Luke karyawan biasa berusia 21 tahun yang telah bekerja selama 2 tahun mendapatkan hidup yang normal dan bahagia serta sangat jarang orang lain dapatkan namun, suatu hari saat Luke sedang beristirahat di atap kantor nya entah petir dari mana datang menyambarnya.
Luke kemudian bereinkarnasi di dunia Fidla di sebuah desa perbatasan Burthog Kingdom. Luke tumbuh di keluarga bahagia dan akhirnya memiliki seorang adik perempuan, Luke merasa sangat bahagia sebelum akhirnya perang merajalela dan menghancurkan desa nya.
Kedua orang tuanya terbunuh Luke juga terpisah dengan sang adik yang baru berusia 3 tahun.
Bagaimana Luke akan menemukan adik nya dan mengembalikan kehidupan normal dan bahagia nya? silahkan ikuti kisah petualangan Luke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfa-RZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 25, Pindahan
Buchwald City
Penginapan
Luke berangkat sejak pagi buta ke bengkel dan mungkin karena sangking bersemangat nya dia sampai melupakan hal yang sangat penting yaitu janji nya dengan putri Milis untuk segera pindah ke mansion.
Mungkin karena sebab itulah putri Milis tampak berkunjung pagi pagi ke penginapan di temani oleh Jirfnik.
"Apa Luke ada di tempat?" Putri Milis hanya bisa bertanya pada Lisa karena Feras dan Nor masih ketiduran akibat pekerjaan semalam.
"Sayang nya Luke berangkat ke bengkel sejak petang." Jawab Lisa ringan karena entah sejak kapan dia malah menjadi pengasuh Violet dan harus menjaga nya sehingga tidak ada waktu untuk meladeni putri Milis dalam perbincangan panjang lebar karena sebentar lagi Violet akan terbangun.
"Bengkel? Apa Luke tidak memberitahu kalian untuk segera pindah ke mansion?" Putri mengabaikan tujuan Luke tapi sedikit kesal karena tampak nya Luke melupakan nya.
'Sepertinya Luke sudah mendapat izin untuk tinggal di mansion, untuk sekarang aku akan mengikuti alur saja.' Lisa menebak Luke lupa memberitahukan hal penting kepada nya. "Luke sudah memberitahu kami, kami akan bersiap hari ini dan mungkin akan segera pindah siang atau sore nanti." Jelas Lisa.
"Yah terserahlah, bukan berarti aku mengharapkan Luke untuk tinggal di mansion, itu terserah kalian saja apa peduliku." Putri Milis tampak tsundere dan berjalan pergi.
"Kalau begitu kami permisi." Jirfnik masih tau tata krama karena berpamitan sebelum pergi.
"Huh.. Luke bisa bisa nya lupa memberitahu ku hal sepenting ini, memang nya apa sih yang ingin ia buat di bengkel sampai segitu nya." Lisa selama ini selalu memperhatikan Luke saat bekerja jadi semua item buatan Luke pasti pernah ia lihat.
"Apa dia sedang berusaha menyempurnakan armor ini?" Lisa melirik punggung nya yang tiba tiba saja bersinar di balik pakaian sejenak saat ia mengalirkan sedikit mana.
...
Bengkel
"Tidak tidak, mulai sekarang aku yang menempa dan kau yang menjadi asistenku." Rupanya saat ini Luke sedang berdebat dengan Khajit.
"Pemuda seperti mu tau apa soal Blacksmith." Tentu Khajit sangat meragukan kemampuan Luke.
"Sudahlah nyalakan saja tungku nya." Luke langsung mengeluarkan banyak material termasuk palu andalan yang selama ini dia gunakan.
"Aku akui kau punya banyak material tapi.. haih.. engah akan jadi apa bengkel ini kedepan nya." Khajit hanya bisa menurut karena saat ini Luke lah boss nya.
Setelah menyalahkan tungku pembakaran dan merasa suhu sudah pas, Luke juga sudah selesai dengan persiapan nya, tanpa basa basi lagi Luke langsung mengerjakan sebuah item yang menurut Khajit bentuk nya sangat aneh tapi itu di tempa dengan baik.
Luke terlihat sedang menyempurnakan item tersebut yang memiliki banyak bagian kecil terperinci namun setiap bagian memiliki enchant sihir yang berbeda beda, dalam satu kali lihat saja Khajit dapat menyimpulkan bahwa itu adalah maha karya meskipun belum mengetahui apa fungsi nya.
"Leburkan Orb yang di sana." Luke sedang fokus pada enchant sihir dan secara alami telah menganggap Khajit sebagai asisten.
