Irene, Sebuah nama yang entah sejak kapan menjadi pemuas Presdir nya sendiri, Hidup hanya dengan ayah nya, Dan ibu nya adalah mantan Pelacur, Hingga akhir hayat nya terus di kucilkan dan di rendahkan.
Bahkan sampai pada kehidupan Irene sendiri, Dia sekolah dan kuliah dengan biaya nya sendiri, Sampai bisa menjadi sekertaris pribadi seorang pemilik perusahaan Terbesar di kota yang baru di datangi nya.
Namun nasib tidak adil pada nya, Dia terpaksa menjadi pemuas bagi dahaga birahi nya sang Presdir.
Dario Max Anderson.
Presdir sekaligus pemilik perusahaan besar, Yang sangat membenci yang nama nya wanita. Namun tetap menjerat wanita dengan berbagai pesona nya, Hingga dia memilih wanita bernama Irene untuk menjadi pemuas hasrat nya, Dan setiap kali dia menginginkan nya, Irene harus datang dan siap melayani diri nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sisi Lain
Max langsung melajukan mobil nya menuju markas nya.
Dia mendapatkan kabar bahwa barang pesanan nya Gagal, Dan terendus oleh polisi setempat.
Jika hanya polisi biasa Max bisa mengatasi nya, Tapi ini agen rahasia negara langsung yang membongkar transaksi mereka.
Dan hal itu membuat Max rugi Banyak, Dia tidak habis pikir kenapa bisa bocor seperti ini ?
" Kenapa bisa sampai terendus Agen Rahasia ?? Kalian tau berapa kerugian ku hah ??" Max tidak habis pikir, Bagaimana bisa anak buah nya ceroboh begini ?
" Pastikan mereka tidak bicara apapun tentang ku ! Jika sampai itu terjadi, Bunuh mereka !" Tangan kanan Max di dunia gelap bernama Boby itu langsung mengangguk paham dengan perintah bos nya.
Max menenggak Alkohol yang ada di meja nya, Dia memijat pangkal hidung nya saat ini, Kepala juga nya pusing.
Jika sudah begini dia membutuhkan pelepasan, Tapi Dia tidak menginginkan wanita mana pun.
Dia hanya menginginkan kehangatan dan kelembutan bolu kukus milik Irene yang begitu memabukkan nya.
" **** ! Kenapa aku mengingat tubuh telanjang nya saja membuat ku panas ! sial !" Umpat nya lagi.
Dia tidak menyangka, Hanya membayangkan tubuh polos Irene sana membuat nya haru menegang kaku, sulit untuk melakukan apa, Akhir nya Max bersolo karier di kamar mandi.
Dia bersolo ria dengan membayangkan wajah Irene,tubuh polos mau, Suara ******* nya dan kelembutan bolu kukus nya.
" Aahhh...Irene...Aaahhhkkk..." ****!
Max basah karena khayalan nya tentang Irene, Gila, Ini benar benar gila.
Hanya karena membayangkan Irene saja dia sampai melakukan hal yang sama sekali tidak pernah di lakukan nya.
Dan hal itu benar benar membuat nya mu saat ini, Dia bersolo karier di kamar mandi, Hanya karena seorang wanita ? Yang bahkan dia baia saja mendapatkan wanita mana pun yang dia inginkan, Tapi kenapa harus Irene ??
Kenapa ??
Merasa kesal dengan Irene membuat Max benar benar melampiaskan kekesalan nya dengan Alkohol,.
Hingga pagi nya, Dia harus kembali bekerja, Dia kembali ke kantor nya.
Karena memang itu sebuah keharusan.
Mendapatkan Bos nya tidka berada di ruangan nya, Maka Irene cepat cepat keluar dari ruangan bos nya,.
Namun kesialan menimpa nya lagi, Saat Irene membuka pintu ruangan Max, Saat itu juga Max mendorong pintu ruangan nya.
Dan, Jeng ..Jeng...
Kini kedua nya saling berhadapan, Irene langsung memundurkan langkah nya, Berharap bisa lepas dari harimau jantan ini, Tapi dia terlambat, Lengan kekar Max sudah lebih dulu membelit pinggang ramping nya.
" Tuan---Hmphh...." Bibir Irene langsung di bungkam oleh Bibir seksi cipokalbe milik Max.
Tubuh nya di himpit oleh tubuh besar Max di balik pintu ruangan kerja nya.
Max benar benar menyalurkan rasa kesal nya tadi malam pada Irene, Karena Irene lah dia harus melakukan solo karier nya yang pertama selama hidup nya .
Berkas berkas di tangan Irene sudah berjatuhan dan berserak di lantai, kedua tangan nya mengepal memukul dada bidang Max, Karena nafas nya hampir saja habis, Nafas nya sudah mulai menipis dan paru paru nya juga mengecil rasa nya.
