Annchi adalah seorang dokter jenius yang bisa mengobati segala penyakit dan ahli mengunakan senjata tajam serta menguasai ilmu bela diri.
Banyaknya pasien tentu saja uang mengalir terus hingga Annchi menjadi gadis yang paling kaya raya di negara itu hingga suatu ketika pamannya memberikan racun yang sangat kuat.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya dia baru mengetahui kalau paman dan bibinya yang telah meracuni dirinya membuat dirinya bersumpah di depan mereka jika kelak berinkernasi kembali akan membalas perbuatan mereka.
Annchi terbangun dan dirinya sangat terkejut tubuhnya gendut dan jelek serta penuh dengan luka dan di dalam ingatan pemilik tubuh kalau pemilik tubuhnya banyak mengalami penderitaan.
Bagaimana cara Annchi membantu membalaskan
dendam?
Ikuti Novelku yang ke 19
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuan Albert
Mereka berdua harus menahan amarahnya pada Katarina dan membuat mereka mengadu ke tuan Albert namun lagi - lagi mereka hanya bisa menahan amarahnya karena tuan Albert sudah memberikan kepercayaan ke Katarina.
Waktu pertama kali mereka berkerja mereka mendapatkan gaji lima belas juta tapi semenjak Katarina yang diberikan kepercayaan oleh tuan Albert untuk memegang keuangan berubah menjadi delapan juta sama seperti pelayan dan bodyguard yang berkerja di tahun yang sama.
" Bagaimana kalau kita berkerja sama?" Tanya Katarina ke mereka berdua.
" Berkerja sama bagaimana?" Tanya pelayan dan bodyguard tersebut dengan serempak.
" Aku ingin kalian taburkan isi botol ini ke dalam makanan dan minuman tuan Albert." Ucap Ririn sambil mengeluarkan botol kecil dan diberikan ke pelayan.
" Apakah tuan Albert langsung ma*i?" Tanya pelayan itu sambil memegang botol kecil tersebut.
" Tidak, dua sampai tiga kali baru akan terlihat hasilnya." Jawab Ririn.
" Jika kami berhasil kami mendapatkan apa?" Tanya bodyguard tersebut.
" Kalian akan mendapatkan mansion, perusahaan cabang dan tanah." Ucap Ririn.
" Baik, kami setuju." Jawab mereka serempak.
" Bagus, hari ke empat aku akan datang melayat dan berpura - pura menangis." Ucap Ririn.
" Berarti hari ke empat tuan Albert bisa dipastikan sudah..." Ucap bodyguard menggantungkan kalimatnya sambil jari telunjuknya di arahkan ke ujung leher kiri menuju ke ujung leher kanan.
" Tepat sekali, makanan sudah mau datang dan simpan botolnya." Ucap Ririn.
" Ok." Jawab pelayan singkat sambil menyimpan botol kecil tersebut ke dalam tasnya.
Makanan pun datang dan mereka makan dalam diam hingga sepuluh menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum, Ririn langsung melambaikan tangannya ke arah pelayan untuk meminta tagihan.
" Kita ketemu empat hari lagi dan aku harap ketika aku datang sudah mendapatkan berita yang sangat bagus." Ucap Ririn.
" Tenang saja serahkan padaku karena aku diberikan kepercayaan untuk mengurus makan tuan Albert dan nona Katarina." Jawab pelayan tersebut.
" Bagus." Jawab Ririn.
Tidak berapa lama pelayan datang membawa tagihan yang harus di bayar dan Ririn membayar semua makanan dan minuman yang di makan oleh mereka bertiga. Selesai makan mereka berpamitan dan pergi meninggalkan rumah makan menuju ke tempat tujuan masing - masing dengan perasaan bahagia terlebih dengan Ririn karena sebentar lagi keinginan untuk menguasai harta kekayaan milik tuan Albert akan segera terlaksana.
Tiga Hari Kemudian
Seperti biasa tuan Albert pergi ke kantor dengan di antar oleh bodyguard yang merangkap sebagai sopir menuju ke perusahaan milik keluarganya dari turun temurun sedangkan Katarina pergi ke kampus dengan ditemani oleh bodyguard sekaligus sopir pribadi Katarina.
Tubuh Katarina tidak lagi segendut dulu, obat yang di buatnya yang selalu di minum tiap hari dengan di tambah sering berolah raga membuat Katarina langsing dan semakin bertambah cantik.
Kulitnya yang dulu ada bekas cambukan kini bersih tanpa bekas hal itu membuat teman kampusnya khususnya para mahasiswi sangat iri dengan kecantikan dan kemolekan tubuh Katarina dan seperti biasa Katarina tidak pernah memperdulikan hingga akhirnya Katarina bertemu seorang pria tampan yang mendekati dirinya.
" Kamu Katarina?" Tanya pemuda tampan tersebut dengan nada kurang yakin.
" Benar aku Katarina, kamu siapa?" Tanya Katarina balik.
" Apakah kamu sudah lupa denganku? Aku cowo yang selalu kamu kejar - kejar." Ucap pemuda tampan itu dengan narcis.
" Masa? Kok aku tidak ingat." Jawab Katarina cuek.
" Aku Ricky Aditya Wibowo, mahasiswa terpopuler dan terkaya di kampus ini." Ucap Ricky dengan nada sombong.
