NovelToon NovelToon
Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RESKI OEY

Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 TERPANA

Setelah Bel istirahat berbunyi, Aldo dan Ares memutuskan untuk pergi ke kantin. karena dari pagi, keduanya belum sempat untuk mengisi perutnya. di tengah-tengah perjalan, tepat nya di depan kelas XII IPA 1. Tiba-tiba salah satu temannya bernama Sari memanggil nya dari dalam kelas. Sari merupakan ketua PMR di sekolah nya. Ares dan Aldo pun memutuskan untuk berhenti, menunggu Sari menghampiri nya.

"Mana? udah di data belum, berapa orang yang mau gabung ke PMR?" tanya Sari pada Ares.

Ares merupakan ketua dari unit umum, tepatnya tangan kanan nya Sari di organisasi. untuk masalah merekrut anggota yang mau masuk PMR. itu Ares tugasnya.

"Oh iya lupa, yaudah gue langsung ke kelas X, sorry ya Sar gue lupa." Sari yang mendengar itu memutar bola matanya malas. Ares memang selalu begitu, pelupa orangnya.

"Yaudah sama Aldo sana buruan, jangan sampai lupa lagi, ini tugas Lo berdua soalnya." jelas Sari tidak mau tahu.

"Siap Ketua." timpal Aldo dengan posisi tangan di kepala.

"Yaudah, gue sama Aldo pergi dulu." setelah mengatakan itu. keduanya pun segera pergi ke kelas X untuk merekrut siapa aja siswa baru yang mau gabung ke PMR.

Ares dan Aldo mulai berjalan ke arah kelas X. tepatnya berada di lantai bawah. keduanya mulai masuk ke kelas X IPA 1

"Oke semuanya, gue minta waktunya sebentar, perkenalkan nama gue Ares biasa di panggil Ares, dan sebelah gue namanya Aldo." ucap Ares memperkenalkan diri di depan anak kelas sepuluh.

"Gue di sini dari organisasi PMR, yang mau gabung ke organisasi PMR. boleh langsung daftar sekarang." ucapnya lagi dengan wajah di buat-buat seram. pasalnya Ares merupakan ketua dari unit umum. yang tugasnya harus lebih tegas di banding yang lain. makanya Ares merubah kepribadian nya dari sekarang. Agar semua anak sepuluh pada takut kepadanya.

Sekitar 5 orang, satu persatu siswa kelas X IPA 1 mulai menghampiri keduanya. Ares dan Aldo untuk mendaftarkan diri sebagai calon anggota PMR di sekolah.

"Do, catat di ponsel Lo." suruh Ares pada Aldo.

"kok gue?" Aldo bertanya balik, pasalnya Ares selalu aja menganggap nya budak. padahal jelas-jelas Aldo lebih tua dari Ares.

"Gue di sini ketuanya, Lo cuma bawahan."

"Sialan Lo." ucap Aldo, lalu membuka aplikasi catatan di ponselnya untuk memasukan nama-nama siapa aja yang mau gabung ke organisasi PMR.

"Sekalian pake nomor wa, biar langsung di masukin ke grup." perintah Ares sekali lagi.

Aldo pun menghela napas pasrah. dia pun mulai mencatat siapa aja yang mau gabung ke organisasi PMR. tatapan Ares tertuju pada salah satu perempuan yang terlihat jutek, bahkan saat menatapnya perempuan itu begitu sinis. perempuan itu membuat Ares penasaran. siapa sebenarnya perempuan itu?

"Udah nih." ucap Aldo setelah mencatat nama-nama siswa kelas sepuluh di ponselnya.

"Gue perlu satu orang buat dokumentasi, kamu." tunjuk Ares pada perempuan yang dia perhatikan tadi.

"Saya kak?" perempuan itu menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kamu."

"Emang Sari tadi nyuruh ya buat harus ada dokumentasi?" timpal Aldo dengan polosnya. Ares yang merasa malu dengan pertanyaan Aldo langsung melotot ke arah sahabatnya.

"Udah Lo diem aja, Fotoin gue sekarang"

ucapnya.

Setelah selesai semuanya, Ares dan Aldo memutuskan untuk berpamitan.

"Makasih ya, nanti malam gue masukin grup yang mau gabung ke PMR, makasih atas waktu nya." ucapnya. setelah itu, Ares dengan Aldo segera keluar untuk lanjut ke ke kelas lain.

••••

"Jutek banget tuh kakak kelas, serem gue lihatnya." ucap Nura, anak kelas X IPA 1 yang tadi sempat daftar organisasi PMR.

"Bawaan dari lahir kali, lagian Lo juga belum tau asli dia kan orang nya kaya gimana?" timpal Eni.

"Kalau gue perhatiin, kayaknya sikapnya mirip sama Lo deh Sri, jutek abis haha." ucap Nura pada Sri.

Mereka bertiga saat ini tengah berada di kantin, menikmati jam istirahat di tengah gerombolan murid -murid SMA rajawali.

"Iya deh terserah Lo mau miripin gue sama siapa." balas Sri tidak peduli.

"Tapi kalau gue perhatiin, kayaknya dia suka deh Sri sama Lo." lanjut Eni, Sri yang mendengar itu langsung terbatuk saat mendengar nya.

Sri mengambil air minum, lalu meneguknya hingga tenggorokan nya terasa reda.

"Ngaco! orang gue kenal dia aja kagak!" ucap Sri kesal.

"Terus kalau kakak kelas itu suka sama Lo, Lo bakalan gimana?" timpal Nura sambil menatap Eni tertawa-tawa.