" Emmphhh..." Irene terus saja memukul dada Max berharap pria itu melepaskan tautan bibir mereka, Apalagi Lidah Max sudah berselancar ria sejak tadi di dalam mulut nya.
" Huh...Huh...Huh..." Irene langsung menghirup rakus udara yang ada di ruangan ini, Bahkan dia sampai terduduk di lantai setelah Max melepaskan tautan bibir mereka berdua.
Seolah seluruh tulang tulang kaki Irene lepas dari tempat nya, Karena apa yang di lakukan Max pada nya tadi membuat nya luruh begitu saja di lantai.
" Siapkan pakaian kerja ku ! Aku akan mandi ! " Max langsung meninggal Irene begitu saja yang masih terduduk di lantai ruangan kerja nya.
Karena dia masih mengatur dan mengontrol diri nya saat ini.
" Jika sampai aku selesai mandi, Kau belum menyiapkan pakaian ku, Akan ku buat kau kembali berkahir di tempat tidur ku !"
Brak !.
Max langsung membanting pintu kamar ruangan pribadi nya.
Sementara Irene langsung bergegas membereskan berkas berkas yang berserakan di lantai dan segera meletakan nya dsn kembali ke ruangan ini untuk menyiapkan pakaian harimau Jantan itu.
Walau takut dan trauma, Irene tetap harus bisa melakukan nya, Ini demi diri nya sendiri, Jika pun menuntut, Dia tidak akan menang melawan orang kaya seperti Max bukan ?
Maka dia melakukan ini demi diri nya sendiri, Bukan juga dia merelakan begitu saja diri nya di setubuhi oleh Max, Tapi Diam lebih baik menurut nya saat ini.
Irene langsung masuk ke kamar terkutuk itu untuk menyiapkan pakaian Max, Pakaian kerja nya.
setelah Jas, Kemeja, celana bahan, Bahkan apakah Irene juga harus mengambilkan Pakaian dalam nya ?
Saat dia tengah berpikir keras, Max sudah keluar dari kamar mandi dangan sebuah handuk yang melilit di pinggang nya.
" Selera mu cukup bagus !"
Deg !
Jantung Irene berdetak kencang saat kembali melihat tubuh bagian atas Bos nya yang terekspos sempurna.
Dan kenapa bos nya membawa pistol ?
" Maaf Tuan, Saya sudah menyiapkan Pakaian anda, Ja-jadi sapa permisi. " Senyuman Max terbit begitu saja.
Dia merencanakan sesuatu yang akan membuat Irene semakin lama berada di sini dan ketakutan..
Max suka melihat wajah sekertaris nya yang ketakutan seperti itu.
" Mau kemana kau ??" Irene berhenti di tempat nya, Dia tidak berani melanjutkan langkah nya saat mendengar suara bos nya kembali.
" Sa-saya masih banyak pekerjaan Tuan, Karena saja sudah libur sela dua hari. "
" Pakaikan pakaian ku ! Dan itu hukuman mu karena libur tanpa izin dari ku!" Irene kaget.
Hukuman kata nya ? Hukuman apa ? Dia libur juga karena bos nya.
" Tapi Tuan--- saya libur juga Karena--"
" Kau ingin melakukan nya atau ku pecat ???" Dnegan segala pertimbangan, Irene kembali melanjutkan pekerjaan nya.
Ternyata Max sudah memakai Segitiga besar nya, Dan Irene melihat itu, Bahwa Max sudah mengenakan bawahan nya.
" Cepat lakukan !" Perintah nya lagi.
Dengan tangan bergetar Irene melakukan nya, Dia melakukan apa yang di perintah kan oleh Max.
Pertama Tama, Irene harus memakaikan kemeja nya, Mengancingkan nya satu persatu hingga tapi, .
Di lanjutkan dengan memakaikan celana bahan nya, Dan Irene harus berjongkok saat memakaikan celana bahan nya Max.
Ya Tuhan, Irene harus menguatkan hati nya saat merapikan kemeja Max dan memasukan nya ke dalam daerah rawan bencana yang bisa menghancurkan nya kembali.
Max menahan diri nya untuk tidak melakukan nya lagi, Dengan apa yang di lakukan Irene saat ini.
" Ini belum rapi ! Masukan lagi. "
" Tapi Tuan---"
" Aku bilang Masukan !!" Max semakin menurunkan tangan Irene hingga tanpa sengaja Irene menyentuh belalai gajah yang sudah mulai mengeras itu.
" Itu lah yang membuat mu mendesah kemarin ! Dan kau harus tau itu, karena kau lah wanita pertama yang ku setubuhi tanpa pengaman !" Irene langsung keluar dari kamar Max setelah selesai melakukan tugas nya,.
Tangan nya kembali ternodai oleh pusaka sakti milik Max yang menghancurkan nya beberapa hari yang lalu.
...🔥🔥🔥...