NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

____________________________
"Dar-Darian?" suaranya pelan dan nyaris tak terdengar.
"Iya, akhirnya aku bisa membalas kejahatan mu pada Nafisha, ini adalah balasan yang pantas," ucap Darian Kanny Parker.
"Kenapa?" tanyanya serak dengan wajah penuh luka.
"Kau tak pantas hidup Cassia, karena kau adalah wanita pembawa masalah untuk Nafisha," ujarnya dengan senyum sinis.
Cassia Itzel Gray, menatap sendu tunangannya itu. Dia tak pernah menyangka akan berakhir di tangan pria yang begitu dirinya cintai. Di detik-detik terakhir. Cassia masih mendengar hal menyakitkan lainnya yang membuat Cassia marah dan dendam.
"Keluarga Gray hancur karena kesalahan mu, Cassia! Aku lah yang membuat Gray bangkrut dan membuat kedua orang tuamu pergi, jadi selamat menemui mereka, Cassia! Ini balasan setimpal untuk setiap tetes air mata Nafisha," bisik Darian dengan senyum menyeringai!

DEG!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

  "Lihat saja, berapa lama dia akan bertahan dengan ‘perubahan’ itu."

  Mereka memandang Cassia bukan sebagai manusia biasa, tapi sebagai drama yang sedang menunggu klimaks.

  Di antara sorot mata penuh curiga itu, Cassia berjalan dengan langkah yang kian berat, beban dunia seolah membebani setiap detak jantungnya. Dunia sekolah itu, penuh racun yang menggigit, menyulam ketidakpercayaan di setiap sudut ruang.

  Meski begitu, cassia mengeraskan tekad, menggenggam erat harapan yang mulai tumbuh di hatinya. Tak peduli bisikan-bisikan gelap yang mencoba meruntuhkan, dia sadar sekali terperangkap dalam derasnya emosi, semua perjuangan dan kesempatan yang susah payah diraih akan hilang seketika bagai debu yang terbawa angin.

  Dengan napas yang tercekat, Cassia berjanji pada dirinya sendiri untuk berubah, untuk bangkit lebih kuat, melangkah ke arah yang lebih baik tanpa pernah lagi membiarkan dirinya terseret arus putus asa. bertekad tidak akan menyerah dan sekuat tenaga menahan gejolak emosi yang siap kapan saja meledak.

...****************...

  Sampainya di kelas, Cassia langsung duduk ke kursinya, menelungkupkan kepala di atas meja, baru pertama kali masuk sekolah setelah kelahiran kembalinya rasanya sudah sangat melelahkan.

  Tangannya menggenggam erat meja, napasnya berat menandakan pertempuran batin yang tak kunjung reda.

  Tidak lama kemudian azhela dan ara (Mutiara Fayruz Orlando) datang, Arzhela sebangku dengan cassia, sedangkan Ara duduk di depan mereka bersama dengan Rose.

  Arzhela, Ara dan Rose saling bertatapan, jantung mereka berdegup kencang saat kaki mereka tadi  menginjak halaman sekolah yang sudah dipenuhi bisik-bisik penuh kehebohan.

  Setiap suara membawa kabar yang membakar dada Cassia, sosok yang dulu dikenal dengan kekejamannya, kini berubah total, mengguncang seluruh penjuru sekolah dengan transformasi yang tak pernah terbayangkan.

  Mereka berdiri terpaku, merasakan gelombang pergolakan dalam diam, seolah langit pun ikut bergetar oleh kabar yang menggemparkan itu.

  " Cassia, are you oke?" Tanya mereka dengan nada khawatir.

  Bagaimana tidak? Baru menginjakkan kaki di sekolah, mereka sudah mendapatkan kabar yang sejujurnya membuat mereka bahagia.

  Bukan hanya Vladimir yang tidak suka dengan tingkah cassia yang mengejar-ngejar Darian seperti tidak punya harga diri, mereka juga tidak suka. Apalagi mereka ini menjadi saksi bagaimana perlakuan Darian terhadap sahabatnya, yang bikin sakit hati.

  Cassia mengangkat kepalanya perlahan, menatap sahabat-sahabatnya dengan senyum manis yang tersungging samar di bibir mungilnya. Matanya yang berbinar seperti menyembunyikan badai di balik kedamaiannya, berusaha meyakinkan bahwa semuanya baik-baik saja padahal hatinya bergemuruh tak tertahan. Dia tahu, senyum itu hanya tirai tipis yang menutup kepedihan yang tak ingin dilihat dunia.

  "Aku senang kamu akhirnya berubah! Nggak lagi nempel sama si cowok itu. Dari dulu aku udah eneg lihat kelakuanmu!" Arzhela meledak, matanya menyala penuh amarah dan kelegaan sekaligus.

  Begitulah Arzhela, blak-blakan tanpa jaim.  Kalau dia suka, dia bilang. Kalau benci, dia tak segan melontarkannya terus terang. Selama ini, dia sudah berkali-kali memberi nasihat pada Cassia, tapi seakan tembok tebal menutupi telinga sahabatnya itu nasihatnya seolah hanyalah angin lalu yang tak pernah meresap.

