NovelToon NovelToon
Duda Luar Biasa

Duda Luar Biasa

Status: tamat
Genre:Duda / CEO / Janda / Ibu Pengganti / Tamat
Popularitas:4.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Vey Vii

Amber Kemala, janda yang memiliki trauma atas kegagalan pernikahannya itu bekerja sebagai seorang pelatih tari balet anak-anak. Namun ia mendapatkan tawaran khusus dari seorang duda tampan untuk menjadi pengasuh putri kecilnya, yang tidak lain adalah murid Amber sendiri.

Arion Maverick, duda dengan segudang pesona. Ia melakukan sebuah kesalahan pertama yang membuatnya semakin tergila-gila pada pengasuh sang anak. Laki-laki itu selalu merasakan hasrat yang memuncak dan keinginan yang menggebu-gebu setiap kali bersama Amber.

Sekali saja bibir Arion pernah mengecap hangat tubuh wanita bernama Amber, selamanya laki-laki itu tidak bisa melupakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mama Amber

Di dalam kamarnya, Aara bercerita pada Arion tentang kegiatannya selama berada di sekolah. Meski hal-hal yang ia ceritakan sulit dipahami, namun Arion dengan sabar mendengarkannya.

Setiap kali pulang sekolah, Aara sering mengeluh karena tidak sekalipun Claire pernah datang untuk melihatnya. Gadis kecil itu merasa iri dengan teman-temannya yang setiap hari bisa pergi dan pulang sekolah bersama ibu mereka. Sementara Claire, jadwal kegiatan dan pekerjaannya tidak bisa dengan mudah ditinggalkan. Maka wanita itu dengan berat hati harus meminta sang anak untuk mengalah.

"Mulai hari ini, Aara bisa pergi dan pulang sekolah bersama Miss Amber. Aara mau?" tanya Arion.

"Mau, mau!"

"Tapi Aara janji tidak boleh nakal, ya?"

"Janji." Aara mengangkat jari kelingkingnya. Arion tersenyum, mereka mengikat jari kelingking bersama untuk membuat janji.

"Tapi, Daddy. Apa Aara boleh panggil Miss Amber Mama?"

"Tapi, Sayang. Miss Amber itu bukan ...." Arion tidak melanjutkan kalimatnya. Ia menarik napas dalam-dalam dan menatap gadis kecilnya.

Setelah berpikir untuk beberapa saat, Arion berdiri. Ia berbalik dan ganti menatap Amber dengan lekat.

"Apa kau tidak keberatan jika Aara memanggilmu dengan sebutan Mama, Nona Amber?"

Amber terdiam, memperhatikan Aara yang menatapnya dengan penuh harap.

"Tentu," jawab Amber singkat. Tidak apa anak itu memanggilnya dengan sebutan mama. Toh, itu hanya sebuah panggilan dan tidak memberikan arti apa-apa.

"Yeay!" Aara berteriak senang.

"Gantikan Aara pakaian sebelum jam makan siang. Aku menunggu di ruang makan," ucap Arion sebelum bergegas pergi.

Kini hanya tinggal Amber dan Aara di kamar itu. Aara dengan begitu cerewetnya menceritakan tentang kegiatan sekolahnya, termasuk tentang teman-teman dan gurunya.

Dengan senang hati Amber menjadi pendengar yang baik. Sesekali ia tertawa kecil karena cerita Aara yang terbolak balik.

Sesuai perintah Arion, Amber dan Aara menuju ruang makan saat seorang pelayan datang memanggil mereka. Keduanya keluar dari kamar bergandengan tangan dan menuruni anak tangga bersama.

Di meja makan, Arion sudah duduk menunggu. Laki-laki itu memperhatikan Amber dari kejauhan, hingga wanita itu sampai di hadapannya.

"Duduklah," pinta Arion.

"Tidak, aku akan makan setelah kalian selesai," tolak Amber. Rasanya tidak sopan jika ia makan dalam meja yang sama bersama majikannya.

"Kau harus menemani Aara makan, Nona Amber."

"Ya, Mama. Aara mau makan sama Mama," sela Aara.

Mau tidak mau, Amber duduk di samping Aara dan makan bersama dengan Arion.