"Ya gak gimana -gimana , apaansih kalian, jangan bahas itu lah, bahas yang lain." ucap Sri merasa dia sendiri yang di pojokan.

Nura dan Eni yang melihat Sri kesal pun tertawa keras. Keduanya melihat jika kedua pipi Sri mulai memerah. temannya itu sepertinya salah tingkah.

Tatapan Eni tertuju pada Aldo dan Ares yang baru saja datang ke kantin. Eni pun langsung memberi tahu pada kedua sahabatnya detik itu juga.

"Panjang umur juga ya, baru aja di omongin."

Sri dan Nura menoleh ke arah tatapan Eni mengarah. dan benar saja, Ares dan Aldo baru saja datang.

"Jangan di liatin! nanti dia kesini gimana coba."

"Gue panggil ya Sri?"

"Panggil aja Ra."

Nura dan Eni berkerja sama, Eni pun mulai memanggil Ares dan Aldo untuk duduk di meja yang sama.

"Kak Ares.. sini." panggil Nura melambaikan tangan.

Di sisi lain, Ares yang melihat itu menyipitkan kedua matanya. dia pun berjalan bersama Aldo untuk menghampirinya.

"Kenapa?"

"Duduk di sini aja kak, kursi lain pada penuh." timpal Eni.

Ares memperhatikan sekeliling, dan benar saja penuh.

"Yaudah Res, di sini aja lah dari pada Lo gak duduk kan?" Aldo memberikan saran.

Ares memperhatikan Sri, perempuan yang bikin dia penasaran itu ada di depannya. Ares pun setuju dengan saran dari Aldo untuk duduk gabung bersama mereka.

"Oke."

"Yaudah gue pesan minum dulu ya, Lo mau makan apa?" tanya Aldo pada Ares..

"Apa aja terserah."

"Baru kali ini gue lihat teman gue so cool depan cewek." sahut Aldo menyindir Ares, setelah itu dia pergi untuk memesan makanan.

"Kakak dari jurusan apa kak?" Nura membuka obrolan.

"IPS."

"kenapa gak masuk IPA aja?" timpal Eni.

"Gak terlalu suka ngitung."

"Oh, kenalin kak nama aku Eni, yang ini Nura sama satu lagi namanya Sri, jangan di masukin hati ya kak, Sri emang gitu orangnya, jutek abis." jelas Eni memperkenalkan satu persatu temannya.

Ares menatap perempuan itu, ternyata namanya Sri, dia sudah tidak penasaran lagi dengan orang itu. Pantas aja tatapannya terlihat sinis, orang temannya aja ngira dia jutek.

Tak lama dari situ, Aldo datang dengan membawa dua mangkuk baso, dan dua air mineral. lalu duduk di sebelah Aldo.

"Nih pesanan Lo, jangan marah, soalnya tadi Lo bilang nya terserah." ucapnya memperingati Ares.

Ares tidak menjawab, cowok itu sibuk memperhatikan Sri. Sri yang merasa di perhatikan pun merasa risih. dari situ, Sri memutuskan untuk pergi mengajak kedua temannya.

"Aku duluan ya." Sri pergi begitu saja tanpa memperdulikan kedua temannya..

"Eh mau kemana."

"Sri tungguin."

"Yaudah kak, kita ke kelas dulu."

Keduanya pun memiliki untuk menyusulnya dari belakang. sementara Ares, cowok itu makin ke sini, makin penasaran dengan perempuan yang bernama Sri.

"Kayaknya ini target gue selanjutnya."

•••••

Malam ini Ares dan Aldo sedang berada di kamarnya. Ares terlihat sibuk memasukkan data calon anggota PMR ke laptop. sementara Aldo, cowok itu terlihat sibuk bermain game tanpa ada sedikit untuk membantunya.

"Aduh, gue lupa lagi." ucap Ares menggerutu.

"Lupa apa?" tanya Aldo tanpa menatap nya. cowok itu terlihat fokus bermain game.

"Gue lupa siapa nama cewek tadi." Keluh kesahnya.

"Masalahnya?"

"Susah lah buat gue deketin."

Aldo yang mendengar itu geleng-geleng kepala. pada dasarnya, Ares memang tidak bisa sendiri, sahabat nya itu selalu mencari kenyamanan di orang lain.

"Lo baru saja putus sebulan yang lalu, gak ada niatan gitu buat gak pacaran dulu?" ucap Aldo jengkel pada Ares.

"Enggak."

Aldo yang mendengar jawaban dari Ares pun memutar bola matanya malas. Sahabatnya itu memang susah buat di bilangin. apalagi soal cinta.

•••••

1
Muhammad Rizkiamaludin
Pantengin terus!
Dyah Ayu
jadi meweeeekkk aku 😭😭😭
Dyah Ayu
please semoga pertemanan nya gak berantakan yaaa gara2 cwe
Muhammad Rizkiamaludin: hallo kak, staytune ya, maaf ceritanya maju mundur, ini emang cerita kisah nyata. jadi pantengin terus ya🤗
total 1 replies
Dyah Ayu
astgaaaaaa 🤣🤣
Dyah Ayu
ini salah satu contoh ,,akibat dari perceraian org tua
Dyah Ayu
kocak anjiirrr 🤣
Kartina Kartina
Ditunggu part selanjutnya🤗
Muhammad Rizkiamaludin
sudah update!!
Muhammad Rizkiamaludin
Sudah update 🫣
Black Jack
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
Muhammad Rizkiamaludin: staytune ya
total 1 replies
Alexander
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
Muhammad Rizkiamaludin: BAB 4 aku udah update ya kak makasih 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!