Istri Pilihan Ibu
Riana Zulaika gadis 23 tahun yang sangat sederhana. Dia tumbuh besar dikeluarga yang bisa dibilang broken home. Ayahnya menjadi seorang pemabuk, sejak ditinggal oleh istrinya sembilan tahun yang lalu. Dan dia mempunyai seorang kakak perempuan bernama Desi, yang kini usianya 27 tahun.
Desi adalah seorang janda dan mempunyai anak perempuan berusia dua tahun, bernama Salsabila. Gadis kecil yang sering dipanggil Salsa itu, sejak lahir diasuh oleh Riana, karena semenjak Desi melahirkannya, dia tidak mau mengurus dan menganggap anaknya ada. Rasa sakit hatinya pada mantan suaminya yang meninggalkannya saat dia masih mengandung Salsa, membuat dia enggan mengurus dan mengakui anaknya sendiri.
Sejak melahirkan Salsa, Desi pergi dari rumah dan entah sekarang di mana keberadaanya. Ada yang bilang kalau Desi sudah menikah lagi dan tinggal bersama suaminya yang baru. Tapi, Riana sebagai adik kandungnya tidak mengetahui tentang pernikahan kakaknya. Oleh karena itu, Riana menjadi orang tua tunggal untuk Salsa dan itu membuat dia mendapat julukan seorang janda, karena dirinya yang selalu membawa salsa kemanapun dia pergi. Selain itu, Riana pun menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi ayah dan Salsa yang sudah dia anggap anaknya sendiri.
Riana bekerja disalah satu minimarket yang ada di komplek elit tidak jauh dari rumahnya. Setiap hari Riana membawa Salsa saat dirinya bekerja. Untungnya pemilik minimarket itu sangat baik hati dan mengizinkan dirinya bekerja sambil membawa anaknya.
Walaupun ayahnya yang seorang pemabuk, tapi Riana sangat terkenal ramah dan baik hati. Banyak kasih sayang yang diberikan oleh teman dan tetangganya, juga para pelanggannya di minimarket. Gelar janda yang disandangnya tidak membuatnya terganggu sama sekali. Dia memilih mengakuinya dengan alasan untuk menjaga perasaan Salsa, karena memang gadis kecil itu mengetahui kalau dirinya adalah ibu kandungnya.
Riana hidup di lingkungan yang sebenarnya jauh dari kata layak, karena lingkungannya yang tidak sehat. Memang banyak sekali pemabuk seperti ayahnya disana, tapi mereka sama sekali tidak ada yang berani menganggu dirinya. Walaupun kebanyakan teman Raina adalah seorang pemabuk atau wanita malam, mereka tetap care dan selalu berkelakuan baik apabila di depan dirinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi itu Riana sudah bersiap untuk berangkat kerja bersama Salsa yang sudah cantik dengan dress pink yang membuat gadis kecil itu terlihat sangat lucu dan manis. Mereka pun berjalan menyusuri gang untuk sampai di jalan raya. Semua orang yang dilewatinya menyapa Riana dengan senyuman dan dengan manisnya Riana membalas sapaan mereka.
“Ria!” Teriak Cakra, pria yang sejak dulu mengejar cinta Riana. Tapi, dia sama sekali tidak pernah menerima cintanya. Riana berhenti dan menoleh ke belakang.
“Hai! pagi Cakra,” Sapanya.
“Dianter sama gue yuk! Sekalian gue berangkat kerja,” ajaknya. Cakra adalah orang kedua yang bisa dikatakan waras di lingkungan kampung itu setelah Riana.
“Kita 'kan beda arah, ga apa-apa aku sama Salsa naik umum aja. Cuma deket ini kok, maaf ya!”
“Ya udah, tapi lain kali mau 'kan sama gue dianter?” Riana hanya mengangguk tersenyum. Cakra pun pamit melajukan motor bebek yang dibawanya.
Setelah sampai di pinggir jalan, Riana berdiri menunggu angkutan umum yang lewat. Mobil Alpard hitam tiba-tiba berenti di depan keduanya. Pintunya pun terbuka, wanita tua cantik yang ada di dalamnya langsung melemparkan senyuman pada Riana.
“Pagi, Ibu Ratih,” Sapa Riana, Dia adalah pelanggan setia Riana di mini market tempatnya bekerja.
“Pagi, Riana. Ayo masuk!”
“Tapi, Bu ....”
“Udah ayo masuk! Jalanan macet kalau kamu kebanyakan mikir,” ucapnya dan dengan terpaksa Riana menerima tawaran Ratih naik ke dalam mobilnya.
