NovelToon NovelToon
Jodohku

Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Adira amna

perpisahan kedua orang tuanya itu,membuat seorang gadis bernama Adira Amna (21) sulit untuk menjalin sebuah hubungan serius dengan laki-laki.

hingga dengan tiba-tiba, Amna dilamar oleh seorang pria yang baru dikenal nya selama beberapa minggu! lalu,apakah Amna akan menerima lamaran dari pria tersebut?


penasaran sama kelanjutan ceritanya? yuk baca👉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16

Hari ketiga mereka di labuan Bajo, Amna merengek pada suami nya untuk ke pink beach.

"Ayolah mas, Amna udah sehat ko. Masa honeymoon cuma di dalem kamar doang sih" rengek Amna, yang sekarang sedang duduk di pangkuan Radit.

"Ade baru pulih lho dari demam, masa udah mau main air aja sih" jawab Radit.

Radit bukan tak ingin, mengabulkan permintaan istri nya itu untuk pergi keluar. Hanya saja, saat di tawari untuk ke tempat wisata yang lain Amna menolak, istri nya itu hanya ingin ke pink beach.

"Amna janji deh sebentar aja disono nya, abis itu kita balik lagi ke penginapan!" Amna merayu suami nya itu dengan ekspresi gemas.

Radit menarik sudut bibir nya, karna ekspresi Amna. Kalau begini cara nya jelas saja ia akan luluh, iman nya terlalu tipis jika berhadapan dengan wajah imut istri nya itu.

"Janji ya ga lama?!" ucap Radit, dan langsung di anggukan oleh Amna. Dan Amna pun segera berganti baju, ketika suami nya menyetujui untuk pergi ke pink beach.

Amna tersenyum lebar, saat Radit memeluk nya dari belakang. Padahal baru beberapa hari mereka menikah, tapi Amna banyak mendapat kejutan dari suami nya itu, termasuk sifat manja dari seorang Raditya Wijaya. Waktu sebelum menikah, Radit memang manja pada Amna, tapi gak pernah semanja ini. Bahkan, saat Amna sakit kemarin, suami nya itu sempat menangis sebab merasa bersalah.

"Mas, Amna susah pake hijab nya, kalo di gelendotin kaya gini" ucap Amna, karna suami nya itu terus menempel pada nya.

"Ade wangi banget, padahal mandi nya udah dari tadi!" ujar Radit, mengendus leher amna.

"Mas geli ihh, kalo mas kaya gini terus gak usah jadi aja pergi nya!" ujar Amna cemberut.

Radit terkekeh dan langsung menjauhkan tubuh nya, ia takut sang istri beneran merajuk pada nya.

Kini Amna dan Radit sudah berada di pink beach. Radit tertawa, ketika melihat sang istri berlarian di atas pasir. Sesederhana itu ternyata, membuat istri nya bahagia. Radit mengambil ponsel nya yang ia taro dibalik saku, lalu membuka kamera belakang. Dan Radit banyak mengambil foto candid Amna.

"Mas, cantik banget ya pantai nya?!" ujar Amna, Dengan mata yang berbinar.

"Gak lebih cantik dari istri mas!" Amna tertawa, karna mendengar gombalan Radit.

Radit mengejar Amna yang tiba-tiba berlari dengan cepat, istri nya itu lupa jika kaki suami nya itu panjang. Radit, langsung menangkap Amna dan menggelitik pinggang nya, hingga membuat wanita itu tertawa terbahak-bahak.

Sesuai kesepakatan, mereka tidak lama berada di pantai itu, hanya sekitar 2 jam. setelah itu mereka memutuskan untuk makan siang, di restoran yang berada di sekitar situ. Amna dan Radit, menikmati makan siang mereka dengan melihat pemandangan pantai yang indah.

Saat ini, Amna dan Radit sudah kembali ke penginapan. Sebenar nya Amna masih ingin menghabiskan waktu nya di luar lebih lama lagi, tapi ia juga paham kekhawatiran suami nya itu. Dan pada sore hari nya, Amna dan Radit menikmati pemandangan matahari terbenam di rooftop.

*****

Setelah 4 hari mereka honeymoon di labuan Bajo. Kini aman dan Radit sudah berada di bandara, untuk kembali ke rumah. Hari Senin, Radit sudah harus masuk ke kantor. Dan sekarang sudah hari Jumat, belum lagi Amna harus memindah kan barang-barang nya ke rumah Radit.

Setelah sampai di rumah, Amna langsung membersihkan diri, dan mencuci baju tanpa sepengetahuan suami nya. Amna gak akan bisa istirahat, bila masih banyak kerjaan yang menumpuk.

Amna memasuki kamar, saat ia selesai menggiling pakaian. Saat itu, ia melihat Radit yang tengah fokus pada laptop.

"Istirahat dulu mas!" ujar Amna, yang ikut duduk di pinggir ranjang.

"Tumben sayang, mandi nya lama banget?" tanya Radit, sambil menutup laptop nya.

Amna hanya nyengir saja, tidak menjawab pertanyaan Radit. Dan itu, membuat suami nya memicingkan mata.

"Ade abis nyuci?" tanya Radit, dengan menaikan sebelah alisnya.

"Nyuci dikit doang ko mas, baju yang kemarin dari labuan Bajo" jawab Amna pelan.

"Kan bisa di laundry sayang!" ucap Radit, dengan menekan suara nya.

Amna memajukan bibir nya cemberut, "Dikit doang masa di laundry sih mas".

Radit tak menjawab, Lalu lelaki itu kembali membuka laptop nya.