  Namun kini, tanpa tanda-tanda, tanpa alasan yang jelas, Cassia berubah. Dia tak lagi menggatal pada Darian seperti dulu. Perubahan itu bagai kilatan petir di tengah malam mendadak, mengejutkan, dan tak bisa diabaikan.

  "Benar sekali kata Arzhela! Akhirnya kamu sadar, bahwa pria itu tidak pantas untuk mendapatkan cintamu. Bahkan, tak layak untuk diperjuangkan—big no!" tegas Ara dengan suara penuh keyakinan, wajahnya membara membela sahabatnya.

  Di sampingnya, Rose mengangguk mantap, seolah membenarkan atas kata-kata itu. Mereka semua sudah kehabisan kata, bingung bagaimana lagi harus menyadarkan Cassia yang dulu buta oleh harapan palsu.

  Namun kini, napas mereka terasa lega seperti beban berat yang akhirnya terangkat dari pundak.

  Cassia menatap sahabat-sahabatnya dengan mata berkilat, senyuman haru mengembang di bibirnya. "Terima kasih, kalian memang sahabat terbaikku," bisiknya lirih, seolah menemukan kekuatan baru dari kasih sayang mereka.

  Mereka saling berpelukan, menguatkan satu sama lain. Pelukan mereka erat, seakan tidak ingin di pisahkan.

...****************...

  Di salah satu ruang kelas 12  yang dipenuhi kegaduhan remaja, sekelompok laki-laki berkumpul, wajah mereka dipenuhi rasa penasaran yang tak tertahankan.

  “Bro, adikmu kenapa? Kok bisa tiba-tiba berubah drastis kayak gitu?” tanya salah satu dari mereka dengan suara penuh tanya, seolah mencari jawaban dari sesuatu yang sulit dimengerti.

  Vladimir menundukkan kepala, kedua bahunya terangkat pelan seperti membawa beban berat. “Aku nggak ngerti juga... Sejak dia sembuh dari sakitnya, dia jadi lain banget. Bahkan waktu bangun tidur, dia sempat bertanya, ‘Apa kita ini di surga, ya?’ Gila banget, kan?”

  Mendengar itu, seisi kelompok terdiam sesaat, matanya membelalak penuh tanda tanya. Suasana jadi mencekam, dan pikiran mereka berputar liar, mencoba menangkap arti di balik kata-kata aneh itu.

  Ada sesuatu yang mengusik jauh lebih dalam dari yang terlihat, sesuatu yang belum terjelaskan dan menghantui benak mereka dengan keheranan sekaligus ketakutan.

  "Keluargamu sudah bawa Cassia ke rumah sakit? Jangan-jangan waktu pingsan kepalanya terbentur lantai!" suara Giovano penuh kecemasan, matanya menatap tajam ke arah Vladimir yang malah menggeleng pelan.

  "Belum," jawab Vladimir dengan nada datar, seolah berat untuk mengucapkannya.

  " segera bawa dia ke rumah sakit! Jangan tunggu sampai sesuatu yang buruk terjadi," desak mereka serentak, suara mereka bergetar karena takut dan khawatir yang menggunung.

  Bagaimanapun juga, Cassia bukan hanya adik sahabat mereka, tapi juga teman yang mereka sayangi. Rasa takut kehilangan mengerogoti hati mereka, membiarkan kegelisahan ini membakar setiap napas yang mereka hirup.

  Diam-diam, harapan kecil masih tersisa semoga Cassia tidak kenapa-napa dan mereka bisa bernapas lega sekali lagi.

 begitulah kesalahpahaman mereka akan perubahan mendadak dari sosok antagonis cassia.

...****************...

  Di Rooftop gedung sekolah YHS, seorang pria bertubuh tinggi dengan rambut agak berantakan menatap pada pohon-pohon yang berjejer rapi di taman belakang.

  "Kak, apa yang kamu pikirkan?" seorang wanita cantik dengan tatapan sendu dan wajah manis juga terlihat rapuh bertanya pada pria yang berdiri di pinggir rooftop.

  Darian, ia menoleh dan memandang Nafisha yang baru saja tiba dan sekarang berdiri di sampingnya dengan wajah penasaran. Suaranya pelan dan penuh perhatian,"Kamu disini?" Darian membuka suara setelah terdiam agak lama.

  "Iya, aku mencari Kakak ke kelas tadi, tapi tak ada dan akhirnya aku tahu Kakak pasti di Rooftop," kata Nafisha.

  "Maaf, aku membuat kamu khawatir," ujar Darian dengan wajah agak merasa bersalah.

  "Tidak Kak, seharusnya aku yang minta maaf karena membuat Kakak harus ribut dengan Livia dan Cassia karena aku," suaranya pelan dan nyaris seperti bisikan di tengah angin yang berembus ringan.

1
Senjaku02
besok lagi ya. mau kontrak dulu🤣🤣🤣
Yuyun Suprapti
crazy up dong kk
riani
lagi kak lagi
Gedang Raja
lanjut ke bab selanjutnya ya Thor hehehe semangat untuk terus berkarya 💪💪🤭👍👍
yeqi_378
Saya jadi penasaran dengan karakter-karakternya. Semangat yah, thor!
Senjaku02: siap. terimakasih ☺️
total 1 replies
Phoenix Ikki
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!