Annchi memejamkan matanya dan mendapatkan penglihatan pemilik tubuhnya kalau dulu Ricky mendekati pemilik tubuhnya dan hal itu membuat pemilik tubuhnya tergila - gila pada Ricky dan sangat mencintai Ricky dengan tulus tapi sayang ternyata Ricky melakukan taruhan bersama teman - temannya, semua orang termasuk Ricky menghina pemilik tubuh membuat pemilik tubuhnya sakit baik jiwa maupun raganya.
" Aku ingat." Jawab Katarina sambil membuka matanya dengan nada cuek sambil berjalan melewati Ricky.
Grep
Bugh
" Akhhhhh... Si*l." Umpat Ricky
Ricky sangat kesal dengan sikap cuek Katarina karena selama ini tidak ada yang bisa menolak pesona dirinya membuat Ricky menggenggam tangan Katarina namun Katarina langsung menginjak kaki Ricky membuat Ricky berteriak kesakitan dan langsung melepaskan tangan Katarina kemudian Ricky mengelus kakinya yang di injak oleh Katarina.
" Jangan sekali - sekali menyentuhku dengan tangan kotormu." Ucap Katarina sambil menatap tajam ke arah Ricky.
" Dasar wanita murahan!!" Bentak Ricky.
Plak
Annchi tidak terima kalau pemilik tubuhnya di hina oleh Ricky membuat Katarina menampar dengan keras pipi Ricky hingga wajah Ricky berpaling ke arah samping dan terlihat dengan jelas jiplakan tangan Katarina yang menghiasi pipi mulus Ricky.
" Sekali lagi berbicara seperti itu lagi aku tidak akan segan - segan menamparmu ataupun menjahit mulut kotormu itu." Ucap Katarina .
" Tunggu saja pembalasanku." Ucap Ricky sambil menatap tajam ke arah Katarina.
" Aku tunggu pembalasan darimu." Jawab Katarina sambil membalas tatapan tajam.
Katarina berjalan dengan santai menuju ke ruang kampus dan duduk dengan santai hingga dosen pengajar datang, Katarina lagi - lagi mendapatkan nilai bagus dan bisa menjawab pertanyaan dosennya membuat para mahasiswi iri hati dengan Katarina tapi Katarina tidak memperdulikan tatapan kebencian dan iri hati teman - teman kuliahnya. Satu jam kemudian jam pertama sudah selesai semua mahasiswa dan mahasiswi keluar dari kampus untuk istirahat jam pertama.
Baru beberapa langkah ponsel milik Katarina berdering membuat Katarina mengambil ponselnya yang di simpan di dalam tas, Katarina melihat layar ponselnya untuk mengetahui siapa yang menghubungi dirinya.
" Paman Rey? Kok tumben." Ucap Katarina sambil menggeser tombol warna hijau kemudian ditempelkan ke telinganya.
" Hallo paman." Panggil Katarina.
" Maaf nona, tuan besar masuk ke rumah sakit." Ucap paman Rey.
" Apa??? Sakit apa?" Tanya Katarina dengan nada panik.
" Katanya jantungnya sakit sekali dan terasa sesak." Ucap paman Rey menjelaskan.
" Paman sekarang dimana?" Tanya Katarina.
" Masih di kampus nona." Jawab paman Rey
" Baik paman aku akan ke tempat parkiran." Ucap Katarina.
" Baik nona." Jawab Rey.
Tut Tut Tut
Sambungan komunikasi langsung terputus kemudian Katarina menyimpan kembali ponselnya ke dalam tasnya, dengan langkah cepat Katarina berjalan ke arah parkiran mobil hingga tidak terasa Katarina sudah sampai di parkiran.
Katarina masuk ke dalam mobil yang sudah dibukakan pintunya oleh paman Rey kemudian paman Rey memutari mobilnya dan membuka pintu pengemudi dan duduk di kursi pengemudi. Rey mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi atas perintah Katarina.
Tidak membutuhkan waktu yang lama mobil yang di kendarai oleh paman Rey sudah sampai di rumah sakit dan tanpa menunggu paman Rey membuka pintu Katarina terlebih dulu membuka pintu mobilnya.
" Tadi pagi bukannya daddy baik - baik saja?" Tanya Katarina dengan nada bingung.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apa jawaban Rey? Dapatkah dokter menyembuhkan penyakit tuan Albert? Tunggu di bab selanjutnya.
🌹
Terima kasih sudah mampir di ceritaku.
Oh iya, ini ada karya teman ku di jamin pasti ok punya.... bisa mampir dan nikmati untuk para pembaca novel setiaku dengan judul :
Blurb :
Pernikahan yang Airin Pranata jalani tak pernah membuatnya bahagia. Sifat Julian yang dingin, angkuh, bahkan acuh tak acuh kerap kali membawa kepedihan, keretakan, dan kesakitan bagi benak Airin.
Di tengah keterpurukan yang tidak ada jalan keluarnya, Airin hanya bisa mengatakan kalimat, "aku baik-baik saja," untuk menguatkan hati wanita malang tersebut.
Hingga Airin mendengar percakapan Julian yang mengatakan, "Buat rongsokan itu jatuh cinta dalam waktu 30 hari. Jika kau berhasil, aku akan menceraikannya dan memberikannya padamu."
Bagai dihujam ribuan pisau tak kasat mata, rasa sakit langsung menyerang dada Airin.
Apakah Airin mampu membisikkan kalimat "aku baik-baik saja" pada dirinya sendiri?
Jika Julian memintanya mencintai laki-laki lain, apa Airin akan memilih mempertahankan rumah tangganya? Atau
Melangkah untuk menempuh kehidupan baru?