Anak Genius : Papa Bucin Yang Posesif

Dira adalah mahasiswi ahli gizi di salah satu universitas negri yang ada di Jakarta. Dira adalah anak piatu, Ibunya meninggal sejak dira masih duduk di bangku SMA. Setelah ibunya meninggal, ayahnya langsung membawa wanita dan anak laki-laki pulang ke rumah dengan mengatakan bahwa wanita itu adalah ibu tirinya dan adik tiri yang bernama Arjuna.

Sejak ayahnya menikah dengan tante niken kehidupan dira mulai berubah drastis. Ayahnya sudah tidak pernah lagi perhatian serta perduli dengan dira, bahkan ketika dira meminta izin untuk kuliah Danang sempat tidak mengizinkannya.

Alasannya adalah tidak ada biaya kuliah untuk Dira karena juna yang meminta di belikan motor. Melihat ayahnya yang lebih mementingkan juna daripada dirinya, Dira merasa sedih sekaligus sakit hati. Dulu kehidupannya bisa di bilang Lebih dari cukup, tapi setelah ibunya meninggal usaha ayahnya semakin lama semakin menyusut. Sehingga semua kebutuhannya di batasi.

"Yah sebenarnya anak ayah itu siapa? Kenapa ayah lebih sayang dengan anak tiri ayah daripada sama anak sendiri," protes Dira karena merasa bahwa ayahnya pilih kasih dengannya

Danang menoleh ke arah dira dengan tatapan yang tidak senang, karena dira mulai berani protes kepadanya. Padahal sejak dulu dira adalah anak yang begitu penurut.

" Di juga anak kandung ayah, Jadi kamu gak boleh protes kalau ayah memanjakan juna. Kamu juga anak perempuan gak perlu sekolah tinggi-tinggi toh nanti juga akan jadi ibu rumah tangga kalau sudah menikah!"

Setelah berbicara seperti itu Danang pergi meninggalkan dira yang masih diam berdiri di tempat.

Ucapan Danang bagaikan tombak yang langsung menusuk sampai ke relung hatinya. Mendengar perkataan ayahnya yang mengatakan bahwa juna juga adalah anak kandungnya membuat dadanya terasa sesak.

Jadi selama ini Ayah telah selingkuh dari bunda. Pantas saja ayah langsung membawa tante niken pulang ke rumah ketika bunda baru saja meninggal. Ayah jahat sekali sama bunda, pantas saja bunda selalu menangis sendirian dan bertengkar dengan ayah ternyata ayah punya selingkuhan. Dan sekarang setelah Juna hadir, ayah juga lebih sayang sama Juna daripada aku. Ayah tega sekali ... Batin Dira dalam hati. Tidak terasa ada buliran bening jatuh membasahi pipinya.

Karena tidak mendapatkan dukungan dari ayahnya. Dira diam-diam mendaftar kuliah sendiri di salah satu universitas negeri Jakarta dan untungnya dira juga mendapatkan Beasiswa full. Jadi, tidak perlu pusing mencari biaya kuliah. Ketika Dira mengatakan bahwa dia di terima kuliah dan mendapatkan beasiswa full, reaksi Danang biasa saja.

"Jika kamu tetap ngotot mau kuliah , maka kamu harus siap menanggung semuanya sendiri karena ayah tidak sanggup untuk membantu kamu!" ujar Danang

Dira mengangguk.

Waktu demi waktu telah berlalu, Dira menjalani kuliahnya dengan lancar. Saat ini Dira sedang sibuk mengerjakan skripsinya, tiba-tiba ayahnya meminta Dira untuk menikah dengan anak kenalan dari ibu tirinya. Awalnya Dira terkejut dan menolak karena Dira masih mempunyai mimpi yang belum tercapai, serta belum siap untuk menikah muda.

Tapi ayah dan ibu tirinya tidak perduli dengan alasan apapun yang di berikan oleh Dira, karena apapun alasan Dira, dia akan tetap menikah dengan anak kenalan ibu tirinya.

Dira mengangkat sudut bibirnya sedikit. "Ini sebuah tawaran atau perintah? Kenapa ayah dan ibu selalu seperti ini sama Dira?! . Kenapa tidak pernah perduli dengan pendapat atau perasaan dira? Apakah perasaan Dira tidak penting bagi kalian!" pekik Dira.

" Ini perintah dan harus kamu laksanakan, dan kamu juga jangan egois Dira. Kalau kamu tidak mau menikah dengan anak kenalan ibu, usaha ayah kamu akan bangkrut!. Apa kamu mau melihat kita jatuh miskin dan terlilit banyak hutang? Apa kamu tidak kasian melihat ayah, ibu, dan juna. Ayolah Dir ... itung-itung kamu balas budi karena ayah dan ibu sudah merawat dan membesarkan kamu. Apa kamu mau jadi anak durhaka?! "jelas Niken.

Ketika mendengar alasan mereka, hati Dira terasa sangat sakit. Ternyata pernikahan ini seperti barter, dan Dira adalah barang yang di tukar dengan uang. Jadi selama ini mereka merawatnya hanya untuk ini, ketika mereka membutuhkan uang mereka bisa menjual Dira agar mendapatkan uang.

" Yah, Dira ini anak ayah atau barang yang bisa dijadikan alat tukar untuk mendapatkan uang agar usaha ayah tidak jadi bangkrut?"tanya Dira kepada Danang, tapi Danang hanya terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan Dira.

