NovelToon NovelToon
Unblessed Story

Unblessed Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: iyan al

Seorang gadis yang selalu mengeluh tentang hidupnya yang membosankan tiba-tiba saja di transmigrasi ke sebuah dunia antah berantah, menguak rahasia besar yang selama ini ia lupakan.

Penyerangan yang tiba-tiba membuat dirinya mau tidak mau harus meninggalkan seseorang yang menarik perhatiannya saat ia tiba.

Akankah gadis itu berhasil menguak identitas yang ia lupakan? Bisakah takdir mereka menyatu kembali? Apakah benang merah mereka mengkhianati mereka?

⚠️Perubahan pov akan terjadi untuk mendukung cerita, harap teliti agar tidak terlewat dan bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iyan al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Helen

"Ya ge, ya? Aku yang akan mencari dan kau yang membuatnya." 

Suara bujukan Xian terdengar dari pagi hingga siang hari, sepanjang hari ini dia sibuk membujuk Jenar untuk membuatkannya makanan yang sudah sangat lama ia inginkan. 

"Aku tidak tahu cara membuatnya."

Jenar sedikit keberatan, skill memasaknya memang tidak bisa di ragukan namun akhir-akhir ini ia merasa sangat malas untuk memasak.

"Baiklah, setelah itu kau harus melakukan apa yang aku mau selama satu bulan."

Jenar merasa kalah karena Xian memandangnya dengan mata yang berbinar penuh harap. Merasa heran karena tidak bisa menolak permintaan Xian sedikitpun. 

"Tentu tentu."

Setelah itu Xian langsung berlari keluar untuk mencari bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat pangsit rebus. 

Ya dirinya menginginkan pangsit rebus sangat lama setelah kejadian tersesat di dunia iblis tujuh bulan yang lalu. Sebulan terakhir ini pengadilan sangat sibuk, Jenar membantu Kaisar utama untuk mengurus dunia dewa, memerintahkan perwakilan untuk membantu dunia kecil yang membutuhkan bantuan, terkadang dirinya akan turun ke lapangan untuk membantu.

Chyou kembali ke rumahnya setelah menolak dengan keras atas pengangkatan dirinya, setelah meminta maaf dan memberi sedikit hadiah sebagai ucapan terimakasihnya pada Arius, ia kembali turun ke celah dunia, meninggalkan kekecewaan di pengadilan karena tidak berhasil menarik sekutu yang kuat. 

Sedangkan dirinya sekarang sedang menjadi pengangguran karena telah menyelesaikan tugasnya kemarin dan bertekad untuk dapat merasakan kembali masakan Jenar yang sedikit ia rindukan. 

Ya akhirnya setelah sekian lama ia menginjakkan kakinya kembali di salah satu pasar yang ada di bumi, secara acak ia memilih tepung, telur, dan daging dengan kualitas terbaik untuk dijadikan isian pangsit. 

Sekelilingnya dipenuhi suara gemuruh dari para penjual dan pembeli yang saling tawar menawar, sama-sama mencari keuntungan dari beberapa barang yang dijajakan. Di pasar itu terdapat sebuah kios yang dipenuhi anak-anak kecil yang saling berebut untuk mendapatkan permen kapas yang mereka sukai. 

Diseberang kios tersebut ada kumpulan ibu-ibu yang mengelilingi gerobak sayuran, mencari sayuran yang paling segar tanpa menghentikan gosip yang mereka sebarkan dari mulut ke mulut, terkadang ibu-ibu itu berbisik pelan, kadang tertawa menggelegar setelah mendengar lelucon. 

Xian tidak tahu harus tertawa atau menangis karena telinganya tanpa sengaja mencuri dengar percakapan gadis-gadis yang bercerita dengan malu-malu tentang hal-hal yang berbau mesum, seperti kekuatan seorang pria saat di ranjang lalu membandingkannya dengan pria lain. 

Xian sedikit tersedak saat mengetahui jika dirinya kini dipandangi gadis-gadis tersebut dengan tatapan yang dipenuhi kekaguman, pipi mereka merah merona hingga ke telinga. Entah jatuh cinta atau memikirkan hal mesum lainnya, Xian tidak tahu juga tidak peduli.

Setelah berjalan lama, akhirnya ia menemukan sebuah kios kecil namun bersih, dagangan di kios tersebut tinggal beberapa yang tersisa. dirinya merasa senang setelah melihat bahan-bahan yang ia butuhkan tersedia lengkap di kios tersebut.

"Ini saja, berapa harganya nona?" Tanya xian setelah merasa puas dengan pilihannya. 

"Totalnya dua ratus sembilan puluh lima ribu." Ucap wanita penjual itu sambil memasukkan belanjaan Xian kedalam kantung plastik.

Xian secara asal mengambil uang di dalam kantung penyimpanan dan memberikannya pada wanita tersebut, wanita itu menyernyitkan dahinya saat melihat pemuda dengan penampilan yang mewah itu membayarnya dengan uang kertas yang berbeda. 

