Niana Lestari,gadis berusia 18 th terpaksa harus menerima perjodohan yang dibuat oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek.
Irlan Pratama,laki-laki berumur 26 th adalah laki-laki yang dijodohkan untuk Niana.
Apa yang terjadi setelah pernikahan mereka?
Mengapa mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih 3 bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Sampailah mereka di sebuah mall. Berjalan beriringan masuk ke dalam mall.
"mau langsung ke bioskop atau keliling dulu nih?" tanya Alex sambil melihat jam dipergelangan tangannya yang masih menunjukkan pukul setengah dua belas.
Wah...selisih satu setengah jam dari perkiraan Alex.
"ke bioskop dulu deh kak,pesen tiket dulu mumpung masih jam segini pasti gak terlalu panjang antriannya." usul Nia.
Mereka pun melangkahkan kaki bioskop yang ada dilantai tiga mall tersebut dengan menggunakan eskalator.
"kamu antri dih,biar aku beli popcorn sama minuman.." Alex menyuruh Nia antri. Karena selama Alex jalan dengan para mantannya dulu,para mantannya lah yang di suruh mengantri.
Nia menarik baju Alex dari belakang yang ingin pergi dan memukul punggungnya.
"enak aja aku disuruh ngantri,emangnya aku yang ngajak nonton!!" suara Nia lumayan keras,membuat orang yang berlalu lalang memperhatikan mereka.
Alex langsung membungkam mulut Nia dengan salah satu telapak tangannya.
"ssssttttt...gak kenceng-kenceng juga ngomongnya. Diliatin kan tuh" mata Alex melirik kanan -kiri.
"yah abisnya kak Alex gak gentle banget,masa nyuruh cewek yang ngantri,udah kakak yang ngajak nonton pulak." protes Nia,kali ini volume suaranya sudah lebih kecil.
Beberapa saat lalu Alex lupa kalau Nia bukan lah pacarnya melainkan "calon pacarnya" yah itupun kalau diterima dan yang mengajak nonton adalah dirinya bukan Nia. Makanya dia seenaknya menyuruh Nia mengantri.
"ya udah aku yang ngantri..kamu yang beli popcorn sama minuman." Alex masuk ke dalam barisan antrian.
Nia mencolek punggung Alex.
"apa lagi..kamu aja yang ngantri?" tanya Alex saat melihat Nia di belakangnya.
"uangnya mana? nyuruh orang beli tapi gak dikasih uang.
Alex menepuk keningnya,dia lupa memberi uang untuk Nia.
Alex mengeluarkan uang seratus ribuan dari dalam dompetnya.
Lima belas menit mengantri,tiket sudah ditangan Alex.
Alex mengedarkan pandangannya mencari sosok Nia. Ternyata Nia tengah asik duduk di sofa sambil memainkan hp nya.
Alex menghampiri Nia. Mereka pun duduk bersampingan sambil menunggu pintu theater terbuka. Ada saja obrolan unfaedah diantara mereka,Alex mengeluarkan stok rayuan maut yang ada di kamus bahasa buaya darat. Membuat Nia ada diantara rasa berbunga-bunga dan rasa jijik.
Pintu theater terbuka,mereka pun masuk ke dalam,mencari tempat duduk sesuai yang tertera di tiket.
Film yang mereka tonton bergenre romantis,banyak adegan 18+ di dalamnya. Membuat siapa saja yang sedang menonton terbawa suasana.
Begitu juga Alex yang hampir lupa daratan sangking terbawa suasana. Tapi untungnya dia langsung tersadar kalau yang disebelahnya sekarang masih berstatus "calon pacar".
"salah ambil film nih gue.." Alex jadi ngedumel dalam hati karena tidak bisa mempraktekkan adegan ci*man seperti yang ada di film.
Sedangkan ditempat lain,ada Irlan yang sibuk dengan setumpuk dokumen. Walau pekerjaannya masih di bantu papinya,tapi tetap saja pekerjaan Irlan lebih banyak dari papinya.
Sampai waktu menunjukkan pukul sebelas lewat empat puluh lima menit pun,Irlan masih sibuk dengan laptop dan setumpuk dokumen di meja kerjanya.
tring..bunyi notif pesan di hp Irlan.
