NovelToon NovelToon
The Big Families 2

The Big Families 2

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia
Popularitas:224.2k
Nilai: 5
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Sekuel ke empat Terra The Best Mother, sekuel ke tiga Sang Pewaris, dan sekuel ke dua The Big Families.

Bagaimana kisah kelanjutan keluarga Dougher Young, Triatmodjo, Hovert Pratama, Sanz dan Dewangga.
Saksikan keseruan kisah pasukan berpopok dari new generasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MUSIM HUJAN

Pagi hari, masih di kediaman Andoro. Hujan mewarnai hari semenjak subuh. Anak-anak sudah berangkat berkegiatan, ada yang sekolah, kuliah dan bekerja.

Terra nampak malas-malasan di ruang keluarga. Ia sudah rindu rumahnya. Sesekali ia menghela nafas panjang.

"Sayang," Haidar, suaminya memanggil.

"Ya, Mas?" sahut Terra malas.

"Eh ... Ada apa?" tanya Haidar duduk di sisi istrinya.

"Pengen pulang," jawab Terra lirih.

"Sayang," Haidar menatap istrinya yang tak betah.

"Nggak boleh gitu. Kamu nggak boleh egois," tegur Haidar pelan.

"Gimana kalau, besan, Ayah, Papa dan semua nggak betah di rumah kita. Apa kamu mau?" Terra langsung menggeleng cepat.

"Nggak gitu, Mas!"

"Makanya biasakan. Ini juga rumah kita, mereka adalah keluarga kita sayang!" nasihat Haidar.

"Tapi, Te takut merusak barang-barang mereka. Kalau di rumah Te, Babies bolak-balik pecahin pot, guci atau keramik, ya Nggak apa-apa," aku Terra memberi alasannya.

"Sayang, mereka juga nggak akan masalah. Lihat kemarin. Besan Andoro tidak masalah Baby Issa lebih dulu bernyanyi lalu Baby Naka yang tiup lilinnya. Bahkan Besan makan sisa Baby Ali!" ujar Haidar mengingatkan.

"Iya sih," sahut Terra setuju.

"Udah ya, kamu harus anggap semua orang itu sama baiknya seperti kamu!" ucap Haidar mengingatkan.

Terra mengangguk, semua ibu ada di dapur. Sementara di meja, Aquila, Jamila, Khadijah dan Mala sibuk menuang tepung dan gula.

"Subhanallah, Babies?" geleng Khasya.

"Yeyan Butli, Tila wawu basat judha!" sahut Aquila semangat.

"Tapi nggak dituang semua gula sama tepung di atas meja, Baby. Nanti semut-semut datang gigit kalian loh!' ujar Khasya.

"Handayani, Sista ... tolong bawa mereka!" suruhnya kemudian.

Sista dan Handayani datang, empat bayi digendong. Sista menggendong Jamila dan Mala, Sementara Handayani menggendong Khadijah dan Aquila.

Andromeda sudah kembali bertugas, ia menjaga Ali, Putra dan Hamzah bersama Deri. Tiga batita itu sedang sibuk mencoba permainan lempar dart. Sebuah senjata berbentuk panah.

"Harus fokus Baby," suruh Andromeda membetulkan bahu, lengan dan kaki Ali ketika melempar benda itu.

Shut! Dart dilempar, tapi tidak tepat sasaran. Benda itu menancap di bilah angka tujuh.

"Wah ... Hebat, sedikit lagi, Baby!" puji Andromeda.

"Dililan Atuh!" sahut Hamzah lalu langsung melempar panah itu.

Tentu saja panah itu melesat jauh dari target. Benda itu menancap di tembok.

"Yaaah!" seru Hamzah kecewa.

Lalu kegiatan itu terhenti karena bau pasta panggang yang dibuat Seruni. Semua bayi langsung duduk rapi.

"Ada apa ini?" goda Seruni menatap wajah-wajah para bayi.

"Matan!" seru semua bayi kompak.

"Loh, memang Mami tadi buat apa?" goda Seruni lagi bertanya.

"Amih ... janan dandutin tamih! Talaw pidat, tamih atan pilanin mama Onty Zaa!" ancam Ajeng putri bungsunya.

Seruni akhirnya membagikan pasta pada anak-anak. Tentu saja mereka menang, Seruni akan diceramahi oleh Zaa jika pasukan berpopok itu mengadu.

Hujan makin deras, sebagian anak sudah pulang dari sekolah. Baju mereka basah karena atap kelas mereka ada yang bocor.

"Kok bisa bocor?" tanya Maria.

"Sepertinya genting sekolah banyak yang turun karena beberapa hari ini hujan disertai angin kencang, Nyonya Maria," jawab Daniyah.

'Sayang, kapan kamu panggil aku Kakak. Aku bukan majikanmu!' protes Maria kesal.

"Ah, maaf ... Kak!" ralat Daniyah.

Bart menyalakan televisi, berita hujan ada di mana-mana. Genangan air mulai muncul di beberapa ruas jalan ibukota. Bahaya banjir di depan mata.

"Sepertinya, kita harus waspada demam berdarah," sahut Bart yang menonton berita.

"Pastinya, anak-anak nggak boleh main di halaman sembarangan. Di sana pasti ada nyamuk!" sahut Bram yang ikut menonton.

Daud menelepon ibunya, ia tidak pulang karena tiba-tiba ada banyak pasien datang dengan ciri-ciri kena DBD.

"Sayang, kamu itu dokter jantung!" protes Terra.

"Ma, pasien Daud yang jantung ada kena DBD. Ini masalah serius!" seru Daud di seberang telepon.

"Baiklah!" sahut Terra pasrah.