"Kamu tidak usah berbicara seperti itu! Seharusnya kamu itu bersyukur dan berterimakasih karena ibu mau menikahkan kamu dengan orang kaya. Jadi, hidup kamu tidak akan susah lagi!" sahut Niken.

Dira menghela nafas panjang. "Baiklah ... Terserah ibu sama ayah saja. Lagian selama ini kalian juga tidak pernah perduli dengan Dira. Dira akan menikah dengan orang itu, anggap saja balas budi karena ayah dan ibu sudah membesarkan dan merawat Dira sampai saat ini," ujar Dira yang berlalu pergi meninggalkan Danang dan juga Niken dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Hatinya saat ini sangat sakit sekali sampai dadanya terasa sesak, ia tak pernah mengira bahwa ayahnya bisa sekejam itu kepadanya. Dimana ayah yang sabar dan penuh kasih sayang dulu, apakah sosok ayah itu telah hilang?

"Dir ..." panggil Niken yang sudah tak di hiraukan Dira lagi.

" Dasar anak gak punya sopan santun! Orang tua belum selesai bicara udah main nyelonong pergi begitu saja!" teriak Niken dengan emosi yang memuncak karena kesal melihat Dira yang pergi begitu saja.

......................

Di rumah darren.

"Daren sini sayang. Ada yang ingin Mama bicarakan" panggil Karen dengan menepuk sofa di sampingnya, menandakan bahwa dia menyuruh Darren untuk duduk di tempat itu.

"Memangnya ada apa sih ma?" Darren berjalan menghampiri Karen.

Setelah melihat Dareen duduk, Karen melanjutkan pembicaraannya. "Begini sayang, Mama berencana mau menjodohkan kamu dengan anak kenalan Mama, gimana?"

"Apa? Di jodohkan! Darren gak mau ah ma. Memangnya ini zaman siti Nurbaya apa, masih pakai cara dijodoh-jodohkan. Lagian darren belum siap untuk menikah," tolak Darren yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Karen.

"Darren ... Umur kamu itu sudah 28 tahun, sudah waktunya kamu menikah. Tapi sampai sekarang kamu juga belum pernah memperkenalkan pacar kamu ke mamah. Mau sampai kapan Kamu siap untuk menikah? Mama itu pengen kamu segera menikah dan mama bisa segera mendapatkan cucu. Jadi kamu gak bisa menolak keinginan mama kali ini, kalau kamu menolak mama akan coret nama kamu dari kartu keluarga!" ancam Karen.

" Ma ... jangan gitu dong." Darren merengek dengan memeluk serta mengerlingkan matanya, mengisyaratkan bahwa namanya tidak ingin di coret dari kartu keluarga.

"Kalau kamu gak mau mama coret dari kartu keluarga dan mama jodohkan. Kamu cepat perkenalkan pacar kamu ke Mama, kalau tidak kamu harus siap menikah dengan wanita pilihan Mama, bagaimana?"

Seketika Darren terdiam. Bagaimana caranya gue memperkenalkan olive ke mama. Kalau mama tau tentang olive, mama pasti akan marah besar. bisa-bisa mama akan misahin gue dari olive lagi. Gak .... Itu gak boleh terjadi, gue cinta dan sayang sama olive. Gue gak mau pisah dari olive, Apa sebaiknya gue terima aja ya permintaan mama. Lagian kalau gue menikah dengan cewek pilihan mama. Gue masih bisa berhubungan dengan olive di belakang. Ya ... Benar, mungkin itu adalah jalan yang terbaik agar gue tetap bisa bersama olive. Lagian olive pasti bisa mengerti dengan keputusan yang gue buat. Batin Daren.

"Kalau begitu, Darren mau menikah dengan wanita pilihan mama. Tapi apakah Darren boleh tau siapa wanita itu?"

"Gitu dong, Itu baru anak mama. Lusa kamu akan tahu sendiri siapa dia dan mama yakin kamu pasti akan langsung suka sama dia. Karena waktu pertama kali mama melihatnya mama langsung suka sama gadis itu, yang jelas dia adalah gadis yang cantik, baik, sopan, dan pintar. Jadi dia pasti akan jadi istri yang baik buat kamu! " papar Karen.

" Lusa!" ulang Daren." Kenapa Cepat sekali, Ma?"

" Bukankah lebih cepat, lebih baik. Niat baik itu gak boleh di tunda terlalu lama, " ucap Karen dengan tersenyum lebar karena Darren tidak menolak permintaanya. Akhirnya Darren akan menikah dan karen bisa secepatnya menimang cucu.

Aduh .... Cepat banget sih ... Gimana ya caranya gue jelasin ke olive agar dia tidak marah dan Bisa mengerti dengan keputusan yang sudah gue buat.gumam Darren dengan memberikan senyuman palsu ke Karen.

...****************...

jangan lupa like, komen dan klik tombol favoritnya ya. biar kalian tau kalau novel ini up. jika kalian mau memberikan apresiasi kepada author kalian bisa memberikan vote atau hadiah.

author juga mengucapkan Terimakasih banyak buat yang sudah, like, komen, klik favorit maupun yang memberikan vote dan hadiah untuk author. novel ini akan up setiap hari. jika author tidak sibuk akan Doble up tapi gak janji ya. 😁😁😁 karena author punya 2 novel yang harus up.