"Apa ini?" Tanya wanita itu sambil melihat uang kertas itu dengan seksama, "Berapa harganya jika aku konversikan ke dalam bentuk rupiah?" Tanyanya lagi dengan tidak sabaran. 

Xian menyadari kelalaiannya dan memasukkan kembali salah satu mata uang yang ia koleksi dan mengambil tiga buah lembar uang kertas berwarna merah yang bertuliskan seratus ribu rupiah kepada wanita penjual itu

"Oh maaf aku salah mengambil uang, ini uangnya." 

Setelah menyelesaikan transaksi, Xian berjalan memasuki salah satu gang yang sepi dan membuka portal untuk kembali ke pengadilan, menghilang seakan tidak ada yang terjadi di pasar itu sebelumnya.

Xian kembali ke pengadilan dan berjalan mengikuti lorong ke arah ruangan Jenar, di sepanjang jalan banyak pejabat yang menyapanya dengan ramah, Xian hanya melewatinya dengan acuh karena dirinya sedikit merasa dendam dengan seluruh isi pengadilan dan surga. 

"Hyung, aku sudah mendapat bahan-bahannya sekarang giliran kau untuk mengolahnya." Ucap Xian dengan semangat sambil membuka pintu ruangan Jenar dengan ceria, namun tubuhnya kembali membeku setelah melihat jika ada orang lain di ruangan tersebut. 

Itu adalah ayahnya, lebih buruk lagi ada seorang wanita yang duduk disampingnya, menatap xian dengan malu-malu. Xian tiba-tiba merasa menyesal karena kembali ke pengadilan dengan cepat, seharusnya ia membuang-buang waktu dulu. 

Penyesalan menumpuk di hatinya, ada banyak kalimat berawalan seharusnya di dalam pikirannya. Wajahnya yang ceria seketika menjadi murung dan tertekan saat melihat wanita itu dengan malu-malu menyelipkan rambutnya ke telinga, mengintipnya dengan wajah yang menunduk berusaha sekuat mungkin untuk menyembunyikan pipinya yang merona malu. 

Penampilan wanita itu sebenarnya tidak begitu buruk, wajahnya diatas rata-rata dengan pakaian mewah yang melekat di tubuhnya. Namun saat wanita itu berdiri, xian semakin muram melihatnya karena....

"Kenapa dia sangat pendek."

Ucapnya sambil melihat wanita yang berada di hadapannya dengan sedikit menunduk. Ya! Tinggi wanita itu sejajar dengan dadanya, dirinya mau tidak mau harus membungkuk untuk melihat wajah wanita itu dengan seksama. 

Bak disiram seember air dingin, wanita itu membuka mulutnya tanpa mengeluarkan suara, otaknya berusaha keras memproses kejadian yang baru saja menimpanya. Perlahan tanpa disadari wajahnya yang ceria dan cantik menjadi sedikit menghitam menahan kesal. 

"A-apa maksudmu aku sangat pendek?"

Wanita itu menatap Xian dengan mata yang berbinar penuh harap, berharap jika dirinya salah mendengar tentu saja. 

"Iya, kau sangat pendek."

Xian menegakkan kembali tubuhnya, seakan memberi bukti jika ucapannya adalah kebenaran. Wajah wanita itu semakin menghitam, perapatan imajiner tercetak di dahinya. 

"Kau mengatakan aku pendek? Hei anak ayam! Tidakkah kau ingat jika saat kecil kau lebih pendek dari ku?" 

Wanita itu menendang kaki Xian dengan kencang, melampiaskan kekesalannya karena merasa direndahkan oleh pemuda yang dulu selalu bersembunyi di belakang tubuhnya. Bagaimana pun juga seharusnya pemuda itu berterimakasih padanya karena tidak melempat pemuda itu ke kandang babi. 

"Ak- tunggu apa?" Xian dengan kaget melihat kembali kearah wanita itu, wanita pemalu dan lemah lembut itu sudah berubah seperti singa betina yang siap mengoyakkan daging siapa saja yang berani mengusiknya. 

"Dia itu Helen, orang yang dulu selalu kau ikuti setiap detik." Ucap Juan setelah meredakan tawanya, ia masih memegang perutnya yang terasa sakit karena menertawakan anaknya yang sudah salah paham. 

"Kau Helen? Aku kira kau akan menjadi seorang wanita yang berpenampilan garang, dimana jubah besi mu?" Ucap Xian sambil memutarkan tubuh Helen dengan semangat, membuat Helen sedikit pusing karena tubuhnya tiba-tiba berputar. 

"Jangan menyentuhku!" 

Kakinya kembali menendang Xian hingga pemuda itu berhenti memutar tubuhnya, Xian menaruh belanjaannya keatas meja milik jenar yang dipenuhi oleh lembaran-lembaran perkamen. 