Bukan hanya Daud, Arimbi, Nai dan Saf juga harus menginap di rumah sakit. Pasien dengan gejala sama datang berbondong-bondong.

Bart sampai kesal, ia sangat menyayangkan orang-orang yang abai dengan kesehatan.

"Mestinya mereka tau. Kalau tiap tahun akan ada hujan terus-menerus! Jadi mestinya mereka sudah menyiapkan dan antisipasi!" teriaknya kesal.

"Dad jangan teriak-teriak!' peringat Bram.

Bart mendengkus kesal. Sementara di tempat lain. Seroja baru saja menolak ajakan beberapa advokat dan firma untuk bermitra. Namanya langsung naik daun setelah memenangkan kasus.

"Tapi kemarin karena KPK bertindak cepat. Jika enggak, aku masih ada di pengadilan!" gumamnya lirih.

Seroja telah selesai dengan semua berkas, beberapa media dan podcast ingin mewawancarainya, tapi ia menolak. Bukan apa-apa, Bart telah mewanti-wanti dirinya agar tak terlalu mencolok.

Seroja keluar ruangan bilik pengacara. Membawa satu kotak berkas yang sudah tutup. Dagunya sedikit terangkat ketika banyak pujian didengar olehnya.

"Eh ... Itu dia pengacara yang kemarin. Gila, dia bisa loh bawa bukti lain ke meja hijau dan mematahkan bukti-bukti yang ternyata palsu. Sampai-sampai, penuntut ketangkep karena mau suap jaksa!"

Salah seorang pengawal mengambil kotak yang dibawa Seroja. Gadis itu berjalan melewati ruangan. Ia melihat pemandangan lain, seorang wanita hamil memakai toga keluar dari sana.

"Selamat siang Mba Pengacara. Mari" sapa wanita itu ramah sambil mengelus perutnya.

"Selamat siang! Silahkan!" angguk Seroja balas menyapa.

Sebuah angkutan umum warna biru masuk halaman dan berhenti tepat di depan wanita hamil tersebut.

"Sudah beres sayang?' tanya seorang pria yang turun dari kemudi angkutan itu.

Sudah Pak!' angguk wanita hamil itu lalu ia naik di bangku depan.

dengan hati-hati, pria itu memasang sabuk pengaman ke istrinya. Ia berlari memutar angkot dan naik ke belakang kemudi. Kendaraan itu pun pergi dari sana.

Seroja tercenung lama, ada yang mengganggu pikirannya setelah melihat itu semua.

"Ya, Allah ... Apa yang aku cari?" tanyanya lirih.

"Nona, mobil sudah siap!" Seroja terkejut.

Ia mengangguk dan naik ke kendaraan itu. Sepanjang perjalanan otaknya terus memikirkan wanita hamil itu.

"Sepertinya, jadi seorang istri tidak menghentikan apapun," gumamnya lirih.

Kendaraan sesekali berhenti akibat kemacetan akibat hujan yang belum reda dari subuh. Seroja menatap jendela mobil yang berembun. Tangannya terangkat, jarinya menulis sesuatu di kaca berembun itu.

Sebuah gambar hati dengan nama Dimas di tengah-tengahnya. Wajah Seroja memerah seketika. Ia gegas menghapusnya. Menggeleng pelan.

"Kak Dimas belum bicara lagi setelah hari itu," gumamnya lagi dalam hati.

Di tempat lain, Dimas baru saja membereskan semua berkas data. Ia telah menutup pengajuan pertolongan periksa data akuntansi. Sebentar lagi akhir tahun. Dimas tak mau direcoki dengan para pengusaha yang tak mau ambil pusing dan melempar semua pembukuan akhir tahun ke perusahaannya.

"Ayo semangat ... Biar tahun depan bisa nikah!" serunya semangat.

Bersambung.

ayo Patlet ... memamat!

Next?

1
Dee
next kakkkk
dimsum mbluber1
bs bowu ddy vir 😍 trs sehst y ddy jd pilar yg kokoh bwt smua anggota klrg
Diah
onty baby yang paling kuat
Endang Pusparini
pentolan mafia bertemu lawan "tangguh" nih
Atik Marwati
semoga semua baik baik saja..
Atik Marwati
Dady sama papa gom tak.. semoga selamat
nurry
aamiin aamiin aamiin YRA 🤲
nurry
terimakasih sudah dobel up, kuberi secangkir kopi biar tambah semangat menulis, dan ku tunggu lanjutan keseruan mereka kak Maya 🙏💪❤️
Tri Desi
semoga gk ad cerita yg serem lagi lah thoooor mau cerita lucu dari para baby berpopok next episode thoooor 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏 pliiiiiis
Reny Saputro
semangat. terimakasih doubel update
nurry
hahahaha wuyuy langsung lapar lagi dan ingin makan soto betawi 😄
Nur Lailla
semoga smuanya baik2 aja ya
nurry
wuyuy datang terlambat 🙏❤️
evvylamora
Papa Gomesh bgmn kabarnya?? 😄😄😄
Eni Istiarsi
apakah ata daddy baik2 aja🤔
nurry
syukurlah bantuan sudah datang🙏👍💪❤️
viandamorous
KEREN BANGET THOOOORR... TIDAK BISA BERWORD WORD 😭😭
evvylamora
hebat onty Zaa.. Dulu Ayah Herman yg selalu bs melawan dunia walwah, skrg hmpr semuanya sdh bs melawan, termasuk Daddy Virgou
nurry
astaga... mdh2an daddy Virgou tidak terpengaruh dgn omongan bedu
Eni Istiarsi
proud of you Onty baby Zaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!