Ini karya ku yang baru mohon kalau membaca dengan bijak ya~~
Di tunggu jejak komen kalian🤗
Davina Aurellia terpaksa harus menerima tawaran Ayahnya untuk menikah dengan seorang pria yang ia tak kenal. Semua itu Davina lakukan demi menyelematkan ibunya yang sedang berada di Rumah Sakit. Tanpa Davina sangka bahwa anak dari sahabat Ayahnya itu adalah presdir perusahaan tempatnya bekerja yang bernama Yohanes David Abraham.
David yang tak menyetujui pernikahan ini juga harus terpaksa menerimanya, Maka sebelum pernikahan terjadi ia mengajak Davina untuk membuat perjanjian kontrak pernikahan mereka.
Setiap hari, ada saja perdebatan kecil diantara mereka. Sampai pada akhirnya David mulai jatuh cinta pada istrinya sendiri. Tapi cinta pertama Davina tiba - tiba kembali di kehidupannya.
Akankah Davina kembali pada cinta pertamanya atau membalas cinta David?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Nakal
Di dalam perjalanan, Karina sudah memberitahukan Davina mengenai prosesi yang akan mereka lakukan besok, sebelun acara Resepsi di Hotel Mulia. Davina dan David akan mengucap janji di gereja pada pagi hari. Karina juga mengatakan sudah tak sabar untuk hari esok, walaupun waktunya terlalu singkat tapi ia setidaknya pernikahan putra satu - satunya akan berjalan sesuai dengan rencananya besok. Karina di bantu oleh WO ternama untuk mengurus pernikahan putranya itu.
"Oh, iya sayang. Besok pagi - pagi supir akan menjemput kamu ya, mungkin sekitar jam lima pagi untuk membawa kamu ke bridal dan mereka akan mendadani kamu," ujar Karina.
"Baik, Mi," jawab Davina.
Di samping itu Bagas yang baru sampai di rumahnya langsung memanggil Istri dan anaknya untuk berkumpul di ruang keluarga karena ada hal yang ingin dia sampaikan.
"Kenapa Mas kumpulin kita di sini?" tanya Laras terheran karena tak biasanya suaminya itu memanggil mereka semua untuk berkumpul kecuali ada hal yang penting.
"Besok pagi, kosongkan jadwal kalian," ujar Bagas serius.
"Ada apa, Ayah?" tanya Clara ingin tahu.
"Besok kita harus menghadiri acara pernikahan Davina dan David,"
Laras dan Clara terkejut mendengar ucapan Bagas. Mereka tidak menyangka acara pernikahannya akan di gelar secepat itu, Clara bersyukur karena sudah menolak untuk di nikahkan dengan David yang ia tahu seorang pria yang jelek. Karena ingin melihat seberapa menderitanya Davina besok, akhirnya Clara pun menyetujui ucapan Ayahnya untuk menghadiri acara pernikahan Davina dan David. Sedangakan Laras hanya mengikuti Suaminya saja bagaimana pun keputusan Suaminya bersifat mutlak tak bisa di ganggu di gugat.
"Jadi semua setuju ya?" tanya Bagas memastikan.
"Iya," jawab Laras dan Clara berbarengan membuat Bagas tersenyum.
Setelah membicarakan itu, Bagas mengajak anak dan Istrinya untuk makan malam.
****
David yang baru sampai di club malam langsung menghubungi Dafa untuk menemaninya minum - minum. Tak lama kemudian Dafa datang dengan ekspresi bahagia. Ya, bahagia karena dapat minuman gratis.
"Nggak pesen cewek?" tanya Dafa setelah duduk di sebelah David.
"Nggak lagi, bad mood gue," jawab David cepat.
"Kenapa? Bukannya besok hari pernikahan lo ya, seharusnya lo seneng, bro!" tanya Dafa.
"Lo bodoh atau apa sih, padahal lo juga tau sendiri kan gue gak setuju sama pernikahan ini." jawab David kesal.
"Oh ya, gue kok lupa. Apalagi pasangan lo gadis bar - bar," balas Dafa sambil tersenyum.
"Hm... ya sudah sekarang lo pesan minuman yang lo suka. Hari gue yang traktir kalau perlu, sampai lo muntah minum - minumnya," Perintah David.
"Serius?"