"Mas istirahat dulu ihh... Emang gak capek apa? Kan bisa besok lagi" ucap Amna, dengan sedikit kesal.

"Ade aja boleh, pulang langsung nyuci. Masa mas gak boleh ngerjain kerjaan mas?" ucap Radit datar, dan itu membuat Amna diam seketika. 'dendaman sekali suami nya itu'

Radit menghela napas panjang, dan menaruh laptop nya itu di kasur. Ia tarik pelan bahu Amna dan memeluk nya.

"Mas gak mau, ngeliat Ade sakit lagi..." ucap Radit lirih.

"Maafin Amna mas..." jawab Amna pelan. Radit mengangguk dan mencium lembut kepala Amna.

Kini malam sudah menyapa. Amna sedang mengecek, semua barang yang akan ia bawa ke rumah Radit. Saat abis makan malam tadi, suami nya itu langsung di ajak Altaf untuk bergabung bersama teman-teman nya. Radit yang merasa diri nya masih muda pun, langsung menyetujui ajakan adik iparnya itu. Jadi, sekarang Amna hanya sendirian di kamar.

"Amna?" Yaya membuka pintu kamar Amna.

"Kaget gue!" Ucap Amna memegangi dada nya.

"Mau martabak gak lu?" Yaya terkekeh kecil.

"Cepet amat pergi nya?" tanya Amna, karna ini baru jam 20.30, sementara adik nya itu tadi keluar selepas isya bersama pacar nya.

"Ya ngapain lama-lama. Udah dapet jajan ya pulang" cengir Yaya, membuat Amna mendengus pelan.

Kedua nya keluar dari kamar, dan duduk di depan tv. tak lama, Altaf dan Radit pun ikut bergabung bersama mereka.

*****

Setelah sarapan, Amna dan Radit bersiap untuk ke rumah lelaki itu. Semua barang, juga sudah masuk ke dalam bagasi mobil.

"Ayah, kakak pamit dulu ya. Nanti, kalau mas Radit libur kita main ke sini" ucap Amna, sambil menyalami punggung tangan ayah nya.

"Jadi istri yang baik ya kak, harus nurut sama suami selagi untuk kebaikan" ujar ayah sambil mengusap kepala Amna.

Amna mengangguk dan memeluk ayah nya. Radit juga memeluk ayah mertua nya saat akan berpamitan, "Ayah titip Amna sama kamu". Ucap nya, menepuk pelan bahu Radit.

Kini Radit melajukan mobil nya dengan santai. ia melirik ke arah Amna, yang dari tadi tersenyum.

"Sayang, nanti kita cari asisten rumah tangga ya. Buat bantu-bantu Ade di rumah" ujar Radit, melihat bergantian antara istri nya dan jalanan di depan.

"Lho gak usah mas, Amna bisa ko beberes sendiri!" ujar Amna, dengan menggeleng pelan.

"Sayang, mas gak mau Ade kecapean nanti, selama ini mas juga pake jasa cleaning servis ko buat di rumah. Jadi, kalo kita pake art bisa sekalian nemenin Ade juga dirumah" ujar Radit dengan nada lembut.

Akhirnya amna mengangguk, walau dengan wajah yang cemberut. Bukan Amna tak ingin memakai art, hanya saja ia sedikit gak nyaman kalau di rumah ada orang lain.

Setelah menempuh perjalanan selama 40 menit, mereka pun sampai di rumah minimalis 1 lantai. Radit memasukan mobil nya ke dalam carport, dan langsung menurunkan semua barang-barang Amna.

"Rumah mas Radit bagus banget" ucap amna dengan mata berbinar.

"Ini bukan rumah mas sayang, tapi rumah Ade" jawaban Radit, membuat Amna bingung.

"Maksudnya mas?" tanya Amna, dengan wajah tak percaya.

"Emang waktu ijab kabul, Ade gak denger mas nyebut mas kawin nya apa aja?" tanya Radit, tersenyum usil.

"Mas, ini kan rumah peninggalan ayah dan bunda, mas kenapa gak ngomong dulu sama Amna sih?" tanya Amna sedikit ngegas.

"Di bahas nya nanti aja ya sayang, sekarang kita beresin ini dulu" ucap Radit.

Radit menarik pelan tangan Amna, lalu lelaki itu mengajak Amna untuk melihat kamar utama. Saat pintu terbuka, Amna menutup mulut nya, karna tak menyangka konsep kamar tersebut sesuai dengan selera nya.

Radit memeluk Amna dari belakang. Waktu ia memutuskan untuk menikahi Amna, lelaki itu mencari tau tentang apa saja yang di sukai dan yang tak di sukai oleh wanita itu, melalui kedua adik ipar nya. dan Yaya mengatakan Amna lebih suka kamar berwarna putih, karna itu akan membuat nya nyaman saat tertidur. jadi Radit merenovasi rumah nya, sesuai dengan selera Amna.

*

*

*

*

*

Happy Reading 💜

Jangan lupa like dan komen ya guys 🥰

1
buna
aku pun mau kak, tapi langka kaya nya
Dinar
Mau yang kaya Radit, co di mana ya Thor?
paket lengkap banget si Radit Radit itu Tuhan
Dini Mariani s
bagus
KoriZen _ Zaa
bagus banget kak ceritanya, saya sukaa
♡ ECHI ♡
lah ayang aku kenapa ada di sini /Smirk/
♡ ECHI ♡
lanjootttt
♡ ECHI ♡
lanjutttttt
♡ ECHI ♡
lanjut dong, yang banyak
♡ ECHI ♡
bagus
♡ ECHI ♡
mampir 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!