“Halo, cantiknya Oma,” tegur Ratih pada pada Salsa dan gadis kecil itu hanya melemparkan senyuman dan menyembunyikan wajahnya di lengan Riana karena merasa malu.
“Kalian sudah sarapan? Kalau belum, bagaimana kalau kita sarapan terlebih dahulu?”
“Sudah Bu, tadi sebelum berangkat kami sudah sarapan di rumah. Terimakasih untuk tawarannya, Bu,” Jawabnya.
Hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai di minimarket tempat bekerjanya. Riana pun turun pamit pada Ratih, tidak lupa dia juga mengucapkan terimasih padanya.
Ratih sangat bangga pada Riana, walaupun dia seorang orang tua tunggal tidak membuat Riana bersedih dan tetap semangat. Memang Ratih belum mengetahui status Riana sebenarnya, yang dia tahu Riana hanya pelayan toko yang mempunyai anak satu dan suaminya entah pergi kemana, karena memang seperti itu gosip yang tersebar untuk dirinya.
Sedikit cerita tentang Ratih seorang ibu yang kini berusia 52 tahun. Istri dari suami yang bernama Prabu Wicaksono, seorang pengusaha dari daerah Jawa yang merantau di Jakarta. Dia dikaruniai dua orang anak yang pertama seorang anak laki-laki berumur 27 tahun bernama Davin Rendra Wicaksono, yang biasa dipanggil oleh keluarganya Rendra. Rendra sendiri sudah bekerja di salah satu perusahaan milik ayahnya. Dan anak yang kedua seorang putri berumur 20 tahun bernama Sonia Wicaksono, yang masih kuliah tingkat tiga disalah satu universitas negeri, di kota Jakarta.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi itu kedua anak Ratih sudah bersiap di meja makan menyantap makanan yang sudah tersedia, sebelum Ratih berangkat ke pasar untuk membeli bahan-bahan kebutuhan rumah tangga.
“Pagi, ibu cantik,” Sapa kedua anaknya sambil mengecup kedua pipi Ratih.
“Pagi sayang, lanjutkan sarapan kalian! Ayah mana?” Tanyanya. Karena, tidak melihat sosok suaminya di meja makan.
“Ayah belum keluar, Bu,” Jawab Sonia.
“Siapa pagi-pagi udah nanyain ayah? Kangen ya?” Canda Prabu yang baru bergabung di meja makan dan langsung mencium kening istrinya. Suansana meja makan hening seketika saat mereka sedang menyantap makanan.
“Mas, kapan kamu mau menikah? Ibu sama ayah udah tua loh mas dan ibu ingin segera mengendong seorang cucu,” Ucap Ratih saat mereka selesai sarapan.
“Iya, Mas selalu bersedia kapanpun, Bu.”
“Tapi, Ibu ga mau sama perempuan yang ga tahu sopan santun itu, siapa sih namanya?”
“Indri, Bu,” Jawab Sonia.
“Ah iya Indri, Ibu ga setuju sama dia Mas, ceweknya itu loh pakaiannya selalu kurang bahan. Terus cara ngomongnya sama orang tua ga ada sopan santunnya.” Prabu dan Sonia tertawa mendengar apa yang Ratih katakan, tapi tidak dengan Rendra dia hanya tertunduk diam.
“Indri sebenarnya orangnya baik kok, Bu,” ucapnya pelan.
“Pokoknya Ibu ga suka! Kalau dalam satu bulan ini kamu tidak bisa menemukan calon istri yang baik-baik, Ibu sendiri yang akan mencarikan istri untukmu.” Rendra hanya diam tanpa perlawanan. Karena, memang dia anak yang sangat patuh pada orang tua, terutama pada ibunya. Apapun keputusan sang ibu dia selalu patuh dan melaksanakannya.
“Ya udah, terserah Ibu aja. Ibu, Ayah! Rendra berangkat kerja dulu ya,” Pamitnya mencium kedua tangan orang tuanya.
“De, mau bareng ga?” Tanyanya pada adik semata wayangnya.
“Ga deh Mas, Ade bawa mobil sendiri aja.”
“Ya udah, Mas pergi duluan ya.” Sonia pun mencium punggung tangan Rendra.
.
.
.
.
.
~Bersambung~
Bagaimana masih penasaran ga sama kelanjutannya???
Terus ikuti kisah Rendra dan Riana yaaa...
Jangan lupa like, komen dan vote sebanyak-banyaknya ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Asha Zhafira
aku mampir ya Thor 😀
2023-10-18
2
Febri Ana
aku mampir thor
2022-08-29
0
kennytytyan
ahhh kak pimoy I love your voice 😍
2022-05-28
0