Amber dengan penuh kasih sayang menawarkan Aara dengan lauk pauk serta sayuran yang tersaji di hadapan mereka. Namun Aara menolak memakan segala sayur yang ada.

"Aara tidak suka sayur," ujar Arion memberi tahu.

"Aara, Aara kan anak pintar anak baik. Makan sayur itu penting. biar Aara makin sehat, makin pintar dan tidak gampang sakit," bujuk Amber. Arion hanya memperhatikan wanita itu dalam diam.

"Tidak mau!" tolak Aara sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Lihat, ini namanya brokoli. Warnanya hijau, kan, rasanya juga enak," ujar Amber sambil menggigit brokoli kukus di tangannya.

"Mau coba?" tawarnya pada Aara.

Aara terdiam beberapa saat, memperhatikan mulut Amber yang sibuk mengunyah brokoli dengan wajah yang menunjukkan ekspresi suka.

"Mau," jawab Aara. Ia pelan-pelan membuka mulut dan Amber memintanya untuk menggigit sedikit agar ia bisa mengetahui rasanya terlebih dahulu.

"Enak," ucap Aara. Amber tersenyum dan memberinya tepuk tangan kecil. Diam-diam Arion tersenyum samar. Sedikit demi sedikit ia paham, mengapa Aara begitu menyukai Amber. Wanita itu lemah lembut dan penuh perhatian. Ia punya seribu cara untuk membuat Aara menuruti ucapannya tanpa memaksa.

Setelah makan siang selesai, Amber dan Aara bermain di halaman belakang rumah beberapa saat sebelum tidur siang.

Pukul dua siang, Aara sudah tertidur dengan pulas dalam pelukan Amber.

Dari celah pintu yang sedikit terbuka, Arion melihat putrinya berada dalam dekapan wanita yang sedang menjadi pusat perhatian di kepalanya.

"Nona Amber," ucap Arion sedikit berbisik.

"Ya?" Amber bangun dengan cepat, merapikan rambut dan pakaiannya.

"Bisa kita bicara sebentar? Datang ke ruang kerjaku," pinta Arion. Ada beberapa hal yang harus ia bahas terkait kebiasaan Aara dan apa yang anak itu suka dan tidak suka.

Amber segera mengikuti langkah kaki Arion ke ruangan yang terletak bersebelahan dengan kamar Aara.

...🖤🖤🖤...

1
Reni Setia
makasih untuk novelnya ya thor
Priskha
gayanya aja memutuskan hubungan ibu dan anak akhirnya menjilat ludahnya sendiri kan, bgmn bs hidup tanpa menggerogoti kekayaannya Arion
Priskha
gila ya ibu dan adeknya pantas aja adeknya ndak bs bersikap dewasa lha wong dimanja skl sama emaknya
Priskha
kejar trs Aara......
Priskha
Dayana....Dayana...ingat umur....sdh tua tp sifatmu spt anak kecil yg tdk mencerminkan klau dirimu itu adalah sosok org tua yg harusnya memberikan contoh yg baik
Priskha
pingin tak jotos ae, seharusnya sbg ortu itu mendukung apa yg dilakukan anaknya asalkan anak cucunya bahagia
Priskha
yg punya duit lho si Arion ngapain juga mamanya ikut ngatur2 anaknya
Yulay Yuli
keren
Yulay Yuli
kirain luar biasa banyak yang hot dan wow/Facepalm//Chuckle/
Eny Hidayati
kalo emak e ikut campur mengurus sebuah rumah tangga anaknya, pasti banyak hara
Eny Hidayati
terlalu banyak perceraian karena nikah muda. terlalu banyak contoh sekalipun tidak semua begitu.
Eny Hidayati
menyimak Thor
Yulay Yuli
😭😭😭😭😭😭
Yulay Yuli
fanasssss kl ngomong diruang kerja 😁
Yulay Yuli
kan.... kan jadi ikut ngebayangin kan 😘
Rofiko Abdulgani
Baru sadar meraka 3A 😁😁
Junita Ginting
Luar biasa
Debby
🥰🥰🥰🥰🥰
Mer Merry
Bagus ceritanya
awesome moment
wkwkkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!