi dokumen di rak belakangku.

"Kamu mau mulai dari mana? Apa kamu ingin aku memanjakan milikmu? Aku bisa melakukannya sayang... bahkan melihatnya dari luar saja sudah membuatku basah. Ouh sayang... kamu membuatku bergairah"

Aku malas melihat wanita itu, Wanita itu semakin menunjukkan sisi menjijikkan. Bagaimana bisa ia memandangi area aset berhargaku dengan wajah penuh gairah.

"Cepat selesaikan"

Aku semakin kesal, tapi wanita itu justru berdiri sambil melebarkan kakinya kemudian salah satu kakinya diangkat keatas kursi hingga membuat roknya yang sudah minim jadi tersingkap, tangan kanannya dipakai meremas dadanya sendiri sementara tangan kirinya bermain di area kewanitaannya.

Mungkin bagi orang lain itu akan membuat tergoda, tapi bagiku justru aku semakin muak dengan wanita murahan itu.

Aku menghembuskan nafas kasar dan memilih fokus pada komputerku.

"Ouh sayang, aku akan menuntaskannya. Sh... Yoga..." Suara wanita itu dibuat mendayu dan manja

"Aku akan sampai.... Ouh..... Yoga....." wanita itu akhirnya melakukan pelepasan di depanku.

"Nyonya? Apa yang anda lakukan disini?" Aku refleks menoleh karena mendengar suara sekretarisku yang sudah ku tunggu-tunggu dari tadi.

...\=\=\= POV AUTHOR \=\=\=...

...(KEMBALI KE MASA KINI)...

"Rini... Rini... Bangunlah..."

Sudah lebih dari dua puluh menit Dean berusaha membangunkan istrinya. Bahkan tak sedetik pun dia meninggalkan Rini. Ia terus berbaring sambil mengusap wajah istrinya yang sembab karena air mata.

"Euh..." Rini melenguh, Dean terus mengusap lembut pipi istrinya.

"Rini, kamu sudah sadar?"

"Mas Dean? Aku dimana?" Rini masih bingung dengan keadaannya.

"Kamu masih di kantor, Rin. Ada yang sakit? Apa perlu aku panggilkan dokter?"

Rini tak menjawab. Ia masih mengumpulkan kesadarannya dan mengumpulkan kepingan ingatan sebelum ia pingsan. Sampai akhirnya dia mengingat semua, dia mengingat jal menyakitkan sebelum akhirnya dia tak sanggup untuk menghadapinya.

"Rini... Hey... Kenapa?" Dean bingung karena istrinya menitikan air matanya lagi.

"Mas..." Rini menjeda kalimatnya. ia merasa begitu sulit untuk melanjutkan ucapannya namun ia sudah terlanjur sakit dan merasa tak bisa membendungnya lagi.

"Mas... Ayo kita akhiri semua."

Deg,

Jantung Dean rasanya tak sanggup berdetak lagi. Ia terkejut dengan ucapan istrinya.

"Apa maksudmu, Rin?"

Rini menghembuskan nafasnya yang berat sambil memposisikan diri untuk duduk menghadap suaminya sambil menunduk.

"Aku janji akan tetap menyayangi Adam meski kita bercerai. Aku akan tetap menjadi figur ibu untuknya meski kita tidak bersama lagi. Aku akan tetap ada untuk Adam."

Dean tak bisa berkata-kata. Ia masih mencerna situasi yang dihadapinya saat ini.

"Sejak awal, tidak ada cinta di pernikahan kita. Kita melakukan ini hanya untuk Adam. Dan saat ini Adam Sudah membaik, aku yakin meski kita berpisah, kita masih bisa membuat Adam bahagia." Rini masih berbicara dengan menunduk, berusaha menyembunyikan air mata yang tak bisa berhenti mengalir.

"Apa kamu yakin tidak memiliki rasa cinta padaku?"

1
Yoon niimaa
Luar biasa
partini
good
Reni Anjarwani
lanjut thor
partini
partner kerja ,,?
bukan partner ranjang ?
ok ok kalau ketemu face to face ga sengaja kamu berani to the point langsung ngmng ke dia jangan lagi lagi berbuat seperti itu
good job ra
Reni Anjarwani
lanjut thor
Rita Murwanti
kasian bgt si Rini Dean kesambet apaan sich thor
Rita Murwanti
Dien kenapa thor kesambet ya
partini
Rin jangan diem Bae atuh,,langsung tanya ma suami biar clear
jangan Kya rea di Pendem sendiri nangis sendiri Weh ,jangan myek2 jadi wanita be strong
Rita Murwanti
lanjut thor semangat ya
Reni Anjarwani
lanjut
Rita Murwanti
bab awal okey
Keisha Alindya
berat mana sama rindu yg siap di tanggung Dilan Mel? /Facepalm/
Mimi Rifani
lanjut
Keisha Alindya
bagus thor
lanjut /Good/
Keisha Alindya
mampir thor
kelihatannya bagus
Ly_Nand: terimakasih😊👍
Boleh kasih masuka juga kok!
Biar othornya bisa evaluasi untuk karya selanjutnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!