Ternyata Melda yang mengirimkan pesan.
Melda : yank...temenin aku shopping dong...
Irlan : aku sibuk yank
Melda : alesan..bilang aja kamu marah sama aku karena aku gak nyiapin kamu pakaian dan sarapan tadi pagi.
Irlan mengguyar rambutnya ke belakang.
Demi Neptunus Irlan yang sudah pusing dengan dokumen yang bertumpuk,belum lagi masalah rumah tangganya dan sekarang harus meladeni Melda yang makin hari semakin tak jelas apa maunya.
Irlan : bukan gitu yank..ya udah aku jemput kamu sekarang,tapi jangan ngambek-ngambek lagi yah.
Irlan akhirnya mengalah,daripada makin banyak pesan ngambek gak jelas dari Melda.
Melda : gak usah ke apartemen yank,kita ketemu aja di mall xx. Aku udah di salon yang ada di mall xx.
Irlan : ok,paling lambat empat puluh lima menit aku nyampe. Kalau kamu udah selesai nyalon kita ketemu di restoran jepang yang ada di lantai empat aja yank,sekalian kita makan siang disitu.
Melda : ok sayang ku..cinta ku 😘😘😘
Irlan membereskan dokumen-dokumen yang ada di mejanya. Dan keluar dari ruangannya.
Sampai di luar ruangannya Irlan melihat Rendi asistennya berjalan ke arahnya.
"Bapak mau makan di luar atau dikantin?" tanya Rendi setelah berhadapan dengan boss nya.
"saya mau makan di luar." jawab Irlan singkat sambil memasuki lift.
Irlan melajukan mobilnya menuju mall xx.
Sampai di lobi mall xx,Irlan menelpon Melda menanyakan keberadaan Melda,ternyata Melda sudah di dalam.restoran jepang yang ada di lantai empat.
Irlan memasuki lift dan memencet tombol empat.
Sampai di dalam restoran Irlan mengedarkan pandangannya mencari sosok Melda,Melda yang melihat Irlan pun melambaikan tangan.
Mereka duduk berhadapan,tak lama pelayan datang membawa buku menu. Mereka pun mulai memesan.
Alex dan Nia yang sudah selesai menonton berjalan keluar dari area bioskop.
"makan dulu yuk kak..laper.." Nia memelas minta di kasihani.
"mau makan dimana?" tanya Alex.
"makan direstoran cepat saji aja." ajak Nia.
"oh no no no..kita makan di restoran jepang aja." Alex menggandeng tangan Nia menaiki eskalator.
"kalau gitu ngapain tadi nanya sama gue mau makan dimana,kalau ujung-ujungnya maunya dia yang harus gue turutin..Dasar mantan gebetan.gak ada akhlak.." Nia ngedumel dalam hati.
Nia sedang malas berdebat karena yang ia rasakan sekarang adalah lapar dan mengantuk.
Sampai didepan restoran jepang,tiba-tiba perut Alex sakit.
"Nia,aku ke toilet dulu yah. Kamu masuk dan pesan makanan duluan aja." kata Alex sambil menahan sakit perutnya.
Nia mengangguk.
"cepetan,,kalau sampe aku selesai makan kakak belum dateng,aku langsung pulang.!" ancam Nia.
Alex berlalu dari hadapan nia sambil mengacungkan jempolnya.
Nia masuk ke dalam restoran. Saat matanya sedang mencari-cari tempat kosong,alangkah terkejutnya melihat sepasang kekasih yang sangat ia kenal,eh bukan hanya si laki-lakinya saja yang ia kenal ...
Siapa lagi kalau bukan Irlan dan Melda. Mereka terlihat sangat mesra. Terlihat di mata Nia,Irlan sedang menyendokkan makanan ke mulut Melda. Melda pun tersenyum manis ke arah Irlan saat makanan itu sudah masuk ke mulutnya.
Sungguh pemandangan yang membuat moodnya terjun bebas. Nia mengepalkan tangannya,berjalan sok angkuh ke arah sepasang kekasih terlarang itu.
Dan.....
jeng...
jeng...
jeng...
btw, kunjungi juga karyaku ya😁🙏🏻