Kanzia Ayudia Renata, seorang gadis yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang orang disekitarnya karna tubuh gendutnya, bahkan ayah kandungnya sendiri terlihat lebih menyayangi kakak tirinya. Sampai akhirnya ia menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang ia pikir mencintainya dengan tulus ternyata hanya memanfaatkan dirinya dan pergi meninggalkannya bersama kakak tirinya tepat dihari pernikahnnya.
Saat semua orang mengucilkan dirinya tiba tiba pria tidak dikenal datang dan mengajukan diri untuk menikahinya dan membantunya untuk merubah dirinya.
Yuk simak kisah Kanzia bagaimana ia merubah takdirnya dan membalaskan rasa sakitnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafitri kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 : Menjalankan rencana
Acara berlangsung dengan meriah raut bahagia terlihat dari wajah kedua mempelai, Kanzia terus melihat kearah pelaminan dimana ayahnya dengan penuh kasih sayang mencium kening Clara, lagi lagi rasa sakit itu muncul melihat bagaimana ayah kandungnya sendiri memperlakukan Clara dengan penuh kasih sayang, mendampinginya di atas pelaminan dan tersenyum bahagia beda sekali dengan saat diacara pernikahannya.
Kanzia memperhatikan setiap dekorasi hotel yang terkesan mewah itu.
"Benar benar acara pernikahan yang sangat mewah, pasti semua ini menghabiskan biaya yang sangat mahal," gumam Kanzia.
"Silahkan nikmati kebahagian kalian untuk saat ini aku akan membiarkan keluarga kalian berbahagia untuk beberapa saat," gumam Kanzia sambil meremas tangannya menahan emosi melihat pemandangan memuakkan di depannya.
Kanzia pun berdiri dari duduknya dan berjalan dengan anggunnya menuju pelaminan untuk mengucapkan selamat.
Noah yang melihat gadis cantik yang pernah ia tabrak kemarin di butik lagi lagi dibuat terpesona dengan kecantikan Kanzia yang benar benar memukau.
Begitupun dengan Clara yang kaget melihat kedatangan Kanzia ke acara pernikahannya.
"Sayang,,,," Clara menarik lengan Noah, ia dibuat kesal karena Noah yang terus menatap Kanzia yang semakin mendekat tanpa berkedip.
"Eh maaf sayang,"
"Apa yang kamu lakukan, kenapa kamu terus menatap gadis itu, apa kamu tertarik dengannya?"
"Kamu ini apa apain sih, aku cuma penasaran aja karna aku baru pertama kali melihatnya, apa dia teman mu?" Kilah Noah padahal sebenarnya ia sangat mengagumi penampilan Kanzia yang terlihat sangat cantik dalam balutan gaun berwarna pink dusty dengan model ekor yang memanjang kebelakang dan bagian depan hanya sebatas lutut, rambutnya ia ikat sanggul menampilkan leher putihnya dengan beberapa anak rambut yang dibiarkan jatuh.
"Aku tidak mengenalnya, mungkin anak dari salah satu rekan bisnis orang tua kita," bohong Clara, padahal yang ia tau perempuan itu adalah orang yang mengaku sebagai Kanzia tempo hari.
Clara dibuat tegang ketika melihat Kanzia terus mendekat ke arah mereka.
"Semoga dia benar benar bukan Kanzia, hanya orang iseng yang kebetulan tau tentang Kanzia," batin Clara.
"Hai, selamat kakak atas pernikahannya semoga kalian bisa menjadi pasangan yang diberkati Tuhan," ucap Kanzia menyalami Clara sambil tersenyum manis.
"Apa maksud mu memanggil putriku kakak?" tanya Maya.
"Tentu saja karena ia kakak ku," jawab Kanzia tetap santai, sementara Clara merasa tidak tenang ia takut jika Noah akan berpaling darinya setelah melihat Kanzia yang sangat cantik.
"Aku tidak mempunyai putri selain Clara," ucap Rudi Kanzia merasa jantungnya diremas mendengar ucapan ayah kandungnya yang dengan terang terangan tidak menganggapnya.
Sementara orang orang sudah mulai mengalihkan perhatian mereka kearah pelaminan.
"Apa ayah sudah melupakan Zia?" Tanyanya pada Rudi dengan mengeluarkan ekspresi sedihnya.
"Kakak bukankah kita juga pernah bertemu dan mengatakan pada kakak jika aku adalah kanzia, kakak beritahu mama dan ayah jika aku adalah kanzia," mohon Kanzia memegang tangan Clara dengan suara yang terdengar sangat putus asa yang membuat orang lain iba melihatnya.
"Apa maksudmu," ucapnya kembali.
"Aku putri kandung mu Kanzia Ayudia Renata, ayah Zia tau selama ini selalu membuat ayah kecewa dan membuat malu keluarga, tapi Zia tidak menyangka ayah melupakan ku setelah membuang ku keluar dari rumah peninggalan ibuku, ayah bisakah ayah menyayangiku seperti ayah menyayangi kakak," ucap Kanzia beralih memegang tangan ayahnya sambil melihat ke arah Clara dengan air mata yang sudah mulai jatuh terlihat sangat menyakitkan.
"Hentikan aku tidak mengenal siapa kamu," Rudi membentak Kanzia.
"Ayah aku janji aku akan bersikap baik pada mama dan kakak aku akan menuruti semua yang diminta mama dan kakak, aku juga tidak marah waktu kakak pergi bersama tunangan ku tepat dihari pernikahan ku, aku janji akan melakukan apapun untuk kakak asalkan ayah menyayangiku dan menerimaku kembali dirumah ini," ucap Kanzia, semua orang yang melihat hal itu ikut merasakan sesak, sementara keluarganya masih tidak percaya jika ia adalah Kanzia.