"B-baiklah." Khajit juga langsung menurut setelah melihat hasil tangan Luke.
Apa yang Luke lakukan saat ini adalah menambahkan sihir kesetiap bagian dengan fungsi yang berbeda tergantung kalimat perintah dari pengguna nanti nya, ibarat saja ini adalah suatu program di mana satu ke salahan saja bisa mengakibatkan bentrokan sihir jadi perhitungan yang sempurna dan seimbang sangat di butuhkan.
Meskipun begitu ini tetaplah proyek jangka panjang yang bahkan Luke belum bisa selesaikan di hutan sebelum nya, selain berulang kali gagal, item yang Luke ingin buat sebenarnya bukan lah benda yang seberguna itu, ini hanya lah alat untuk memuaskan roman nya saja.
Pada akhir nya Luke hanya menyelesaikan sebagian hari itu dan kembali ke penginapan saat sore hari tapi di sana sudah tidak ada orang dan resepsionis mengatakan mereka sudah check out sejak siang tadi, Luke barulah mengingat bahwa ia berjanji pada putri Milis akan pindah kemansion bersama yang lain jadi kemungkinan mereka sudah di sana duluan jadi Luke langsung bergegas ke mansion walikota.
Tidak butuh waktu lama hingga akhir nya Luke tiba di mansion dan secara kebetulan bertemu dengan Lisa yang entah dari mana.
"Maaf, aku lupa memberitahu kalian." Luke tetap menyempatkan untuk meminta maaf.
"Aku sih tidak masalah." Lisa santai saja kemudian berjalan barengan kedalam mansion karena hari juga sudah mulai gelap.
"Ngomong ngomong kau dari mana?" Luke cukup penasaran melihat Lisa membawa beberapa barang.
"Baru saja membeli beberapa perlengkapan ya.. kebutuhan dan lain lain, bagaimana dengan bengkel nya?"
"Aku sedang mengembangkan armor itu tapi masih belum menemukan titik terang nya." Luke menjawab dengan lesu.
"Bukan begitu maksud ku,.. apa itu menyenangkan?" Bertanya Lisa menghentikan langkah nya.
"Oh.." Luke hanya tersenyum menjawab iya.
"Luke, bisa kau membantu ku sebentar!?" Putri Milis tiba tiba memanggil Luke dari arah tangga.
Luke menatap Lisa sejenak sebelum berjalan ke arah putri Milis. "Ada apa?" Sekarang Luke menjadi lebih santai pada putri Milis.
"Sebenarnya.. lebih tepat nya aku ingin meminta beberapa saran." Putri Milis berjalan mendahului ke ruang kerja nya.
"Aku bahkan belum sehari di sini dan kau sudah meminta ku untuk bekerja." Luke membuat lelucon.
"Sudah ku bilang aku hanya ingin meminta saran!" Benar saja putri Milis termakan dan cukup kesal dengan lelucon Luke.
Sebenarnya putri Milis juga tidak lah yakin, meskipun ia tau Luke adalah individu berbakat tapi kali ini ia ingin meminta saran mengenai infrastruktur kota yah singkat nya ini hanya untuk mengetes Luke sekalian mendengarkan pendapat berbeda dari orang yang seperti akan membawa revolusi baru.
Meskipun sebenarnya itu adalah langkah awal yang jenius di mana putri Milis sedang berhadapan dengan orang yang bisa membawa peradaban dunia ini menuju lima ratus tahun ke masa depan tapi itu adalah sesuatu yang akan terjadi jauh jauh di masa depan.
Benar saja hanya berbicara dengan Luke saja selama beberapa hari mengenai infrastruktur kota juga hal hal lain, putri Milis semakin yakin bahwa Luke adalah sosok manusia berbakat yang tidak akan muncul dua kali dalam hidup nya yang pendek, itu semua membuat putri Milis semakin tidak ingin melepaskan Luke.
Tapi di mata putri Milis meskipun Luke sangat berbakat tapi Luke tampak tidak tertarik untuk mewujudkan segala ide ide baru nya, Luke terlihat lebih bahagia saat mengunjungi bengkel nya saat berhasil lolos dari putri Milis namun ada satu hal yang membuat Luke akan duduk bercerita panjang lebar jika membahas nya yaitu masalah irigasi kota.
"Apakah irigasi atau apalah itu memang sepenting itu?" Tampak nya putri Milis belum menyadari sepenting apa saluran irigasi di sebuah kota.
...
[TL note: jangan bertanya prajurit putri Milis kemana, mereka sudah sampai sejak sepuluh hari setelah putri Milis tiba di Buchwald City.]