" Ya. Cepetan! Sekarang lo pesan minumannya. Karena sebentar lagi gue mau cabut. Mami gue sudah telepon dari tadi." terang David.
Setelah itu Dafa langsung cepat - cepat memesan berbagai macam minuman alkohol tanpa perlu melihat harganya lagi karena saat ini dia sedang bersama ATM berjalan yang siap sedia membayar billingnya.
"Tapi Davina memang cantik banget setelah gue lihat - lihat. Oh ya, bro. Lo kan tulis nggak mau berhubungan intim sama dia. Buat gue boleh nggak?" tanya Dafa sambil meneguk wine.
"Tak boleh!" jawab David sambil menggoyangkan jari telunjuknya.
"Kenapa? Bukanya lo nggak suka ya sama si gadis bar - bar itu." tanya Dafa lagi.
"Otak lo sepertinya sedang konslet deh. Malas gue ngomong sama lo. Gue mau cabut." ucap David tak ingin memberikan alasan. Walaupun David tidak menyukai Davina, tapi bagaimana mungkin ia menginzinkan laki - laki lain menyentuh seorang wanita yang masih berstatus sebagai Istrinya.
Setelah membayar billing tagihan di club malam tersebut, David memberhentikan sebuah taksi untuk kembali ke apartementnya. dia tidak berani mengemudikan mobilnya karena baru meminum alkohol.
Drrrrt..
Ponselnya berdering..
Maminya sudah menghubunginya lagi.Mungkin ada 30 panggilan dari Maminya yang tidak ia jawab karena sedang berada di club tadi. Namun, kali ia mengangkatanya.
"David! Kamu ada di mana?" itulah kata yang di ucapa kan Maminya saat panggilan teleponnya tersambung.
"David, sedang ada di dalam taksi, Mi." jawab David jujur.
"Kenapa dari tadi Mami telepon berulang - ulang kali kamu nggak angkat!" tanya Mami Karina.
"Aku tadi lagi ada di club sambil minum - minum sama Dafa, Mi" jawab David dengan jujur lagi karena tak ingin berbohong pada Maminya yang bisa dengan mudah mendapatkan informasi tentang dirinya.
"David, kalau begitu kamu pulang sekarang!" Teriak Mami Karina sambil memijit pelipisnya. Karena kelakuan Putranya ini tidak bisa berubah.
"Iya Mi." jawab David pasrah. Karena kalau David menolak sudah di pastikan Maminya itu akan menyewa seseorang untuk menyeretnya pulang kerumah.
Akhirnya David meminta supir taksi untuk mengantarnya ke alamat rumah Maminya. Dan tiga puluh menit kemudian David sudah sampai di kediaman orang tuanya. Dengan hati - hati David berjalan menaiki tangga untuk menuju pintu utama rumahnya.
Ting tong...
Suara bel pintu berbunyi.
Karina yang sudah lama menunggu kedatangan Putranya itu langsung berjalan membukakan pintu. Saat Karina membukakan pintu, sudah terlihat putranya itu dalam kondisi yang berantakan.
"CK!" Karina berdecak kesal, sekaligus geram saat melihat kondisi putranya yang sudah bernampilan seperti orang gila. Karena pakaiannya yang berantakan dan rambutnya yang acak - acakan.
"Ini semua gara - gara Papi yang selalu mengatur hidupku, Mi." rancau David.
"Mami tahu, aku sebenernya tidak ingin menikah dengan wanita manapun tapi kenapa tetap di paksa juga," David terus merancau sampai Karina membantunya untuk rebahan di ranjang kamar David.
"Dasa anak nakal!" Omel Karina sambil menyelimuti tubuh David.
"Besok Mami harus memberikanmu pelajaran, anak nakal,"
Setelah keluar dari kamar putranya Karina langsung kembali ke kamar tidurnya dan menemui suaminya.
Terlihat suaminya yang sedang membaca sebuah buku, Karina pun merebahkan tubuhnya dan menghadap ke arah suaminya itu.
"Pih, Putramu yang nakl itu mabuk tadi," Adu Karina pada suaminya itu.
"Aku tahu, Mi. Biarkan saja. Mulai besok dia sudah memiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi. Sebaiknya kita tidur sekarang," sahit Leon.
"Ya," jawab Karina yang langsung memejamkan matanya.
Bersambung..
Jangan lupa untuk like, komen, vote dab juga hadiahnya.
lanjutan cerita David dan Davina