"Noah dulu kita juga sangat dekat dalam waktu yang cukup lama, apa kamu tidak bisa mengenali wajahku? Walaupun dulu aku memiliki tubuh yang gendut, tapi kamu pernah bilang jika kamu tidak akan pernah melupakanku dan selalu mengenali aku bagaimana pun bentuk tubuhku, apa kamu sudah lupa?" Ucap Kanzia mendekatkan wajahnya ke hadapan Noah.
"I,,, iya,,," jawab Noah yang seperti tersihir oleh kecantikan Kanzia.
"Kena kau," batin Kanzia yang melihat Noah yang mulai masuk perangkapnya.
Semua orang yang ada disana terlihat prihatin mendengar ucapan Kanzia dan beberapa orang mulia berbisik membicarakan perlakuan keluarga Kanzia.
"Bagaimana mungkin seorang ayah melakukan hal itu kepada putrinya sendiri, benar benar ayah yang kejam," ucap salah satu tamu undangan.
"Iya kasian sekali gadis cantik itu pasti selama ini hidupnya sangat menderita,"
"Ternyata model yang selama ini terlihat baik dan anggun ternyata orang yang berhati busuk," bisik orang orang tersebut.
"Iya, bagaimana bisa ia merebut tunangan adiknya sendiri,"
"Cukup! Semuanya jangan mudah percaya dengan perkataan perempuan ini, bisa saja ia berbohong dengan ucapannya, karna putri ku Kanzia tidak secantik ini," ucap Rudi masih belum percaya, padahal ia bisa melihat wajah itu sangatlah mirip dengan mendiang istrinya ibu kandung Kanzia.
"Mana buktinya jika kamu memang putri kami Kanzia?" Ucap Maya ikut menimpali.
"Tentu saja aku punya buktinya, kalian bisa lihat ini," Kanzia menyerahkan foto foto perubahan dirinya dari waktu kewaktu.
"Jika kalian masih tidak percaya kita bisa melakukan tes DNA dan juga aku masih mempunya bukti lainnya, mama apa kamu ingat dengan luka ini?" Kanzia mengangkat gaunnya dan memperlihat paha mulusnya yang terdapat bekas luka.
"Aku yakin mama pasti ingat dengan luka ini, ini bekas setrika yang waktu itu mama berikan padaku karena merusak baju kesayangan kakak dan ini, apa mama ingat juga? Waktu itu mama marah karena kopi yang aku buat untuk mama kemanisan lalu mama melempari ku dengan gelas kopi yang aku buat," Kanzia kembali memperlihatkan keningnya yang tertutup oleh anak rambutnya yang juga terdapat bekas luka.
"Bagaimana mungkin,,,,," gumam Maya yang masih terkejut dengan ucapan Kanzia dan bekas bekas luka itu.
"Apa aku perlu menunjukkan kepada semua orang disini bekas luka yang lainnya baru kalian akan mempercayai semua ucapan ku?" Ucap Kanzia sendu.
"Cukup! Berhenti bertingkah memalukan diacara pernikahan kakak mu Zia!" Bentak Rudi.
"Cih,,, akhirnya kamu mengakui ku juga ayah,,," ucap Kanzia.
"Aku tau aku yang dulu sangatlah berbeda dengan yang sekarang, tapi sebagai seorang ayah apa kamu tidak bisa mengenali putri kandung mu sendiri? Bahkan kamu masih sama seperti dulu selalu menyalahkan ku atas semua masalah yang terjadi di keluarga ini," Ucap Kanzia kembali menumpahkan air matanya, entah itu akting atau ia benar benar sedih.
"Wah benar benar keluarga yang kejam bagaimana ia bisa memperlakukan putrinya seperti itu,,," orang orang mulai membicarakan Rudi.
"Iya bagaimana bisa ia lebih menyayangi putri tirinya dibandingkan putri kandungnya sendiri,"
"Benar benar ibu tiri yang sangat kejam, jangan jangan ia hanya seorang ****** yang hanya memanfaatkan kekayaan suaminya saja, putrinya juga sama ia merebut kekasih adiknya sendiri,"
Semua tamu undangan terus membicarakan mereka sambil tersenyum sinis ke arah mereka, bahkan beberapa rekan bisnis Rudi mulai ragu untuk melanjutkan kerja samanya.
Clara yang melihat hal itu tidak bisa menahan emosinya mendengar orang orang yang mulai membicarakan hal buruk tentangnya, apalagi ketika melihat Noah yang hanya diam saja mendengar ucapan Kanzia yang sedang memojokkan dirinya dan mamanya.
Plak!
"Sialan! Beraninya kamu mengacau diacara pernikahan ku, ****** sepertimu tidak pantas berada disini, kamu sudah tidak memiliki tempat dikeluarga ini jadi sebaiknya kamu pergi dari sini," ucap Clara setelah menampar pipi Kanzia dan tanpa Clara sadari hal itu direkam oleh media.
"Bukankah sebaliknya?" ucap Kanzia tersenyum sinis kearah Clara.
Hal itu membuat Clara semakin kesal dan kembali melayangkan tangannya hendak menampar Kanzia, tapi sebelum itu terjadi sebuah tangan kekar tiba tiba menahan tangannya yang hampir menyentuh pipi Kanzia.
Semua orang dibuat terkejut melihat siapa orang yang yang menghalangi tangan Clara untuk menampar Kanzia.
.
.
.
Bersambung . . . . . .
Jangan lupa di like👍🏻
Komen dan Favorit juga ya😉