Xian menyernyitkan dahinya saat melihat perkamen itu, seingatnya saat ia pergi sudah tidak ada perkamen diatas meja, namun sekarang ada dua tumpukan perkamen yang tintanya masih basah, belum kering keseluruhannya. 

"Kenapa banyak sekali?" Tanya Xian sambil melirik kearah Juan dengan tajam, meminta penjelasan. 

"Tidak tahu."

Juan menjawab dengan acuh, Jenar hanya tertawa melihat pertengkaran ayah dan anak dihadapannya. Ia sudah tiduran di atas sofa, meluruskan pinggangnya yang sudah bekerja keras untuk tetap duduk tegak selama berjam-jam duduk di ruang rapat yang tegang.

"Sudahlah, aku akan memasak pangsit rebus untukmu setelah pekerjaanku selesai." Lanjut Jenar sambil memakan kacang yang ada di atas meja.

"Baiklah, omong-omong mengapa Helen kemari?"

Xian menatap Helen yang dengan santai duduk di samping tubuh jenar, ikut minum teh dan memakan kacang-kacangan yang disediakan. 

"Apa aku tidak boleh pergi ke tempat pamanku sendiri?" Tanya Helen dengan ketus, Xian merasa jengkel luar biasa saat menghadapi keluarganya yang sebagian besar usil dan menyebalkan. 

"Aku kira ada hal besar yang terjadi?" Ucapnya tidak yakin. 

"Itu benar, kerajaanmu kembali membuat ulah. Menyerang perbatasan kerajaan lain di sekelilingnya, kepala batu sialan, mereka ingin merampas seluruh benua untuk dijadikan wilayahnya. Menjijikkan."

Sumpah serapah masih keluar dari bibir Helen, ia menidurkan tubuhnya diatas tubuh Jenar, membuat pemuda itu tersedak kaget. 

"Pakaianmu menusuk punggungku."

Jenar berusaha membangunkan tubuh Helen yang menimpa bagian punggungnya. Meskipun baju Helen terlihat seperti gaun, tapi secara keseluruhan pakaian itu berbahan logam berat, terlihat ringan bahkan bisa terbang saat tertiup angin namun tajam hingga bisa membuat lenganmu terputus jika terkena pinggirannya.

"Aku sudah tidak memiliki hubungan dengan kerajaan itu." Ucap Xian dengan ketus. 

"Kalau begitu kau harus membantuku untuk menjalankan tugas." Ucap Helen dengan riang.

"Tugas?" 

"Ya, menghentikan perang yang terjadi dan mencari keberadaan juniorku yang menghilang." 

"Memang kemana juniormu?" 

"Sudah ku bilang menghilang! Kau ini tuli atau bodoh? Mereka menghilang saat sedang bertugas untuk mengawasi empat bencana."

"Sialan, aku kan bertanya."

Helen menundukkan wajahnya, suasana hening seketika membuat Xian juga merasakan apa yang dirasakan Helen, kehilangan itu sungguh membuat frustasi. Wanita yang terlihat seperti gunung kokoh, mampu menghadapi hujan, angin ribut, badai, petir dan segala macam cobaan, namun dirinya yang sebenarnya hanyalah sebuah kerang lembut yang bersembunyi di cangkangnya yang keras. 

"Jangan sedih-sedih, yang menghilang adalah juniorku bukan diriku." Ucap Helen dengan riang, tetap bersikap riang. Xian menarik perkataannya dan menggerutu dalam hati, 'Jika kau menghilang, aku akan mengadakan syukuran.' 

1
Naomi Arin
tambah penasaran sm episode selanjutnya wooeyy,
mampir dinovelku Mati Rasa ya gaess, sukses trs thor 😍
Husna15🐅
njirr😂
Husna15🐅
gimana klau Xian ktmu Ian d depan mata Chyou
Husna15🐅
Ooh🤭
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
aku ngakak bentar kak🤣
Husna15🐅
hah? pantesan bnyk yg ngincer ian
Husna15🐅
tapi mimpi emang sering kek nyata, saking nyata perasaan dalam mimpi ke bawa d dunia nyata
Husna15🐅
lahh, efeknya masih ada terus ian gk sadar dri tdi
Husna15🐅
tunggu² aku kek ragu² 😂

alin itu ian kan? aduh.. gk salah inget kan akunya
Iyan: Alin itu Lian kak, tapi dia dipanggil apa aja juga nyaut
total 1 replies
Husna15🐅
hm, udah kembali ke dunia asli
Husna15🐅
akhirnya tau kondisi ian
Husna15🐅
ada hati yang harua di jaga😌
Husna15🐅
seperti hewan iblis
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
ehh, tpi ini singa😆
Husna15🐅
dri dulu pengen pelihara harimau
Husna15🐅
kuat banget ya Xian
Iyan: Soalnya dia setiap cobaan dicobain
total 1 replies
Husna15🐅
😔
Husna15🐅
aku blm prnah nyium bau teratai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!